Episode 15 antara Ken dan Marco

Tampak Ken yang sedang berbaring di sebelah Many yang telah memejamkan mata sambil mengatur deru nafasnya dan kepalanya Ken sandarkan di dada pria itu. Ken menatap wajah Many yang tengah tertidur pulas, tangannya terulur menghapus peluh keringat di kening Many. Lalu mulai menyusuri alis Many yang tipis, hidung yang mancung, bibir yang tipis, dengan hati- hati Ken mengusap bibir Many yang terluka lalu turun lagi ke dagunya yang lancip. Ia teringat perbincangannya dengan Marco beberapa hari sebelum pernikahan.

Entah dari mana Ken mendapatkan nomor Marco, yang pasti, ia mengajaknya janjian di suatu cave jauh dari campus nya juga rumah Many agar Many tak mengetahui jika Ken bertemu dengan Marco.

“ ini.” ucap Ken tak lama setelah Marco datang dan duduk tepat di hadapan Ken.

“ apa ini?” tanya Marco melihat Cek yang di serahkan Ken.

“ ini adalah Cek, dengan ini kau bisa menggunakannya untuk menuntut ilmu di sekolah kedokteran sesuai yang kau cita- cita kan, tapi batalkan pertunanganmu dengan Many.” ucap Ken yang sudah menyelidiki latar belakang Marco sebelumnya.

Marco hanya menatap Cek dengan jumlah nol yang sangat banyak itu sejenak, sebelum akhirnya meletakkannya kembali.

“ tuan, sebelumnya aku tanya. Apa maksud anda melakukan ini?” tanya Marco menatap Ken dengan tegas.

“ kenapa? Karena aku…” ucap Ken terhenti di sela Marco.

“ tuan, jika anda mengatakan alasan ingin melindungi Many karena ia adik kecil anda. Maaf saya tak bisa menerima nya. Perlu anda ketahui saya sungguh- sungguh menyukai Many dan serius ingin menjaga Many. Saya tak mungin memanfaatkan Many hanya karena ia kaya, Tuan.” ucap marco jujur karena itulah yang Ken lihat di mata Marco.

“ huh, kau seperti pernah bertemu Many saja sebelumnya.” ucap Ken tak mau kalah.

“ sebelum Many kuliah di campus yang sama dengan anda, perlu anda ketahui jika saya adalah teman pria Many. Saya tahu tentang Many karena saya sering di jadikan tempat luahan hati Many ketika bersedih terutama saat ia bersedih soal anda yang hanya menganggapnya adik kecilnya.” ucap Marco lagi. Membuat Ken tak bisa membantah.

“ jika anda mengancam saya dengan alasan ingin melindungi adik kecil anda. Terus terang saya takkan mundur tuan.” ucap Marco menyerahkan cek kembali ke hadapan Ken.

“ namun jika anda mengancam saya karena anda juga mencintai Many. Tanpa anda memberikan Cek ini pun saya akan menyerah soal Many.” ucap Marco tulus.

“ kau serius?” ucap Ken tak percaya.

“ yang saya ingini hanyalah agar Many bahagia.” ucap Marco jujur.

Lama Ken berpikir, ia ingin melindungi Many, namun bukan lagi seperti perasaan seorang kakak laki- laki kepada adiknya. Entah semenjak kapan, ia mulai tak suka jika Many dekat dengan pria lain, kesal jika Many hanya menganggapnya seorang kakak.

“ aku..” ucap Ken terbata.

“ anda?” tanya Marco.

“ aku tertarik pada nya.” ucap Ken dengan tertunduk, takut pria yang ada di hadapannya ini melihat wajahnya yang memerah.

“ hanya seperti itu? Jika hanya suka saya masih takkan mundur karena jika anda boleh tahu saya…” ucapan Marco terpotong oleh Ken.

“ aku mencintai nya, karena itu aku mohon kau mundur dari pertunangan ini.” itu adalah kata- kata ken sebelum akhirnya Marco mundur dan menyerah sesuai janjinya. Ia sendiri tak menyangka jika ia akan menjadi suami dari wanita yang selama ini ia anggap little sister nya. Ken menatap kembali Many yang tengah tertidur pulas masih dengan tubuh polosnya yang tertutup oleh selimut. Ken menyibakkan selimut yang menutupi dada Many dan meraba kembali dada Many.

“ Ken?” ucap Many yang terbangun karena merasakan ada yang menggelitik dadanya.

“ hem.” ucap Ken sambil menggulum dada Many.

“ Ken. Hentikan! Ini masih sakit!” ucap Many menghentikan Ken.

“ nanti sakit nya juga akan hilang.” ucap Ken mencium Many dan memulai penyatuan tubuh mereka. Bahkan sampai habis malam Ken belum juga menghentikan aksinya sampai Many kelelahan baru Ken menyudahi nya dan tidur sambil memeluk Many yang kelelahan.