BAB 9

Ketika beranjak dari rumah budhe Owzie,Keiiy semakin berdebar debar ia menanyakan, apa ini yang namanya jatuh cinta?apa ini yang namanya sayang ?.entah sejak kapan perasaan ini tumbuh. batin keiiyra semakin tak karuan.

"Zie, makasih ya udah ajak aku jalan menghibur?"

"Aku yang harusnya makasih Keiiyra, kamu sudah menolongku aku memang tak pandai renang maaf ya merepotkanmu."

Tiba motor terhenti Keiiyra bertanya "mengapa berhenti."namun gaya cool Owzie sangat jelas ia diam dan meletakkan jari telunjuk indahnya pada bibir Keiiyra.

Tepat disatu toko, Keiiyra hanya menatap,setelah selesai Owzie mengajak nya ke time zone dan bermain, permainan ambil boneka capit dan berfoto bersama. Owzie memberikan sebuah foto dan membagi dua untuk disimpan,"Keiiy dompet mu mana?"

Keiiyra terdiam dan menuruti melihat foto Owzie tersobek di dompetnya dan fotonya di dimasukan ke sisi dompet Owzie. Tak lama Owzie membalikkan arah tubuh Keiiyra,melingkarkan kalung ke leher akeiiyra kala itu, menatap cermin berlogo OK.

Satu kotak terlihat jelas perhiasan emas putih. "ini kamu simpan baik baik ya, suatu saat jika aku sudah bekerja aku akan membelikanmu berlian termahal Keiiy!"

"Zie ini sungguh terlalu berlebihan." Tidak Keiiyra sayang kamu pantas menerimanya,Ayo sekarang kita pulang ibu ayah mu pasti menunggu dengan cemas!

Keiiyra pun melaju bersama Owzie dengan perasaan berbunga bunga, sesekali memegang kalung yang tertempel dileher indahnya.hingga tiba sudah berada didepan rumah Narti.

"Woow .... cakep sekali anak abi, baru pulang mengajak anak gadis orang menginap ya?"ucap Narti menghampiri.

"Bukan gitu nart, ada problem Owzie kecelakaan terjatuh kekolam ikan budhe."balas Keiiyra.

"Apa ..... serius dia ga bisa berenang lho?"kamu yang bantu ya, pantas saja ga pulang aku pikir anak abi jatuh cinta menjadi nakal.

akeiiyra menghela nafas, mana mungkin berfikir berlebih kearah sana. Owzie menaruh helm dan berkata."Hei comel, lain kali tanya baik baik jangan berteriak, nih kuncinya, makasih ya!"

"Eeeits ..... main pergi aja, ga ada oleh oleh ya Markozie, aaaaakh tidak tau balas budi kalian."

Narti kesal ketika Keiiyra pun ikut pamit.

"Sudah keiiy, jangan hiraukan Narti yang asal bercakap, aku antar sampai rumah ya."

Tak lama saat berapa langkah dari rumah keiiyra pun terhenti banyak keramaian ,

ia melihat sebuah drama orangtua yang beradu argumen kepada pemilik rumah itu, hatinya mengecil dan bersedih kembali.

"Ayo, keiiy sini biarkan orangtua tenang dulu, sebentar lagi dzuhur pergilah ke surau, mengadu pada yang kuasa kamu pasti kuat dan bisa menjalaninya."

Keiiyra mengangguk dan pergi, sementara Owzie menatap mendekati orangtua keiiyra, apa yang bisa ia bantu sebisa mungkin.

Setelah dua jam berlalu keiiyra kembali dan mencari ibunya sedang bersedih.dengan mengemasi pakaian eiyo adiknya yang spesial tak seperti anak normal lainnya.

"bu, ayah mana?" tanya keiiyra.

"Pergi ke bibi Tati sayang, kamu sudah makan belum?" makan dulu sayang kamu pasti lapar.

"Tidak bu, keiiyra sudah kenyang.ia pun pergi keluar tak sanggup dan menatap Owzie."

"Zie, aku harus segera pindah.aku akan mengemas. Kamu pulanglah dulu. nanti malam kita bertemu lagi mengobrol, kamu sudah lelah bukan istirahatlah !"

Owzie pun pamit, ia sadar jika keiiy ingin merenung dan menyelesaikan sendiri memberi ruang untuk nya tenang, dan segera pamit.

Sedang keiiyra mengambil tas, dan menutup pintu rumah, ia pergi ke rumah bibi menyusul ayahnya, sudah saatnya ia berterus terang dan mencari jalan keluar dari masalah ayahnya. yang kini terkena phk dan mengganti rugi pihak rumah sakit.

Sebenarnya keiiy yakin dan percaya jika Ayah tidak salah. semua pasti karena ingin menggeser ayah dipekerjaan sehingga ekonomi ayah,ibu semakin terpuruk.batin keiiyra bergeming dengan melangkah.

Tiba keiiy sudah dirumah bibi, mengucap salam dan mengetuk tak ada jawaban.tapi pintu sedikit terbuka, ia melihat ayahnya sedang.. "Apa yang ayah lalukan?"keiiy melihat jelas ayahnya meminta bantuan berniat meminjam uang. keiiy pun masuk dan menghampiri ayah.

"Sudah cukup bibi, paman. Ayah ayo kita pulang, keiiy harap tidak akan terulang perlakuan kalian seperti ini, ayah tidak perlu memohon berlutut pada paman, jika tak diberi mungkin ia sedang tak ada atau mungkin takut tak terganti."tutur keiiyra. yang memegang bahu Ayah, untuk berdiri dan pergi dan pamit pada bibi tati.

Ayah pun menatap anaknya, keiiyra ikut berlinang air mata karna sesulit inikah orangtuanya jika benar tak ada."Keiiyra janji pada ayah, akan membuat ayah bangga dengan Keiiyra.hingga tak ada hal memohon seperti ini lagi terulang!"

Ayah pun menatap semangat anaknya itu,"jika saja ayah dan ibu tak menyembunyikan sesuatu, kamu tak akan bersusah payah gigih mandiri seperti ini nak." batin ayah dan mengikuti langkah anaknya pergi dengan wajah lesu.