Chapter 4: Into the Unknown
Tubuh Yoon Seo melayang di dalam kegelapan. Rasa dingin perlahan menusuk tulangnya. pandangannya gelap, dan dia sama sekali tidak merasakan tanah dibawah kakinya.
dia seolah-olah sedang melayang di suatu tempat yang kosong.
‘Sial…’ umpatnya.
Kim Yoon seo berusah menggerakkan tubuhnya, namun dia tidak bisa dikarenakan tubuhnya terasa berat seakan-akan ada sesuatu yang kuat menekan tubuhnya dari segala arah.
Lalu, tiba-tiba—
DOR!
Tubuhnya seperti terhempas dari ketinggian. Ia merasakan udara menerpa wajahnya dengan kasar saat gravitasi kembali menariknya ke bawah. Dengan mata melebar, ia melihat cahaya muncul di bawahnya—sebuah dunia asing yang semakin mendekat dengan kecepatan tinggi.
‘Aku jatuh?!’
Refleks, ia berusaha mengendalikan posisinya, tetapi tubuhnya terus meluncur tanpa kendali. Angin menderu di telinganya, jantungnya berdebar keras, ketakutan menyergapnya dengan brutal.
Tanah semakin dekat.
Jaraknya hanya beberapa ratus meter…
Seratus meter…
Lima puluh meter…
Aku akan mati.
BRUAKK!!
Tubuhnya menghantam sesuatu yang keras—tapi anehnya, bukan tanah. Rasanya seperti menabrak penghalang tak terlihat yang memperlambat lajunya sebelum akhirnya jatuh lebih pelan ke permukaan yang kasar dan berbatu.
Sakit.
Napasnya tersengal. Rasa nyeri menjalar di seluruh tubuhnya, tetapi ia masih hidup.
Dengan susah payah, ia mengatur napasnya yang tersengal, lalu mencoba bangkit. Tangan gemetar menopang tubuhnya yang terasa lemah.
Saat ia akhirnya berhasil berdiri, matanya langsung menyapu sekeliling.
Dan apa yang ia lihat… membuat darahnya membeku.
Ini bukan Seoul.
'Dunia yang aku masuki… bukan lagi Seoul.'
Langit di atasnya berwarna merah gelap, seperti darah yang mengering. Awan hitam menggumpal, bergerak lambat seperti asap pekat yang menutupi langit. Udara di sini terasa berat dan panas, seolah ia berada di tengah gurun yang ditinggalkan.
Di sekelilingnya, pohon-pohon kering tanpa daun berdiri layu, akar-akarnya menjulur seperti tangan yang mencoba keluar dari tanah. Bau logam samar tercium di udara, bercampur dengan hawa lembap yang membuat tenggorokannya kering.
Dan yang lebih mengerikan—di sekitar tempatnya berdiri, ada jejak-jejak cakar besar di tanah.
"what the fuck…?"
Suaranya hampir tenggelam dalam keheningan tempat itu. tidak ada apapun disana, baik itu manusia atau hanya sekedar kendaraan. Hanya angin yang berdesir pelan, membawa bau logam yang samar.
Yoon Seo menelan ludah.
Gate yang ia masuki… bukan sembarang Gate.
Dalam novel yang pernah ia baca, ada dua jenis Gate—Gate Normal, yang muncul secara teratur dan dapat diatasi oleh para Hunter//sebutan awakener yang telah mendaftarkan kebangkitannya secara resmi//serta Gate Tanpa Peringatan, sebuah fenomena langka yang sering kali berakhir dengan tragedi.
Dan yang lebih buruk…
Gate Tanpa Peringatan sering kali mengarah ke Dimensi Lain.
Bukan lagi seperti dungeon biasa, yang hanya berisi monster. Tetapi dunia yang benar-benar berbeda, di luar pemahaman manusia.
‘Aku sekarang berada di dunia lain...lagi?’ pikirnya dengan ngeri.
Jantungnya berdegup lebih kencang.
Jika dia benar-benar berada di gate yang mengarahkan nya ke dimensi lain, maka peluang untuk kembali sangat kecil. di Dalam novel, hanya ada sedikit catatan tentang siapa pun yang berhasil keluar dari dimensi ini dalam keadaan hidup.
Hanya setelah menyelesaikan pusat dari masalah yang ada di dalam gate itulah satu satunya cara agar bisa keluar dari sana.
'Bahkan bagi seorang Awakener, peluangnya untuk selamat dari Dimensi Lain hanya sekitar 40%.'
'Dan peluang bagiku yang bukan seorang awakener untuk keluar hampir menyentuh angka 0%.'
lebih tepatnya, peluang untuknya keluar hidup-hidup adalah 0.01%.
'... Kurasa aku akan mati sekarang? ' pikir nya sambil tertawa getir.
Suasana sunyi yang mencekam membuat bulu kuduknya meremang. Ia harus segera mencari tempat berlindung sebelum sesuatu—
GROAAAHHHH!
Teriakan mengerikan bergema di udara.
Yoon Seo membeku.
Dari balik kabut merah di kejauhan, sesosok makhluk muncul. Matanya membelalak saat ia melihatnya dengan jelas.
Makhluk itu setinggi tiga meter, dengan tubuh besar berotot dan kulit hitam berbintik merah. Lengannya panjang, dengan cakar tajam yang meneteskan cairan gelap seperti racun. Matanya bersinar kuning, penuh kebencian dan kelaparan.
Monster.
Tapi bukan monster biasa.
Yoon Seo mengenali bentuknya—Demon Beast, salah satu makhluk yang hanya muncul dalam Gate peringkat tinggi. Dan berdasarkan ukuran serta auranya yang mengerikan, ini bukanlah sekadar monster biasa.
Ini adalah predator di dunia ini.
Dan saat tatapan mereka bertemu…
Makhluk itu menggeram, lalu melesat ke arahnya dengan kecepatan luar biasa.
‘Sial, sial, sial—!!’
Tanpa berpikir panjang, Yoon Seo berbalik dan berlari sekuat tenaga.
Tapi ia tahu betul…
Tidak ada gunanya lari dari sesuatu yang lebih cepat darinya.
Namun, entah karena insting bertahan hidup atau hanya keberuntungan, kakinya terus berlari. Nafasnya memburu, tubuhnya terasa berat, tetapi ia tidak berhenti.
‘Pikir, pikir! Harus ada cara untuk bertahan! Setidaknya, aku harus mati secara alami, bukan mati dihancurkan oleh monster!’
Ia tidak punya senjata.
Tidak punya kekuatan.
dia bahkan tidak tau, apakah tubuhnya mampu untuk terus berlari menjauh dari monster itu.
DUARRR!!
Terdengar suara ledakan di belakangnya. Yoon Seo melirik sekilas dan melihat Demon Beast itu menghancurkan tanah di mana ia berlari beberapa detik sebelumnya.
‘Jika aku terkena serangan itu, tubuhku akan hancur berkeping-keping…’
Jalan di depannya semakin sempit. Tebing menjulang tinggi di kedua sisi, membentuk sebuah celah yang mengarah ke sebuah gua kecil.
Pilihan satu-satunya adalah…
Aku harus Masuk ke dalam gua itu.
dan tanpa berpikir dia kali lagi, Kim Yoon seo segera menggunakan seluruh tenaganya yang tersisa untuk dengan cepat menerobos ke dalam gua.
Namun, ketika ia hendak melangkah lebih jauh—
sesuatu menariknya dari belakang.
sebuah tangan muncul secara tiba-tiba yang kemudian membungkam mulut Yoon seo.
Kim Yoon seo yang belum bisa memproses semuanya, hanya bisa pasrah ketika dia mendapati dirinya tengah diseret oleh pemilik tangan itu menuju ke arah dalam gua.
"Diam jika ingin hidup."
Sebuah suara berat berbisik di telinganya.
Dan sebelum ia bisa melawan, tubuhnya ditekan ke dinding, sementara makhluk di luar meraung marah, mencari mangsanya yang hilang.
To be continued~
perbedaan gate, dungeon dungeon break.
Dungeon-> biasanya berkaitan dengan ruang bawah tanah yang berisi monster dan harta karun yang berlimpah tergantung tingkat kesulitannya. biasanya dungeon selalu ada, namun ada juga dungeon yang akan menghilang ketika diselesaikan.
Dungeon break-> retakan yang mengeluarkan monster. terkadang bisa muncul dengan peringatan, namun bisa juga tanpa peringatan. Ditandai dengan luapan energi tinggi di suatu titik.
Dan terakhir gate. gate hampir mirip dengan dungeon. yang jadi bedanya adalah gate tidak seperti labirin, namun lebih ke condong ke dunia lain. gate juga hampir mirip dengan dungeon break, namun tidak mengeluarkan monster. terkadang ada peringatan ketika hendak muncul dan terkadang juga tidak ada sama sekali. ditandai dengan luapan energi yang kuat di suatu titik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments