"Yeaaayyy libuuurrr" kata luna.
Yaa betul, sudah dua minggu terakhir ini mereka bertarung dengan huruf dan tulisan, mereka juga beraktifitas untuk meregangkan otot-ototnya yakni dengan mengikuti kegiatan class meeting yang biasa diakan selepas masa ulangan yang berlangsung selama seminggu.
"Senengnya besok libur" kata mili.
"Lun, persiapin diri ya habis ini giliran lu sebagai perwakilan kelas dari exschool taekwondo lawan kelas sebelah" kata si ketua kelas yaitu Bambang.
"Oke siap, eh btw yang bakal jadi lawan gua siapa?" tanya luna penasaran.
"Itu si Kiya, eh gua tinggal dulu ya, Semangat lun harus menanggg yoo" kata bambang sambil berlari disepanjang lorong kelas.
"Widdiiihhhh pertarungan sengit ini mah kalo lawannye musuh bebuyutan" kata resya.
"Biar kata musuhan lama juga dia gabakalan bisa menang kalo lawannya sangar begini beb" timpal fathan.
"Hahaha gausah muji gua lo pade, kaga bakalan gua beliin aer" sungut luna karena merasa temannya berlebihan.
"Tampang doang ye lu alim tapi bujukkk dahhhh kelaguannya kalo udah gaseneng ampe susah gua bedain mane luna mane phsychopat" timpal Mili yang disambut dengan tawa mereka kecuali luna.
"Sialan lo mil" kesal luna.
"Nanti kalo dia curang langsung lo kunci aja gerakannya kalo nggk langsung aja lo kasih totok biar pingsan" kata sam.
"Nahh bener tuh diakan licik ya lo harus hati hati lun jaga emosi jangan sampe kepancing, masalahnye kalo lu emosi abis dah anak orang" ucap dhifa sambil tepuk dahinya.
"Hahahahah" tawa resya, fathan, dan mili bersamaan sementara samuel dan dhifa hanya tersenyum aja berbeda dengan luna yang sudah tersenyum mematikan andalannya.
"Mikir ape lo nyet?!" kata si resya sambil menoyor kepala luna.
"Tunggu aja apa yang bakal gua lakuin kalo tuu anak sampe macem-macem" kata luna sambil tersenyum sinis.
"Lun, ini buat lo" kata bila yang tiba saja datang dan sangat kebetulan dia sahabatnya Kiya.
"Ciiihhhh ada maksud ape lo sampe ngasih temen gue minum?" kata Mili yang sudah merubah wajah alimnya menjadi mode singa.
"Gausah suudzon buhaji, gua cuma mau minta maaf aja sama luna karena kertas ulangan dia gua tumpahin air waktu itu" kata di bila dengan santainya.
"Brengsek lo cewe! liat pembalasan gua nanti" kata Resya yang sudah terbawa emosi.
"Oke gua terima" kata luna menengahi.
"Ayo diminum dong kalo udah diterima" kata bila yang membuat mereka semua dalam mode siaga karena melihat tingkah nabila yang sangat tidak mungkin untuk meminta maaf kepada luna membuat mereka semua curiga.
"Sorry gua lagi gak aus" tolak luna. "Lo pasti aus lah kan habis tanding basket tadi ayoo buruan diminum" bujuk bila.
"Ko kesannya lo maksa buat minum air yang lo kasih ya, gua jadi curiga" kata fathan.
"Curiga kenapa si beb? aku tuh udah gaada niatan jahat sama temen kamu, kalo misalkan aku masih jahat aku siap ko dihukum sama kamu beb kan aku cinta mati sama kamu" kata bila dengan suara manja dan centilnya membuat yang mendengarkan mengeluh jijik.
"Denger ya cewe lenjehh sampai kapanpun juga gua gak akan mau sama lo karena dihati gua udah tercantum nama resya seorang" dengan bangganya fathan menjawab.
"Apa kurangnya aku si? aku cantik iya, kaya juga iya, Resya tuh gaada bagusnya apalagi body nya yang lurus begitu, mending juga sama aku sexy" kata bila dengan nada menggoda sambil menggigit bibirnya memberikan kesan sensual jika didengarkan.
Plaaakkkk
"Jaga mulut lo cewe penggoda, jangan seenaknya lo hina sahabat gue!!" tamparan dengan perkatan yang menohok itu tiba saja keluar dari mulut seorang wanita yang selama ini sangat ramah kepada orang lain siapa lagi kalau bukan Mili.
"Itu namanya body shaming! dan asal lo tau sepupu gue ini paling anti sama cewe lenjeh kaya lo" timpal dhifa.
Byuuuuurrrrrrrr
Tiba-tiba saja ada hujan buatan yang diciptakan oleh seseorang yang dari tadi hanya menonton saja, siapa lagi kalau bukan Luna.
"Maksud lo apa j***** nyiram gue!!" tanya bila dengan emosi yang meluap.
"Itu hukuman buat lo karena udah berani menghina sahabat gue, itu baru air dingin kalo sampe lo ngehina sahabat gue lagi dibelakang maupun didepan, gua pastiin bukan cuma air dingin bahkan air mendidih pun bakalan gua tuang dikepala lo!" tutur luna dengan gaya arogannya.
"Sialan!" sambil melambaikan tangannya untuk menampar luna. Tapi itu semua terhalangi oleh seseorang yaa orang itu adalah Samuel.
"Jangan pernah lo sentuh luna dengan tangan kotor lu! dan yang harus lo ingat, mulai saat ini lo harus jaga sikap!" tukas Sam yang geram dengan tingkah perempuan dihadapannya.
"Pergi lo!" ujar Dhifa.
Saat bila akan pergi tiba-tiba saja "Tunggu bil" tahan fathan. "Kenapa beb? lo mau belain gua didepan temen lo yang sialan itu yaa? lo mau bilangkan kalo badan gue lebih bagus dari siresya triplek itu" kata bila dengan mata yang berbinarr.
Plaaakkkkk. sekali lagi tamparan itu mendarat dipipi bila dengan sangat kencang, yaa resya adalah orang yang membuat pipi bila merah hingga sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah.
"Puass gue, sorry ya abis udah panas kuping gue denger lo ngomong dari tadi hahaha" Kata resya sambil tertawa bukan Lucu tapi itulah tawa jahat yang selalu resya berikan setiap habis meluapkan emosinya.
"Denger ya bil, sampai kapan pun gua gak pernah suka cewe kaya lo apalagi dengan segala tingkah yang bikin gua muak jadi jangan pernah lo gangguin kehidupan gua hari ini atau seterusnya dan bakal gua pastiin kalo sampe lu berani macem-macem usaha yang sedang lo bangun bakalan hancur begitu saja" ucap fathan memberikan peringatan kepada wanita yang membuatnya jijik.
"Ayoo lun, giliran ..... lo .. ada apa ini? kenapa semua tegang? dan kenapa baju lo basah gitu bil? guakan udah sering bilang kalo sekolah itu bajunya dilapis lagi sama baju yg tipis jangan langsung daleman emang lo gak malu hah??? bikin nama baik kelas kita jelek aja lo!!!" tanya bambang heran saat akan menghampiri luna dan teman-temannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments