BAB 7 : RESMI JADIAN

Herdi Point of View

"Ternyata selama ini Sasha salah sangka. Itu mengapa sikapnya berubah semenjak 2 bulan terakhir ini. Saat itu Lala mengajakku ke café dekat kampus. Mau nugas skripsi katanya. Aku tidak menolak ajakannya, mengingat aku juga terlalu sering menghindar darinya. Mungkin kalian bertanya-tanya, mengapa aku harus menghindar. Itu karena aku sedikit risih dengan Lala. Tidak jarang sikapnya selalu menunjukkan perhatian lebih padaku. Sering mengajak jalan bareng, selalu intens untuk menghubungiku, terlebih lagi memberikan sentuhan fisik. Entah ia sengaja atau tidak, tapi aku merasa tidak nyaman. Seperti kejadian di saat itu, ia memegang tanganku. Dan sialnya Sasha melihatnya. Sungguh, jika waktu itu bisa diputar ulang, sumpah aku akan menolak ajakan Lala untuk bertemu."

***

Studio Foto

“Astaga itu temen sekelas aku Sha, aku sama dia nggak ada apa-apa. Kita waktu itu cuman bahas skripsi. Bantuin dia nyelesein skripsinya juga. Serius. Kalau perlu mau aku telfonin dia biar kamu juga denger penjelasannya?”

“Tapi kenapa harus megang tangannya Mas Herdi? Bisa jelasin mas yang masalah itu?” Tanyaku sedikit ketus.

“Aku juga nggak tau kenapa bisa seperti itu, yang jelas aku juga langsung menarik tanganku dan sama sekali tidak meresponnya."

“Mas Herdi bohong,” Aku membalikkan badan seraya ingin melarikan diri darinya. Tapi dia menarikku hingga tubuh kami saling berhadapan bahkan hampir menempel dan ia menatapku dalam.

“Oke sekarang kamu mau apa? Kamu mau aku jauhin dia? Akan aku lakuin Sha. Apapun. Asal kamu nggak marah lagi. Dan soal dia, harusnya kamu udah tahu siapa yang aku suka. Kamu yang aku kenalin ke orang tua aku, kamu yang aku ajak kesini, dan cuman kamu juga wanita yang aku ajak jalan. Harusnya kamu ngerti.” Tangan Mas Herdi memegang erat tangan kiriku.

Entah mengapa mataku seperti mulai basah. Semakin Mas Herdi menatapku, semakin berat aku menahan air mataku agar tidak jatuh. Mas Herdi tahu aku sedang menahannya, hingga ia tak tega melihat air mataku keluar, ia langsung memelukku dan membelai rambutku.

“Maafin aku udah bikin kamu salah paham. Aku janji akan lebih peka lagi. Aku sayang kamu. Dan untuk terakhir kalinya aku ingin tanya Sha. Aku nggak akan mengulangi perkataanku lagi tentang hal ini.”

“Apa?”

“Aku pengen ngejalin hubungan sama kamu. Bukan sekedar pacaran, tapi juga komitmen yang nantinya aku pengen kamu jadi istri aku. Tunggu aku sebentar lagi, ketika aku sudah mendapatkan pekerjaan yang layak, aku akan segera membawa orangtuaku ke rumahmu.”

"Kalau misalnya aku nolak ?"

"Oh bagus kalau gitu."

"Loh kok bagus."

"Iya bagus. Soalnya kalau kamu nolak buat pacaran sama aku, besok kita langsung nikah."

Kami bertatapan sekian detik. Dengan sedikit lelehan air mata dan tersenyum karena ucapannya, aku mengangguk. Mas Herdi tersenyum lega dan mengusap pipiku.

Kemudian aku ingin menanyakan sesuatu kepadanya.

“Mmm.. mas, maksud Mas Herdi waktu mengirimiku pesan itu apa?”

“Yang mana?”

“Yang Mas Herdi bilang pengen nemuin aku sebelum kamu pergi. Emangnya Mas Herdi mau pergi kemana?”

“Nggak kemana-mana sih, tapi kan emang bener sebelum aku pergi, pergi dari kampus maksudnya. Hahaha..”

“Ih.” Tanganku mencubit perutnya karena kesal. Mas Herdi sudah membuatku berpikir macam-macam.

Mas Herdi tiba-tiba menggandeng tanganku.

“Masuk lagi yuk, aku pengen kenalin kamu ke orangtuaku.”

“Hah? Kan udah mas tadi.”

“Sekarang beda. Aku mau ngenalin kamu sebagai pacar aku.”

Setelah masuk kedalam, benar saja Mas Herdi langsung membawaku dihadapan orangtuanya.

“Loh mas, dari mana sih. Ini loh mamah udah milih beberapa foto yang bagus buat dicetak sekalian. Si papa juga udah ikut-ikutan milih nih. Kalo kamu mau yang mana?” Tanya Tande Dewi kepada Mas Herdi.

“Pah, mah, kenalin ini Sasha.”

Tande Dewi dan Om Ridwan sama-sama tersenyum heran.

“Haha, iya mas udah tahu. Kan tadi udah dikenalin.” Kata Om Ridwan.

“Beda pa, tadi siang masih gebetan, sekarang udah pacaran.” Jawab Mas Herdi dengan penuh percaya diri.

“Hahaha.. gercep ya mas kamu, keburu takut diambil orang.” Kata Om Ridwan.

“Hahaha.. nurun papa ya kalau urusan cewek mah pinter. Sha, kamu harus sabar-sabar ya sama si mas. Omelin aja nggakpapa kalau dianya udah mulai nggak bener.” Sambung Tante Dewi.

“I-iya tante.” Aku hanya bisa menjawab dengan menahan sedikit rasa malu.

***

Aku dan Mas Herdi resmi jadian. Aku tidak pernah menyangka bahwa aku menghindar darinya selama 2 bulan dan sekalinya bertemu malah langsung jadian. Hampir 2 tahun lebih aku tidak memiliki minat untuk berpacaran lagi, seakan sudah tidak memiliki hasrat untuk mencintai siapa-siapa lagi. Tapi sekarang Mas Herdi datang dan meyakinkan aku, hingga aku mau menerimanya. Ingin aku memberitahunya bahwa ia sudah berhasil.

Drrrtttt.. Drrrtttt…..

Kenapa momennya pas sekali, aku memikirkannya dan dia langsung menghubungiku.

“Halo mas?”

“Iya halo, Sha kamu dirumah?”

“Iya mas gimana?”

“Aku mau dateng.”

“Ngapain mas?” Sambil mengernyitkan dahi.

“Nggakpapa, aku mau dateng aja."

Aku tidak mengerti dengan maksud Mas Herdi ingin datang ke rumahku. Kupikir ia akan mengajakku untuk jalan, sehingga aku akan mandi dan bersiap-siap agar nantinya langsung bisa pergi.

Hampir satu jam aku bersiap-siap, aku mendengar suara motor yang terhenti didepan rumah. Aku yakin itu pasti Mas Herdi. Aku segera beranjak untuk menemuinya.

“Mas..” Sapaku.

“Loh Sha, mau kemana? Rapi amat.”

“Hah? Bukannya Mas Herdi kesini untuk ngajakin aku jalan?”

“Enggak. Aku kesini sebenernya bukan untuk nemunin kamu sih Sha.”

“Terus?”

“Aku pengen ketemu ayah kamu.”

“Hah?”

“Boleh aku masuk?”

“Emang mau ngapain sih mas?”

“Haha, makanya izinin aku ketemu ayah kamu dulu, nanti kamu juga paham.”

Setelah itu aku memanggil ayah kalau Mas Herdi ingin menemuinya. Lalu Mas Herdi memulai berbicara apa maksud kedatangannya kesini.

“Pak." Mas Herdi mencium punggung tangan kanan ayah.

“Oh Nak Herdi tumben dateng kesini. Ada apa? Ayo duduk dulu.”

“Iya pak, kemarin masih ngurus yang buat wisuda, jadinya belum sempat kesini lagi.”

“Oh gitu.. selamat ya udah lulus akhirnya. Tolong tularin ke Sasha ya Her biar dia termotivasi belajarnya, biar cepet lulus juga.” Ayah mengatakannya sambil tertawa. Sedangkan aku hanya melirik ayah untuk mengodenya agar tidak menggodaku.

“Haha iya pak pasti. Mmm.. jadi gini pak, kedatangan saya kesini mau minta izin sama bapak kalau Herdi ingin menjalin hubungan dengan Sasha. Untuk sekarang memang masih dalam tahap pacaran sih pak, tapi setelah mendapatkan pekerjaan nanti dan finansial saya sudah cukup mendukung, saya akan meresmikan hubungan ini ketahap pernikahan. Jadi saya mohon sama bapak izinkan saya untuk menjalin hubungan dengan anak bapak.”

“Bukannya dulu kamu udah bilang kalau kamu pacarnya Sasha ya? Kok lucu sekarang baru minta izin?” Jawab ayahku dengan sedikit tersenyum.

“Dulu memang sudah pacaran pak, tapi cuman sepihak. Hanya saya yang setuju. Tapi kalau sekarang Sasha sudah menerima dan sudah setuju.”

“Apa yang kamu suka dari Sasha?”

“Saya nggak akan bilang karena Sasha itu cantik ataupun baik. Tapi saya suka Sasha karena dia Sasha. Saya ingin menjalin komitmen dengannya dan suatu hari ingin menikahinya."

Jawaban Mas Herdi membuatku menatapnya dan ayah yang mendengarkan tersenyum simpul.

“Nak, silahkan kamu menjalin hubungan dengan anak saya. Tapi ingat, jangan sekali-kali melecehkannya. Jika itu terjadi, bapak tidak segan-segan membuatmu menyesalinya seumur hidup. Silahkan menjalin hubungan sewajarnya. Bapak harap kamu bisa membantu bapak menjaga Sasha.” Ucap ayah sembari meletakkan tangannya ke pundak Mas Herdi.

🎬⚘

Terpopuler

Comments

Sela Raihan

Sela Raihan

calon suami idaman ..

2021-02-19

0

Ledista Deanur

Ledista Deanur

suka thor

2021-01-30

0

Garzah Ra

Garzah Ra

hmmmm

2021-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : AKU DAN MAS HERDI
2 BAB 2 : ADA YANG KETINGGALAN
3 BAB 3 : DEG-DEG SERRRRR
4 BAB 4 : DATANG KE RUMAH
5 BAB 5 : DIAJAK NIKAH
6 BAB 6 : WISUDA
7 BAB 7 : RESMI JADIAN
8 BAB 8 : RASANYA PACARAN
9 BAB 9 : FIRST KISS
10 BAB 10 : TUGAS AKHIR
11 Visual Para Pemain & Cerita Personal
12 BAB 11 : DUNIA KARIR
13 BAB 12 : KARIR DULU ATAU NIKAH DULU ?
14 BAB 13 : RESMI PUTUS
15 BAB 14 : PERSIAPAN PERNIKAHAN
16 BAB 15 : COBAAN SEBELUM NIKAH Part 1
17 BAB 16 : COBAAN SEBELUM NIKAH Part 2
18 BAB 17 : H-2
19 BAB 18 : DRAMA SEBELUM HARI H
20 BAB 19 : HARI PERNIKAHAN
21 BAB 20 : TAMU UNDANGAN
22 BAB 21 : MALAM PERTAMA
23 BAB 22 : H+1
24 BAB 23 : TRAVELING ATAU HONEYMOON
25 BAB 24 : HONEYMOON DADAKAN
26 BAB 25 : BALI
27 BAB 26 : BALI Part 2
28 BAB 27 : BALI Part 3
29 BAB 28 : BALI Part 4
30 BAB 29 : PULANG
31 BAB 30 : DISAYANG MAMAH MERTUA
32 BAB 31 : AKHIR LIBURAN
33 BAB 32 : KEHADIRAN ORANG BARU
34 BAB 33 : KIRIMAN MISTERIUS
35 BAB 34 : MIRNA
36 For The Readers
37 BAB 35: RENCANA LISA (LALA)
38 BAB 36 : LEMBUR
39 BAB 37 : LEMBUR Part 2
40 BAB 38 : PERLAWANAN
41 Pengumuman
42 BAB 39 : GAGAL
43 BAB 40 : SAMPAI KAPAN
44 BAB 41 : CHECK UP
45 BAB 42 : MENGHAPUS LUKA KEMARIN
46 BAB 43 : AKU SUDAH YAKIN
47 BAB 44 : SATU LANGKAH LAGI
48 BAB 45 : UNTUK MAS HERDI
49 BAB 46 : MILIKMU SEUTUHNYA
50 BAB 47 : PAGI YANG CANGGUNG
51 BAB 48 : NINE NAPHAT & BAIFERN
52 BAB 49: KANGEN KERJA
53 BAB 50 : BACK TO WORK
54 BAB 51 : RENCANA WEEKEND
55 BAB 52 : LISA DAN RENO
56 BAB 53 : GARA-GARA FILM PESUGIHAN DAN ZOMBIE
57 BAB 54 : PR YANG TERTUNDA
58 BAB 55 : PARTNER
59 BAB 56 : KAWAN GESREK
60 BAB 57 : MASA LALU
61 BAB 58 : TEKA-TEKI NAMA LALA
62 BAB 59 : KELUARGA “HARMONIS”
63 BAB 60 : KEJADIAN TAK TERDUGA
64 BAB 61 : TERTEMBAK
65 BAB 62 : PUZZLE
66 BAB 63 : MERASA JAUH DENGAN MAS HERDI
67 BAB 64 : INFORMASI DARI ISBEL
68 BAB 65 : AKU KESAL
69 BAB 66 : 39°C
70 BAB 67 : DEMAM
71 BAB 68 : DIKACANGIN
72 BAB 69 : KE RUMAH LALA
73 BAB 70 : TANDA-TANDA ?
74 BAB 71 : BUCIN
75 BAB 72 : MASIH BUCIN
76 BAB 73 : TETANGGA
77 BAB 74 : ISBEL LAGI
78 BAB 75 : MENGINAP
79 BAB 76 : SANDRA MELOW
80 BAB 77 : MANDI PAGI
81 BAB 78 : PINDAH RUMAH
82 BAB 79 : ANAK TETANGGA
83 BAB 80 : KE MALL
84 BAB 81 : BELANJA
85 BAB 82 : PROJEK SANG MANTAN
86 BAB 83 : SURVEY LOKASI BERSAMA MANTAN
87 BAB 84 : SHOOTING HARI PERTAMA
88 BAB 85 : ADA YANG PATAH TAPI BUKAN RANTING
89 BAB 86 : ANGGOTA KELUARGA BARU
90 BAB 87 : MOJI
91 BAB 88 : NITIP MOJI
92 BAB 89 : JOANA
93 BAB 90 : KAMAR MANDI
94 BAB 91 : KERIBUTAN DI PAGI HARI
95 BAB 92 : KONFLIK BATIN
96 BAB 93 : TANGGUNG
97 BAB 94 : TENTANG JOANA
98 BAB 94 : HAMIL
Episodes

Updated 98 Episodes

1
BAB 1 : AKU DAN MAS HERDI
2
BAB 2 : ADA YANG KETINGGALAN
3
BAB 3 : DEG-DEG SERRRRR
4
BAB 4 : DATANG KE RUMAH
5
BAB 5 : DIAJAK NIKAH
6
BAB 6 : WISUDA
7
BAB 7 : RESMI JADIAN
8
BAB 8 : RASANYA PACARAN
9
BAB 9 : FIRST KISS
10
BAB 10 : TUGAS AKHIR
11
Visual Para Pemain & Cerita Personal
12
BAB 11 : DUNIA KARIR
13
BAB 12 : KARIR DULU ATAU NIKAH DULU ?
14
BAB 13 : RESMI PUTUS
15
BAB 14 : PERSIAPAN PERNIKAHAN
16
BAB 15 : COBAAN SEBELUM NIKAH Part 1
17
BAB 16 : COBAAN SEBELUM NIKAH Part 2
18
BAB 17 : H-2
19
BAB 18 : DRAMA SEBELUM HARI H
20
BAB 19 : HARI PERNIKAHAN
21
BAB 20 : TAMU UNDANGAN
22
BAB 21 : MALAM PERTAMA
23
BAB 22 : H+1
24
BAB 23 : TRAVELING ATAU HONEYMOON
25
BAB 24 : HONEYMOON DADAKAN
26
BAB 25 : BALI
27
BAB 26 : BALI Part 2
28
BAB 27 : BALI Part 3
29
BAB 28 : BALI Part 4
30
BAB 29 : PULANG
31
BAB 30 : DISAYANG MAMAH MERTUA
32
BAB 31 : AKHIR LIBURAN
33
BAB 32 : KEHADIRAN ORANG BARU
34
BAB 33 : KIRIMAN MISTERIUS
35
BAB 34 : MIRNA
36
For The Readers
37
BAB 35: RENCANA LISA (LALA)
38
BAB 36 : LEMBUR
39
BAB 37 : LEMBUR Part 2
40
BAB 38 : PERLAWANAN
41
Pengumuman
42
BAB 39 : GAGAL
43
BAB 40 : SAMPAI KAPAN
44
BAB 41 : CHECK UP
45
BAB 42 : MENGHAPUS LUKA KEMARIN
46
BAB 43 : AKU SUDAH YAKIN
47
BAB 44 : SATU LANGKAH LAGI
48
BAB 45 : UNTUK MAS HERDI
49
BAB 46 : MILIKMU SEUTUHNYA
50
BAB 47 : PAGI YANG CANGGUNG
51
BAB 48 : NINE NAPHAT & BAIFERN
52
BAB 49: KANGEN KERJA
53
BAB 50 : BACK TO WORK
54
BAB 51 : RENCANA WEEKEND
55
BAB 52 : LISA DAN RENO
56
BAB 53 : GARA-GARA FILM PESUGIHAN DAN ZOMBIE
57
BAB 54 : PR YANG TERTUNDA
58
BAB 55 : PARTNER
59
BAB 56 : KAWAN GESREK
60
BAB 57 : MASA LALU
61
BAB 58 : TEKA-TEKI NAMA LALA
62
BAB 59 : KELUARGA “HARMONIS”
63
BAB 60 : KEJADIAN TAK TERDUGA
64
BAB 61 : TERTEMBAK
65
BAB 62 : PUZZLE
66
BAB 63 : MERASA JAUH DENGAN MAS HERDI
67
BAB 64 : INFORMASI DARI ISBEL
68
BAB 65 : AKU KESAL
69
BAB 66 : 39°C
70
BAB 67 : DEMAM
71
BAB 68 : DIKACANGIN
72
BAB 69 : KE RUMAH LALA
73
BAB 70 : TANDA-TANDA ?
74
BAB 71 : BUCIN
75
BAB 72 : MASIH BUCIN
76
BAB 73 : TETANGGA
77
BAB 74 : ISBEL LAGI
78
BAB 75 : MENGINAP
79
BAB 76 : SANDRA MELOW
80
BAB 77 : MANDI PAGI
81
BAB 78 : PINDAH RUMAH
82
BAB 79 : ANAK TETANGGA
83
BAB 80 : KE MALL
84
BAB 81 : BELANJA
85
BAB 82 : PROJEK SANG MANTAN
86
BAB 83 : SURVEY LOKASI BERSAMA MANTAN
87
BAB 84 : SHOOTING HARI PERTAMA
88
BAB 85 : ADA YANG PATAH TAPI BUKAN RANTING
89
BAB 86 : ANGGOTA KELUARGA BARU
90
BAB 87 : MOJI
91
BAB 88 : NITIP MOJI
92
BAB 89 : JOANA
93
BAB 90 : KAMAR MANDI
94
BAB 91 : KERIBUTAN DI PAGI HARI
95
BAB 92 : KONFLIK BATIN
96
BAB 93 : TANGGUNG
97
BAB 94 : TENTANG JOANA
98
BAB 94 : HAMIL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!