Ketika Mas Herdi mengantarku pulang kerumah, entah mengapa rasanya canggung sekali. Perasaanku saat ini jengkel, sedikit merasa kesal, tetapi ada setitik rasa senang.
...“Sha, maaf yang tadi aku..”...
...“Nggak usah dibahas mas. Lupain aja, anggep aja nggak terjadi apa-apa.”...
...“Aku...” ...
Mas Herdi belum melanjutkan perkataannya, tapi sudah aku potong.
...“Mas langsung pulang aja ya.”...
...“Tapi aku juga belum pamit sama ayah kamu.”...
...“Nggakpapa mas, nanti aku aja yang sampein. Udah ya mas, hati-hati dijalan.” Senyum tipisku mengantarkan langkah demi langkah menjauh dari hadapan Mas Herdi....
Baru kali ini aku melakukan hal itu kepada Mas Herdi. Meninggalkannya sendiri dan aku langsung masuk rumah. Aku terlihat diam masuk ke kamar, tiba-tiba..
...“Sha, udah pulang kamu? Mana Nak Herdi?” Tanya ayahku sambil menoleh kearah teras rumah....
...“Udah pulang yah, udah malem juga jadi aku suruh langsung balik aja.”...
...“Tapi kenapa muka kamu ditekuk gitu? Nggak lancar kencannya? Kan udah lama nggak ketemu harusnya seneng dong.”...
...“Capek yah. Sasha mau bersih-bersih dulu.” Mata ayah masih menatapku heran....
Setelah bersih-bersih langkahku menuju tempat tidur lalu aku merebahkan diri diatasnya. Tiba-tiba ponselku berbunyi menandakan ada pesan masuk. Saat kulihat ternyata beberapa kali Mas Herdi menghubungiku dan kemudian mengirimiku pesan.
...“Sha, maafin mas tadi. Maaf kalau bikin kamu kecewa. Jangan berpikir aku menyerangmu, karena aku sudah memikirkannya ribuan kali sebelum mas nyium kamu.”...
...“Mas aku nggak tahu mau jawab apa, jadi mas boleh lupain hal itu dan nggak perlu lagi ngebahasnya ya mas. Aku malu.”...
...“Sha, kalau hal itu buat kamu kepikiran karena merasa bersalah, aku siap bilang ke ayah kamu atas kejadian ini. Aku siap nerima hukumannya.”...
...“Enggak mas, aku takut kalau ayah bakal marah sama kita.”...
...“Maafin mas ya, aku janji nggak ngulangin lagi, sebelum kita resmi menikah. Maafin mas Sha.”...
***
Kejadian Sebelumnya….
Film yang aku dan Mas Herdi tonton sudah selesai. Ketika menunjukkan jam 9 malam, gedung bioskop ini sudah terlihat sepi. Ketika akan pulang, kami menaiki lift yang tersedia.
Tinggg tunggg…
Dan ketika pintu lift terbuka, hanya terdapat 2 orang saja. Saat masuk kedalam lift Mas Herdi menggandeng tanganku tanpa canggung walaupun dihadapan banyak orang atau di tempat umum. Perlakuan itu juga menurutku hal yang lumrah dilakukan oleh sepasang kekasih. Karena aku dan Mas Herdi masuk setelah kedua orang itu, jadi lift itu naik keatas mengantarkan orang tersebut.
Ketika orang tersebut sudah keluar, Mas Herdi terus menatapku. Aku yang notabene adalah wanita canggung memilih untuk pura-pura tidak melihatnya dan terus menatap kedepan. Toh Mas Herdi sering melakukannya dan menurutku mungkin itu hal yang wajar juga. Tapi tiba-tiba..
...“Sha..”...
...“Hmm..?” Aku yang tadinya fokus menatap ke arah pintu lift kemudian menatap Mas Herdi. Ketika menatap Mas Herdi biasanya aku melihatnya dengan agak mendongak keatas karena tinggi kami yang terpaut jauh....
Cuppp. Bibir Mas Herdi menyentuh bibirku sekilas.
Mataku terbelalak dan kaget dibuatnya. Aku hanya memandang Mas Herdi heran dan bingung mau berkata apa. Dan pas saja, ketika pintu lift terbuka sudah ada beberapa orang yang mengantri untuk masuk kedalam. Hal itu membuatku semakin tidak bisa menanyakan apapun padanya. Sampai tiba dirumah, hanya canggung yang ada.
***
Herdi Point of View
“Entah sudah berapa bulan aku tidak bertemu dengan Sasha. Mungkin hampir 6 bulan. Yang kami lakukan hanya sekedar telfon dan videocall. Entah sejak kapan dia tumbuh menjadi gadis secantik ini. Pertama kali melihatnya, dia seperti anak kecil yang manis bagiku. Tapi sekarang semakin dia tumbuh, semakin cantik. Aku terus memandanginya, entah dia sadar atau tidak. Bahkan aku menahan sekuat mungkin agar tidak menyentuhnya sedikitpun, kecuali menyentuh tangannya untuk ku gandeng. Di dalam bioskop, aku menahannya lagi. Waktu itu memang berhasil kutahan, tapi kemudian kecupan itu lolos juga dibibirnya. Sebelum melakukannya aku sudah berpikir ribuan kali. Dan benar saja apa kata orang selama ini, ketika melakukannya sekali, hal itu akan menjadi candu. Andai Sasha tahu, bibirnya sudah menjadi candu bagiku. Tapi untuk ciuman ini entah mengapa aku merasa sangat cemas."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Rokhmi Nh
lo ketagihan kan.....🤭
2021-05-17
0
Arina
ceritany bgus engak bertele tele
gak kebnyakn drama
ok lanjut
2021-02-13
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
sehat dan like selalu💪😊
2020-12-25
0