Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Cerita ini sedang mengalami revisi, tokoh dan tema cerita semua akan diganti sesegera mungkin.
maaf jika ada ketidak nyamanan. terimakasih atas perhatiannya.
z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z
Malam sudah semakin larut Zahrana akan segera pulang. Meski sebenarnya Mama Shela ingin sekali kalau Zahrana menginap di tempatnya.
“Ayolah,, Rana Tidur disini yaaa, satu malam saja!” Mama Shela berkata dengan nada memohon.
“Maaf ya Nyonya, Rana tidak bisa menginap.”
“Jangan panggil begitu,, panggil saja Mama, dan ini panggil Papa,,!!” Tangannya sibuk menjelaskan.
“Iya,,,, begitu sudah bagus! Panggil Papa sama Mama.” pak Andreas pun ikut berkomentar karena menyukai panggilan yang di sarankan istrinya.
“Baik Nyo.... Mama,,, Baik Papa, Bisa Zahrana Pulang sekarang?” Zahrana memohon agar dirinya di perbolehkan pulang.
“Aihhhhh sayang sekali, padahal mama ingin sekali Rana menginap, Pa,,, Bagaimana ini.”. Mama Shela merengek agar suaminya ikut membujuk agar Zahrana tetap tinggal.
“Sudahlah,,, begini saja! weekend nanti Zahrana akan ikut bersama kita liburan.”
pak Andreas mencoba menghibur istrinya.
Zahrana pamit undur diri. dia akan segera pulang dan Farel selalu siap mengantar gadis itu.
***
Brukkk
suara Ribut itu berasal dari kamar bawah yang ditempati Roby Setelah pulang dari Rumah sakit.
Mama Shela berlari ke depan pintu Roby, mencoba membuka pintu yang dikunci dari dalam sana.
“Roby sayang, buka pintunya, Biarkan mama masuk!” bicara sambil mengetuk pintu.
Pak Andreas yang ikut mencemaskan keadaan putranya, berjalan mendobrak pintu dengan tenaganya yang tidak seberapa itu.
Mamah Shela yang melihat tingkah suaminya langsung menahan Tubuh yang hampir Tumbang itu.
Tidak lama Setelah itu, Farel yang baru saja datang menghampiri suami istri yang sudah sangat kepanikan
“Farel,, ayo Dobrak pintu ini.” Memberi perintah untuk Farel sambil mendobrak pintu yang kokoh itu.
Farel Mengeluarkan Beberapa anakan kunci, Pemuda itu memilih Kunci berwarna silver yang mengkilap. Di cocokkannya ke dalam kunci Pintu Kamar Roby. Dengan sedikit Usaha dia mampu membuka pintu kamar yang terlihat seperti kapal pecah itu.
Pak Andreas geram dengan Farel karena Farel membiarkannya mendobrak pintu sedangkan dia memiliki kunci duplikat kamar itu sendiri.
“Mah,,,, Besok kita Cari saja Sekertaris yang lebih manusiawi !? l” Berkata Seolah-olah Farel tidak manusiawi baginya.
Mama Shela yang panik langsung berlari memasuki kamar, Tanpa menghiraukan perkataan suaminya itu.
Pak Andreas yang Sangat kesal dengan adegan ini menendang angin didepannya Sambil mengoceh tak jelas.
“Gak istri, Gak sekertaris, Semua sama saja, Tidak berperikemanusiaan. Bagaimana kalau aku ganti saja keduanya. haha.” Tertawa sambil memikirkan kembali apa yang di ucapkannya.
Farel Yang berada di belakang pak Andreas sedang memperhatikannya, dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Farelpun menggeleng-gelengkan kepalanya. menurutnya Tuan besarnya itu, tidak layak berpikir untuk mengganti nyonya besarnya. mengingat umurnya yang sudah tidak muda lagi.
Mama Shela langsung Memeluk Putranya dan bertanya,
“Adapa sayang, katakan sama mama?”
Roby yang baru saja melampiaskan amarahnya kepada barang-barang yang kini berserakan di lantai. Pemuda itu meneriaki semua orang yang berada di kamarnya.
“Pindahkan aku dari sini.”, Apa kalian tidak Bisa mendengarku!!!” Setelah kepulangannya dari rumah sakit, Roby memang belum memasuki kamarnya yang di lantai atas.
Pak Andreas memang sengaja memindahkan kamar putranya, Sebelumnya dia berencana membangun lift dirumahnya karena dia tahu betapa reportnya nanti bila Roby akan naik turun dari lantai atas ke lantai bawah rumah itu.
“Pindahkan aku sekarang.” Roby mengulangi perkataannya.
“Tapi sayang,,,,,” Belum sempat melanjutkan kalimatnya mulut Mama Shela di bungkam Pak Andreas dengan jari telunjuknya.
“Kau dengar itu farel?, Bangunkan lift di sini agar tuan muda bisa dengan mudah ke lantai atas!” Pak Andreas memberi perintah kepada Farel, Dengan posisi Jari telunjuk yang masih menempel dibibir Mama Shela.
“Baik Tuan” Farel menunduk mengiakan perintah itu.
Pak Andreas mendorong Kursi roda Roby keluar kamar itu dan berkata.
“Hei Farel, Satu lagi! Carikan tuan Mudamu KursiRoda Canggih. Agar dia bisa Mengelilingi Rumah ini Tanpa harus Terbebani.
“Baik Tuan.” Farel yang mendengar perintah yang tertuju untuknya. Sekertaris Farel langsung beralih meninggalkan tempat itu!.
Disisi lain, seorang gadis berbaring di atas ranjang miliknya,, Mengguling-gulingkan tubuhnya ke kanan ke kiri, Gadis itu sibuk membayangkan Wajah sekertaris farel tetapi lama-kelamaan wajah yang di bayangkan berubah menjadi Wajah dingin Bos besarnya itu.
Zahrana yang tidak Suka Dengan itu langsung menggeleng- gelengkan kepalanya, Dia tidak terima bila harus membayangkan Atau bertemu lagi dengan Bos Tampan namun jutek itu.
Bersambung,,,,!!!
Jangan lupa Like, Komen dan Vote nya ya kakak-kakak.😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Romi Yati
🤣🤣🤣🤣🤣🤣lucu bgt papi andreas nya
2020-11-25
1
Filda
Masya sma sekretaris nya,pameran utama nya si bos dg zahrana,ya jdi inti nya zahrana dg si bos lh,
2020-10-28
0
Andini
gue udah seneng bingits baca critanya farel ama rana... tapi...gue nangis kalo rana harus dijodohin ama robi, betapa menderitanya rana. padahal farel perhatian..
gue gak trima....😢😢😢😢
2020-10-14
1