"Mau kemana. Kena kamu nak?"
Seseorang menarik ransel dipunggungku. Aku pun terpaksa berbalik karena tas ransel kecilku ditarik olehnya, aku menatap perlahan dan tersenyum paksa.
"Lho, pak Beni?"
"Walah ndok - ndok, mbok yoh kalau liat kaleng masukin dalam bak sampah bukan ditendang. Kalau bukan kamu sudah saya arak keliling." ucap pak Beni.
"Hiih. Maaf pak, maaf maafin lagi frustasi ini. Masa saya, diarak keliling memang saya buat maksiat."
"Ayo ikut, kekantor!"
Perintahnya pak Beni. Membuat mata keiiy membulat dan menjawab.
"Apa sekarang pak ben?"
"Heuumh."
"Pak. Sekarang, emang saya harus kemana. Bapak mau laporin saya ya. Pak saya kan anak baik, nanti kalau di laporin Ham. Atau saya ngadu ke kak Seto pengaduan dibawah umur gimana. Pak Beni kan kenal saya bukan. Masa masalah kaleng bapak mau bawa saya. Jangan ya Pak!"
"Loh. Piye ini cilik. Heiiy, siapa yangau bawa kamu. Orang suruh ke kantor."
"Kantor. Sekarang, benaran pak?"
"Enggak lain kali aja, tahun depan. Itu pun kalau kamu ga mau gaji bulanan mu cair hari ini toh." ucap pak beni.
Mendengar perkataan cair, Keiiyra segera menyadarkan dirinya. Ia menatap jam dan tanggal di buku kalender sampul bukunya.
"Uuupss, jangan jangan pak. Pak Beni kan tampan sedunia, selautan. Ia saya pasti ikut," tatap keiiyra. Ia mengekor pada pak Beni.
"Dasae cilik mata duitan. Anak siapa toh kamu?" lirih Pak Beni.
"Anak Ayah dan Ibu lah Pak." balas senyum Keiy.
Selama dua jam dikantor, akhirnya Keiy pun selesai, dia pun kembali pulang. Sungguh keberuntungan, sebagai siswa dan bekerja freelance nya lancar, diterima dan akan di publish perfilman hollywood ia merasa senang.
"Pas sekali dompetku yang kering keronta terisi kembali." senyum lebar merekah Keiiyra melangkah pulang.
Ia pun menaruh amplop coklat uang itu kedalam tas kecil. Tapi teringat sebuah amplop ungu coklat yang diberikan Karti.
"Aakh ya aku lupa surat dari owzie."
Sejenak dengan perlahan Keiy membuka dengan pelan karna lipatan begitu indah. Membuat Keiy tak sanggup membukanya.
"Udah dilipat, di pitain. Terus udah dibaca aku buang gak ya?" pikir oleng Keiy. Tak lama ia baca dengan mata membulat dan duduk di taman.
To : Keiyra
from : Owzie
Sobat ku keiyra tersayang. Aku mendengar berita tidak enak, kamu akan segera pindah. Aku tunggu habis isya di lapangan tenis sebelah masjid tempat biasa.
Aku tunggu di warung bukde. Aku datang seorang diri, ada yang aku ingin bicarakan hal penting!!
.............
Terlintas dalam pikiran bingung kalau cuma mau ketemu kenapa harus nunggu malem sendirian. Kenapa gak sore aja, kan kelas ngaji kita bareng meski beda kelas.
Kenapa juga harus pake surat bikin penasaran deh pria satu ini.
Keiiy pun melaju langkah pulang. Sesampainya ia membersihkan diri dan mengemas perlengkapan yang di berikan Wali kelas. Lalu ibu mengetuk pintu dan berkata.
"Keiiy, gimana sedang apa sayang apa sudah selesai mengemas?" tanya Ibu membuat pikiran mood berubah.
Keiiy menatap tak membalas, ia merasa masih kesal karna ajukan keinginannya tidak digubris dengan tas koper ia mengemas terpaksa dan menghiraukan pertanyaan ibu.
Karna ia ingin tinggal bersama bibi selama sampai ia lulus tapi entah mengapa tidak di ijinkan. Masalah orang dewasa kenapa pelik dan masalah kecil ku tinggal satu tahun aku belajar pun penuh cobaan. Kenapa harus aku yang alami dalam hati kesal gerutunya. Ia memukul mukul kasur karna itu benda empuk ketika emosi.
Tiba ia mempercepat mengemas dan meninggalkan ibu ia beranjak keluar rumah.
"Keiy. Kamu mau kemana?"
Tapi ia hanya tersenyum tipis sebal dan pergi begitu saja tanpa sepatah katapun. Emosi labil anak muda adalah marah. Agar orangtua tau, jika anaknya bersikap demikian adalah merajuk.
Adzan ashar berkumandang, seketika itu pergi ke mesjid dan berlama lama ibadah sama seperti biasanya adalah hal yang membuat tenang. Berharap doanya dikabulkan harapan baik.
Ketika ia mengaji dan selesai jam setengah lima, ia beranjak pulang seketika dipintu keluar di kagetkan dengan pria menarik tangan keiy.
"Hai keiiy."
"Hai, kamu mengagetkanku Owzie, ada apa?"
"Owh kaget. Aku sedang menunggu tuan putri Keiiy." ucap Owzie.
Aku mengangguk berusaha mengerti padahal tak konek, melirik ke kiri dan kanan dan bertanya.
"siapa yang kamu cari zie?"
"Mmmh. Ada deh. Kalau gitu Aku duluan jangan lupa habis isya ya!"
bye.
"Ya. Di ingatkan lagi membuat aku ga lupa, biasanya aku langsung tidur tanpa keluar dimalam hari."
Dia pergi seperti kilat bagai petir disore hari, sahabatnya sudah menghilang tanpa jejak.
"Padahal aku belum jawab tidak bisa."
Akhirnya Keiy pulang kerumah. Dan menatap wajah semu sedih sang Ayah.
"Keiy kamu udah pulang?"
"Ya."
"Nak. Ingat pesan ayah. Besok berhentilah!"
Wajahku masam memerah. Sampai dirumah ayah bicara untuk membicarakan tidak kesekolah esok, mendengar hal itu semakin kesal dan ingin memberontak, lalu aku kembali mempertanyakan.
"Ayah, Keiiy ingin berbicara, apa tidak ada jalan lain aku perlu ijasah itu aku sudah capai mendapat beasiswa sampai lulus. Bisakah anakmu ini dititipkan kesaudara selama setahun ini saja aku janji jadi anak baik dan selalu jaga diri, aku mohon yah. Janganlah bersikap egois padaku?"
"Tidak bisa Nak, Ayah takut meninggalkan. Anak perempuan berada jauh, maafkan ayah."
Tanpa berkata keiy meninggalkan pembicaraaan ayah. Ia menangis tertidur dengan kecewa. Merasa kesal menyalahkan kenapa harus saya alami putus sekolah. Jika saja ia pindah sekolah, ia masih terima tapi keputusan menunda sekolah karena terbatas ekonomi ia merasa sesak sedih.
"Kenapa harus pindah dari sini,"
"Kenapa tidak menunggu aku setahun lagi,"
Hingga keiiy tertidur pulas. Ia melupakan ada janji dengan sahabatnya itu.
Adzan isya berkumandang, hampir melewati
jam setengah sembilan, ia mulai terbangun. Lalu menatap dinding kamar dan bola mata memutar pada jam. Ia beranjak dan cuci wajah segera bersiap siap.
"Semoga Owzie masih ada disana."
Keiy pun berlari kecil ketempat tujuan dimana mereka janjian. Namun ketika sampai lama menunggu tapi tidak ada.
"Kasian sekali, pasti sudah terlalu lama menunggu."
Hingga terlalu malam tidak mungkin aku kerumah Owzie malam ini. Bukannya ga baik teman perempuan berkunjung, owzie pasti marah dan bilang aku tukang ingkar janji. batin Keiyra bergumam.
Owzie maaf saya terlambat, aku lupa ketiduran bergegas kamu sudah tidak ada, apa yang harus aku lakukan ketika terlambat. Merasa bodoh nya berteman dengan saya yang pelupa.
Keiiyra duduk bersandar dan menutup matanya, tapi terhenti ketika ada suara yang menjawab ia pun melirik kearah belakangnya tak ada siapa - siapa.
Eheuuum ...
Terdengar suara kembali tepat dipundak belakangku. Merasa bergidik akupun diam diam mengambil kaca kecil. Di dalam tas genggamanku, ku rogoh dan sedikit ku buka aku pun menatap perlahan.
Terlihat samar aku menaikan keatas sedikit kepelupuk wajah mata, kusampingkan sedikit kaca itu dekat telinga. Ku buka mataku yang sedikit menutup, siapa kah dia dibelakangku.
Berusaha mencari suara tadi dengan perlahan.
---Lho kok jadi horor. Ngeri ngeri sedap nih. Hahahaaha---
...Maaf menunggu lama itu menyebalkan,...
...apa kalian pernah ?....
----bersambung---
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
My_ChA
surat owzie mengingatkan q masa-masa dulu q masih SD,,,jd ingat sm cinta monyet waktu itu😅😅😅
2021-04-28
0
Fira Ummu Arfi
lanjuttt kak
salam ASIYAH AKHIR ZAMAN
2021-03-26
0
Fira Ummu Arfi
penuh konflik diawal 😥😥😥😥
2021-03-26
0