Bab.19

Setelah acara akad selesai, kini acara sungkeman kepada orang tua masing masing. sudah jadi ciri khas nya kan. Meminta izin ke orang tua, Agar pernikahan mereka langgeng sampai anak cucu.

 Laras rasanya tak sanggup untuk meminta izin ke ayah nya sebab dia masih begitu kecewa dan tak bisa untuk tak menangis.

 "Maaf kalau ayah merasa terbebani dengan Laras. makasih udah jadi ayah untuk Laras. Aku sayang ayah, semoga ayah bahagia sama wanita itu. walaupun dengan cara menjual Laras seperti ini. tapi Laras insyaallah ikhlas. Ayah ga perlu lagi cari Laras nantinya. Andai ada Bunda di sini, dia akan melarang ayah melakukan ini kepada putri nya satu satunya." ucap nya berisik dan meneteskan air mata nya.

 Jaya termanggu mendengar nya, tentu saja perasaan nya sakit saat mendengar ucapan putri nya itu. tapi dia tak bisa berbuat apa apa selain meminta maaf.

 "Maafkan ayah Laras... Maaf." ucap nya dengan pandangan bergetar. rasanya lidah nya terasa keluh dan susah berbicara kepada anak kandung nya sendiri. dia juga ga tau, kenapa rasanya tubuh nya itu seperti ada yang mengendalikan.

Tidak sanggup lagi berada di depan ayah nya, kini dia hanya melewati ibu tirinya tanpa mau bersalaman layaknya anak dan ibu.

 "Cih... dasar gadis sombong. Dia kira akan bebas begitu saja, pasti dia akan menjadi boneka mereka semua." ucap nya sambil tersenyum terpaksa.

 Laras berdiri di depan Dinda dan juga Jenar. Yaitu di depan mertua suaminya. Entah seperti apa respon mereka, Laras juga tak perduli. karena baginya pernikahan ini adalah pernikahan untuk menutupi calon istri si pria bertopeng itu yang kabur.

"Makasih udah mau menyelamatkan keluarga ini Laras. Aku berharap pernikahan kalian langgeng sampai anak cucu." ucap Jenar sambil tersenyum tipis.

 "Makasih, dan maaf atas sifat ku tadi." ucap Dinda dengan tatapan sedikit terharu melihat putra nya dan menantu nya yang saat ini sudah sah menjadi sebuah keluarga.

 Setelah itu kini giliran kakek Brio dan nenek Siti yang sudah menumpahkan tangis nya. rasanya cucu nya sudah besar dan punya tanggung jawab yang lebih besar sekarang.

"Kamu tau kan, kita adalah keluarga Mahesa. Tanggung jawab kamu mulai besar sekarang. Jadilah orang yang punya pendirian tegas Aksa. Kakek percaya sama kamu!"

"Hmm..." ucap nya sambil menatap datar sang kakek.

"walaupun pertemuan kita terlalu singkat, dan membuat ini semua mendadak. Aku tau kamu gadis yang baik, kalau laki laki dingin ini menyakiti kamu, bilang langsung ke kakek ya." ucap Brio kepada Laras yang masih menunduk.

"Baik kek." ucap nya dengan singkat.

 Setelah selesai, para tamu mulai menyalami kedua pengantin dan memberikan selamat. Tentu saja mereka bertanya tanya, kenapa pengantin nya berbeda. Nama di sana tertera Monica jeslyn. Tapi kenapa bisa Larasati Wijaya. Ingin mengajukan pertanyaan juga takut. mereka hanya orang orang dibawah keluarga Mahesa.

jam menunjukkan pukul 00.00 tepat. Dan para tamu sudah mulai bubar, pihak wo juga sudah mulai membersihkan sisa sisa bunga yah sudah berantakan. Laras sudah di ajak ke mansion utama keluarga Mahesa dan disinilah dia berada. Disebuah kamar begitu luas, dan cat tembok yang berwarna abu abu gelap. Dinda mengajak nya kesini dan menyuruh nya untuk beristirahat.

"Panggil saya mami ya." ucap Dinda tersenyum tipis melihat ke arah Laras.

tak bisa dipungkiri wajah Laras bener benar cantik. Bahkan Monica saja kalah. dia bisa membandingkan wajah Laras dan Monica secara bersamaan.

 "Monica yang model aja bisa terkenal, gara gara wajah nya yang cantik. bagaimana kalau Laras jadi model ya, bisa menjadi saingan nya Monica gadis itu." ucap nya sambil berpikir random sekali.

"Makasih mih." ucap nya sedikit terbata.

 "kalau gitu mami tinggal dulu ya, kebutuhan kamu termasuk baju juga sudah disiapkan oleh para maid. selamat malam." ucap Dinda tersenyum tipis dan kembali ke ruangan bawah.

"Malam mam." ucap nya dengan canggung dan kaku.

Rasanya seperti mimpi. Beneran ini dia udah jadi istri orang lain. lalu dia harus lakukan apa dong sekarang.

 Dinda memang belum bisa menerima kehadiran Laras sepenuhnya. Tapi dia akan berusaha. Karena tentu saja bisa habis dia dengan mertua nya itu. Kalau sampai menantu keluarga ini disakitin. Tentu saja dia masih waras akan hal itu.

Terpopuler

Comments

Adinda

Adinda

jadiin model aja menantumu pasti kalah jauh tu Monica

2025-04-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!