Roby Memikirkan Keanehan Farel, Dirinya Teringat Kejadian Tujuh Tahun Lalu, Saat Dirinya Bertemu Dengan Farel.
Farel waktu itu Masih Sangat Muda Sekali.
Usianya Dua Tahun Lebih Muda Dari Roby.
Tapi Farel Sangat Cerdas Dan Mampu Berbisnis dengan hebat. Sehingga Roby menjadikannya Sekertaris.
Farel Sangat Menghormati Roby dan Tidak Pernah Menghianatinya.
Membuat Roby Sangat Menyukai Farel.
Walaupun Identitas Farel Sebenarnya Belum Terungkap.
Menurut Roby,, Farel Bukan Orang Biasa.
Di sebuah Bangunan yang Sudah Tinggal. Farel Menghentikan Mobilnnya.
Pemuda Itu Berjalan Menuju Suatu Ruangan.
Dirinya Mendapati Zahrana Yang Terikat Di Atas Kursi.
“Rana,,,” Farel Mendekati Zahrana
Tiba-tiba Muncul Seorang laki-laki Dari Belakang Farel Yang Hendak Menghajarnya.
Farel Yang Menyadari itu, langsung Memberi perlawanan. Tidak Sulit Baginya Melumpuhkan Lelaki itu.
Prok prok prok! Suara Tepuk Tangan Mengagetkan Farel.
Zahrana Pun Menangis tidak Sanggup Menyaksikan Kejadian ini.
Muncullah Pemuda Paruh Baya Dan beberapa Pengawalnya Dari Ruangan yang Gelap itu.
“Hai Keponakan Paman Yang Tampan”
Lelaki itu Mengatakan Farel Sebagai keponakannya.
“Siapa Yang Sudi Menjadi Keponakanmu”
Farel Membentak Lelaki Paruh Baya itu.
“Ohhhh, Sekian Lama kita Tidak Berjumpa! Apa Tidak Ada Rasa Rindu Di Hatimu Kepada Paman Nak?? Hahaha”
Lelaki itu Tertawa Terbahak-bahak
“Rindu?, Cuihh Untuk Apa Aku Merindukan Orang Yang Telah Membunuh kedua OrangTuaku” Farel Meneriaki Lelaki Paruh Baya itu.
“Hahaha, Ternyata Kamu Belum Melupakanku Ya!” Lelaki itu Berkali-kali Membuat Hati Farel Menjadi Panas.
“Tutup Mulutmu Tua Bangka, Cepat Serahkan Temanku!” Tegas Farel Meminta Lelaki itu Agar Menyerahkan Zahrana Kepadanya.
“Tentu Saja Farelku Sayang,,, Aku Akan Menyerahkan Gadismu! Tapi Itu Semua Tergantung Padamu”
“Apa Maksudmu Davindra (Nama Lelaki itu)”
“Hei Jangan Melupakanku, Kita Masih Punya Urusan Yang Belum Terselesaikan” Lelaki Itu Berjalan Menuju Zahrana.
Zahrana yang Semakin Takut Menutup Matanya dengan Erat.
Sialan, Kenapa Aku Begitu lemah.
Mana Bisa Aku Menghadapi Anak Buahnya Sebanyak itu.
Itu Sama Saja Aku Membahayakan Nyawa Zahrana.
“Baiklah,,, Aku ikut Denganmu! Tapi Lepaskan Dulu Gadis itu”
“Tentu Saja”
Davindra Merasa menang Karena mendapatkan Farel.
Farel Adalah Salah Satu Kunci Baginya Agar Bisa Menguasai Semua Harta kekayaan Davidson. Kakak Kandungnya itu.
***
Pak Maliq begitu Prustasi Karena sampai Saat ini Zahrana belum Di Temukan.
Pak Andreas Mendapat Telepon misterius Yang Mengatakan Keberadaan Zahrana.
Pak Andreas dan Pak Maliq langsung Menuju lokasi Yang Di informasikan.
Kecuali Roby.. Baginya itu Tidak Penting.
Mobil Pak Andreas berhenti Tepat Dimana Farel Tadi Menghentikan Mobilnya.
Pak Andreas dan Pak Maliq Berjaga-jaga.
Mereka Tidak Menemukan Apa-apa disana
Mobil Farelpun sudah Tiada.
Tentu Saja Sudah Di Bawa oleh Anak Buah Davindra.
Pak Andreas bersama Pak Maliq Turun Dari mobil, dengan Langkah Kaki Waspada.
Mereka Mengitari Sebagian Ruangan Gedung itu.
“Ih Kok Seram Amat” Pak Andreas bicara Sesuai Kata Hatinya.
“Anakku Zahrana,,, Dimana Kamu Nak?” Sedangkan Pak Maliq Memanggil Putri Satu-satunya Itu.
“Bapak,,,,, Hiks” Suara Seseorang Yang Diduga Adalah Zahrana.
“Anakku,,,,” Pak Maliq Berlari Mencari Sumber Suara itu.
“Menantuku” Pak Andreas Tidak Mau kalah, Berlari mengalahkan langkah Kaki Pak Maliq.
Pak Andreas yang Lebih Dulu Sampai Membukakan Tali ikatan Pada Tubuh Zahrana.
Pak Maliq Memeluk Putrinya itu.
“Pak e Rana Takut!!! Hiks,,,”
Zahrana Menangis Di Pelukan Pak Maliq.
Pak Maliq tidak mampu berkata-kata. Matanya berlinang Air mata, Tidak Bisa ia bayangkan, Kalau Terjadi Sesuatu Yang Buruk Menimpa Putrinya.
“Sudah,,, Sudah,,, Tidak Apa-apa Nak! Mari Kita pulang” Pak Andreas Bersama pak Maliq Menuntun Zahrana Pulang.
DI KEDIAMAN PAK ANDREAS
Zahrana Beristirahat Di Kamar Tamu Rumah itu.
Pak Andreas Mengatakan. Tidak Ada Yang boleh mengganggu Calon menantunya.
Tapi itu tidak di dengarkan oleh Roby,
Roby Menanyakan Keadaan Farel kepada Zahrana.
Sejak Kejadian Pagi itu Farel Belum menghubunginya.
Handphone nya Sudah Tidak Bisa Di Hubungi Lagi.
Roby Menyalahkan Zahrana Atas Kejadian itu.
Zahrana Yang Mendengar Pernyataan itu Langsung menangis.
Dia Mengaku Tidak Tahu Kenapa Dia Di culik.
“Dimana Farel Sekarang?” Roby Bertanya kepada Zahrana.
“Dia Dibawa Sekelompok Orang Jahat, Namanya Davindra”
Davindra? Sepertinya Nama itu Tidak Asing Bagiku!
“Selain itu! Apa Lagi Yang Kau Tahu?”
Roby Bertanya lagi
“Tidak,,, Tidak Ada hiks” tangisan Zahrana memuncak Membayangkan Apa yang akan Terjadi Kepada Farel.
“Lalu kenapa Kau Menangis” Roby Membentak Zahrana.
“Farel,,,hiks,, Farel hiks!!”
Zahrana Mengulang-ulangi Nama Farel Sambil Terisak.
Roby Menatap Tajam Zahrana, Pemuda itu Melihat Kepiluan Yang Di Rasakan Zahrana karena kehilangan Farel.
“Kenapa Kau Sepeduli itu Terhadap Farel?, Apa Hubunganmu Dengannya?
oh Aku Tahu kau Kekasihnya? Kalian Pacaran, hah?” Roby Membentak Zahrana. Entah Apa Yang membuatnya Semarah itu.
Jelas-jelas Roby mengaku Tidak Menyukai Zahrana. Tapi Hatinya Begitu Kesal Melihat Kekhawatiran Rana Kepada Farel.
Pak Andreas Datang ke Kamar itu, Karena Mendengar Roby yang Meneriaki Zahrana.
Roby Menatap Pak Andreas begitu lama. Dan Akhirnya Roby berkata.
“Pernikahan ini Akan Segera Di laksanakan!
Aku Akan Menikahi Zahrana Besok!”
Pak Andreas Tersenyum Kaku. Dia Tidak Tahu Bahagia Atau Sedih Yang Ia Rasakan Sekarang. Yang Pasti Rencananya Akan Segera Berhasil.
Zahrana yang Selalu ia Dambakan menjadi Menantunya Akan Segera Terkabul.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Umi Jasmine
robby egois, hrs nya zahrana di kasihkan farel aja
2020-12-31
0
Romi Yati
roby...jngan2 lo menyukai rana diam2 y...
2020-11-25
0
Andini
gue marah..marah besar sama Robi!!!
2020-10-15
0