"Jangan bersedih cantik... Air mata itu tak pantas keluar dari wajah cantik mu." ucap nenek Siti dengan pelan sambil mengelus rambut Laras.
Desi terlihat tak suka melihat kakak tirinya itu menjadi pusat perhatian. Dia tak suka kecantikan wajah kakak nya itu.
"Terima kasih nek." ucap laras sambil tersenyum tipis.
Rasa kecewanya membuat nya merasa muak dengan ayah nya dan juga ibu tirinya. mereka yang berhutang.dia yang disuruh melunasi. kurang ajar sekali bukan?
"Kau meminta untuk lunas semua utang utang mu kan. Tapi ada syaratnya!"
"syarat?"
"Apa itu tuan?''
"Kalau nanti mereka menikah. Jangan mengusik nya lagi. aku tak ingin menjalin hubungan keluarga dengan keluarga mu itu!" ucap kakek Brio dengan suara tegasnya.
"Tuan.. Dia adalah putri ku juga!"ucap jaya yang tak setuju akan hal tersebut.
"Tapi dia menjadi pelunasan hutang mu kan."
Hal itu membuat jaya dan Weni terdiam. Begitu juga dengan Laras yang merasa emosi saat ini. rasanya ingin kabur saja dan pergi sejauh mungkin.
"Tuan... Sebelum memutuskan hubungan keluarga, sebaik nya kami mendapatkan kompensasi kan?" tanya Weni dengan tak tau malu nya.
Deg...
pandangan Laras semakin tajam, begitu juga dengan kakek Brio yang muak melihat mereka.
"Baik.. berapa yang kalian butuhkan?"
Jaya awalnya protes dengan keputusan istri nya, tapi dengan bisikan entah apa itu membuat nya mengangguk patuh. Seolah keputusan Weni adalah hal yang tepat.
"Kita butuh 500 juta!" ucap jaya dengan tatapan datar nya.
"Baiklah... Tapi sebelum itu, tanda tangani surat ini dulu. kalian tak berhak mengusik nya lagi, dan tak berhak datang saat kesusahan nantinya. Ambilkan surat nya, dan suruh dia tanda tangani!" ucap kakek Brio dengan suara tegasnya.
Seolah setuju, dengan cepat jaya menandatangani surat itu, tanpa berbicara sedikit pun kepada laras putri kandung nya sendiri. Jenar dan dinda melihat itu semua. awalnya Dinda merasa mereka hanya memanfaatkan ayah mertua nya saja. Tapi setelah dilihat wajah gadis itu begitu cantik dan perlakuan ayah nya sangat buruk membuat nya merasa iba.
"Sudah tuan." ucap jaya dengan tatapan datar nya.
Laras yang melihat semua nya menjadi terkekeh kecil. Dia menjadi penjamin hutang, sekaligus dijual oleh ayah nya sendiri. sungguh dia sangat benci perasaan ini.
"Bagus... sekarang kamu sudah menjadi calon menantu di keluarga ini, tolong panggil perias pengantin nya. Dan cepat rias wajah gadis ini!" ucap kakek Brio kepada para pengawal nya.
"Siap tuan."
"Boleh aku berbicara kek?" tanya Laras meminta izin kepada pria tua itu.
"Silahkan nak, kamu bebas berbicara sekarang. Termasuk mengatakan sesuatu kepada Meraka.
Weni dan Desi senang saat melihat uang 500 juta di rekening jaya. Mereka bisa Foya foya dengan hasil menjual Laras.
"Bagus... Dengan begini aku akan menjadi anak ayah satu satunya." gumam Desi menatap sinis ke arah Laras.
"Tidak apa apa dia menikah dengan pria buruk rupa itu. Aku harap hidup nya menderita setelah menikah dengan pria arogan itu!" gumam Weni yang senang melihat anak tirinya sengsara.
"Kenapa yah?"
"Apa tak cukup merebut semua milik ku. Apa tak cukup membuat hidup ku menderita. Kenapa ayah tega menjual ku seperti ini. kenapa??" bentak nya dengan keras.
"Aku salah apa sama ayah... Hiks... Aku salah apa yah.... Kenapa tega menjadikan ku Pelunas hutang. padahal kalian yang berhutang demi anak tiri mu yang penyakitan itu. apa salah aku ayah?" ucap nya terisak pedih.
Keluarga Mahesa menatap sendu ke arah gadis itu. mereka tak bisa berbuat apa apa. sebab dengan adanya perjanjian begini membuat harga diri keluarga Mahesa terselamatkan. Apalagi kakek Brio yang memilih langsung calon menantu untuk cucu pertama nya itu.
"Laras... Kamu sudah dewasa. Jangan kekanakan." ucap Weni dengan tersenyum canggung. kalau saja tak ada mereka semua sudah habis gadis itu ditampar nya.
"Cukup! Sudah cukup berbuat seenaknya di keluarga ku.... Kamu wanita yang kejam Weni....kamu lebih kejam dari seorang ibu. Aku akan mengingat semua kejadian ini. Aku benci kalian... Aku benci kamu ayah... Kuharap bakti ku sudah sampai di sini saja. Kuharap rasa sakit ku akan terbalaskan suatu hari nanti. dan semoga ayah bahagia tanpa aku!" ucap nya sambil terisak dan berjalan keluar menuju ruangan rias.
Hal itu membuat jaya tertegun mendengar nya. sungguh rasanya begitu asing saat ini. Entah kenapa dia tak bisa berpendapat dan mengatakan sesuatu kepada putri kandung nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
abimasta
kuat juga santetnya si weni
2025-04-10
1