malam itu aku pulang lumayan larut malam, karna aku harus menggantikan dokter irfan yang kebetulan ada kepentingan keluarga. aku sampai rumah ketika jam sudah menunjukkan pukul 23.30.
aku masuk kedalam rumah, rumah itu sangat sepi mungkin semua orang sudah tidur. tapi ketika aku memasuki ruang keluarga tiba-tiba saja lampunya menyala dan menampakkan bude, mas bayu, dan mbak eliza disana.
"dari mana saja kamu nduk, kenapa pulang selarut ini.?"
"maaf bude, tadi raisa menggantikan teman raisa karna beliau ada urusan sebentar"
"kamu itu anak gadis raisa, jangan bikin bude, masmu dan mbakmu selalu menghawatirkanmu. apa lagi kamu tidak memberi kabar pada kami, dan kami pun berusaha menghubungimu tapi ponselmu tidak aktif"
"iya bude maaf raisa ya, ponsel raisa kehabisan batrai. dan tadi raisa lupa menghubungi bude, karna ada pasien"
"duduklah dulu bude mau ngomong sesuatu denganmu sayang"
aku hanya bisa menuruti permintaan bude dan mendekat duduk disampingnya. dengan penuh kasih sayang bude memelukku, dan menciumi pucuk kepalaku.
"sayang berapa usiamu.?"
"28 tahun bude"
"apa kamu sudah punya calon pendamping.?"
"belum bude, bahkan raisa belum memikirkannya"
"sayang kamu seorang wanita, harusnya diusiamu yang sekarang kamu sudah menjadi seorang istri. lihatlah mas dan mbakmu mereka bahkan menikah muda, apa kamu tidak ingin menikah agar ada yang bisa menjagamu.?"
"jadi arah pembicaraan bude ini mau kemana.?" tanyaku langsung pada intinya.
"bude ingin menjodohkanmu dengan anaknya sahabat bude"
"kenapa harus raisa bude.?"
"sayang bude hanya ingin kamu menikah, sebelum bude pergi menyusul pakde dan kedua orang tuamu"
"bude ngomong apa sih" aku langsung memeluknya, dan tanpa terasa air mataku sudah mengalir begitu saja, aku cuma punya bude sebagai orang tua. dan ketika bude bicara seperti itu, dadaku begitu sesak. karna aku tidak mau kehilangan beliau.
"bude hanya ingin ada yang menjaga kamu sayang, karna tidak selamanya bude ada disampingmu nduk"
aku menarik nafasku dalam-dalam dan menghembuskannya pelan, lalu ku tatap wajah bude yang sudah menua, dapat aku lihat mimik kekhawatiran di wajahnya.
"raisa akan terima apapun keputusan bude, karna raisa tau apa yang bude lakukan itu pasti yang terbaik untuk raisa"
"terimakasih sayang, kamu memang genduknya bude yang paling penurut dan paling berbakti kepada orang tua" bude kembali memelukku, kali ini air matanya pun ikut jatuh membasahi pipinya.
mas bayu dan mbak eliza pun juga ikut menangis, mungkin mereka tidak menyangka kalau aku akan dengan mudahnya menerima keputusan bude.
********
malam ini adalah acara lamaranku, dan hari ini untuk pertama kalinya aku melihat wajah calon suamiku.
"raisa ayo turun dek, calon mertua dan calon suamimu sudah datang"
"iya mbak"
dengan perasaan gugup aku menuruni tangga sambil menggenggam erat tangan mbak eliza, dan mbak eliza pun sama halnya denganku, dia menggenggam tanganku dengan erat seolah-olah ia menyalurkan kekuatannya untukku agar aku tidak gugup lagi.
"nah lin ini keponakanku" bude memperkenalkanku kepada seorang wanita yang usianya mungkin sama dengan bude.
"keponakanmu cantik sekali din"
"iya dong siapa dulu budenya"
sementara itu disamping ibu itu ada seorang pria, mungkin saja dia calon suamiku. tapi dapat aku tangkap dari raut wajahnya bahwa dia tidak menyukai acara ini.
"oh iya raisa perkenalkan aku calon mertumu namaku erlina, dan ini bagas calon suamimu"
aku hanya bisa tersenyum canggung saat calon mertuaku memperkenalkan dirinya dan juga putranya. bahkan dapat kulihat, wajah calon suamiku datar dan dingin. seulas senyum pun tidak nampak disana. sebenarnya di cukup tampan menurutku, dia juga tidak kalah tampan dari sepupuku, tapi entah bagaimana dengan sikapnya.
"jadi kapan pernikahan ini diadakan din.?"
"lebih cepat bukannya lebih baik lin"
"oke baiklah bagaimana kalau minggu depan"
"aku setuju saja"
aku hanya diam seribu bahasa, sambil tanganku terus menggenggam tangan mbak eliza. entah mengapa yang mau menikah aku dan bagas, tetapi yang antusias adalah bude dan ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Suriati Tombong
lanjut . . .
2022-09-17
0
Eliana Wati
sudah lama aku mencari ternyata kau ada d sini
2021-03-02
0
☆☆@bh!☆☆
wkwkwkwk,,,,cpt amat thor nikahx
2020-11-19
0