Setelah fitting dress dan mempersiapkan beberapa hal, aku langsung pulang ke rumah. Tidak lama setelah itu ada notif pesan dari atasan. Intinya si bos nyuruh aku buat ke kantor menemui klien baru untuk bisnis perusahaan besok. Iya, aku memang belum mengambil jatah cuti pada persiapan pernikahanku. Hanya saja aku seperti kerja target agar kerjaanku nantinya tidak menumpuk saat aku kembali ke kantor setelah mengambil cuti.
***
Besoknya setelah aku sampai dikantor, aku menuju lift dengan tergesa-gesa. Aku menekan tombol lantai 4.
...“Duhh… mana udah jam segini lagi. Gara-gara macet kok urusannya jadi runyam gini deh. Klien udah dateng belom ya.” Sambil menggerutu aku melihat jam ditangan....
Tinggg Tunggg…
Lift pun terbuka. Aku langsung melihat ke arah ruangan yang sudah disetting ruangan khusus untuk bertemu klien. Untunglah masih sepi dan belum ada tanda-tanda si klien datang. Aku sudah menunggu di ruangan selama hampir sepuluh menit. Karena bosan, aku menuju keluar ruangan. Setelah membuka pintu betapa terkejutnya aku melihat sosok yang aku kenal bersama salah satu staf kantor yang mengantarkannya ke ruangan ini. Ternyata klien baru itu adalah mantan SMAku, Alfian.
...“Loh, Sasha kan?” Sambil menunjukku dengan jari telunjuknya....
...“Fian?? ka-kamu kliennya?”...
***
Setelah beberapa hari lalu dibuat kaget dengan munculnya Fian, kini ia mengajak meeting membahas projek diluar kantor. Biar lebih santai katanya. Hal ini termasuk lumrah karena aku pun pernah meeting dengan si Rey sebagai klienku di café beberapa waktu lalu.
Aku sudah sampai ditempat terlebih dahulu. Setelah menunggu beberapa saat dan memesan minuman, aku langsung meraih ponsel untuk menghubungi Isbel, partner kantor yang selalu aku ajak meeting dengan para klien.
...“Bel.. udah nyampe mana?”...
...“Masih dijalan mbak, macet. Wait ya.”...
...“Oke. Hati-hati.”...
Ketika minuman yang kupesan sudah datang, aku langsung meminumnya.
...“Permisi, silahkan ya mbak..” Ucap pelayan sambil menaruh minuman diatas meja....
...“Makasih ya mas..” Aku tersenyum sopan saat si mas pelayan menyodorkan apa yang aku pesan....
Tak lama kemudian si Fian datang.
...“Hai Sha, maaf ya udah nunggu lama.” Setengah terengah-engah ia pun langsung duduk....
...“Nggakpapa, aku juga belum lama kok.”...
...“Sorry ya ngajak meetingnya di café, soalnya kalo dikantor aku risih dipanggil “Pak” sama kamu. Hahaha..”...
...“Hahaha… siapp. Eh tapi nunggu partnerku dulu ya, dia lagi dijalan soalnya. Kamu pesen aja dulu"...
...“Oke."...
Begitulah kami. Walaupun berstatus mantan, tapi diantara kami tidak saling menyimpan dendam. Kalau kalian tanya apa yang membuat kami putus padahal ketika bertemu seakan semua baik-baik saja, hal itu terjadi saat ayah melarangku pacaran dengan siapapun saat masa sekolah. Masih terlalu kecil katanya. Ditambah lagi masih dalam seputaran ‘anak baru gede’ yang masih puber-pubernya. Singkatnya ayah takut kejadian yang menimpa kakak terulang lagi denganku.
***
Flashback Accident Kakakku.
Hari itu menjadi hari yang paling mencekam bagi keluargaku. Kakak hampir depresi setelah menerima kejadian buruk yang hampir menimpanya.
Shinta Chalissasea Halim. Ya, dia pernah menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang hampir memperkosanya. Tubuhnya lunglai seperti tercabik-cabik dan lengan bajunya yang robek saat ia diantarkan pulang oleh seorang lelaki ke rumah kami. Ia menjelaskan secara detail kejadian yang dialami Kak Shinta.
Awalnya Kak Shinta diajak pergi dengan pacarnya. Kakak pikir akan diajak jalan sepeti biasanya, sehingga ia tak menaruh curiga. Saat sampai ditempat yang sepi, kakak merasa gelisah dan merasa ada yang salah. Saat sadar pacarnya akan menyentuhnya, Kak Shinta berusaha melarikan diri.
Pertarungan pun dimulai, dimana laki-laki bejat itu mencengkeram Kak Shinta dengan kuatnya, sedangkan Kak Shinta hanya bisa meronta-ronta melepaskan diri. Ia berteriak sekuat mungkin agar seseorang bisa menolongnya.
...“Aaaarggh!!! Lepasin!! Tolonggggg……” ia terus berusaha melepaskan diri dari pelukan sang pria....
...“Diem!!!..” pria itu kemudian nekat dengan aksinya yang menyentuh bagian sensitif milik Kak Shinta....
...“Aku mohon lepasin aku.” Kak Shinta meloloskan air matanya....
...“Hahahh. Terlambat!. Sekarang kamu udah ada ditanganku. Kita nikmatin aja sayang..”...
...Plakkkk…. Kak Shinta menamparnya dengan keras....
Ia merasa semakin kesal atas ulah kakak. Kemudian dia semakin menghimpitnya agar Kak Shinta tak bisa meloloskan diri. Dalam satu waktu juga, pria bejat itu bersiap menurunkan celananya. Kak Shinta yang mulai kehabisan tenaga langsung berteriak meminta pertolongan.
Benar saja, pemuda yang lewat tak sengaja mendengar suara kakak. Ia mencari sumber suara lalu melihat seseorang yang akan diperkosa didepan matanya. Tanpa basa-basi lelaki itu langsung memukul si pria bejat. Perkelahian pun terjadi. Melihat hal tersebut kakak yang masih shock langsung mengambil kesempatan untuk berteriak meminta pertolongan. Orang-orang yang mendengarnya pun seperti berlari ke sumber suara. Pacar Kak Shinta yang takut akan dikeroyok massa, langsung lari terbirit-birit.
Sungguh, jika lelaki itu tidak menolong kakak, Kak Shinta akan kehilangan mahkotanya dengan sia-sia untuk pria yang selama ini pura-pura mencintainya, padahal yang diincar hanya tubuhnya saja.
Singkat cerita, hal itu menjadi masa kelam Kak Shinta yang mengakibatkan ayah protektif kepada putri-putrinya. Termasuk aku. Dan untuk cerita Kak Shinta, sekarang kakak sudah menikah dengan lelaki yang menolongnya waktu itu. Kakak sudah diboyong ke kota Bandung oleh suaminya, dan kehidupannya juga semakin bahagia ketika sudah dikaruniai malaikat kecil yang lucu, yang tak lain adalah keponakanku.
***
Flashback Off
Drrttt… Drrrttt… ponsel Herdi bergetar menandakan ada pesan masuk.
...“Hai bro, gimana kabar?”...
Herdi pun langsung membalasnya.
...“Eh, Bim. Masih inget lu sama gue? Hahaha. Tumben-tumbenan lu ngehubungin.”...
...“Hahaha ya kali sih temen seperjuangan gue lupain.”...
...“Alah sombong lu, semenjak kerja di ibu kota jadi belagu.”...
...“Hahaha sa ae lu. Eh gimana hubungan lu sama si anak maba itu? Masih?”...
Terdengar aneh bagi Herdi, mengapa tiba-tiba si Bima membahas Sasha. Ia pun menjawab.
...“Oh Sasha.. iya masih, kenapa bro?”...
...“Jadi gini, gue kan lagi ditugasin dinas ke kota ini, trus gue laper kan..”...
...“Lah apa hubungannya lu laper sama si Sasha? Ngedongeng lu?”...
...“Hahaha… jangan nyamber lu, dengerin dulu,!”...
...“Haha iya-iya. Cepetan.”...
...“Gue kan mampir café, nah gue nggak sengaja ketemu sama si anak maba. Gue inget-inget lagi wajahnya, dan gue yakin banget itu bener si anak maba yang lu deketin pas masa kuliah. Dia lagi sama orang Her. Laki.”...
...“Berduaan? Apa ada orang lagi? Biasanya sih dia meeting-meeting gitu.”...
...“Nggak ada yang laen Her, berdua doang. Bentar gue kirim fotonya. Tadi sih sempet gue jepret diem-diem.”...
...
Hai kakak-kakak readers.... big thanks ya udah baca karya aku sampe sini... Bisa vote, like, sama komennya ya biar aku dapet suntikan semangat dari kalian hihi... Boleh banget buat readers yang mau ngasih komen-komen yang membangun yaa... 🥰🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Rokhmi Nh
lanjut thor....
2021-05-18
0
Y♀️U®️🔼
wuaah Daebak Mario maurer sama baifern ternyata ,the best banget kamu Thor cari cast,
2021-04-12
1
Farell Nazriel
ada fto mario maurer .thor harusnya mas herdi jirayut atau mark print
2021-03-20
0