Roby mengalihkan pandangannya ke arah Gadis yang Sedang Duduk menunduk Di Atas Sova.
“Hei,, Kemari”
Suara Roby Terdengar memanggil Seseorang.
Dengan Cepat Gadis itu Berdiri Dan Berjalan mendekati Meja kerja Roby.
“Ahh,,, iya,,,” Gadis itu terbata-bata Saat Roby mulai Menjalankan Kursi Roda Scewo miliknya Mengarah kepada Gadis itu.
“Hei, , , Apa ini? Apa Aku Terlihat Menakutkan?” Roby Semakin mendekat membuat Gadis itu menarik langkah mundur.
“Tidak Perlu Setakut itu, Aku bukan kanibal yang Suka Makan Daging manusia, Apa lagi Yang Kurus krempeng Sepertimu. Hahaha”
Suara Tawa Roby Terdengar mengejek Gadis itu.
“Tuan muda,,, Semua Agenda Telah Saya Siapkan” Farel Tiba-tiba Saja muncul.
Dan Seseorang Di sampingnya terdengar menghela nafas lega seolah akan mendapat pembelaan Dari Bos Besar Yang Garang itu.
“Bagus,,,! Urus Gadis Kampung ini. Dia akan Ikut Bersama kita Bertemu Dengan Adelia. Perintah Roby sambil menunjuk Gadis yang Dari Tadi Berdiri Di Hadapannya.
“Maksud Tuan muda, Nona Zahrana?” Farel Mencoba menggunakan Nama Zahrana Agar Tuan Mudanya Tidak memanggil Gadis itu Sebagai Gadis Kampungan, Karena Itu Akan Sangat Tidak Pantas Terlebih Lagi Tuan Mudanya itu Berhutang Budi Terhadap Gadis itu.
“Benar!!!,,,” hm, Nama yang kampungan Sekali.
Lagi-lagi Roby meremehkan Zahrana Dalam hatinya.
Sejujurnya Dalam pandangan Roby, Zahrana sangat manis Tapi Gadis itu bukanlah Tipenya.
Di samping Farel, Zahrana Terlihat ingin menolak.
Gadis itu hanya ingin Bekerja dengan damai saja seperti karyawan lainnya, dan tidak terlibat sedikitpun Dengan Masalah peribadi Presdir Tampan itu.
“Bawa Dia kepada Karin!!!!” Perintah Roby kepada Sekertaris nya itu.
“Baik Tuan”,,, Farel Undur Diri Dari Hadapan Roby Membawa Serta Zahrana Dari Ruangan Itu.
Kedua Insan itu Berjalan Satu barisan, Zahrana tampak memperhatikan Pemuda yang Berjalan dengan sangat Elegan itu Dihadapannya.
“Kita mau Kemana Bapak sekertaris?” Zahrana Terkekeh mendengar sendiri perkataannya. Gadis itu Tahu Jelas Bahwa Farel tidak Suka Dipanggil Seperti Itu.
“Berhenti Bermain-main Nona Zahrana!!!”
Farel Sedikit Lebih Dingin Di Banding Biasanya.
Sekertaris itu Sengaja menghindar Dari Zahrana Karena Dirinya Tahu, Lambat laun Zahrana Pasti Akan menjadi Nona mudanya nanti.
Seperti Yang Di bicarakan Pak Andreas dan Mama Shela Beberapa Waktu Yang lalu.
Lagi pula Keluarga Besar itu Semakin Dekat Dengan Zahrana. Maka Dari itu Sekertaris Farel ingin Menjaga Jarak Agar Tidak Terjadi Kesalahan perasaan Antara keduAnya Yang selama ini memang Sudah timbul Rasa Rasa suka Dihati Farel.
“Ahh Baiklah,,,” Zahrana menggigit Jarinya Mendengar suara Dingin Farel, Dia mengingat-ingat Kembali Apa Ada Kesalahan Yang Di buatnya, Sehingga Sekertaris itu Berubah menjadi Dingin.
“Saya akan mengantar Nona Kepada Karin,,,”
Iya Aku Sudah Tahu, Aku mendengarnya tadi!Tapi kenapa Saya di antar ke Asisten Bos Besar Itu?, Apa yang Kalian Rencanakan Sebenarnya?.
“Tapi Untuk Apa Semua itu, Aku Hanya Tidak ingin Berurusan Dengan Bos Besar,,,” Suara Zahrana kian Memelas, Berharap Farel Akan meloloskannya Dari Urusan peribadi Presdir itu.
“Maaf Nona Zahrana, Ini Sudah perintah Tuan Muda ,,, Silahkan Masuk!!!” Mempersilahkan Zahrana Masuk kesebuah Ruangan.
Ruangan pribadi milik Roby.
Terlihat Seorang Wanita Telah Menunggu Di Sana Dan Beberapa Gaun Cantik Di Lemari Yang Telah Di Buka itu.
Wanita itu memang Karin, Dia Menatap Senyum ke Arah Zahrana.
Gadis ini Pacar Baru Bos? hm, Sangat manis,,,, Jadi Bos Suka yang Unyu-unyu Ternyata, Tapi kenapa tadi Bos memAnggilnya Gadis kampungan? Tapi tidak apa! itu sungguh manis. Wanita itu Sibuk Bicara didalam pikirannya, Karin Asisten Roby itu Telah Salah menduga Zahrana Adalah pacar baru Roby.
“Hai Nona Zahrana, Mari kita pilih Gaun Yang Cocok Untuk Acara Nanti Malam”.
“Baik,,,” Zahrana hanya menurut saja Tanpa Ada Ocehan Sedikitpun.
“Ngomong-ngomong, Nona dan Bos besar Sangat Serasih ya” Karin bicara sok tahu kepada Zahrana.
“Bukan, Bukan Seperti itu,,,” Zahrana ingin menjelaskan kesalah Pahaman itu.
“Ehem!!! Jangan Terlalu Banyak Bicara Dengan Nona Zahrana!. Mengerti!!?.” Farel Menegaskan Kata-katanya kepada Karin, Agar Asisten Roby itu Tidak Terlalu banyak Bicara Dan Sok Akrab Kepada Zahrana, Karena itu membuat Dirinya Sedikit Kesal.
Apa maksud Pemuda ini, Aku Hanya bicara saja tidak boleh. lagi pula nona Zahrana Tidak keberatan. kenApa dia yang sewot.
Karin mengoceh di dalam hatinya.
“Baik Pak,,”Meski sebenarnya Karin juga tidak Terlalu Suka dengan Sikap Sekertaris Farel namun tetap saja Karin Tidak Bisa menunjukkannya.
Sekian lama mencari Gaun Yang Cocok Akhirnya Zahrana memilih Gaun Yang Akan Di kenakannya Nanti malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Andini
hhhmmm...Robi itu bkum tau kalo Rana yg menyelamatkan nyawanya...meski begitu, gue lebih suka Rana sama Farel, Farel berkorban petasaan... 😢😢😢😢😢😢
2020-10-15
2
Erita Hanna
mungkin Roby gak tau klu yg donorin darah buat dia itu si Rana
2020-09-23
1
Siti Fatimah Az Zahra
nama zahrana bagus gitu dibilang kampungan,,sikap robi tu yg kampungan,,gak tau terima kasih.
2020-09-06
3