Setelah selesai makan mereka pergi ke taman, mereka bersenda gurau d jam istirahat. Tomi memperhatikan mereka dengan pandangan yang tidak dapat diartikan, hatinya panas dimakan rasa cemburu.
Tomi tau kalau Dewa sangat suka pada Rena sama seperti dirinya. Tetapi Tomi tidak mau bermain kasar, ia ingin mendapatkan hati Rena karena Rena menyukainya bukan karena paksaan.
Tomi melangkah mendekati Rena dan teman-temannya itu.
"Hai, boleh saya gabung? " tanpa menunggu jawaban Tomi langsung duduk di dekat Rena.
"Boleh kok kak, kenapa nggak" jawab Septi
Septi memang seperti itu selalu menjawab pertanyaan tanpa dia tau lebih dahulu siapa yang ditanya.
"Ren, nanti pelajaran bu Yuli kalau aku gak bisa aku nyontek ya. seperti biasa aku gak sempat belajar tadi. " ucap Septi sambil memasang muka melasnya seperti anak yang minta di belikan permen kepada ibunya.
"kamu tuh yah kebiasaan, kamu itu gak sempat belajar atau memang gak belajar? " tanya Rena kepada Septi walaupun ia tau kalau Septi tidak pernah belajar
"dua-duanya" jawab Septi sambil tersenyum
"iya tuh Septi, males belajar gak kayak aku" kata Dewa
"emangnya kamu dah siap untuk ulangan nanti, emangnya kamu dah belajar semalam? " tanya Septi pada Dewa
"ya kan aku belum melanjutkan ucapan ku, gak kayak aku. kalau aku tuh buku itu aku taruh d mukaku lalu aku tidur deeeeh" jawab Dewa sambil tertawa.
"aahh itu sih sama aja,, kalian itu ya kalau belajar jangan nunggu waktu ulangan aja. bagaimana kalau ulangannya mendadak." ucap Rena mengingatkan teman-temannya.
Tomi hanya tersenyum mendengarkan percakapan mereka bertiga.
Tidak lama kemudian bel berbunyi, yang menandakan jam istirahat sudah habis waktunya. mereka pun melangkah ke kelasnya masing-masing.
***********
Jam belajar sudah usai, bel sekolah pun sudah berbunyi. Rena dan teman-temannya keluar kelas. tetapi mereka tidak langsung pulang, mereka berkumpul di lapangan karena ada pelajaran ekstrakurikuler pencak silat.
Rena sangat menyukai ekskul pencak silat ini,, selain mendapatkan nilai tambahan ia bisa menjaga dirinya. itu yang Rena pikirkan pada saat mengikuti ekskul pencak silat.
setelah selesai mengikuti ekskul pencak silat, Rena langsung pulang.
sesampainya diri rumah Rena melihat seorang bapa yang tidak ia kenal, bapak itu tersenyum padanya.
"Assalamu'alaikum, bu Rena pulang" ucap Rena
"Wa'alaikum salam" ucap bapak yang Rena pun tidak tau siapa namanya.
Rena mencium punggung tangan bapak itu dan langsung mencari ibunya, ternyata ibu Ira ada di dapur sedang menyiapkan minum untuk tamunya.
"Bu, bapak yang di depan siapa? " tanya Rena pada ibunya
"ooh itu pak Bram teman ibu waktu SMA tidak sengaja ketemu di depan tadi, jadi beliau mampir dulu ke sini" jawab ibu Ira.
"hmmmm, dikirain siapa" ucap Rena sambil meninggalkan ibunya yang masih berada di dapur.
*****
Rena melangkahkan kakinya ke kamar, ia merasa badannya capek sekali. Rena merebahkan badannya diatas kasur sebentar, setelah itu ia pergi mandi. Setelah mandi ia kembali tiduran di tempat tidurnya. Rena merasa hari ini adalah hari yang sangat melelahkan baginya.
Rena tertidur di tempat tidurnya. pada saat ia bangun perutnya terasa perih. ternyata ia belum makan dari sore tadi.
Rena pun pergi ke dapur untuk makan, di dapur ada ibunya yang sedang mengambil minum untuknya.
"kamu sudah bangun nak?" tanya ibu Ira. "tadi ibu ke kamar kamu, kamu sedang tidur pulas sekali makanya ibu tidak membangunkan kamu. ayo makan dulu. kamu belum makan kan dari sore tadi. " ucap bu Ira lagi
"iya bu, maaf tadi Rena ketiduran. jadi ga bisa bantuin ibu deh" ucap Rena
"gak apa-apa nak. ayo makan dulu jangan dibiarkan perut kamu kosong" ucap Ibu Ria.
setelah makan Rena lalu merapihkan bekas makannya dan langsung ke ruang keluarga. di sana ada ibu dan adiknya yang sedang menonton televisi.
"asyik banget nonton TV nya, nonton acara apa sih de?" tanya Rena kepada Rania.
"ini loh kak acara Indonesia mencari bakat, kakak ikutan deh pasti menang" ucap Rania kepada kakaknya
"gak ah dek, kakak kan belum tau bakat kakak apaan" jawab Rena
"aku tau bakat kakak apa" ucap Rania lagi
"masa sih, apa bakat kakak dek?" Rena bertanya lagi
"itu loh bakat kakak tuuuuuhhh, bikin cowok-cowok penasaran sama kakak. habisa kakak selalu menolak mereka sih" jawab Rania sambil tertawa.
"iiih kamu tuh, macem-macem aja deh. kakak kira kamu tau bakat kakak. klo itu sih bukan bakat tapi emang kakak belum mau pacaran" jawab Rena sambil memonyongkan bibirnya pura-pura kesal.
"iya deh maaf,,," ucap Rania
ibu Ria yang mendengarkan percakapan anak-anaknya hanya tersenyum dan menggelengkan kepala.
jam di dinding menunjukkan pukul sembilan malam, ibu Ria mengajak anak-anaknya untuk tidur. agar nanti pagi bangun dengan keadaan fresh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments