Pikiran untuk menikah itu terlintas begitu saja dalam benak Dessy, dengan spontannya dia memukul kepala nya sendiri. “barusan apa yang sedang ku pikirkan, Menikah?...kenapa aku memikirkan untuk menikah, pacaran pun aku belum pernah”.
Dengan bodohnnya di dalam bus menggeleng-gengkan kepala nya agar pikiran untuk menikah itu hilang, tetapi bagaimana pun dipikirkan menikah adalah pilihan yang terbaik saat ini bagi Dessy, agar Keyli dan keluarga nya tidak menganggunya.
Dessy hanya ingin memiliki kehidupan yang tenang, setidaknya walau pun menikah dia akan bisa menjalani kehidupan yang seperti dia inginkan dan mecari calon suami yang bisa mengerti diri nya, dengan begitu dia bisa mengantungkan kebahagiannnya sedikit kepada orang yang akan jadi suaminya.
Benar, Dessy hanya ingin kebahagian…?
Sesampainya dirumah, Dessy dengan heran melihat keadaan rumah yang sepi, tapi dia tidak mempedulikan nya dengan cepat menaiki tangga lantai dua mengarah kekamarnya.
Sesaat dia ingin membuka kamarnya ada suara seorang wanita elegan dengan gaya glamor usia sekitar 40 tahunan menyapa nya. “kenapa begitu telat pulang?”
Sejak kapan bibi nya ini bertanya tentang jam kepulangan nya, apakah jam kehidupannya harus diatur juga?
“aku mampir kesuatu tempat, apa ada sesuatu yang terjadi?”
Bibi nya tersenyum dengan sombongnya. “apa kamu tau paman mu sudah mengaturkan perjodohan mu dengan salah satu direktur di perusahaan terbesar dikota Y ini”
Seperti doa yang dikabulkan, apa yang dipikirkan dessy saat di bus tadi sepertinya menjadi kenyataan tetap bukan perjodohannya yang diinginkan nya, melainkan dia sendiri yang ingin memilih teman hidupnya itu.
Dengan kagetnya dessy sepontan berkata “apa? Perjodohan"
“kenapa, kamu menolaknya”
“tentu, kenapa harus aku kenapa bukan….” Dessy diam sejenak
“maksudmu kenapa bukan anak kami Keyli, kami sudah memberi penawaran kepada nya terlebih dahulu tapi dia menolak, jadi tersisa diri mu” Dessy tau itu hanya bualan Bibinya, dia tidak akan semudah itu menentukan perjodohan untuk anak kesayangan nya itu.
“kalau begitu aku pun menolak” Dessy dengan tegas mengatakan bahwa dia tidak mau di jodohkan.
Mendengar Dessy yang tidak menurut Veni Chu merubah raut wajah nya yang tidak senang. “ kamu tidak bisa menolak perjodohan ini karena paman mu membutuhkan saham dari perusahaan dari lelaki itu”
Mendengar alasan perjodohan hanya untuk kepentingan pribadi mereka, Dessy mengepalkan tangan wajahnya seperti ingin memakan oarng hidup-hidup, tapi kemarahannya tidak bisa dia keluarkan kemarahannya pun di sinarkan oleh hatinya.
“bagaimana bisa aku dijodohkan hanya sebuah saham” Dessy menjawab dengan tenang, dia sangat pintar mengendalikan emosinya.
“dirimu yang bodoh mana bisa mengerti bagaimana keadaan perusahaan saat ini, intinya kalau kau menolak perjodohan ini…mungkin perusahan milik Keluarga Lin akan bangkrut, kamu pikirkan itu”.
Bagaimana bisa Dessy dikatain Bodoh, kenyataannya dia adalah gadis yang pintar dibanding sepupunya Keyli Lin.
Veni chu memberikan satu buah amplop ke dessy.
“apa ini? Ujar Dessy
“itu adalah profil orang yang akan di jodohkan kepada mu, tidak lah buruk…bacalah dan pikirkan kembali, nanti malam kami harus sudah mendengar keputusan mu?” Veni Chu dengan cepat membalikan badan meninggal kan Dessy tanpa menunggu respon dari Dessy.
Dessy hanya terdiam merasakan tidak adilan mereka terhadap hidupnya. Apakah dirinya tidak punya kesempatan untuk bahagia? Bagaimana pun yang diharapkan nya adalah sebuah ketenangan dalam hidupnya dia ingin menjalani hidupnya tanpa ada tekanan dari oarng sekitarnya.
Apa menjadi baik itu, bisa menimbulkan keburukan? Haruskah dia egois!
Dia melangkahkan kakinya didalam kamar, dan mengambil sebuah foto yang diletakkan di meja samping ranjang yang sederhana. Itu adalah foto Nenek dan Kedua Orang Tuannya.
“apa kalian tau betapa menyedihkannya diriku tanpa kalian, aku harus seberapa kuat untuk hidup seperti ini?” air mata pun membasahi pipi putih Dessy.
Foto itu pun dirangkul dengan kedua tangan nya karena larut dalam kesedihan tanpa sadar dia pun tertidur.
Tok..tok
suara ketukkan di pintu kamar, seketika itu Dessy dengan kaget bangun.
“iya…
“Tuan Lin, menyuruh anda segera turun” suara salah satu pelayan yang ada di rumah keluarga Lin.
Tidak berpikir panjang pun Dessy melangkah kan kaki menuruni tangga. Paman dan bibinya sudah duduk di Sofa ruang tamu tentu saja Keyli juga ada.
“Duduk lah” Paman nya dengan lembut memerintah Dessy. Kamu pasti sudah mendengarnya dari bibi mu, aku tau ini sangat membuat mu terkejut, tapi demi kebaikkan perusahaan…
Belum selesai paman Hendri Bicara, “Aku bersedia dengan perjodohan ini” Dessy memotong pembicaraan Pamannya.
Kenapa dia begitu saja menerima perjodohan ini,mungkin saja dia ingin menyerah dan pasrah menerima semuannya. “benarkah itu” pamannya menyakinkan kembali.
“En..Dessy hanya menganggukkan kepalanya , tanpa melihat ekspresi mereka.
“Sangat bagus, kamu tau bagaimana caranya berterima kasih” senyuman yang memuaskan terlihat diwajah bibinya Veni Chu. “ Ma, seharusnya dia memang begitu, berarti dia tau dengan posisinya” timpal Keyli.
Ibu dan anak ini dengan jelas menunjukkan ketidak sukaan nya terhadap Dessy.
Dessy hanya bisa mngepalkan tangan dan kemudian segera meninggalkan ruangan itu.
Saat ingin melangkahkan kaki berjalan paman Hendri memberikan kartu nama pria yang akan di Jodohkannya itu.
Dengan cepat Dessy mengambilnya dan masuk kembali tempat ternyamannya yaitu kamar tidurnya.
Dessy duduk disudut ranjang, dan memobak-balikan kartu nama yang di berikan pamannya itu.
“JM Group” Dessy menghembuskan nafasnya. Besok aku akan menemui pria ini. Didalam hatinya mungkin ini sudah jalan yang tuhan berikan, dia hanya menerima walaupun dia begitu sangat sedih.
Dessy Lin meyakinkan dirinya “ini tidak lah buruk”.
HAPPY READING...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Wina Ningsih
orang yang tak berdaya selalu aaja menjadi korban
2021-04-06
0