SCA 7

Aisyah masih setia duduk menunggu di ruang tamu. Tiba-tiba bu Sarah datang menghampiri Aisyah.

"Maaf menununggu lama sayang" Kata bu Sarah sambil memeluk Aisyah.

"Tidak sama sekali kok tante." Ucap Aisyah membalas pelukan bu Sarah.

"Yaudah kalu gitu kita ke ruang makan sekarang juga. Sekalian tante mau kenalin kamu sama anak dan suaminya tante"

"Baik tante"

Mereka pun lantas menuju ke arah meja makan dimana semua keluarga bu Sarah berkumpul.

"Nak Aisyah, mereka adalah anak sama suami tante." kata bu Sarah

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh tuan, nama saya Aisyah Humairah. Tuan bisa panggil saya Aisyah" Kata Aisyah sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

"Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Ehh kok manggilnya tuan sih, nak Aisyah bisa panggil om Samuel." Sapa balik pak Samuel dengan ramah.

"I-iya om" Kikuk Aisyah

"Halo kak Aisyah, nama aku Vio. Anak tercantik dan tersayangnya mama Sarah sama papa Samuel" Kata Vio sambil memeluk Aisyah.

"Halo juga Vio" Sapa balik Aisyah

Mereka semua yang mendengarkannya hanya bisa tertawa renyah. Bu Sarah yang memperhatikan jika anaknya Bram tidak terlihat sama sekali, akhirnya bertanya ke Vio.

"Vi, kakak kamu mana? Perasaan tadi masih disini sebelum mama kedepan"

"Ohh biasalah ma, mungkin dia lagi pacaran sama berkasnya" Balas Vio cuek.

Bu Sarah hanya manggut-manggut mendengat penuturan dari Vio. Karena ia tau betul sifat anaknya yang Workaholic semenjak putus dengan Dira.

"Yaudah kalau gitu, kamu ke atas gih panggil kakak kamu" Pinta bu Sarah. Vio pun lantas bergegas memanggil kakak tercintanya.

"Sekarang kita duduk dulu sambil nunggu kakaknya Vio" Mereka semuapun duduk dan memulai ceritanya.

***

Sementara itu, Vio sudah berada di depan pintu kamar sang kakak. Kemudian ia mengetuk pintu.

Tok... Tok... Tok...

Tak berapa lama, muncullah sosok Bram dengan pakaian casual nya.

"Kenapa Vi?" Tanya Bram

"Kakak dipanggil sama mama di bawah"

"Yaudah bentar kakak beresin berkas dulu"

Vio pun hanya diam tak menjawab. Dan setelah beberapa menit, mereka pun berjalan menuju ke arah meja makan.

"Kamu kok lama banget si Vi panggil kakak kamu" Kata bu Sarah setelah melihat anaknya turun dari tangga.

"Ihh mama mah, kok jadi Vio yang dimarahin. Tuh kak Bram yang kelamaan" Ucap Vio sambil memanyunkan bibirnya.

"Iya ma, tadi Bram beresin berkas dulu di kamar" Kata Bram membenarkan perkataan adiknya. Bu Sarah hanya manggut-manggut.

Bu Sarah yang melihat tatapan bertanya dari Bram karena melihat ada tamu akhirnya memperkenalkan Aisyah.

Karena posisi duduk Aisyah membelakangi Bram dan juga Vio, sehingga mereka berdua belum menyadari kehadiran masing-masing.

"Sayang, kenalin ini anaknya tante kakaknya Vio. Namanya Bram" Ucap Bu Sarah, dan spontan Aisyah berdiri dari duduknya dan menghadap ke arah Bram.

Antara Bram dan juga Aisyah, mereka tidak dapat menyembunyikan keterkejutan mereka.

Pria ini bukannya orang yang aku tabrak pas di toilet? Aisyah bertanya pada dirinya sendiri.

Mengapa ia bisa ada disini? Dunia rasanya sempit sekali. Kata Bram dalam hati

"Mohon maaf, apa anda yang saya tabrak di toilet waktu acara seminar?" Tanya Aisyah sopan.

"Hmm" Bram hanya membalas dengan deheman singkat.

Bu Sarah yang melihatnya pun merasa bingung dan senang walau sedikit, kemudian bertanya.

"Kamu udah kenal sama Bram?"

"Aisyah belum kenal tante, tapi ada insiden kecil waktu di toilet kampus. Aisyah gak sengaja nabrak mas Bram karena buru-buru" Jelas Aisyah.

Bu Sarah, Vio, serta pak Samuel hanya menganggukkan kepalanya. Beda halnya dengan Bram yang untuk ke-2 kalinya wanita yang menabraknya memanggil dengan Kata Mas yang entah mengapa membuat tubuh Bram panas dingin.

Entah apa yang spesial dari kata Mas yang diucapkan oleh Aisyah. Tapi menurut Bram, panggilan Mas yang dilontarkan oleh Aisyah untuknya terkesan ada nilai Magic nya.

Mengapa aku jadi seperti ini hanya karena panggilan 'Mas'. Aku sepertinya harus memeriksakan kesehatan jantungku besok di RS. Begitu fikir Bram.

"Oh iya Bram, kenalin dia Aisyah Humairah pemilik toko kue Zyren Cake tempat mama ambil kue tadi siang" kata bu Sarah

"Bram udah tau" Jawab Bram. Bu Sarah yang mendengarnyapun bingung.

"Kamu udah tau? Tau dari mana, perasaan mama belum bilang ke kamu deh?"

"Lah itu barusan mama bilang"

Bu Sarah yang mendengarnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Udah selesai belum? Cacing diperut Vio udah pada demo nih?" Kata Vio

"Oke, sekarang kita semua duduk dan nikmati makan malamnya" kata pak Samuel

Mereka pun lantas menikmati acara makan malamnya dengan suasana hening. Yang terdengar hanya suara dentingan sendok di piring.

Setelah acara makan malam selesai, mereka semua pindah ke ruang tamu untuk bercerita tentang kehidupan Aisyah. Bram hanya memperhatikan tanpa ada niat untuk bergabung. Palingan ia akan menjawab jika ia ditanya.

Karena waktu sudah menunjukkan pujul 9 malam, Aisyah pun lantas pamit untuk pulang ke rumahnya.

"Terima kasih ya nak, sudah mau mampir ke rumah tante" Kata bu Sarah

"Iya, sama-sama tante" Ucap Aisyah sambil memberikan senyum manisnya.

Akibat senyum Aisyah, membuat hati Bram tak karuan. Rasanya habis lari maraton.

Nikmat tuhan manakah yang engkau dustakan. Kata Bram dalam hatinya sambil senyum-senyum sendiri.

Vio yang memeprhatikan kakaknya yang menatap Aisyah dengan tatapan yang sulit diartikan juga senyum-senyum tanpa sebab, lantas menyikut perut sang kakak dan membuat Bram terkejut.

"Kamu ngapain nyikut kakak?" Ketus Bram. Aisyah, bu Sarah, serta pak Samuel yang sedang bercerita akhirnya memusatkan pandangan mereka ke sepasang kakak beradik yang sedang bertengkar itu.

"Lah kok kak Bram marah sama aku sih? Seharusnya kakak itu berterima kasih sama aku" Dengus Vio sambil memalingkan wajahnya dari Bram.

"Lah kok harus berterima kasih? Seharusnya kamu itu yang minta maaf sama kakak" Kata Bram menimpali ucapan Vio.

"Aku nyikut kakak tadi karena Vio kira kakak kesambet. Soalnya kak Bram liatin kak Aisyah segitunya amat terus senyum-senyum kayak otang stress lagi" Kata Vio polos.

Mereka yang mendengarnya hanya bisa tertawa terbahak-bahak.

Aisyah yang disebut namanya pun tampak menjadi salah tingkah. Hal serupa juga terjadi pada Bram. Rasanya Bram ingin menjitak kepala adiknya yang tersayang ini.

Astaga ini anak mulutnya lemes amat. Begitu fikir Bram.

"E-eh gak kok. Ngawur kamu Vi" Kata Bram membela diri. Dan setelah drama keluarga itu, Aisyah pun pamit untuk pulang ke rumahnya.

.

.

.

.

.

.

.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh , Alhamdulillah udah UP nih walaupun agak pendek dikit Hihihihi...... 😅 Maklum lagi belum dapat pencerahan (Lah pencerahan? Emang lagi mau ngehadirin acara ceramah Thor? 😂😂😂 Sa Aee ni authornya ngelawak 😂😂😂)

Udah mau masuk konflik nih Readers. Ehh BTW jangan lupa follow akun author, terus pike, and comment. Jangan lupa juga buat baca:

The Lady Of Phoenixes

Rejected My Luna Queen (NEW)

아이고 😪

#Queenbe

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Mulai pede kate ni semoga

2024-04-29

0

نانذا كاهيا

نانذا كاهيا

masih dipantau

2020-12-17

0

Naila Putri

Naila Putri

up lagi thor

2020-10-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!