Waktu telah menunjukkan pukul 4 : 20 dan Aisyah pun bergegas mandi lalu menunaikan sholat subuh. Pagi ini, Aisyah akan berangkat ke kampus agak pagi karena sekitar pukul 8 pagi nanti akan ada seminar yang akan di isi oleh salah satu pengusaha sukses di bidang teknologi, yang tak lain adalah Bram Dirgantara.
Walaupun jurusan yang di ambil oleh Aisyah adalah jurusan kedokteran, tetapi ia tetap bersikukuh ingin menghadiri seminar tersebut. Mencari ilmu tidak selamanya berada di zona nyaman. Begitu fikir Aisyah.
Aisyah berkuliah di salah satu kampus ternama Indonesia dengan jalur beasiswa. Ia mengambil jalur tersebut bukan berarti ia tidak mempunyai cukup uang, melainkan ia memanfaatkan kepintaran serta prestasinya semasa sekolah dulu.
Sesampainya ia di kampus, Aisyah langsung bergegas menuju aula utama kampus yang telah diisi oleh mahasiswa lainnya. Disaat ia sudah sampai di aula, tiba-tiba ada yang memanggil namanya.
"Syah.....Aisyah" Panggil seseorang tersebut.
Aisyah pun lantas mencari seseorang yang memanggil namanya dengan celingukan melihat sekitar aula. Dan tatapannya terpaku pada sosok wanita yang menggunakan pakaian agak terbuka. Pakaian yang digunakan adalah kaos polos yang bertuliskan 'Bad Girl', rok pendek 5 cm di atas lutut, sepatu snickers putih, dan juga rambut panjang tergerai.
Wanita tersebut adalah Nindy Stevany yang acap kali di sapa Nindy teman sefalkutas Aisyah. Walaupun agama kedua wanita tersebut berbeda, Aisyah yang beragama islam dan Nindy yang beragama kristen, setidaknya itu tak menjadi rintangan persahabatan mereka.
"Selamat pagi my twins ku sayang" Sapa ceria Nindy kepada Aisyah, lalu memeluk Aisyah.
"Selamat pagi juga my twins" Balas Aisyah sambil menampilkan senyum manisnya dan membalas pelukan Nindy.
"Kamu udah sarapan Syah? Kalau belum kita ke kantin bentar, soalnya aku laper banget gak sempet makan di rumah tadi" Pertanyaan serta rengekan kecil dari Nindy.
"Hm sebenarnya aku udah makan di rumah tadi. Tapi kalau kamu memang lapar, aku temani kamu ke kantin dulu. Kalau ditahan entar kamu bisa sakit" Ajak Aisyah
"Hm thanks my twins. Yaudah yuk entar keburu acaranya dimulai nih" Ucap Nindy sambil menggandeng tangan Aisyah.
Di sisi lain lebih tepatnya di sebuah mansion kawasan elit, pelayan tengah di sibukkan dengan perlengkapan dari tuan mudanya yakni Bram Dirgantara. Mulai dari perlengkapan kantor dan juga sarapannya.
Para pelayan sibuk menyiapkan perlengkapan kantor untuk Bram setiap harinya. Disaat Bram tengah sarapan pagi, ia kedatangan seorang pria berjas yang umurnya sekitar 25 tahun. Pria tersebut adalah Alex, seorang kaki tangan dari Bram Dirgantara.
"Selamat pagi tuan muda" Ucap salam pagi dari Alex
Bram hanya menganggukkan kepalanya kepada Alex. Dan Alex sudah terbiasa dengan sifat dingin dan irit bicara dari tuan mudanya itu.
"Maaf tuan muda! Saya hanya mengingatkan bahwa kita akan menghadiri sebuah acara seminar di salah satu kampus, dan tuan muda yang akan membawakan materi" Kata Alex sopan.
"Jam berapa dimulai?" Tanya Bram sambil tetap menyendokkan makanan ke dalam mulutnya.
"Acaranya dimulai sekitar pukul 8 pagi tuan, dan sekarang sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Jadi kita masih punya sisa waktu 1 jam"
Bram yang mendengar jawaban dari Alex pun hanya menganggukkan kepalanya. Setelah sarapan ia langsung menuju ke tempat diadakannya seminar tersebut.
Sesampainya Bram di kampus tersebut, banyak mata yang memandang takjub ke arahnya. Bagaimana tidak, penampilan Bram sekarang sangatlah cool.
Pakaian yang digunakan tidak seperti para pengusaha lainnya yang menggunakan jas formal. Bram hanya menggunakan kemeja biru garis-garis, celana hitam panjang, jam tangan serta kaca mata merek ternama dunia. Jangan lupakan tatapan dinginnya yang menambah kesan tampan pada dirinya.
Para mahasiswi berteriak kesetanan melihat pengusaha muda tersebut. Siapa yang tidak kenal dengan Bram Dirgantara, seorang pengusaha muda sukses di bidang teknologi dan memiliki banyak perusahaan di negara lain. Dan poin pentingnya, ia masih berstatus lajang bahkan tidak ada kabar di media mengenai hubungan kedekatannya dengan wanita lain.
"Astaga apakah itu benar tuan Bram? Mengapa ia begitu tampan" Puja salah seorang mahasiswi
"Tuan Bram aku mencintaimu"
"Berkencanlah denganku tuan muda"
"Jadikan aku kekasihmu"
Begitulah teriakan para mahasiswi begitu melihat kedatangan Bram. Dan Bram hanya menganggap angin lalu teriakan para mahasiswi tersebut.
Lain halnya dengan Alex yang mendengar teriakan tersebut merasa jengah. Ia pun memberikan tatapan membunuh kepada para mahasiswi tersebut dan dalam sekejap semuanya terdiam.
Lalu setelah itu Bram dan juga Alex langsung menuju ke Aula tempat seminar. Sesampainya disana, ia langsung mengambil posisi di panggung utama.
Sekitar 5 menit lagi acaranya akan dimulai, tetapi tiba-tiba Bram ingin ke toliet. Sesampainya ia di depan pintu toilet, ia ditabrak seorang wanita.
Brak......
Flashbacks On
Sesampainya Aisyah dan Nindy di kantin kampus, mereka pun mencari tempat duduk yang kosong.
"Kamu mau apa Nin, biar aku yang pesan"
"Aku mau nasi goreng aja tapi pake telur ceplok 2 sama es teh manis panas" Pinta Nindy kurang fokus karena sedang membalas chat seseorang.
"Hahaha" Asiyah yang mendengar pesanan Nindy pun di buat tertawa. Bahkan tawa Aisyah banyak di perhatikan oleh para mahasiswa yang kagum dengan tawa cantik dan manis Aisyah.
"Kamu kenapa Syah? Gak ada angin gak ada hujan langsung ketawa gitu. Kamu lagi sakit yah?" Tanya Nindy sambil menempelkan punggung tangannya di kening Aisyah.
"Kamu gak panas kok" Ucap Nindy kebingungan.
Aisyah pun lantas menghentikan tawanya.
"Aku gak sakit, cuma lucu aja gitu. Memangnya ada es teh manis panas?" Tanya Aisyah setelah menghentikan tawanya.
"Gak ada. Emang siapa yang mesen kayak gitu? Kayaknya itu orang perlu dibawa ke RS buat konsultasi deh" Jawab Nindy.
Nindy yang tidak menyadari bahwa dirinya sendirilah yang di cerita terus menggerutu.
"Hahaha, kan kamu sendiri yang bilang gitu tadi Nindy Stevany" Jawab aisyah karena merasa gemas dengan Nindy sahabatnya.
"Emang aku bilang kayak gitu yah?" Tanya polos Nindy
"Hmm iya. Jadi kamu maunya es teh manis atau teh panas manis? " Tanya Aisyah.
"Hehehe es teh manis aja deh" Putus Nindy
Aisyah pun bergegas memesankan Nindy makanan. Disaat pesanannya sudah ada di tangan, tanpa sengaja ada yang menabraknya sehingga minuman yang dibawa oleh nindy tumpah ke gamisnya.
"So-sorry yah aku lagi buru-buru" Ucap orang tersebut sambil merapatkan ke dua tangannya di depan dada.
"Hm iya, lain kali hati-hati yah" Jawab Aisyah sambil memberikan senyum manisnya.
Disaat Aisyah sampai ke mejanya, Nindy kaget melihat gamis yang digunakan Aisyah basah.
"Ya Tuhan, baju kamu kenapa Syah? Kok basah gitu" Tanya Nindy sambil mengambil makanan dari tangan Aisyah.
"Tadi temen kita gak sengaja nabrak aku. Katanya dia lagi buru-buru. Yaudah kalau gitu aku mau ke toilet dulu buat ganti baju aku." Pamit Aisyah.
Sesampainya Aisyah di toilet, ia pun lantas mengganti pakaiannya dengan yang baru.
"Untung aku selalu bawa baju cadangan" Gumam Aisyah
Setelah ia selesai mengganti pakaiannya, ia pun lantas melihat jam di tangannya yang ternyata sudah menunjukkan pukul 7 : 55. Dan itu sukses membuat Aisyah terperanjat kaget.
"Astagfirullah acaranya udah mau di mulai lagi. Gara-gara antriannya panjang jadinya lama" Ucap Aisyah sambil melangkah keluar dari toilet tanpa memperhatikan sekitar.
Disaat ia di ambang pintu toilet, ia menabrak seseorang.
Flashbacks Off
Brak.....
"Astagfirullah, maaf kan saya. Saya benar-benar tidak sengaja" Ucap wanita tersebut sambil menundukkan kepalanya. Wanita tersebut adalah Aisyah.
"..." Bram hanya diam tidak bergeming.
Karena Aisyah tidak mendapatkan jawaban, akhirnya ia memberanikan diri untuk melihat orang yang telah di tabrakanya tadi..
.
.
.
.
.
.
Sampai sini dulu yah readers. Maaf kalau misalkan ada kata-kata yang salah dan ceritanya agak kurang bagus. Jangan lupa juga buat baca novel " The Lady Of Phoenixes"
미안허
#Queenbe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Yani
Udah lama juga ni novel baru nemu
2024-04-29
0
taaat!
good
2021-06-01
0