bab 8 (Saajan Caffe)

"Kita mau kemana sam?" tanya luna.

"Udah diem aja duduk yang manis ya, gua yakin lo pasti suka tempat itu" jawab sam.

"Emm makasih ya sam, lo selalu ada setiap gua sedih dan lo pasti selalu berusaha buat balikin mood gue" tutur luna.

"Jangan ngucapin makasih mulu lun, itulah gunanya sahabat akan selalu ada disetiap sahabatnya itu bahagia ataupun sedih jadi lo udah gak boleh kaya kemaren ya kalo ada apa-apa cerita aja sama gue, Resya, Fathan, Dhifa dan Mili tapi itu semua terserah lo mau jujur apa nggk tentang perasaan suka lo, dan mereka juga pasti khawatir kalo lo tiba-tiba nangis kaya tadi, untung aja Fathan sedikit oneng jadi gak curiga dia" ujar Sam terkekeh.

"Iya sam gua akan selalu cerita kalo ada masalah tapi kayanya kalo untuk Mili gua gamau dia tau tentang perasaan gua, gua gamau pertemanan gua sama dia jadi renggang" kata Luna.

"Iya itu terserah lo aja lun enaknya gimana yang penting lo harus strong aja, oh iya menurut gua lo harus kasih tau fathan sama dhifa tentang ini biar mereka gak curiga kalo kita punya rahasia" saran sam.

"mmmm gua pikirin dulu ya" jawab luna lesu.

Setelah sampai ditempat tujuan.

"Waaahhh bagus banget sam tempatnya, ko lu bisa tau tempat seindah ini sih? dari kapan?" tanya luna.

"Yaa tau lah inikan Cafe yang gua rintis dari lulus SMP masih terbilang baru sih" jujur sam.

"Kok lo gak bilang-bilang sih? gua yakin banget kalo dari awal lo bilang pasti ini bakalan jadi tempat favorit gue ngegalau bareng sama lo, waaahhhh ada danau buatannya juga, banyak tanaman, hiasannya juga bagus mawar biru lagi makin betah dah disini" tutur luna yang mengagumi tempat tersebut.

"Sengaja gue gak bilang, tadiannya mau bilang kalo udah sukses aja berhubung gua bingung mau ajak lo kemana jadi gue ajak aja kesini" kata sam.

"Berarti gua jadi sahabat lo yang pertama yang dateng kesini dong ya?" tanya luna dan dibalas anggukan oleh sam, "Assikk, kapan-kapan kita ajak yang lain kesini ya sam boleh kan?" usul luna dengan gembira.

"Boleh kok, terserah lo aja lun" jawab sam sambil tersenyum.

Mereka pun duduk ditepi danau buatan tersebut sambil bercanda menikmati malam minggu yang cerah ini.

"Oh iya sam, kenapa bunga disini semuanya jenis mawar biru? padahal lebih cocok warna putih kalo menurut gue" tanya luna penasaran.

"Ya gapapa dong mawar biru juga masih cocok sama cafenya, lagian pas lagi ngedesign ini, gua cuma kebayang sama semua kesukaan lo" jawab sam jujur.

luna pun membalasnya dengan senyuman, "Lo cantik lun kalo lagi senyum gitu manis lagi" jawab sam jujur lagi. "Bisa aja lo sam" ujar luna tersipu.

"Harus selalu senyum ya lun jangan sedih terus oke" kata sam lagi. "Oke asal lo dan yang lainnya selalu ada disamping gue" jawab luna sambil tersenyum.

"Manis" Gumam sam pelan tapi masih terdengar ditelinga luna yang membuat pipinya merona.

"Jangan diliatin mulu sam malu, udah ayo pulang nanti ayah ngomel" ajak luna.

"Oke yuk" jawab sam.

Sesampainya didepan rumah luna, Sam pun membukakan pintu mobilnya untuk Luna, "Makasih sam untuk malam ini dan malam sebelumnya" kata luna tulus.

"Jangan makasih mulu ah bosen" kata sam sambil tersenyum.

Saat hendak berjalan kearah pintu, "Tunggu Lun, ada yang ketinggalan" kata sam.

Luna pun menoleh kearah sam sambil menatap mata sam dengan tatapan yang sulit diartikan, "Ini buat lo" memberikan bucket bunga mawar biru yang ia siapkan tadi di cafe.

Saking senangnya dengan spontan luna memeluk sam erat sambil mengucapkan terimakasih.

"Senin gua jemput ya lun" kata sam. "Oke" jawab Luna.

Salam buat orang rumah ya terutama bunda bilangin gua minta maaf gak bisa mampir udah malem, Selamat Malam" ujar sam sambil berjalan kearah mobilnya.

"Malam Sam, kalo udah dirumah kabarin ya" ujar luna setengah berteriak agar sam mendengarnya.

Tanpa mereka sadari ada 6 pasang mata yang melihat adegan teletubbies mereka sambil menahan senyum.

"Assalamu'alaikum" kata luna. "Wa'alaikumsalam" jawab ayah bunda dan Zaka.

"Ehmmm .. Seneng banget romannya yang dapet bunga dari Sam, Suka ya lo?" Cecar Zaka.

"Apaan si lo bang lemes banget mulutnyaaaa" jawab luna sambil berteriak karena malu.

"Gimanaa gak suka kan tadi sampe meluk Sam erat banget" Goda ayah. "Agresif ya yah anak perempuannya" Timpal Zaka.

"Gimana kalo kita jodohin aja luna sama Sam yahh?" timpal bunda yang ikut meledek anak perempuannya.

"Ayah! Bundaa! sama bang Zaka nyebelin banget sih ngeledekin luna sampe mau dijodohin lagii malu tauuuuu!!!" sambil berlari kekamarnya meninggalkan ayah bunda dan Zaka yang menertawainya.

to be continue ..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***