Setelah pulang dari Apartement Emily, tiba- tiba Ken melihat ada siluet Many yang ditarik seorang Pria dan teman- teman Genk nya. Awalnya ia merasa jika Many hanya sedang bermain, namun melihat Many yang meronta dan menangis membuat Ken semakin yakin jika ada yang tidak beres dengan mereka.
Dengan cepat menghentikan mobilnya ke pinggir jalan dan mengejar kemana arah teman- teman genk Many membawa Many.
Ken menggertakkan giginya dan rahangnya mengeras melihat apa yang tejadi pada Many.
BUGH!! Ken menendang pria yang hendak mencium Many dengan paksa.
“ apa yang kalian lakukan pada Little sister ku.” geram Ken. Melihat Ken datang pria yang di tendang Ken langsung mencoba membalas memukul Kan sambil memegangi perutnya yang di tendang Ken. Namun Ken secepat kilat menahan serangan itu dan kembali membalasnya dengan pukulan tepat di wajah. Sebagai pewaris utama Kenward Corp, memang Ken selalu di bekali ilmu beladiri, tidak cuma satu namun beberapa beladiri ia kuasai, meski secara nyata ia adalah atlet Karate Dan Hitam.
“ kau tak apa- apa?” tanya Ken pada Many setelah pria dan teman- teman Genk Many kabur.
“ hem.” ucap Many sambil menggeleng.
“ aku sudah bilang jika teman- teman genk mu itu tak baik, Many.” ucap Ken sedikit geram.
“ aku sudah tak berteman dengan mereka, kak. Itu sebabnya mereka tak terima dan mengejarku.” ucap Many terbata, beruntung ia belum sempat diapa- apakan oleh teman- teman genk nya.
“ tunggu! Kau memanggilku kak?” heran Ken entah mengapa tidak menyukai Many memanggilnya kak, karena biasanya ia selalu memanggil dengan sebutan nama Ken.
“ hem, bukankah kau hanya menganggapku adik kecilmu? Mungkin sudah saatnya aku menyerah, kak.” ucap Many meninggalkan Ken sendiri.
Ini adalah keputusan terberat Many, sedari dulu ia menyukai Ken, namun ia juga sadar jika Ken hanya menganggap dirinya adalah adik kecilnya, dan yang pasti ia juga tahu jika Ken menyukai Emily. Sedari Many bermain ke apartement Emily, ia tahu, jika ia takkan menang menghadapi sosok Emily, satu- satunya yang bisa Many banggakan hanya tinggi badan dan kulit putih mulusnya.
Sementara Ken, mendengar Many memanggilnya kak, entah mengapa ada perasaan yang mengganjal. Ia tak tahu ganjalan apa yang menggelanyut hatinya namun memilih menghiraukannya dan menuju mobilnya sebelum akhirnya melajukan mobil dengan kap terbuka itu pulang menuju rumahnya.
0o0
“ Ken.” panggil Emily.
“ ya, Em?” tanya Ken.
“ kenapa kamu melamun, Ken? Kau ada masalah dengan kekasihmu?” tanya Emily.
Memang semanjak hari itu, terlihat Many mulai tak menempel pada Ken. Bahkan mulai tak memprovakasi para wanita yang mendekat kepada Ken bahwa ia kekasihnya, meski tak menjaga jarak dengan Ken. Namun entah mengapa Ken merasa ada yang berbeda dengan Many.
“ tidak, Em. Kau tahu sendiri Many bukan kekasihku.” ucap Ken dengan menghela nafas.
“ Ken, kau benar- benar tak ada perasaan apapun pada Many?” tanya Emily.
“ tentu, bagiku dia adalah little sister ku, Em.” ucap Ken, karena memang begitulah Ken memperlakukan Many.
“ Ken.” ucap Emily mencoba menuntun ken ikut dengannya duduk di kursi taman campus.
“ ada apa, Em.”
“ aku akui kau tampan, Ken. Tapi kau juga harus tahu jika, Many juga cantik. Jangan sampai kau menyesal karena hanya memberi ruang tunggu padanya. Kau mungkin bisa tenang karena saat ini hati Many hanya tertuju padamu, namun kesabaran seseorang itu ada batasnya. Kau akan kehilangan dia jika kau menyia- nyiakan perasaan Many, Ken.” ucap many mengingatkan. Sebelum akhirnya meninggalkan Ken sendiri karena sudah waktunya ia masuk kelas.
Ken hanya diam saja termenung mencoba mengerti apa yang di bicarakan, Emily. Mungkin memang benar selama ini Ken hanya menganggap Many hanya anak kecil namun saat mengetahui jika Many memanggilnya kakak, entah kenapa ada perasaan mengganjal dari dalam hatinya.
‘ ah, ini mungkin hanya perasaan tidak biasa saja karena tiba- tiba ia memanggilku, kakak.’ batin Ken menyanggah kata kata Emily, karena ia yakin jika ia menyukai Emily dan tak merasa memiliki perasaan pada Many.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments