Sementara itu disisi lain Johan yang baru saja menyelsaikan rapatnya pergi ke ruangan ayah Alika untuk berbicara secara dengan secara pribadi. Johan datang dengan membawa amarah dan ada banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada ayah mertuanya itu.
Ketika Johan masuk ke ruangan ayah mertuanya dia melihat pria paruh baya itu sedang mengemas barang-barangnya. Seakan dia sudah tau jika Johan akan menemui dan pasti akan mengusirnya dari kantor itu.
"Sebelum aku pergi aku ingin bicara pada mu" ucap ayah Alika kepada Johan.
"Kau tau aku tidak akan berbasa-basi. Aku tidak akan pernah mengembalikan Alika ada mu" ucap Johan menyela ucapan ayah mertuanya itu.
"Aku tidak meminta mu mengembalikan Alika pada ku, karena aku tau kau dan anak mu adalah kebahagiaan untuknya. Aku hanya ingin kau menjaga dia karena aku akan pergi jauh darinya" Sahut ayah Alika sembari membawa kotak yang berisi barang-barang pribadinya.
"Pergilah bersama dengan keluargmu dan jangan pernah temui Alika lagi, karena sekarang dia adalah milik kami. Dia adalah kebahagiaan kami"
"Johan kau tenang saja, mulai hari ini dan seterusnya Alika adalah milikmu. Aku turut menyesal atas perbuatan anak tiri ku yang sudah mencelakai anak mu"
"Untuk itu kau tidak perlu ikut campur karena aku pasti akan memberikan dia pelajaran yang setimpal, bukan hanya anak tirimu tapi juga istrimu"
"Bisakah kau maafkan mereka kali ini saja?"
"Apa maksudmu?!"
"Aku mohon Johan tolong bebaskan anak tiri ku, dan aku akan membawa keluarga ku pergi sejauh mungkin. Aku berjanji kami tidak akan pernah mengganggu kalian lagi"
"Apa jaminannya jika anak dan istri mu tidak akan mengganggu keluarga ku lagi setelah ini?!" Tanya Johan dengan keraguanya.
"Jika mereka berani menyentuh keluargamu lagi, kau boleh mencabut nyawa ku"
"Ku pegang janji mu" Sahut Johan sembari melepaskan arlojinya.
"Tolong berikan surat ini pada Alika, agar dia tau jika ayahnya sangat menyayangi dirinya" Ucap ayah Alika sembari memberikan selembar surat kepada Johan kemudian dia berlalu pergi.
"Jika aku melihat mu atau keluargamu berani menyentuh Alika dan Dean ku, maka akan ku pastikan jika bukan hanya diri mu tapi mereka juga akan menjadi penghuni pemakaman pada hari itu juga. itulah janji ku" Ucap Johan yang kemudian berjalan mendahului ayah Alika.
Seperti janjinya Johan pun menjabut tuntutanya atas Fani dan membiarkan dia pergi bersama dengan ayah dan ibunya untuk menjauh dari kehidupan Alika dan Johan.
Sementara itu dirumah sakit Alika sedang menyuapi Dean dan bercanda dengannya. Alika merasa jika kini dirinya sudah terlepas dari beban hati yang sangat berat. Senyuman Dean seakan mengobati semua luka dihatinya dan menghapus semua kecemasanya.
Alika merasa jika Dean memang spesial baginya. "Anak ini... apakah dia memang diciptakan untukku?" Ucap Alika dalam hati sembari menyuapi Dean.
"Ibu jangan pakai sayurnya" Ucap Dean memprotes Alika dengan raut wajahnya yang manis manja.
"Sayur ini baik untuk kesehatan" Tegas Alika yang menyuapi Dean dengan sedikit memaksa.
Tak lama kemudian dokter datang untuk memberikan suntikan terakhir kepada Dean. Dean yang sebenarnya tidak takut pada suntikan pun bersikap manja kepada Alika dengan berpura-pura tidak menyukai suntikan.
"Ibu aku tidak mau disuntik" Ucap Dean dengan manja.
"Usia mu sudah 20 tahun tapi kau takut suntikan seperti anak kecil" Sahut Alika menggoda Dean.
Saat dokter mendekat dengan membawa suntikan Dean berpura-pura ketakutan sampai tidak bisa berbicara dan menutup matanya rapat-rapat Alika yang merasa tidak tega kemudian menggenggam tangannya dengan erat.
"Dokter kenapa punggungnya yang disuntik" Tanya Alika karena tidak tega saat melihat Dean ketakutan.
"Karena kami akan mencari titik terbaik untuk bisa meredakan rasa sakit dan mempercepat penyebaran obatnya" Sahut dokter dengan tenang.
"Tolong lakukan dengan cepat dokter. anakku ini tidak suka disuntik"
"Baiklah nyonya tapi sebelumnya dia harus duduk dulu"
Dokter kemudian mulai menyuntik Dean dengan sangat perlahan dan hati-hati. "Sial! kenapa rasanya benar-benar sakit!" Ucap Dean dalam hati sembari menahan rasa sakit dan tanpa sadar dia menggenggam tangan Alika dengan sangat erat.
Daat dokter selesai menyuntikan obat Dean merasa tubuhnya seperti kehabisan tenaga. "Ibu... aku merasa tidak nyaman, rasanya punggung ku seperti ditusuk dan tubuh ku lemas bu" Ucap Dean mengeluh kepada Alika.
"Dokter kenapa dia justru merasa buruk? obat apa yang kau berikan pada anakku?" Tanya Alika yang khawatir.
"Tenanglah nyonya tidak ada yang salah dengan obat ini, tapi tubuh manusia akan merespon obat ini dengan cara yang berbeda-beda. Rasa sakitnya akan hilang dalam sepuluh menit, dan saya akan tetap disini untuk mengawasi perkembanganya" Ucap dokter menenangkan Alika.
"Dean... bisa kau tahan sedikit lagi? Rasa sakitnya akan hilang dalam sepuluh menit" Ucap Alika menenangkan Dean.
"Sial harusnya aku menolak disuntik! sekarang aku benar-benar benci suntikan!" Ucap Dean mengeluh didalam hati.
"Ibu..."
"Dean kemarilah... kau harus kuat, bertahanlah sedikit lagi" Ucap Alika yang kemudian memeluk Dean dengan penuh perhatian.
"Dokter apa ada cara untuk mengurangi rasa sakitnya?" Tanya Alika yang tidak tega melihat keadaan Dean.
"Tidak ada nyonya karena ini adalah obat berdosis tinggi jadi tidak mungkin untuk memberikan obat lain kepada anak anda untuk saat ini"
5 menit kemudian
"Apa rasa sakitnya sudah berkurang?" Tanya Alika dengan penuh perhatian.
"Ibu... apa aku boleh tetap berada dalam pelukan ibu, sampai rasa sakit ini hilang" Ucap Dean dengan lirih.
"Ibu akan terus memeluk mu, setiap kau merasa sakit ibu akan memelukmu..." Sahut Alika sembari memeluk Dean dengan penuh kasih sayang.
"Biarkan aku memeluk mu dan terus berada disisimu, karena aku sangat mencintai mu. rasa sakit ini adalah bukti kecil dari pengorbanan cinta ku" Ucap Dean didalam hati sembari terus berusaha melawan rasa sakitnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Nabila 😘😘
kata2 Dean lah seperti mnyumpah kan ayah nya meninggal
2022-01-10
1
Lili Lintangraya
mencintai dalam diam y,dean???
2021-08-12
1
Herry Handayani
emang Alika nggak risih ya di peluk sama dean...secara beda umur mereka kan cuma 4 tahun🙄
2021-04-16
1