Rena mengusap air matanya lalu memeluk Dewa
"Terima kasih ya sayang" ucap Rena
"iyaa,, kamu jangan nangis lagi ya. aku gak mau air mata kamu jatuh untuk hal yang tidak penting. aku pamit ya sudah mau malam, sekarang kamu masuk, mandi lalu istirahat. ingat jangan nangis lagi" ucap Dewa sambil menghapus air mata yang masih ada di pipi Rena dan mengusap-usap rambut Rena.
"iya" jawab Rena. Rena lalu turun dari mobil
"aku pamit ya, sudah sana masuk" ucap Dewa
"iya, jangan ngebut ya. Hati-hati di jalan" ucap Rena
Dewa langsung melajukan mobilnya pulang ke rumahnya, begitu pula dengan Rena. Rena masuk ke rumahnya lalu mandi dan beristirahat.
Dewa adalah anak yatim piatu, orangtuanya meninggal dunia pada saat ia kecil. orang tua Dewa meninggal karena kecelakaan. Orang tua Dewa adalah orang yang sangat kaya, perusahaannya ada dibeberapa kota. di desa ada kebun yang sangat luas dan villa dimana Dewa tinggal sekarang.
Semua kekayaannya diwariskan kepada Dewa, karena Dewa adalah anak semata wayang. Perusahaannya di tangani oleh orang-orang kepercayaan orang tua nya.
Dewa bukan tipe orang yang sombong yang suka memamerkan kekayaannya. karena sejak kecil orang tua nya mengajarkan kepadanya agar selalu ramah, sopan, santun dan rendah diri kepada orang lain apalagi kepada orang yang lebih tua dari dirinya.
Setelah lulus SMA nanti Dewa akan melanjutkan kuliahnya di kota sambil mengurus perusahaan orang tua nya yang ada di kota X, tetapi Dewa belum bicara kepada Rena kalau ia mau melanjutkan kuliah di kota.
sesampainya di rumah Dewa langsung membersihkan badannya, setelah itu ia langsung berbaring di tempat tidurnya. sambil berbaring Dewa langsung menelpon Rena mengabarkan kalau ia sudah sampai di rumah.
"hallo sayang, aku sudah d rumah. kamu lagi ngapain? " ucap Dewa
"Mmm aku lagi nunggu kabar kamu, kamu sudah mandi? " tanya Rena
" sudah, tadi pas nyampe rumah aku langsung mandi" jawab Dewa
Disaat Rena telponan dengan Dewa dari luar kamar ibu memanggil Rena
"nak, kamu sedang apa? ada teman kamu. ibu tunggu di luar ya"
"iya bu, sebentar bu" ucap Rena menjawab panggilan ibunya
"ya sudah kamu istirahat dulu, aku dipanggil ibu"ucap Rena
" iya, kamu jangan nangis lagi ya "ucap Dewa
" iya, sudah dulu ya. assalamu'alaikum " ucap Rena sambil menutup telponnya
"waalaikumsalam" jawab Dewa
Setelah menutup telponnya Rena langsung keluar menuju ruang tamu.
"nah itu Rena, ibu masuk dulu ya nak Tomi" ucap Ibu
"iya bu" ucap tamu yang ternyata adalah Tomi
"ibu kenapa gak bilang sih kalau tamunya kak Tomi" ucap Rena sambil berbisik
"iya maaf, sudah sana temani tamunya" ucap Ibu yang langsung masuk ke dalam bergabung dengan bapak dan Rania
"Hai kak, kita bicara di luar aja ya" ajak Rena.
Rena mengajak Tomi ngobrol di teras, karena ia tidak mau masalahnya terdengar oleh orang tua nya. Tomi mengikuti ajakan Rena
"ada apa kakak ke sini? " tanya Rena cuek
"aku ingin jawaban dari pertanyaan ku tadi" ucap Tomi
"tidak ada yang harus aku jelaskan" ucap Rena
"tolong Rena, kenapa kamu begini. kenapa kamu menghindar dariku? " tanya Tomi
"aku hanya merasa tidak pantas untuk kakak, keluarga kakak tidak menyukai aku karena aku adalah orang miskin dan kelurgaku tidak sempurna bagi keluarga kakak. aku minta tolong sama kakak jangan hubungi atau temui aku lagi. karena aku takut keluarga kakak akan berprasangka lain terhadap keluargaku." ucap Rena sambil membelakangi Tomi.
"Tidak Rena itu tidak mungkin, aku mencintaimu. kita perjuangkan cinta kita" ucap Tomi
"maaf kak, itu tidak mungkin terjadi. lagi pula sekarang aku sudah punya pacar yang sangat sayang padaku. sekarang pulang lah hari sudah semakin malam, nanti keluargamu khawatir" ucap Rena masih tetap membelakangi Tomi tanpa menoleh sedikitpun
"aku ingin jawaban langsung dari mulutmu, apakah kamu masih mencintaiku? " tanya Tomi
"tidak aku tidak mencintai kakak, dalam hatiku sudah ada orang lain yang sangat menyayangiku. maaf kak sudah malam aku ingin istirahat" ucap Rena sambil masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya
"Rena aku mencintaimu, aku mohon kembalilah padaku" ucap Tomi
Tomi yang berada di luar rumah masih mengharapkan Rena kembali keluar untuk menemuinya, langit seakan ikut menangis. hujan pun turun mengguyur tubuh Tomi yang berada di luar rumah Rena.
"Renaaaaaaaa" teriak Tomi
teriakan Tomi terdengar ke dalam rumah dan terdengar oleh orang tua Rena.
"nak siapa itu yang teriak memanggil namamu" tanya bapa
"Tomi pak, tadi sudah aku suruh pulang karena sudah malam." jawab Rena
"coba lihat dulu keluar, diluar hujan lebat loh nak, kasian dia kehujanan" ucap bapa
"biarkan saja pak, lagi pula kan dia bawa mobil. aku mau tidur dulu sudah malam Pak" ucap Rena
Rena langsung masuk ke kamar dan menjatuhkan badannya diatas tempat tidur.
Sedangkan Tomi masih diluar rumah masih menunggu Rena dengan basah kuyup
bapak yang tidak tega melihatnya langsung keluar dan membawakan payung handuk dan juga baju ganti untuk Tomi.
"ini nak keringkan badanmu dan ganti baju kamu biar gak sakit, sekarang pulanglah. kalau ada masalah dengan Rena nanti kamu bicarakan lagi dengan Rena. sekarang pulanglah sudah malam nanti keluargamu khawatir" ucap bapa dengan bijak
Tomi nurut dengan apa yang dikatakan bapanya Rena.
"iya Pak terimakasih, saya pulang dulu." Tomi pamit dan mencium tangan bapa.
Tomi pulang dengan keadaan kacau, ia memakai baju yang masih basah. karena ia menolak baju dan handuk yang sudah dibawakan oleh bapaknya Rena
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments