Chapter 20: danger lurks
Tower of trials..
itu cara mereka menyebut ketujuh menara yang memiliki 100 lantai, yang tiba-tiba muncul di penjuru belahan dunia.
di masing-masing benua terdapat 1 menara kecuali di asia dan di Antartika. kerena di asia terdapat 2 menara, sedangkan di antartika tidak ada.
kenapa tidak ada menara yang muncul di Antartika?
Yahh...
Entahlah...
tidak ada yang tau.
Namun Banyak spekulasi yang muncul.
Sebagian orang berspekulasi tidak adanya menara di Antartika itu disebabkan oleh sedikit nya orang yang tinggal di sana.
sedangkan yang lainnya berspekulasi bahwa ada menara terakhir yang akan di Antartika dan menara itulah yang menjadi penentu kelangsungan kehidupan di Muka Bumi...
Tower-tower itu juga memiliki nama yang berbeda.
Seperti di Korea Selatan, tower trials nya memiliki nama "endless sorrow". Sedangkan di Indonesia memiliki nama "tears of Vengeance".
Dan kedua menara ini, masing-masing sudah di selesaikan oleh 2 orang gadis yang bahkan belum menginjak umur dewasa.
2 gadis itu adalah KYA dan Hellash.
Hellash, merupakan gadis asli Indonesia.tidak ada yang tau siapa identitas asli dari hellash. Bukan hanya karena dia menyembunyikan wajahnya.
namanya sama sekali tidak ada di daftar awakener di Indonesia bahkan di seluruh dunia.
Sedangkan KYA adalah orang terkuat di Korea, ia adalah sosok yang dingin, sulit didekati. Sosok yang sangat sulit di tebak pikiran nya.
Dia selalu memakai topeng hitam yang menutupi wajahnya ketika membereskan gate dan dungeon, serta dungeon break yang muncul. Setelah menyelesaikan urusan nya, dia akan menghilang entah kemana.
Tidak ada yang tau.
...
"Ngomong-ngomong, soal KYA... " Gumam kim Yoon Seo, menatap sosok gadis memiliki rambut hitam pendek dengan gaya pixie cut yang sedang asik menjelajahi beberapa toko di mall.
Yoon Seo menatap nya dengan datar. "Dia sama sekali tidak mirip dengan apa yang orang gambarkan tentangnya. "Ucapnya tanpa sadar dengan lantang.
"Pffttt... "
Suara orang tertawa membuat nya menoleh ke sampingnya, dan mendapati cha eunwoo yang tertawa mendengar perkataan nya.
"Ya begitulah dirinya yang asli, dia memang sangat bertolak belakang dengan ucapan orang-orang. " Cha eunwoo berkata sambi merangkul bahu Yoon Seo.
Yoon Seo hanya mencibir.
Saat ini mereka berdua tengah di seret oleh Naya ke mall untuk mencari beberapa barang dan makanan untuk merayakan kim Yoon Seo yang akhirnya di berikan izin untuk tinggal di sebuah kosan.
Tidak lebih tepatnya sebuah rumah yang semulanya di sewakan yang memiliki 3 kamar tidur yang di dalamnya terdapat masing-masing kamar mandi. Rumah itu juga memiliki satu dapur dan ruang tamu. Namun rumah itu sudah berhenti di sewakan, karena itu sudah DIBELI oleh mamanya.
"Apa tidak apa-apa membiarkannya seperti itu? Bagaimana jika ada orang yang mengetahui identitas nya? " Gerutu kim Yoon Seo.
Cha eunwoo tersenyum, kemudian tangan yang merangkul bahu Yoon Seo beralih untuk mengelus rambutnya. "Tenang saja, tidak akan ada yang tau. Jika pun ada, mereka akan dibuat lupa oleh Naya. "
Yoon Seo terkejut. "Hah? Apakah dia dapat menghilangkan ingatan seseorang? " Tanyanya yang kemudian Diangguki oleh eunwoo.
"Yup, lebih tepatnya dia memanipulasi ingatan orang lain. Contohnya seperti rekan-rekanku yang kau temui di dalam gate. Ketika keluar dari gate, Naya membuat ingatan mereka agar mereka mengenalinya sebagai KYA bukan Naya. Bahkan hyungmu, jung-in, juga terkena. Hanya aku dan se-hyeon ahjumma yang mengingat nya. Oh dan kau juga tentunya. " Jelasnya.
Mendengar penjelasan dari cha eunwoo, kim Yoon Seo mengangguk. "Jadi begitu ya... " Gumamnya.
'Kekuatan ini tidak pernah dijelaskan didalam novelnya... ' batin kim Yoon Seo, mencoba mengingat ingat isi novel yang menjelaskan tentang kemampuan dari female lead sang protagonist.
Disana menjelaskan bahwa Naya atau KYA memiliki kekuatan yang berkaitan dengan mawar. Mawar akan tumbuh di beberapa bagian tubuhnya, dan setiap warna mawar memiliki kemampuan yang berbeda. Seperti 3 warna yang sudah dijelaskan. Yaitu merah yang berarti kekuatan menghancurkan. Mawar merah memperkuat kekuatan fisik hingga berkali-kali lipat. Lalu ada mawar biru muda yang memunculkan perisai, dan terakhir mawar kuning, yang menyembuhkan.
'Kemungkinan, memanipulasi ingatan itu adalah salah satu dari warna mawar yang belum dijelaskan di dalam novel. '
"HEI KALIAN! APA YANG KALIAN LAKUKAN DISANA?!! CEPAT KEMARI DAN BANTU AKU MEMBAWA BARANG-BARANG INI! " seru Naya dari jauh ke arah mereka. Di kedua tangannya penuh dengan barang barang yang ia beli entah kapan.
"Apa-apaan itu... Padahal baru saja aku melihat nya dengan tangan kosong, tapi sekarang, tangannya dipenuhi oleh barang-barang. " Kim Yoon Seo berkata dengan ekspresi dan nada suara tidak percaya.
Cha Eunwoo terkekeh pelan melihat ekspresi tak percaya Kim Yoon Seo. “Dia seperti itu kalau sudah mulai belanja. Jangan pernah mengalihkan pandanganmu darinya, atau dia secara tiba-tiba sudah membawa setengah isi toko.”
Yoon Seo menghela napas panjang. “Aku baru sadar kalau dia lebih berbahaya di pusat perbelanjaan daripada di dungeon.”
Cha Eunwoo hanya tersenyum sebelum akhirnya berjalan mendekati Naya, meninggalkan Yoon Seo yang masih sedikit kebingungan dengan situasi ini.
Sementara itu, Naya berdiri dengan tangan penuh barang, wajahnya tampak kesal karena kedua rekannya tidak kunjung membantunya. “Cepat ambil ini sebelum aku menjatuhkan semuanya,” omelnya.
Cha Eunwoo dengan santai mengambil sebagian barang belanjaan itu dari tangan Naya, sementara Yoon Seo masih menatapnya dengan tatapan curiga. “Dari mana kau mendapatkan semua ini?” tanyanya.
Naya hanya mengangkat bahu. “Aku hanya berkeliling sebentar, lalu tiba-tiba sudah membeli ini semua.”
Yoon Seo memijat pelipisnya. “Aku tidak tahu apakah kau terlalu kaya atau terlalu impulsif.”
“Keduanya,” jawab Cha Eunwoo sambil tertawa kecil.
ketika mereka berjalan menuju pintu keluar mall, Yoon seo kemudian merasakan sesuatu atau lebih tepatnya seseorang yang memperhatikan mereka.
Dia kemudian mengedarkan pandangannya ke kiri dan ke kan untuk mencari tau.
dan dia menemukannya.
Ada seorang pria berpakaian serba hitam, memakai topi dan masker, yang berdiri di dekat eskalator. Orang itu tampak mengawasi mereka dengan tatapan tajam.
“Naya,” bisik Yoon Seo.
“Hm?”
“Kita sedang diawasi.”
"Aku tau. " Jawab naya sebelum ia menutup matanya sesaat, lalu saat membukanya lagi, sebuah kelopak mawar ungu jatuh dari telapak tangannya. Dalam hitungan detik, pria yang mengawasi mereka tiba-tiba terlihat kebingungan. Dia menggelengkan kepala, lalu berjalan pergi seolah tidak pernah melihat mereka sebelumnya.
Yoon Seo menatap pemandangan itu dengan mata membelalak. “Itu—”
“Manipulasi ingatan,” potong Naya cepat. “Aku melihat ingatannya dan kemudian menghapus ingatannya tentang kita.”
Yoon Seo menelan ludah. “Kau benar-benar bisa melakukan itu…”
Naya hanya tersenyum tipis. “ngomong-ngomong, kalian pulang lebih dulu saja, aku akan menyusul. Ada sesuatu yang perlu kulakukan. ” ucapnya dengan serius.
Seolah mengerti yang dimaksud Naya, Yoon Seo dan eunwoo mengangguk dan segera pergi dari sana.
Naya kemudian menghilangkan senyumnya.
Dia mengingat ingat lagi, ingatan yang ia lihat tadi.
ingatan Itu membuat darahnya mendidih.
Dalam ingatan itu, Naya melihat pembicaraan orang mengawasi mereka, berbicara dengan sesosok pria.
Pria itu berencana untuk menculik dan berbuat buruk terhadap seseorang.
Dan orang itu adalah....
Kim Yoon Seo.
To be continued~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments