Dean pun masuk ke dalam mobil dan segera melaju diikuti oleh kedua berandalan itu yang menggunakan sepeda motor dan juga topeng. Selama dalam perjalanan Dean hanya bisa berharap semoga rencananya kali ini akan berhasil. Dean tidak ingin jauh dari Alika tetapi dia juga tidak bisa memiliki Alika karena itulah hanya cara ini yang bisa dia lakukan agar Alika bisa selalu ada disisinya
Sementara itu Alika menunggu kepulangan Dean dengan cemas. Sudah beberapa kali Alika menelfon Dean tapi tidak ada jawaban, Alika yang cemas akhirnya menelfon Johan dan memberitahukan semuanya tapi dengan tenang Johan mengatakan jika Dean pasti akan segera pulang.
Perasaan Alika semakin tidak karuan ketika tiba-tiba saja saat menelon Dean ponselnya mati. Alika memang lupa untuk mengisi daya ponselnya ketika dia hendak tidur kemarin malam.
Tak lama kemudian Alika mendengar suara mobil Dean didepan rumah. Alika segera berlari untuk membukakan pintu, setelah membuka pintu Alika melihat Dean keluar dari mobil dan berjalan menuju rumah. Alika pun tersenyum lega tapi tak lama kemudian hal yang sama sekali tidak pernah dibayangkan oleh Alika sebelumnya pun terjadi.
Saat Alika keluar dari rumah untuk menyapa Dean tiba-tiba... 'Dor~'
"Dean!" Teriak Alika ketika melihat Dean ditembak oleh orang yang tidak dikenal.
"Bunda. cinta ini memang sangat menyakitkan, dan membutuhkan banyak sekli pengorbanan" Ucap Dean dalam hati sebelum akhirnya dia pun kehilangan kesadaranya.
Alika berlari kearah Dean dan mendekap tubuhnya dengan erat. Alika yang cemas saat melihat Dean bersimbah darah hanya bisa menangis sembari memeluk dan mencoba untuk membangunkan Dean dengan menggera-gerakan tubuhnya.
"Dean... bangun..." Ucap Alika sembari terisak tangis.
"Dean, sayang bangun. kamu janji ke bunda kalau kamu akan baik-baik aja... bangun sayang tolong bangun" Sambung Alika berucap sembari terus terisak tangis.
Tak lama kemudian ambulance datang dan membawa Dean ke rumah sakit bersama dengan Alika. Disepanjang perjalanan Alika menggenggam tangan Dean erat-erat dan berdoa agar Dean baik-baik saja.
Saat sampai dirumah sakit Dean langsung dibaw ke ruang operasi dan Alika hanya bisa menangis menunggu didepan pintu ruangan itu. Ada kekhawatiran dan ketakutan didalam hati Alika, baginya setiap waktu yang dia habiskan bersama Dean adalah kebahagiaan dan dia tidak akan pernah bisa menerima kenyataan jika kebahagiaan itu berakhir pada perpisahan.
Tak lama kemudian Johan datang dan langsung memeluk Alika. Alika menangis didalam pelukan Johan dan menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi kepada Johan.
Johan terkejut saat mendengar cerita Alika karena sejauh yang dia tau Dean tidak pernah memiliki musuh. Untuk pertama kalinya pada saat itu Johan menitikkan air mata kesedihan atas keadaan Dean sebagai seorang ayah akhirnya Johan bisa menyadari apa arti sebenarnya kalimat "ayah" disaat anaknya berada diambang kematian.
Selama ini Johan hanya tau jika Dean adalah anaknya dan tak lebih dari itu. Akan tetapi saat ini dia mengerti jika seorang anak bukan hanya membutuhkan materi tetapi dia juga membutuhkan cinta dan kasih sayang dari orang tuanya dan selama ini Johan tidak pernah memberikan hal itu kepada Dean.
Penyesalan memang selalu ada diakhir cerita namun memang lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Penyesalan yang dirasakan oleh Johan mungkin memang sudah terlambat tapi bukan berarti selama ini Johan tidak memiliki perasaan dan cinta sebagai seorang ayah, hanya saja selama ini dia tidak pernah menyadari jika perasaan itu hadir didalam hidupnya, dan disaat dia menyadari hal itu kini semuanya sudah hampir terlambat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments