Saat tiba akan melangsungkan hijab kabul, rupanya pihak perias pengantin mengabarkan bahwa pengantin wanita nya sudah tak ada di tempat. Hal itu membuat keluarga Mahesa terkejut bukan main.
"Maaf tuan, pengantin wanita sudah tak ada di tempat nya." ucap perias pengantin dengan tatapan sedikit takut kemarahan tuan tersebut.
"Brak... Apa!"
"Bagaimana bisa, apa penjagaan sudah diperketat?" tanya Jenar yang begitu murka Mendengar nya.
"Sudah tuan. Tapi pengantin nya seperti nya melarikan diri." ucap perias itu dengan tangan bergetar.
Aksa sebagai calon pria merasa begitu emosi saat ini. Bisa bisa nya Monica Jessy meninggalkan nya Seperti ini. Tanpa ada kejelasan. tanpa ada obrolan apapun. Ini termasuk penghinaan baginya.
Suasana di aula semakin banyak orang orang yang datang. menunggu para pengantin ijab kabul. Dan mengucapkan selamat kepada Aksa. Tapi kini pernikahan tersebut hancur berantakan karena Monica.
"Ada apa ini Aksa?" ucap kakek Brio dengan tatapan datar nya.
"Monica kabur kek. Aku ga tau dia kemana." ucap nya frustasi.
"Hmm... Sudah kuduga, dia wanita yang tak baik. kalau seperti ini salahkan ibu mu itu. Dia yang memaksa acara pernikahan mendadak tanpa tunangan." ucap kakek Brio yang memang kurang menyukai sifat gadis seperti monica.
Kalau sudah begini, keluarga Mahesa akan menjadi perbincangan publik, dan media tentu nya. Tentu saja mencoreng nama baik keluarga.
Dinda sebagai menantu juga merasa bersalah, sebab ini adalah ide nya. Karena tak sabar melihat putra nya menikah, dia sampai memiliki rencana menikahkan putra nya hari ini juga. Tapi naas rencana nya hancur berantakan. dia terduduk di sofa rias dengan nada cemas dan takut nya.
"Mas... bagaimana ini?" ucap nya dengan tatapan panik.
"Mau bagaimana lagi, acara nya batal." ucap Jenar yang juga pusing dengan kejadian ini.
"Pah.. Mas, aku minta maaf." ucap Dinda yang sudah berderai air matanya.
Kakek Brio keluar melihat para tamu dan sedikit menyapa mereka. Sekedar menenangkan pikiran nya yang juga ikut kacau.para tamu juga belum tau apa yang terjadi dengan pengantin tersebut.
Tanpa sengaja tatapan nya menuju pada satu gadis yang terlihat asik dengan kue kue manis di sekitar pojok.
"Menarik." gumam nya sambil berjalan menuju ke arah Laras yang berdiri. gadis itu bahkan tak ada jaim jaim nya sama sekali. Bahkan sesekali kepala nya bergoyang. Pertanda bahwa makanan itu begitu lezat di santap.
"Apakah sangat lezat gadis kecil?" tanya kakek Brio yang mengejutkan nya.
"Astaga... Heh.. Maaf tuan, saya tak sengaja." ucap laras tersenyum kaku melihat pria tua itu terkekeh melihat nya yang sedang asik makan kue kue itu.
"Tidak apa apa gadis kecil, siapa nama mu?" tanya kakek Brio dengan penasaran.
"Nama saya Laras Wijaya tuan." ucap nya yang langsung menyalami pria tua itu sebagai bentuk hormat nya kepada orang tua.
Hal itu tentu saja membuat kakek Brio tertegun, baru kali ini dia merasa gadis di depan nya itu begitu sopan. Dan memiliki attitude yang begitu bagus.
"Siapa nama ayah mu?" tanya kakek Brio yang penasaran adab dan etika gadis itu sangat baik. Pasti dari keluarga yang bagus pula.
"Dari keluarga Wijaya tuan, ayah saya namanya jaya. Dan ibu saya namanya Kiran" ucap nya dengan tersenyum tipis.
"kiran... Ah jadi dia anak nya almarhum kiran, begitu cantik seperti ibu nya. dan jaya ya. menarik." ucap nya dalam hati menyusun rencana yang akan membuat hidup Laras berubah.
"Senang Bertemu dengan mu Laras, perkenalkan nama saya Brio. Panggil kakek Brio."
"Baik kakek."
"Oh ya, apa kakek tersesat?" tanya Laras dengan polosnya.dia mengira kakek tua itu tersesat dari keluarga nya. padahal dia yang punya acara.
"Hahah... Tidak, aku ingin bertemu ayah mu, dimana dia?"
"Eh... aku juga tak tau kek. Dia bersama istri dan anak tirinya tadi."
Bisa kakek Brio liat wajah gadis itu langsung murung saat membahas ayah nya. Apa jaya memperlakukan nya dengan buruk. dia saja tak tau Kiran punya anak gadis secantik ini. Yang dia tau jaya anak nya cuman satu. Si Desi Desi itu yang selalu diajak ke pesta.
"Baiklah, ayok ikut dengan ku. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."
Melihat respon kakek tua itu membuat Laras begitu heran. Ada perlu apa dia ikut juga. padahal kan kalau rekan bisnis ayah nya, tentu saja seharusnya kakek itu saja kan yang bertemu ayah nya. Kenapa dia juga ikut diajak. Tapi karena Laras gadis yang baik dia pun tersenyum dan berjalan mengantarkan kakek tua itu menuju ke tempat ayah nya berada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments