Setelah semua acara selesai pasangan baru itupun pulang ke rumah mereka. Johan sudah menyiapkan kamar bagi Alika yang letaknya berada tepat didepan kamarnya, sedangkan disamping kamar Johan adalah kamar Dean putra tunggal Johan dari pernikahan pertamanya yang kini juga sudah menjadi putra Alika.
Alika tahu benar jika Dean tidak begitu menyukainya. Sejak hari pernikahan hingga mereka pulang ke rumah Alika dan Dean belum pernah saling berbicara satu sama lain, Dean memang tidak menunjukan jika dirinya membenci Alika tetapi dia selalu menunjukan jika dirinya kecewa kepada ayahnya.
Alika bisa mengerti hal itu, karena menerima ibu tiri berada ditengah-tengah kehidupan mereka memang tidaklah mudah. Alika tahu benar seperti apa rasanya memiliki ibu tiri yang kejam dan sering menyiksa secara fisik bahkan juga menatal, karena itulah Alika bertekad untuk menjadi ibu yang baik bagi Dean meskipun dia tahu jika itu tidak akan mudah tetapi dia akan terus berusaha.
Alika mulai menyiapkan makan malam dan menata meja tanpa bantuan Asisten rumah tangga. Alika dengan cekatan menyiapkan berbagai jenis makanan kemudian memotong buah-buahan dengan sangat rapi dan menyusun semuanya diatas meja dengan indahnya.
Setelah menyelsaikanya Alika kembali naik ke lantai dua untuk memanggil Johan dan Dean untuk makan malam bersama.
'Tok.Tok.Tok'
"Masuklah"
"Tuan saya sudah menyiapkan makan malam, mari kita makan bersama" Ucap Alika dengan sangat lemah lembut.
"Aku akan turun setelah memanggil Dean" Sahut Johan sembari meletakan buku yang dia pegang.
"Tidak perlu tuan, saya saja yang memanggilnya" Sahut Alika sembari berlalu pergi dan menutup pintu dengan sangat perlahan.
Alika pun kemudian mengetuk pintu kamar Dean. Namun tidak ada jawaban dari dalam kamarnya, Alika pun mencoba untuk membuka pintu kamarnya dan benar saja itu tidak terkunci.
Dengan hati yang ragu-ragu Alika masuk ke dalam kamar Dean. Saat memeriksa kamar itu Alika tidak menemukan Dean didalam kamarnya kemudian Alika membuka pintu ruang belajar Dean, dan dia menemukan Dean yang sedang tertidur sembari memeluk foto ibunya.
Alika merasa bersalah kepada Dean karena secara tidak langsung dirinya sudah merebut posisi ibu Dean dirumah itu. Alika pun mengambilkan selimut untuk dean dan kemudian menyelimuti tubuhnya, setelah itu Alika turun untuk mengambilkan makanan untuk Dean dan meletakanya dimeja tepat hadapan Dean.
Setelah itu Alika kembali turun dan menyajikan makanan untuk Johan.
"Apa Dean tertidur dimeja belajar lagi?" Tanya Johan sekedar memastikan.
"Sepertinya dia kelelahan, saya meletakan makanan dimejanya" Sahut Alika sembari menuangkan sayur dimangkuk untuk Johan.
Mendengar jawaban dari Alika Johan hanya tersenyum lembut dan mulai menyantap makanannya. Disaat Johan mencicipi makanan itu dia teringat akan makanan buatan Alm. Istrinya dulu, karena makanan itu rasanya sangat mirip dengan masakan Lesa ibu kandungnya Dean yang sudah lama sekali meninggal.
seketika Johan berhenti mengunyah makanan itu dan mulai memperhatikan Alika yang sedang menyajikan makanan untuk dirinya sendiri.
"Apa kau yang memasak semua ini?" Tanya Johan penasaran.
"Benar tuan... apa ada yang salah dengan itu?" Sahut Alika balik bertanya.
"Tidak. hanya saja rasa makanan ini mirip sekali dengan makanan buatan mendiang ibunya Dean" Sahut Johan yang kemudia kembali menikmati makananya.
Alika kemudian memberanikan diri untuk bertanya sesuatu yang agak sukar untuk dibahas kepada Johan.
"Maaf tuan tapi apakah saya boleh menanyakan sesuatu?" Ucap Alika memberanikan diri.
"Tentu"
"Tuan kenapa ibu Dean meninggal?" Tanya Alikan dengan ragu.
Seketika raut wajah Johan berubah dan kemudian dia meletakan kembali sendoknya.
"Maaf jika pertanyaan saya ini mengganggu tuan, tuan tidak perlu menjawabnya jika tuan tidak ingin" Sambung Alika berucap saat melihat raut wajah Johan yang berubah.
"Tidak Alika. sekarang kau adalah ibunya Dean dan kau berhak tau tentang masalah ini, ibu Dean meninggal setelah melahirkan Dean karena dia mengalami pendarahan hebat kala itu... sebelum meninggal dia berpesan agar aku menjadi ayah yang baik bagi Dean tapi aku tidak bisa melakukan hal itu"
"Tuan...."
"Selama ini aku memang memenuhi semua kebutuhan putra ku, kecuali satu yaitu kasih sayang. Aku tidak pernah memberikanya kasih sayang seorang ayah atau pun ibu bahkan tidak keduanya karena setiap kali aku melihat wajahnya maka aku akan langsung teringat kepada Lesa dan itu sangat menyakiti ku"
"Tapi dia tidak bersalah tuan. Meninggalnya nyonya Lesa adalah demi untuk melahirkan seorang anak untuk tuan, dan setelah anak itu lahir tuan tidak memberikan dia kasih sayang... saya rasa nyonya Lesa pasti sangat sedih jika mengetahui hal itu tuan"
"Tidak mudah untukku menerima kenyataan jika istri yang sangat aku cintai meninggalkan aku secepat itu"
"Tuan. Ibu kandung saya juga meninggal ketika melahirkan saya kemudian demi untuk memberikan saya cinta seorang ibu ayah saya menikah dengan sahabatnya, tetapi semua harapan ayah saya tentangbkasih sayang yang akan saya dapatkan hanya berakhir sebagai harapan... karena ternyata ibu tiri saya sangat membenci saya, dia sering menyakiti saya baik secara fisik ataupun mental"
"Lalu kau tetap diam?"
"Saya memang menderita karena disiksa, tetapi saya akan lebih menderita saat melihat ayah saya terpisah dari wanita yang dia cintai"
"Ayah mu beruntung sekali memilikimu, dan dia juga sangat menyanyangi dirimu,"
"Tuan juga harus bisa menyayangi Dean, karena dia sangat membutuhkan Tuan disisinya"
"Alika bisakah kau melakukan sesuatu untukku?"
"Apa itu tuan?"
"Tolong kau sayangi Dean dan berikan dia cinta seorang ibu, aku tau itu sulit bagi mu tapi aku mohon padamu lakukan itu jika bukan untukku maka lakukanlah itu untuk Dean"
Sejenak Alika terdiam dan kemudian dia tersenyum kecil "Tuan saya sudah merasakan penderitaan karena kehilangan sosok seorang ibu, dan tidak ingin Dean menderita seperti saya"
"Terimakasih Alika"
"Terimakasih " Ucap Dean dalam hati yang ternyata sejak tadi menguping pembicaraan orang tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Nanik Karima
sy jd merinding thorrr...Dean mengucapkan terimakasih...😢😢😢😍😍😍
2021-01-28
1
ibah
Kedewasaan bukan dilihat dari usia, tapi dilihat dari sikap, Tindakan ,dan tingkah laku,good Alika😍
2021-01-28
5