15

Chapter 15: false normality

sebelum terjebak didunia ini, Yoon seo pernah membaca sebuah novel tentang dunia ini.

Novel itu berjudul "How to kill trauma" yang berlatarkan dunia yang telah dilanda kekacauan akibat kemunculan monster, dungeon, gate, dan tower yang membuat penduduk asli bumi hampir punah.

ditengah keputusasaan mereka, munculah orang-orang dengan kekuatan super yang membantai para monster itu.

Mereka disebut awakener.

Awakener diberkati kekuatan super untuk melawan para monster. Dan dengan kemunculan awakener inilah, para umat manusia secara perlahan mulai bangkit.

lalu, semakin lama waktu berlalu, semakin banyak awakener yang muncul.

 karena itu pula, munculah sebuah organisasi yang berisikan para awakener.

Dan organisasi itu adalah Asosiasi hunter.

Orang-orang yang terbangun wajib mendaftarkan dirinya ke Asosiasi hunter.

Karena disana mereka akan didata dan diberikan lisensi untuk bertarung. hal ini dilakukan untuk mengurangi kejahatan yang mungkin dilakukan para oknum kurang bertanggung jawab.

kembali ke topik utama. novel yang dibaca Yoon seo berfokus pada seorang remaja biasa yang kurang beruntung, yang harus terseret ke dalam gate pada hari pertama masuk kuliah.

//entah kenapa ini mengingatkanku kepada diriku sendiri <- Kim Yoon seo (-""-;)//

tapi sayangnya, ketika hari pertama remaja laki-laki itu masuk kuliah, gate tiba-tiba muncul dihadapan nya, dan menariknya masuk ke dalam, sebelum sepenuhnya menghilang.

Di dalam gate remaja itu mengalami banyak sekali kesulitan untuk bertahan hidup. Dia hanya bisa lari dan bersembunyi.

Bagaimana tidak? dia saja hanya manusia biasa. bertahan beberapa jam saja sudah menjadi sebuah keajaiban di dalam gate.

untung saja remaja itu menemukan orang-orang//yang menjadi rekannya di kemudian hari// yang memiliki kemampuan kuat .

Namun, tetap saja situasi di dalam gate tidak pernah bisa di tebak.

pada hari itu, hari dimana si protagonis kehilangan rekan-rekannya oleh sekelompok monster tingkat tinggi, yang dipimpin oleh seekor Bloodfiend, menemukan tempat persembunyian mereka.

Pertarungan pun terjadi. Para Awakener dalam kelompoknya bertarung sekuat tenaga, tetapi mereka kalah jumlah dan kehabisan stamina.

Satu per satu rekannya mulai berjatuhan, sehingga hanya menyisakan dirinya yang tidak bisa melakukan apa-apa selain gemetar ketakutan sambil memegangi luka-lukanya.

tapi ketika remaja itu mengira bahwa ajalnya sudah dekat, entah kenapa pemimpin monster itu bersikap aneh.

Dia malah menggigit dan menyuntikkan darahnya ke dalam tubuh remaja itu. yang membuat rasa sakit langsung menjalar ke seluruh tubuhnya.

Dia sekarat.

Atau seharusnya begitu.

Tiba-tiba, dunia terasa lebih jernih. Dengungan suara di sekelilingnya menjadi lebih tajam, detak jantung setiap makhluk di sekitarnya terdengar jelas di telinganya. Luka-lukanya yang tadi menganga mulai sembuh dengan sendirinya. Rasa lapar menyerangnya—bukan lapar biasa, melainkan lapar akan darah.

Ketika dia membuka matanya, pantulan yang terlihat di genangan darah di bawahnya bukan lagi dirinya yang dulu. Mata merah menyala, rambut hitam pekat, dan kulit yang lebih pucat dari sebelumnya.

Dia telah terbangun.

Yah tapi bukan dalam waktu yang bersamaan.

Namun, kekuatannya bukan berasal dari sistem Awakener biasa.

Dia telah berubah menjadi sesuatu yang lain—sesuatu yang seharusnya tidak ada di dunia ini.

Seorang Vampir.

. ..

"Hei, apa yang kamu pikirkan sehingga memasang ekspresi serius seperti itu?" Suara seseorang mengagetkan Kim Yoon Seo, membuatnya keluar dari zona pikirannya sendiri.

'Ah benar... Aku terlalu asik dengan pikiran ku, dan melupakan kedua makhluk yang tengah berada di dalam zona nyamanku.'

Kim Yoon Seo menghela nafas, sambil menatap kedua pengganggu yang tengah duduk di sofa seberang kasur tempat dia setengah terbaring.

Sudah 5 hari semenjak dia keluar dari gate, dan semenjak itu, kedua anomali ini sangat sering mengganggu istirahat nya.

Mereka adalah Cha Eunwoo, sang protagonis dalam novel "How to Kill Trauma", dan female lead-nya, orang terkuat nomor 1 di Korea, yang memperkenalkan dirinya sebagai Naya ketika di dalam gate.// Namun, nyatanya nama yang tercatat dalam peringkat Awakener adalah Kya.//

'Dan di dalam novel, mereka seharusnya membuat kontrak darah ketika bertemu di dalam gate. Tapi aku mengacaukan alurnya. '

'Tidak...'

'Aku yang hidup saja sudah mengubah alur dari novel ini... '

"Demi Tuhan.... Tidak bisakah kau berhenti  memikirkan sesuatu yang tidak penting?? " Keluh cha eunwoo yang sudah berada di sampingnya sambil menempelkan tisu ke hidungnya, untuk membersihkan darah yang keluar.

Kim Yoon Seo menghela napas panjang sambil menatap tisu di tangan Cha Eunwoo yang kini berlumuran darah.

“Aku baik-baik saja,” gumamnya, mencoba mengabaikan pusing yang mulai menyerang akibat terlalu banyak berpikir.

Cha Eunwoo mendecak kesal, tapi tetap membantu Yoon Seo duduk tegak di tempat tidurnya. “Serius, kau harus mengendalikan kebiasaan berpikirmu itu. Suatu hari nanti, kau bisa benar-benar mati hanya karena terlalu banyak memikirkan hal yang tidak penting.”

Sebelum Yoon Seo bisa membalas, suara lain yang lebih santai terdengar dari arah sofa.

“hei kalian berdua, tidak bisakah kita melakukan hal yang lebih menyenangkan daripada terjebak dengan semua hal yang membosankan ini?”

Naya—atau lebih tepatnya, Kya, sang Awakener terkuat di Korea—berbicara sambil menyesap minuman kalengnya dengan santai. Sejak pertama kali keluar dari gate, dia terus bertingkah seolah situasi mereka hanyalah masalah kecil yang bisa diabaikan.

Cha Eunwoo menatapnya curiga. “Maksudmu?”

Naya meletakkan kalengnya di meja, lalu menyeringai. “Taman hiburan.”

Hening sejenak.

Yoon Seo mengira dia salah dengar. “Taman hiburan?”

Naya mengangguk penuh semangat. “Ya. Kau tahu, tempat dengan roller coaster, rumah hantu, dan permen kapas? Aku sudah lama tidak pergi ke sana.”

Cha Eunwoo memijat pelipisnya. “Kita baru saja keluar dari neraka di dalam gate, dan kau ingin kita pergi ke taman hiburan?”

“Justru karena itu,” potong Naya cepat. “Kau pikir otak kita bisa tetap waras kalau hanya duduk diam di rumah dan merenungi segala hal? Lihat saja bocah ini.” Ia menunjuk Yoon Seo yang masih memegangi hidungnya yang berdarah. “Dia hampir mati hanya karena berpikir. Itu sudah cukup jadi bukti bahwa kita butuh hiburan.”

Yoon Seo ingin membantah, tapi apa yang dikatakan Naya tidak sepenuhnya salah.

Cha Eunwoo menghela napas berat, jelas tak tertarik dengan ide itu. “Kau sadar kita tidak bisa pergi ke tempat umum dengan bebas, kan? Dengan identitasmu sebagai seorang ranker nomer 1 yang selalu memakai topeng. Lalu aku, yang seorang yang baru keluar dari gate setelah 2 tahun. Terakhir, yoon seo, seorang remaja laki-laki yang malang, tiba-tiba terseret masuk ke dalam gate. Kau pasti sangat tau ini kan? "

Naya mengangkat alis. “Siapa bilang kita harus pergi sebagai diri kita sendiri?”

To be continued~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!