Mengunjungi orang tua

Di sebuah kerajaan yang berada di alam gaib, prabu arya pamungkas sedang duduk di singgasana nya, disamping nya sudah duduk sang permaisuri ayu galuh, yang rupa nya sudah menamatkan pelatihan nya. Di hadapan sang prabu dan ratu dudk berhadapan para punggawa di mulai dari Maha patih agungkara, Rakyan kanuruhan, rakyan halu, rakyan demung, rakyan rangga, senapati agung, sepuluh adipati, enam tumenggung, empat mantri yaitu mantri juru pengalasan, mantri juru martani, mantri juru wicara,para nayaka serta para dharmadyaksa, dan pemuka agama. Di sana juga hadir ki ageng beserta ratna dan bojo wengi.

Pada saat itulah terdengar suara prabu arya pamungkas yang tenang dan berwibawa berkumandang,

“para ksatria ku yang setia, hari ini tepat lima belas warsa kita pindah ke negeri ini, pada hari ini juga kalau menurut perjanjian pangeran windu pamungkas akan kembali pada kita, saya ingin mendengar pendapat dari kalian, apakah sudah saat nya kita muncul di negeri kita, atau kita tetap di sini menjalani kehidupan yang tenang seperti lima belas warsa yang kita lalui” ujar prabu arya pamungkas.

“mohon ampun gusti, mohon ijinkan hamba untuk menyampaikan apa yang hamba pikirkan “ ujar maha patih agung kara.

“silahkan paman patih” ujar prabu arya.

“selama di alam ini, rakyat merasa aman dan tentram, kebutuhan pangan dan sandang buat mereka terpenuhi malahan lebih dari cukup, dan kita juga telah meningkatkan ilmu perang dan kanuragan para prajurit, dan baru beberapa saat kemarin paman sepuh mahapatih gundareksa juga kembali membawa puluhan ribu pasukan dengan kekuatan yang besar, bagai mana kalau seandai nya, untuk urusan di alam dunia kita serahkan kepada yang muda – muda”. Terang maha patih angungkara.

“benar juga, tugas berat memang sudah ada di pundak pangeran, ada baik nya kita minta pangeran untuk membangun kerajaan jaya dipa sendiri di nusantara. Bagaimana menurut kalian semua” tanya prabu arya pamungkas.

“benar yang mulia, kita hanya mempersiapkan pemuda – pemuda yang akan membantu pangeran di nusantara. Sesuai perintah yang mulia, kami sudah mendidik beberapa pemuda yang akan membantu pangeran selama di nusantara nanti, mereka saat ini sudah berada di nusantara, tinggal kita pertemukan dengan pangeran yang mulia “ sembah maha patih,ucapan maha patih ini di amini oleh seluruh pejabat yang hadir, ayu galuh sang permaisuri pun kelihatan tersenyum bangga.

Pada saat terjadi perbincangan tersebut, tiba – tiba cahaya putih yang menyilaukan muncul dan keluar lah dua sosok dari dalam cahaya tersebut, yang satu seorang pria tua berpakaian baju putih dan celana putih serta pengikat kepala warna putih, dan seorang lagi pemuda tampan bercelana kuning gading dan memakai baju putih serta rompi putih, dengan ikat kepala berwarna putih.

Dua orang tersebut ternyata adalah ki gundala dan pangeran windu pamungkas. Kedatangan dua orang ini langsung mengagetkan pejabat yang hadir di sana. Tak terkecuali prabu arya pamungkas. Kedatangan mereka membuat air mata ayu galuh langsung menetes bahagia, dia gemetaran karena saking rindu nya dia pada putra semata wayang nya.

Dia berjalan pelan sambil mendekati windu pamungkas yang juga tertegun melihat wanita paruh baya yang masih kelihatan cantik ini. Windu juga tidak bisa menahan bulir air mata yang menetes pada pipi nya. Tak lama kemudian ibu dan anak ini langsung berpelukan erat.

Prabu arya pamungkas mendekati ibu anak ini dan mengelus pelan kepala sang putra, dia melihat putra nya tumbuh besar dan gagah, kebanggan hadir dalam lubuk hati nya melihat keadaan putrayang belum sempat di ajak nya bermain sewaktu kecil. Segera prabu arya tersadar dari sikap nya dan memberikan hormat pada ki gundala.

“selamat datang ki, terima kasih selama ini anda mau merawat putra kami dan membesarkan nya jadi seperti ini” ujar prabu arya.

“jangan sungkan yang mulia, semua ini terjadi karena bibit dari yang mulia dan ratu galuh juga hebat” balas ki gundala sambil memberi penghormatan.

“silahkan duduk ki” ujar prabu arya mempersilahkan ki gundala duduk.

Prabu arya, ratu galuh, windu pamungkas dan ki gundala pun duduk di tempat masing – masing.

“anakku pangeran windu pamungkas” panggil prabu arya.

“hamba ayahanda prabu” jawab windu pamungkas sambil hormat.

“mulai saat ini, ananda pangeran akan memiliki tanggung jawab besar, bukan Cuma tugas untuk mengembalikan jaya dipa di nusantara, tapi juga menjaga nusantara dari serbuan orang – orang dari dimensi luar. Untuk bekal ananda sudah diberikan oleh ki gundala, tapi sebagai bekal ananda untuk mengembalikan kerajaan jaya dipa, ayahanda sudah mempersiapkan orang – orang yang akan ananda temui di nusantara nanti, mereka ini akan membantu ananda selama perjuangan di nusantara” terang prabu arya.

“hamba akan laksanakan perintah ayahanda” jawab windu pamungkas.

“hmm... prabu arya pamungkas mengelus pelan kumis tipis yang ada diatas bibir nya.

----

Malam hari nya di ruangan pribadi sang prabu, duduk prabu arya pamungkas, windu, ayu galuh, ki gundala, ki ageng, maha patih agungkara, sesepuh gunda rekso, serta ratna dan bojo wengi.

“murid ku windu, sesampai nya kamu di nusantara, kamu harus bisa menyatukan antara aliran hitam dan putih, pada saat ini, di dunia persilatan nusantara, ada beberapa sekelompok orang yang menguasai ilmu kanuragan tinggi, membunuh satu persatu aliran putih maupun hitam. Untuk itu, kamu harus menghentikan pergerakan mereka dan cari tahu dari mana mereka berasal” terang ki gundala.

“untuk itu, mengenai bekal bagi mu sebagai senjata, guru akan menyerahkan pedang naga langit untuk mu, pedang ini bisa kau simpan di ruang dimensi mata naga mu” lanjut ki gundala sambil tangan bersidekap didepan dada.

Tak lama kemudian percikan cahaya kebiruan muncul setelah cahaya yang menyilaukan itu hilan muncul sebuah pedang dengan pamor mengerikan. Pedang tersebut adalah pedang naga langit yang membawa nama ki gundala sebagai tokoh paling kuat di nusantara.

Semua mata menadang kagum pada pedang tersebut, ki gundala menyerahkan pedang tersebut ke pangkuan windu pamungkas, windu menatap sejenak dan mengelus bilah pedang tersebut. Setelah puas, windu memasukkan pedang tersebut ke dimensi mata naga nya. Tanpa sadar oleh windu, dengan masuk nya pedang naga langit, maka didalam dimensi mata naga nya terjadi pergolakan besar. Kekuatan ilmu kala tetra menjadi tambah kuat dengan adanya energi pedang naga lagit.

“mengenai tugas yang lain, kamu akan mengetahui nya sendiri sepanjang perjalananmu di nusantara pangeran” ujar prabu arya pamungkas.

“kapan saya bisa berangkat ayahanda “ tanya windu pamungkas.

“kau harus disini selama sebulan terlebih dahulu, masa harus langsung berangkat” ujar ratu galuh ketus.

Hal ini membuat prabu arya dan yang lain nya tersenyum. Dan windu Cuma tersenyum lirih memandang wajah ibu nya, yang sedari tadi tidak puas memandang wajah putra nya. Jadi selama satu bulan ini windu pamungkas berada di kerajaan jaya dipa di alam gaib. Selama itu pula ratu ayu galuh, melepaskan kerinduan yang mendalam pada putra nya. Sampai pada waktu nanti windu pamungkas harus turun gunung berangkat ke nusantara, memalui perjalanan yang panjang untuk melawan kejahatan yang sudah di rencanakan oleh musuh – musuh nya.

---

Episodes
1 Kerajaan jayang kara
2 Prabu Arya pamungkas
3 Rencana Arya Pamungkas
4 Kedatangan jayang kara
5 Penghianatan Kencono duksa
6 Persiapan Perang
7 Tipuan untuk Jayangkara
8 Awal perang
9 Perang 1
10 Misteri Jaya dipa
11 Kegusaran Buru Reksa
12 Ketakutan Destra Arya
13 Jayang Kara dalam bahaya
14 Kematian Destra arya
15 Pedang Malaikat
16 Pedang Naga Langit
17 Menguasai mata naga
18 Menguasai Mata Naga 2
19 Menguasai Mata Naga 3
20 Mengunjungi orang tua
21 Memulai Petualangan
22 Pertemuan Aliran putih 1
23 Pertemuan Aliran putih 2
24 Pertemuan Aliran putih 3
25 Ki Surya lengkara vs windu
26 Pertarungan melawan si jubah hitam
27 Gejolak dunia persilatan
28 Kitab serat pedang naga
29 Ki jengger manuk
30 Maling hitam tombak sakti
31 Maling hitam tombak sakti 2
32 Tewas nya Ki walatikta
33 Klabang Geni
34 sergapan di wanua kali gawe
35 Hantu kematian
36 ayu Diah kameshwari
37 wisanggeni
38 wisanggeni 2
39 Saraswati
40 Hilang nya mustika kerajaan
41 Hilangnya mustika kerajaan 2
42 Kota raja
43 Rasa tidak percaya
44 Akhir perburuan mustika kerajaan
45 Manusia berwajah singa
46 Satria Pemali
47 Pedepokan Kencana Ungu
48 Putra Gatama
49 Partai Tengkorak Darah
50 Padepokan Belibis Putih
51 Misteri Satria Pamali
52 Penyerangan ke gunung panjar
53 Menghadang Ki faksi jaladar
54 kematian Ki faksi jaladara
55 Kegusaran sarkapaneka
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Kerajaan jayang kara
2
Prabu Arya pamungkas
3
Rencana Arya Pamungkas
4
Kedatangan jayang kara
5
Penghianatan Kencono duksa
6
Persiapan Perang
7
Tipuan untuk Jayangkara
8
Awal perang
9
Perang 1
10
Misteri Jaya dipa
11
Kegusaran Buru Reksa
12
Ketakutan Destra Arya
13
Jayang Kara dalam bahaya
14
Kematian Destra arya
15
Pedang Malaikat
16
Pedang Naga Langit
17
Menguasai mata naga
18
Menguasai Mata Naga 2
19
Menguasai Mata Naga 3
20
Mengunjungi orang tua
21
Memulai Petualangan
22
Pertemuan Aliran putih 1
23
Pertemuan Aliran putih 2
24
Pertemuan Aliran putih 3
25
Ki Surya lengkara vs windu
26
Pertarungan melawan si jubah hitam
27
Gejolak dunia persilatan
28
Kitab serat pedang naga
29
Ki jengger manuk
30
Maling hitam tombak sakti
31
Maling hitam tombak sakti 2
32
Tewas nya Ki walatikta
33
Klabang Geni
34
sergapan di wanua kali gawe
35
Hantu kematian
36
ayu Diah kameshwari
37
wisanggeni
38
wisanggeni 2
39
Saraswati
40
Hilang nya mustika kerajaan
41
Hilangnya mustika kerajaan 2
42
Kota raja
43
Rasa tidak percaya
44
Akhir perburuan mustika kerajaan
45
Manusia berwajah singa
46
Satria Pemali
47
Pedepokan Kencana Ungu
48
Putra Gatama
49
Partai Tengkorak Darah
50
Padepokan Belibis Putih
51
Misteri Satria Pamali
52
Penyerangan ke gunung panjar
53
Menghadang Ki faksi jaladar
54
kematian Ki faksi jaladara
55
Kegusaran sarkapaneka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!