Emily Is Emerald
“ kak, apa- apaan kamu, kak? Aku tidak salah dengarkan?” ucap Rafael geram mendengar penuturan Edward kakak laki- laki- nya.
“ ya.” ucap Edward sambil memegangi wajahnya yang babak belur.
“ kenapa kau menjualnya kepada tuan Leo? Kau tahu sendiri dia ini lintah darat bengis?” ucap Rafael tak percaya kakaknya sendiri tega menjual Emily.
“ aku pikir ini saat nya gadis itu membayar apa yang sudah aku lakukan untuknya, namun bukan hanya tidak dapat memuaskan tuan Leo, gadis itu malah kabur dan membuat marah tuan Leo.” geram Edward memegangi wajahnya yang sakit.
Meski ayah angkatnya itu tak mengatakan apapun kepada gadis itu, Emily merupakan wanita yang cerdas, dengan tenang ia pergi menemui tuan Leo dan begitu ayah angkatnya itu menyerahkannya sendirian kepada si lintah darat itu, Emily meminta tuan Leo mengajaknya minum sebagai tanda perkenalan, tentu saja, tuan Leo menyetujuinya, ia berpikir, dengan begitu akan mudah bagi pria tua itu menggarap wanita muda di hadapannya ini. Namun siapa yang menyangka jika Emily sangat pintar minum, bergelas- gelas bahkan berbotol- botol minuman habis namun tampak Emily yang masih dapat menguasai kesadarannya, wajahnya bahkan tak memerah seolah alcohol yang ia minum tak berarti apa- apa baginya.
Dan saat si tuan lintah darat itu tumbang terlebih dahulu, Emily dapat dengan mudah mengambil dompet dan berbekal credit card platinum ia lari menghilang tak mempedulikan apa yang akan terjadi pada keluarga angkatnya, sama seperti keluarga angkatnya yang tak pernah mempedulikannya.
Dengan berbekal credit card yang ia bawa ia mengambil uang sebanyak- banyaknya sebelum dapat di akses jejaknya. Dan berbekal uang yang di bawanya ia kabur menghindari segala CCTV di kotanya bahkan negaranya.
“ apa maksudmu, meminta bayaran untuk apa yang sudah kau lakukan? Kau bahkan tak pernah memberi kehidupan yang layak dan selalu memperlakukannya selayaknya pembantu. Bahkan pembantu di rumahku masih di perlakukan lebih manusiawi dari pada kau memperlakukan Em.” geram Rafael, ia bahkan sudah menarik kerah Edward dan hendak menyalurkan amarahnya kepada kakak kandungnya itu.
“ tenanglah, El. Kau dengar sendiri tuan Leo mengatakan jika Emily telah menguras hampir sebagian isi dari credit card Platinum tuan Leo, ia pasti bersenang senang di luar sana.” ucap Julie menenangkan suaminya itu.
“ bersenang- senang? Julie, apa kau tak berpikir apa bahaya nya berurusan dengan lintah darat Leo Martin?” ucap Rafael tak percaya apa yang di katakan istrinya ini. Ia memberi penekanan pada nama lengkap si lintah darah Leo, karena memang begitulah predikatnya sebagai si lintah darat, begitu orang mencari masalah dengannya, ia akan selamanya menjadi buron dan apapun rela ia lakukan untuk mendapatkan target buruannya, bahkan termasuk menggunakan keluarga sang target.
“ itu- kan salah nya sendiri tak menyerah dan malah membuat marah tuan Leo.” ucap Julie tak mau kalah.
“ Julie!” geram Raael menaikkan suaranya membuat Julie dan Edward terkejut.
“ aku tak menyangka jika wanita yang aku nikahi ternyata memiliki pikiran sepicik dirimu, Julie. Jika bukan karena kakak ku ini, Emily tak harus mendapatkan perilaku seperti ini. Dan karena sikap serakah kakak- ku ini, keluarga kita terancam bahaya.” ucap Rafael, menghempaskan Edward dengan kasar lalu beranjak keluar.
“ tu.., tunggu kau mau kemana? Rafael? Kau harus ikut aku meminta maaf kepada tuan Leo, jangan sampai kita ikut bangkrut gara- gara Emily.” ucap Edward mencoba menghentikan Rafael.
“ silahkan kakak memohon pada si lintah darat itu, aku mau mencari Emily.”ucap Rafael meninggalkan kediaman Edward.
“ El! Rafael!” teriak Julie. Mengejar Rafael masuk ke mobil Rafael.
“ apa lagi, Julie?” ucap Rafael, melihat istrinya mengejarnya.
“ jangan mencari, Emily!” ucap Julie bersidekap.
“ apa!” ucap rafael tak terima.
“ jangan mencari Emily, Rafael, lagi pula kenapa kau peduli padanya, ia hanya anak angkat kakakmu, Rafael.” ucap Julie, tak terima perlakuan rafael kepada Emily.
“ Julie! Sudah aku katakan berulang kali padamu, bagiku Emily adalah keluargaku, dia gadis yang baik dan tidak berhak di lakukan seperti itu oleh kakakku.” ucap rafael meninggikan suaranya.
“ tapi perhatianmu ini berlebihan Rafael.” ucap Julie tak terima.
“ Julie, coba pikirkan jika kau ada di posisi Emily, pikirkan perasaanya, kehilangan kedua orang tua di saat masih muda, diangkat menjadi anak oleh asisten manager orang tuamu namun malah di perlakukan semena- mena dan sekarang dia dijual oleh lintah darat. Ia bahkan tak tahu berada di mana sekarang.” ungkap Rafael frustasi.
“ Rafael.” ucap julie meminta pengertian.
“ Julie, ingatlah jika bukan karena orang tua Emily kita sekarang takkan seperti ini, bahkan kekayaan Edward sesungguhnya adalah kekayaan Emily.” ucap Rafael.
Ya, kenyataannya adalah Emily adalah anak tunggal dari pemilik Louis Crop, perusahaan di bidang real estate, dan hampir semua bangunan hasil dari perusahaan yang di kembangkannya itu adalah ide orisinil yang di ciptakan ayah- nya. Dan Edward sesungguhnya adalah asisten manager kepercayaan kedua orang tua Emily sebelum kecelakaan naas yang menewaskan kedua orang tua Emily. Demi melindungi anaknya, kedua orang tua Emily mengorbankan tubuhnya sendiri agar Emily selamat dari kecelakaan mobil yang menewaskan kedua orang tuanya sementara Emily hanya mengalami cidera ringan.
Dan setelah Emily di angkat anak oleh Edward, otomatis kekayaan keluarga Emily jatuh ketangan Edward selaku walinya. Dan karena Edward bukan seorang desainer karya- karyanya tidak di sukai di pasaran dan hampir semua investor beralih ke perusahaan saingan, sementara Edward berakhir mencari peruntungan dengan mencalonkan dirinya menjadi calon kepala daerah di kota S karena di calonkan oleh para dewan yang mendengar ia secara sukarela mengangkat anak dari president direktur yang tempat Edward bekerja.
Tanpa Edward sadari darah ayah Emily mengalir di darah Emily, secara diam- diam, Emily mengikuti program freelancer, mengumpulkan hasil karyanya ke internet dan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dari sana sebelum akhirnya uang itu ketahuan oleh Edward dan diambil semuanya.
“ tapi Rafael..” ucap Julie masih berusaha meyakinkan Rafael.
“ Julie. Aku sudah mengatakan kepadamu jika aku hanya mencintaimu, tak peduli kau memiliki anak atau tidak, dan kau tahu Julie, dasar dari pernikahan adalah saling jujur dan percaya.” ucap Rafael frustasi, bingung harus bagaimana lagi meyakinkan istrinya yang telah mendampinginya selama 5 tahun ini.
“ Rafael.”
“ jika kau yang sudah mengikutiku bertahun- tahun sebelum menikah mengapa masih tak juga percaya kepadaku? Perasaanmu patut di pertanyakan Julie.” ucap Rafael mengusir Julie dari mobinya.
“ Ra.., Rafael!” teriak Julie tak percaya jika suaminya akan mengusirnya turun dari mobilnya.
Melihat suminya dalam keadaan murka dan emosi, Julie tahu jika kata- kata apapun takkan dapat mempengaruhi Rafael, itu sebabnya ia memilih masuk menemui kakak iparnya itu.
“ kak.”
“ Julie? Kau di usir, Rafael?” tanya Edward yang hanya di jawab anggukan oleh Julie.
“ kakak juga bagaimana, sie? Kenapa bisa sampai kehilangan Emily, seharusnya, kakak menjaganya di depan pintu.” ucap Julie mempertanyakan kerja kakak ipar nya tersebut.
“ kau sendiri tahu, jika tuan Leo sangat tidak suka privasi- nya terganggu, aku takkan menyangka jika Emily sangat pandai minum, dan berhasil menggunakan itu untuk kabur.” ucap Edward memegangi wajahnya yang masih terasa sakit, karena ketika tahu Emily kabur hal pertama yang di datangi oleh Leo adalah keluarganya, tahu jika itu hanya keluarga angkat dan mungkin takkan berpengaruh membuat Emily keluar dari persembunyiannya, Leo hanya berhasil menampar wajah Edward.
“ kakak tak bisa di andalkan.” ucap Julie bersungut- sungut.
“ hei! Kau lupa ini ide mu? Kau sendiri yang menyampaikan ide ini karena ingin Emily hilang dari kehidupan rumah tangga mu- kan?” ucap Edward tak terima.
“ APA?!” teriak Rafael.
“ Rafael?” ucap Edward dan Emily bersamaan.
“ Julie, teganya, kau. Aku tak percaya kau bisa melakukan itu.” ucap Rafael dengan tatapan nanar ke istrinya itu.
“ Ra.., rafael, dengarkan aku dulu.” ucap Julie terbata.
“ aku kembali karena aku tidak tega meninggalkanmu sendirian, aku tak menyangka malah mendengar semua ini dari mulutmu, Julie.” ungkap Rafael lirih.
“ Rafael.” ucap Julie dengan tangis.
“ lebih baik kita bercerai, Julie. Sudah tak ada rasa kepercayaan dalam pernikahan kita, dan selama ini aku mempercayaimu menjaga Emily sebagai keponakanmu, aku tak menyangka jika kaulah yang tega menghasut kakak ku menjual Emily kepada lintah darat itu.” ucap Rafael.
“ Ra.., Rafael. Kau bercanda- kan?” ucap Edward yang mendengar kata- kata adiknya itu.
“ bercanda? Tentu saja tidak! kalian cocok menjadi pasangan, sama- sama tidak berperi- kemanusiaan, mulai besok aku akan mengajukan langsung surat cerai kita, Julie, jika kau tak mau menandatanganinya aku sendiri yang akan mengembalikanmu ke orang tuamu dan meminta mereka memaksamu menandatangani suarat cerai kita.” ucap Rafael membanting pintu rumah Edward.
Sementara Edward dan Julie menangis meratapi nasibnya, Rafael tengah mengemudi kan mobilnya menuju tempat kenangan awal perjumpaannya dengan Emily.
Tempat itu masih sama, masih indah dengan pemandangan di atas bukit yang membuat seisi kota terlihat kecil dan bintang- bintang di langit malam terasa lebih dekat. Rafael turun dari mobilnya dan membaringkan tubuhnya di atas moncong mobil nya mengambil sebungkus rokok dan menghisap nicotine yang terkandung didalamnya kuat- kuat, mencoba menghilangkan rasa sesak pengkhianatan yang di lakukan istri dan kakak kandungnya dan melepaskannya berharap beban di hatinya ikut keluar.
Masih lekat dalam ingatan Rafael, ketika awal mereka bertemu. Ya, saat itu, Rafael masih berumur 20 tahun dan Emily baru berumur 15 tahun. Mereka bertemu di tempat ini, tepat saat Rafael merasa putus asa dengan hidupnya. Kehilangan kedua orang tuanya dan saat itu kakak laki- lakinya, Edward yang saat itu berumur 27 tahun harus koma karena kecelakaan kerja yang membuatnya mengalami infertilitas. Itu sebabnya di umurnya yang berumur 34 tahun pria itu masih belum menikah dan memilih mengadopsi Emily. Rafael yang hendak lompat dari atas bukit itu di hentikan oleh Emily kecil. Dan karena Emily- lah orang tua Emily, Mr Mark dan Mrs Vanessa mau menerima Rafael yang kala itu masih sangat muda menjadi sopir sekaligus penjaga pribadi Emily.
Kebaikan Emily tak berhenti sampai di situ saja, Emily lah yang meyakinkan kedua orang tuanya untuk membiayai pengobatan Edward, hingga akhirnya ia sembuh dan bisa bekerja menjadi assisten Manager seperti sekarang meski sampai sekarang masih belum ada wanita yang menerima Edward apa adanya. Ia berjanji akan menjaga Emily selamanya sebagai ucapan terima kasihnya telah menolongnya dan keluarganya. Hal itu lah yang membuatnya meyakinkan Edward kakak nya mengadopsi Emily.
Namun ia tak menyangka jika hal itu malah membuat ego Edward semakin menjadi. Ia membuat Emily menjadi menderita bahkan menjual Emily kepada si lintah darat Leo.
“ maafkan aku Em, seharusnya aku tak meyakinkanmu menerima Edward sebagai ayah angkatmu.” ungkap Rafael memijit pelipisnya yang sakit karena kelakuan kakak dan mantan istrinya.
‘ sekarang kemana lagi aku harus mencari Emily?’ batin Rafael menatap langit berbintang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Kustri
baru baca..
2021-03-24
0
UN1997
mantap
2021-03-06
0
Fiah
😊
2021-03-06
0