Calon Menantu

Pagi itu suasana di kediaman pak Andreas biasa-biasa saja. keluarga itu terlihat menikmati makan pagi mereka.

Seketika itu Farel datang.

“Farel Kemari Makan Bersama.” Mama Shela yang menyadari kedatangan Farel langsung menawari pemuda itu makan.

“Baik Nyonya.” Tanpa menolak Farel mengambil kursi di samping Kursi yang diduduki Roby.

“Aihhhh, Chef Rangga,,, Mari Makan bersama Juga!” Pak Andreas Seakan tidak mau kalah memanggil Chef Rangga yang Sedang sibuk Beres-beres Di dapur.

“Saya Tuan?” Chef Rangga berkata! Tentu saja dirinya Ragu Selama ini Dirinya belum pernah di ajak makan bersama, dan memang harusnya seperti itu.

Dengan Hati yang Was-was Chef Rangga menarik Kursi Kemudian Duduk.

“Chef Rangga! Kau Tau masakanmu sungguh luar biasa. Rasakan Dulu Betapa Nikmat Masakanmu.” Menyuapai Chef Rangga Tapi matanya Mengarah ke mama Shela.

Chef Rangga yang di suapi Pak Andreas langsung Meringis, Pak Andreas Tak sengaja mengenai Sendok ke Mata Sang Chef.

Roby dan Jordan hanya diam dan dingin.

Seperti itu juga dengan Mama Shela yang tidak mempedulikan kekonyolan suaminya.

Mencoba memperbanyak Kesabaran begitulah mungkin yang di Rasakan Wanita paruh Bayah itu. Atau mungkin Malas Merespon. karena memikirkan Keadaan putranya saja Sudah membuat hatinya Hancur.

. Suasana makan pagi itu menjadi lebih Ramai dengan Kedatangan Farel, Mama Shela yang banyak bertanya, Terus menanyai Farel Tentang Zahrana, Bukan hanya Bertanya Wanita itu Memberikan pernyataan yang begitu menohok, membuat orang-orang yang sedang menikmati makan pagi itu melongo.

“Bagaimana menurut kalian kalau yang menikah dengan Roby adalah Zahrana?” Mama Shela bertanya, sambil menunggu pendapat Orang-orang disekitarnya itu.

“Aihh Iya Iya, Itu Sudah pasti sangat cocok.” Pak Andreas manggut-manggut menyetujui pernyataan istrinya.

Roby yang Tidak setuju dengan hal itu langsung bersuara.

“Tidak, Kenapa Harus Aku? Farel saja sana! Gadis Kampungan itu bukan seleraku!” Meletakkan Sendok dan Garfunya lalu meninggalkan Meja Makan itu setelah Seenaknya menolak Zahrana dan menawarkannya Kepada Sekertaris Farel.

Karena baginya Adelia masih mencintainya, Dirinya merasa Kekasihnya itu hanya membutuhkan Beberapa Waktu saja!

“Aihh Anak itu benar-Benar Keterlaluan.” Suara Pak Andreas terdengar sangat Kesal.

“Bagaimana menurut Farel Apakah Zahrana Akan Cocok Menjadi istrinya Roby?”

Mama Shela meminta pendapat Sekertaris itu karena dirinya Tahu Farel sudah sangat dekat dengan Gadis yang akan menjadi Calon menantunya.

Farel sangat sulit menjawab pertanyaan itu, Ada perasaan tidak enak di hatinya yang belum pernah dia Rasakan Sebelumnya.

“Tentu saja Mereka akan Cocok!, Zahrana adalah Gadis yang Baik. Yang akan menjaga Tuan muda nantinya!”

Farel menjawab di ikuti kata hatinya.

Baginya Zahrana Gadis yang Baik Dan Sederhana Berbeda dengan Adelia yang Telah Menduakan Tuan mudanya itu.

“Wahhhh, Ternyata Farel sudah sangat Dekat dengan Zahranan.” Sahut Mama Shela girang Seakan ingin tahu lebih banyak tentang Gadis itu.

“Jangan Katakan,,,, Kalo Kamu sudah Terpikat Dengan Calon Menantu Kami.”

Pak Andreas menatap tajam, Menuding pemuda itu memiliki Rasa kepada Gadis yang di Sebut-sebut Calon Menantu itu.

“Tidak Tuan!” Farel menjawab singkat dengan muka Datarnya.

Di tempat berbeda, Terlihat seorang Gadis mengumpulkan beberapa berkas dan lalu di tumpukkannya di sisi meja.

“Haccsscciiiunnmmm,,,,” Zahrana Mengucek-ngucek hidung yang kecil dan sedikit mancung itu.

***

Hari ini Farel tidak menjumpai Zahrana di perusahaan, Karena hari ini Farel sibuk mengurus Perusahaan, Karena Roby belum bisa Pergi keperusahaan miliknya. Farel yang menggantikan Beberapa Meeting penting itu.