sesampainya di rumah bagas, aku segera mengeluarkan semua barang-barangku dan mengikutnya masuk kedalam rumah.
"ngapan kamu disini.?"
"ini kamar kitakan.?"
"ini kamarku bukan kamarmu, kamarmu ada disamping. keluarlah aku ingin istirahat"
sesuai dengan perintah bagas, aku segera keluar menuju kamar yang berada tepat disamping kamar bagas.
"apa bagas segitu tidak menginginkanku, sampai-sampai kamar pun harus terpisah"
aku segera menyusun semua baju-bajuku didalam almari setelah selesai aku segera mandi untuk membersihkan tubuhku yang lengket.
"aku haus sekali"
aku beranjak dari kamarku menuju kedapur, tetapi ketika aku menuruni tangga aku melihat ada bagas dan seorang wanita yang tengah asik bercumbu tanpa rasa malu sedikitpun. aku segera melangkah mendekati mereka.
"bagas apa yang kamu lakukan.?"
aku benar-benar tidak percaya pada apa yang dilakukan oleh suamiku, bahkan kami baru saja menikah beberapa jam yang lalu, tapi dia sudah bermesraan dengan wanita lain. apa segitu tidak dianggapnya aku.
"kenalin ini farah pacarku" ucap bagas dingin.
wanita itu tersenyum ramah padaku, dia cantik, dan kelihatannya baik pula.
"tapi kita sudah menikah bagas, bagaimana kalau mama tau semua perbuatan kamu.?"
"mama tidak akan tau kalau mulut kamu bisa menjaga rahasia ini. dan lagi ini semua gara-gara kamu, kenapa juga kamu mau dinikahkan dengan pria yang sama sekali tidak kamu kenal"
ya aku tidak bisa menyangkal perkataan bagas, karna semua yang dikatakan olehnya memang benar adanya, tapi ini semua kulakukan semata-mata hanya untuk membahagiakan bude.
"aku dan farah sudah berpacaran selama lima tahun, dan harusnya tahun ini aku menikahinya. tetapi karna pernikahan bodoh ini, terpaksa mengubahnya menjadi seorang selingkuhan"
aku memilih pergi dan melanjutkan niat awalku untuk mengambil minum, aku malas berdebat dengan bagas mengingat kami baru beberapa jam menikah. terserah dialah mau berbuat apa, toh aku ini hanya orang luar bagi bagas. ya meskipun sebenarnya aku ini adalah istri sahnya.
******
satu bulan sudah aku menikah dengan bagas, tetapi bagas tidak pernah berubah ia tetap dingin dan tak berperasaan. aktifitasku sehari-hari hanya membersihkan rumah, dan beberes. aku jarang sekali masak, kalaupun aku masak itu hanya untuk diriku sendiri. aku sudah dengan berbaik hati memasakkan makanan untuk bagas, tapi tak sedikitpun dia mau menyentuhnya, maka dari itu aku tidak pernah memasak untuknya lagi. bukan bermaksud durhaka kepada suami, tetapi aku hanya tidak ingin semakin sakit hati.
tokk... tokk...tokk
"masuk"
"aku ingin bicara denganmu"
"kalau mau bicara, ya bicara saja"
"besok aku akan menikahi farah"
"terserah, itu bukan urusanku" jawabku dengan sedikit ketus, tanpa meminta persetujuanku pun aku tau kalau dia akan tetap menikahi farah.
"bagus kalau kamu sadar diri, karna tanpa persetujuan darimu pun aku akan tetap menikahi farah"
*"pernikahan macam apa ini Tuhan, bude menjodohkanku dengan dia semata-mata agar aku ada yang menjaga, tetapi lihatlah bahkan aku selalu di abaikan. kalau bude mengetahui semua ini beliau pasti bersedih, ah biarlah kutanggung semua derita ini sendirian"*
"lebih baik aku mencari kerja lagi, dari pada harus melihat bagas bermesraan dengan wanita itu"
aku segera membuka laptopku dan melamar pekerjaan di rumah sakit terdekat secara online. setelah selesai mendaftar aku segera merebahkan tubuhku karna besok pagi aku akan pulang ke malang untuk mengambil mobil kesayanganku.
*******
pagi itu jam menunjukkan pukul 08.00 pagi dan aku baru saja selesai menyetrika baju. setelah selsai aku segera bersiap-siap untuk pulang ke malang. setelah aku siap aku bergegas keluar dan ternyata taksi yang aku pesan telah menungguku.
setelah menempuh perjalanan hampir dua jam akhirnya aku sampai juga dirumah, semua orang menyambutku dengan sangat antusias, apalagi keponakanku.
"bibi kemana saja.? kenapa bibi tidak pulang-pulang, bella kangen dengan bibi"
"bibi bekerja di kuar kota sayang, makanya mulai sekarang bibi akan jarang pulang"
"kenapa bibi tidak bekerja dirumah sakit lagi, biar bibi bisa pulang setiap hari"
"bella, bella mau nggak punya dedek bayi.?"
"mau bunda, bella mau punya dedek bayi biar bisa bella ajak main"
"kalau gitu mintalah kepada bibi raisa"
"kenapa harus minta kepada bibi raisa bunda. memangnya bibi bekerja membuat dedek bayi.?" tanya bella dengan polosnya, hingga mengundang gelak tawa kami semua. entahlah otak kecilnya itu berfikir sepertk apa, mungkin saja bella berfikir kalau membuat bayi itu sama seperti membuat adonan kue.
aku dirumah hanya beberapa jam saja, sekitar pukul tujuh aku memutuskan kembali lagi kesurabaya, meskipun bude dan mas bayu membujukku agar menginap, tetapi aku tetap memutuskan untuk pulang kerumah bagas. bagaimana pun aku pulang tanpa suamiku, aku tidak ingin terjadi gosip-gosip yang tidak mengenakan dari tetanggaku.
********
sekitar jam sembilan malam aku sudah sampai rumah bagas, rumah itu begitu sepi, mungkin saja bagas dan istri barunya sudah tidur.
"darimana saja kamu.?" bentak bagas ketika aku baru saja mau masuk kedalam kamar.
"dari rumah bude ambil mobil" aku segera masuk kedalam kamarku dan menguncinya dari dalam.
"bagas bersikaplah baik kepada raisa, bagaimanapun dia juga istrimu"
"aku tidak perduli sayang, yang aku perdulikan hanya dirimu. ayo kita tidur" bagas segera menarik tangan farah menuju kekamar mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Rhiedha Nasrowi
gak papa lah mirip sama lapak sebelah yg penting gratis 🤣🤣🤣
cemungut author 👍👍👍
2021-11-22
0
Suci
tp tetap q baca Thor...mgkn endingnya beda
2021-06-03
0
Suci
mirip novel ....
2021-06-03
0