"Bagaimana? Apa kau sudah membayar kue tadi?" Tanya bu Sarah santai. Tapi dalam hatinya ia berharap anaknya telah bertemu dengan Aisyah.
"Hmm udah" Jawab cuek Bram
"Apa dia cantik Bram?"
Bu Sarah berpikir bahwa yang di temui anaknya tadi adalah Aisyah.
"Ma, aku itu masih normal" Ucap bram ketus
"Kok kamu ngomongnya kayak gitu sama mama. Kamu kan memang normal sayang, gak mungkin kan kamu suka sesama jenis" Kata bu Sarah sambil tertawa renyah.
"Lah terus maksud mama nanya ke Bram 'Apa dia cantik' itu apa?" Tanya bram sambil mengangkat sebelah alisnya
"Kamu emangnya bayar kuenya itu sama siapa?" Tanya bu Sarah penasaran
'Apa Bram gak ketemu sama Aisyah?' Ucap bu Sarah dalam hatinya.
"Sama kasirnya lah ma. Kasirnya dah tua juga" Jawab Bram polos
"Terus kamu gak ketemu sama pemilik tokonya dan gak minta maaf soal mama bawa pulang kuenya?" Lanjut bu Sarah
"Enggak ma, tadi cuma ketemu sama kasirnya. Udah dulu ya ma, Bram mau ke kamar dulu" Pamit Bram kepada bu Sarah.
'Huhh mungkin ini belum waktunya mereka di pertemukan. Ya Allah, semoga Aisyah bisa menjadi menantuku' Doa bu Sarah
Sesampainya Bram di kamar, ia pun lantas memeriksa dokumen yang dikirim sekretarisnya di ponsel yang berlogo apel digigit tersebut.
Disaat bersamaan, ada notifikasi masuk dari Alex. Karena penasaran akhirnya Bram pun membukanya. Ternyata itu adalah perintah yang disuruh Bram tadi kepada Alex selepas seminar.
Nama : Aisyah Humairah
Umur : 20 Tahun
Alamat : Jl. Mawar No. 27
Orang Tua : Telah meninggal akibat kecelakaan beruntun saat akan menghadiri acara kelulusan Aisyah.
Pekerjaan : Pemilik toko kue 'Zyren Cake'
Pendidikan : Berkuliah di UNI
Fakultas : Kedokteran
Status : Single
Dan masih banyak lagi mengenai Aisyah yang dibaca sampai habis oleh Bram tanpa terlewatkan sedikitpun.
'Tunggu! Zyren Cake? Namanya seperti tidak asing bagiku. Dimana aku pernah melihat plan nama itu ya?' Tanya Bram pada dirinya sendiri.
Bram tidak menyadari bahwa toko kue yang dikunjunginya tadi adalah yang dimkasud. Bram yang mengetahui status Aisyah yang masih single entah mengapa ia merasa lega dan senang.
"Ternyata masih sendiri. Huh entah mengapa aku merasa senang dengan statusnya itu. Astaga Bram sebenarnya ada apa denganmu? Memangnya apa hubungannya denganmu jika ia masih lajang. Argghhh sial" Gumam Bram
***
Pada pukul 9 malam, setelah rapat dengan Zoe Entertainment telah berakhir, saatnya jamuan makan malam dengan keluarga Wijaya. Mau tidak mau Bram harus menurutinya.
Jamuan makan malam antara keluarga Wijaya dan keluarga Dirgantara diselenggarakan di restoran yang sama
dengan tempat rapat ia tadi, hanya saja berbeda ruangan.
"Selamat datang tuan Dirgantara" Ucap pak Bima
"Maaf kami agak terlambat sedikit" Ucap pak Samuel, ayah Bram
"Haha tidak masalah. Oh iya, tuan samuel datang hanya bertiga?" Tanya pak Bima. Karena yang ia lihat hanya pak Bima, Sarah istrinya, dan juga Vio adik satu-satunya Bram.
"Apa urusannya denganmu?" Tanya bu Sarah ketus sambil menatap sinis ke arah keluarga Wijaya terutama anak tunggalnya Dira.
Bu Sarah paham betul kemana arah pembicaraan pada jamuan makan malam ini. Ia memang sangat menginginkan anaknya Bram menikah segera, tetapi jika istrinya berperawakan seperti Dira, entah akan jadi apa penerus dari keluarga Dirgantara.
"Mama gak boleh kayak gitu. Maaf tuan Wijaya, Bram masih meeting dengan kliennya. Mungkin sebentar lagi ia akan datang" Jawab pak Samuel sopan. Walaupun dalam hatinya ia juga malas bertemu dengan keluarga Wijaya.
'Wanita tua ini perlu aku singkirkan. Jika tidak, maka ia akan menggagalkan rencana pernikahanku dengan Bram. Bersenang-senanglah sebelum kau tidak melihat dunia ini lagi' Begitu rencana jahat dari Dira sambil menyeringai ke arah bu Sarah.
Tiba-tiba dari arah belakang mereka, datanglah Bram bersama Alex. Dan tanpa rasa malu, Dira langsung bergelayut manja di lengan kokoh milik Bram.
"Sayang, kok kamu telat datang sih?" Rengek manja Dira yang nyatanya membuat keluarga Dirgantara beserta Alex ingin muntah.
Faktanya memang keluarga Dirgantara tidak menyukai keluarga Wijaya. Ini hanya urusan bisnis. Huh kenapa bisa dulu anakku berpacaran dengan wanita ja**ng seperti ini' Batin pak Samuel
Penampilannya saja seperti wanita m***han. Baju kurang bahan dan sangat ketat sehingga memperlihatkan lekukan tubuhnya. Mungkin untuk pria lain ia akan tergoda, tetapi tidak dengan Bram. Entah mengapa ia merasa jijik melihatnya.
Bram pun lantas melepaskan gelayut tangan Dira di lengannya. Bram merasa sangat risih bersentuhan dengan wanita seperti Dira. Walaupun masih ada sedikit cinta untuknya.
'Seandainya Aisyah yang seperti ini, aku dengan senang hati membiarkan di...... Ehh apa yang barusan ku pikirkan? Arghh aku bisa gila jika mengingat wanita itu.' Ucap Bram dalam hatinya
"To the point" Kata Bram setelah duduk di tempatnya.
"Lebih baik kita makan malam dulu sebelum berbicara" Pinta pak Bima
Setelah acara makan malamnya selesai, pak Bima pun lantas menyampaikan maksud dan tujuan pertemuan malam ini.
"Begini nak Bram, diusia nak Bram sekarang seharusnya sudah memiliki pasangan hidup. Apa nak Bram tidak ingin menjalin hubungan dengan Dira. Om rasa Dira sudah mengakui kesalahannya." Jelas pak Bima
'Sudah ku duga' Batin semua orang
"Saya rasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. Kalau begitu saya permisi." Bram beserta yang lain beranjak dari tempat duduknya. Tetapi sebelum itu Bram berkata kepada keluarga Wijaya.
"Anda tidak perlu bersusah paya menjodohkan anakmu denganku tuan Bima. Karena saya sudah mempunyai calon istri" Kata Bram dan langsung meninggalkan restoran.
Pak Bima beserta yang lainnya yang mendengarkannya pun lantas terkejut. Bagaimana tidak, Bram dulu sangat mencintai Dira, mungkin sampai saat ini hanya Bram dan Tuhan yang tau.
"Papi gak mau tau Dira, kamu harus bisa menikah dengan Bram bagaimanapun caranya." Kata pak Bima kepada anaknya itu
"Tenang aja pi, Dira gak bakalan nyerah gitu aja. Siapapun penghalang akan Dira singkirin sampai keakar-akarnya." Dira berkata dengan seringaiannya.
'Kamu gak bisa lari dari aku Bram sayang. Siapapun yang menghalangi aku buat dapetin kamu, aku akan singkirkan' Ucap Dira dalam hati
***
Sementara di kediaman Dirgantara, bu Sarah sedang memikirkan cara bagaimana agar anaknya bisa bertemu dan berkenalan lebih dekat dengan Aisyah.
"Aku harus apa? Aku tidak ingin jika Aisyah menjadi menantu orang lain. Aisyah hanya harus menjadi istri Bram dan menantu dari keluarga Dirgantara. Sekarang wanita yang modelan seperti Aisyah hanya bisa dihitung jari. Huhhh aku harus mengundang Aisyah untuk makan malam di rumah. Yaa.. Setidaknya aku mempunyai alasan untuk mengundang Aisyah perihal kue tadi" Kata bu Sarah. Tetapi sesaat kemudian, ia dirundung bingung.
"Aku akan mengundang Aisyah besok. Tapi bagaimana caranya aku memberi tau kannya. Nomor ponselnya saja aku tidak punya. Astagaaaaaa dasar kau memang sudah tua Sarah. Kenapa tidak kau hubungi saja nomor marketingnya. Aishhh dasar kau Sarah" Rutuk bu Sarah pada dirinya sendiri. Setelah itu ia langsung menelpon nomor yang tertera di box kue.
Tak menunggu waktu lama, panggilan pun terhubung dan terdengar ucapan salam dari sana.
📞......
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Zyren Cake disini. Ada yang bisa saya bantu?"
"Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Dengan nak Aisyah?" Tanya bu Sarah
"Iya bu"
"Apa nak Aisyah ingat dengan perempuan yang mengambil kue di toko tadi siang?"
"Emm iya saya ingat"
"Alhamdulillah ini saya nak, tante Sarah. Maaf mengganggu waktu istirahat nak Aisyah"
"Haha iya tante. Malahan saya gak terganggu sama sekali. Kalau boleh tau ada apa ya tante? Kata karyawan saya, kuenya udah dibayarkan tadi?"
"Iya Nak, Emm tante pengen ngajak kamu makan besok malam di rumah tante. Sebagai tanda permintaan maaf tante. Tante harap kamu mau terima ajakan tante"
"Kayaknya gak usah deh tante, soalnya Aisyah takut ngerepotin"
"Calon menantu gak ngerepotin sama sekali kok."
"Ehh ma-maaf, tante Sarah tadi bilang apa. Soalnya Aisyah agak kurang denger"
"Hehe gak kok sayang, jadi kamu maukan ke rumah tante"
"Hmm baik tante Sarah. In Syaa Allah Aisyah usahain datang."
"Nanti tante kirim alamatnya Ya sama kamu. Oke kalau gitu sayang, tante matiin dulu Handphone nya. Jangan lupa istirahat sayang. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh"
"Ehh.... I-iya tante , Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh"
Tut... Tut... Tut...
Panggilan pun terputus.
Betapa bahagianya bu Sarah saat ini karena kedatangan calon menantunya besok. Hmm mulai sekarang Aisyah sudah dianggapnya sebagai calon menantunya.
.
.
.
.
.
.
.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh temen-temen. Alhamdulillah udah UP lagi nih 😋 Gimana ceritanya, Gak seru yah? 😪 Kalau ada kesalahan kata mohon dimaafkan. Jangan lupa like dan komentarnya :)
Jangan lupa juga buat baca " The Lady Of Phoenixes " .
제는 누룰 이에요
#Queenbe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Yani
Semoga aja Aisyah bwrjodoh dengan Bram
2024-04-29
0
Ayra Wulan
jgn trlalu jahat
kyk sinetron aj
2021-10-27
0
Nur Hayati
maaf thor baru baca q g suka sama dira trlalu gmn gitu
2021-09-05
0