...“Sha, kamu keluar sama cowok lain?”...
...“Maksud mas?”...
...“Kenapa kamu nggak terbuka sama aku sih?”...
...“Aku bener-bener nggak tau maksud kamu mas.”...
...“Aku kira kamu sedang sibuk juga ngurusin persiapan nikahan kita. Tapi ternyata malah bertemu dengan laki-laki lain. (Menghela nafas) di café berduaan. Kamu bertemu dengannya di café kan?”...
Aku tersentak kaget dengan ucapan Mas Herdi, kemudian aku menjelaskannya dengan penuh kehati-hatian.
...“Mas itu.. itu klien aku mas, dia temanku. D-dia.. dia mantan pacarku waktu SMA dulu. Maaf mas, aku memang tidak menceritakannya karena nggak mau mas mikir yang aneh-aneh. Ta-tapi mas tau dari mana?”...
...“Tidak penting tau dari mana atau tahu dari siapa. Yang terpenting aku harap kamu bisa menjaga hubungan kita. Terlebih lagi sebentar lagi kita akan menikah.”...
...“Ta-tapi mas, aku tidak berduaan dengannya. Ada Isbel mas. Pas aku berdua aja sama dia, kita tu lagi nunggu Isbel”...
Mas Herdi hanya menghela nafas disana. Tak lama kemudian ia menutup telfonnya. Aku yang merasa penuh salah kemudian memutuskan untuk ke kantor Mas Herdi untuk menemuinya.
Tak sulit bagiku untuk menemuinya dikantor. Bahkan beberapa staf disana sudah mengetahuiku sebagai calonnya Mas Herdi.
Tak sulit juga untuk masuk ke ruangannya Mas Herdi, karena sudah beberapa kali kesana. Betapa kagetnya aku setelah membuka pintu ruangan Mas Herdi. Dia sedang berduaan dengan Lisa yang memegang pundak Mas Herdi.
...“Mas!! Kamu ngapain sama dia?? Hahh..aku bener-bener nggak nyangka kamu kaya gini mas.” Aku pergi dengan menahan tangisku....
...“S-sha.. Sha tunggu Sha…”...
Ia mengerjarku. Aku hampir lolos darinya, tapi karena langkahnya yang begitu cepat, Mas Herdi berhasil menarik tanganku.
...“Lepasin!”...
...“Dengerin aku dulu!. Setelah itu terserah apa yang mau kamu lakukan.”...
Aku masih saja menundukkan wajahku demi menyembunyikan butiran air mata yang mulai jatuh.
...“Sayang.. apa yang kamu lihat tadi nggak seperti yang kamu pikirin.”...
...“Emang apa yang aku pikirin?”...
...“Kamu pasti menyangka aku ada main sama si Lisa kan?”...
...“Kamu juga pasti menyangka aku ada main sama laki-laki lain kan?”...
...“Tapi dia mantan kamu.”...
...“Tapi dia juga orang yang udah lama ngejar-ngejar kamu (Maksudku si Lisa)”...
...“Percaya sama mas, dia selalu menggodaku setiap kali kita bertemu. Untuk hal itu aku selalu menceritakan semuanya ke kamu. Dan apa tadi kamu lihat aku membalasnya? Aku juga berusaha menepis tangannya yang gatal saat menyentuhku.”...
Aku terdiam. Memegang tanganku erat dengan tatapan yang sangat dalam, ia berucap.
...“Mas sayang sama kamu. Aku cuman nggak mau kamu dekat dengan pria lain. Dan mas juga nggak mau kita terikat dengan masa lalu yang ngebuat kita salah paham terus. Inget, Lisa cuman terobsesi aja sama aku.”...
...“Maaf mas, belum sempat menjelaskan ke mas soal si Fian. Dia cuman orang yang aku anggap sebagai temen mas. Maafin aku mas yang terlalu sensitif selalu menerima secara mentah-mentah tentang apa yang udah aku lihat. Aku mungkin cuman cemburu.”...
Mas Herdi merengkuhku dalam pelukannya. Ia mengusap pucuk kepalaku.
“Apa kamu tau? Mas lebih cemburu. Melihatmu dengan pria lain saja aku sudah tidak tahan.”
***
Lisa melihat keduanya dari jendela kantor lantai atas.
“Sial. Kenapa dia selalu menang dariku. Lihat saja, aku tidak akan melepaskan Herdi. Aku dulu yang mengenalnya, aku dulu yang suka dengannya. Bersanding dengan Herdi, dia terlihat seperti sampah kecil yang memuakkan.” Lisa mengepalkan kedua tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Rokhmi Nh
kalau mau menikah ada aja cobaanx....🤔
2021-05-18
1
Y♀️U®️🔼
semoga mas herdi kuat dan setia kepada sasha
2021-04-12
0
Nineny Artie
mulai tercium aroma pelakor ni
2021-02-02
0