Penghianatan Kencono duksa

Tak lama kemudian datang dua orang masuk ke dalam tenda sang prabu seraya membungkukkan badan sambil bicara.

“ampun yang mulia, saya membawa seseorang yang akan memberikan sebuah berita kepada kita yang mulia” jawab orang yang ternyata prajurit penjaga tersebut.

“hmmmm,,, siapa dia “ jawab prabu destra arya.

“hormat saya yang mulia prabu destra arya yang agung, saya adalah kencono duksa, salah satu penasehat senior kerajaan jaya dipa, ingin membawa sebuah berita baik untuk yang mulia” jawab orang itu yang ternyata adalah penasehat arya pamungkas yang berkhianat.

“berita apa itu “ jawab destra arya.

Tapi kencono duksa tetap diam dan bungkam sambil tersenyum licik. Akhir nya prabu destra arya paham akan hal itu.

“baiklah, jika berita itu benar dan menarik, saya akan berikan harta yang sesuai untuk mu dan kerajaan jaya dipa akan saya jadikan kadipaten. Tentu nya kamu adalah adipati nya” lanjut prabu destra arya.

Mendengar hal itu, membuat kencono duksa menyeringai, dan menginginkan lebih dari itu.

“tawaran yang mulia sangat menarik, apa lagi jika ditambahkan kedua selir sang prabu arya pamungkas yang cantik itu bisa di jadikan istri ku... mungkin tambah menarik...” jawab kencono duksa.

Mendengar hal ini, prabu destra arya tertawa dengan keras, mungkin bagi kencono duksa ini sangat penting, tapi, bagi destra arya hal ini Cuma permainan.

“baiklah, kita lihat dulu berita yang akan saya dengar” jawab destra arya.

“hmm... dua hari yang lalu, sang prabu arya pamungkas mengeluarkan titah....”

Ucapan kencono duksa sengaja digantung oleh nya untuk melihat tanggapan prabu destra arya, setelah dia melihat sang prabu tertarik dia melanjutkan nya..

“bahwa mpu pancareksa diminta untuk mengantarkan sang pangeran ke gunung arga lawas, saya tidak tahu siapa yang akan di tuju dan apa tujuan nya, sebab sang prabu tidak menyampaikan secara rinci tentang rencana itu,” jawab kencono duksa.

“hmmmmmm” destra arya hanya bergumam sebentar ,

“apakah kau benar – benar tidak tahu siapa yang di tuju nya di gunung arga lawas?” tanya destra arya.

“ benar yang mulia, dan tiga puluh ribu prajurit sudah dipersiapkan menyambut yang mulia di perdukuhan watu giring, yang mana dengan lokasi perdukuhan tersebut diapit dengan dinding – dinding perbukitan, membuat mereka gampang menyergap yang mulia beserta pasukan” lanjut kencono duksa, selanjutnya kencono duksa memaparkan strategi perang yang akan dilakukan oleh panglima sindu paksi.

Benar – benar kencono duksa menjadi penghianat yang sebenarnya, selain itu dia juga sudah mempersiapkan sepuluh ribu pasukan pembelot yang akan patuh pada perintah nya. Dengan ini kekuatan jaya dipa hanya berkisar empat puluh lima ribu pasukan, setelah hampir separuh di bawa oleh mahapatih untuk dilatih, agar dapat membantu pangeran windu pamungkas nanti nya.

“hmmm” destra arya bergumam, setelah itu terdengar suara kencono duksa lagi.

“sepuluh ribu pasukan ini saya serahkan kepada yang mulia, cukup yang mulia menunjukkan lempengan merah ini maka semua pasukan itu akan mengikuti perintah yang mulia” sahut kencono duksa.

Destra arya makin tertarik, sambil mengambil lempengan mera tersebut, destra arya diam – diam mengambil keris racun hitam di pinggang nya dan di tusukkan ke perut kencono duksa, kencono duksa yang tidak menyadari hal ini, jadi terbelalak. Tapi nasi sudah menjadi bubur, azab yang diterima kencono duksa terlalu cepat pada saat itu juga.

“kkkaaaauuuu...kkhhheeppaaraattt” ujar kencono duksa terpatah – patah.

“ha ha ha.... harus nya kau tidak berkhianat kencono duksa, saya paling benci dengan penghianatan, saya besar di lingkungan penghianat, maka nya penghianat sepertimu sudak layak untuk mampus” tukas destra arya sambil tertawa puas.

“Pengawaaaallll... buang mayat ini ke jurang, biar di makan hewan buas” perintah destra arya pada pengawal yang masih ada di dalam tenda nya.

“ha ha ha memang hukuman untuk penghianat adalah mati,”sahut tak neraka.

“ lantas bagaimana dengan berita yang disampaikan oleh bajingan itu tapak neraka?” tanya destra arya.

“saya pastikan benar yang mulia”jawab tapak neraka.

Setelah itu Destra arya langsung memasuki kamar pribadi nya yang ada di dalam tenda tersebut, sementara itu tapak neraka keluar menuju sebuah bukit di dekat pasukan Jayangkara ber istirahat. Sesampainya di kaki bukit tersebut, tapak neraka berhenti di sebuah pohon besar dan langsung duduk pada sebuah batu besar untuk ber semedi, baru sepeminum teh tapak neraka bersemedi, dia mendapatkan bisikan halus dari dedengkot aliran hitam Bursa ruksa,

“ Tapak Neraka, besok adalah hari kematian arya pamungkas, kuasai keris penguasa kegelapan, kapan perlu destra arya juga harus kamu habisi. Setelah itu dua kerajaan bodoh itu akan kita kuasai”

“ Siap Ketua” jawab Singgih.

Setelah itu bisikan ini hilang, singgih alias tepak neraka terdiam sambil mengagumi ilmu pengirim suara yang dimiliki ketua golongan hitam tersebut, Cuma yang disesalkan oleh singgih adalah, tidak ada nya bantuan dari anggota golongan hitam lainnya, padahal dia tahu di pihak lawan keberadaan Ki Ageng bisa jadi batu sandungan.

Ki Ageng bisa dikatakan sebagai salah satu dedengkot aliran putih, belum lagi prabu arya pamungkas, sebelum menjadi raja seperti sekarang, dia sudah me langlang buana di rimba persilatan, dan sudah menancapkan kuku di dunia persilatan.

Sedangkan di kubu nya, dia bisa mengandalkan anggota perguruan tapak neraka dan prajurit yang lebih banyak. Hal ini sedikit membuat singgih merasa kurang yakin akan kemenangan nantinya.

Padahal pemikiran ini sudah pernah di ajukan pada prabu destra arya, tapi yang di dapatkan oleh singgih hanya penolakan, karena destra arya yakin bahwa serangan mendadak yang di buat oleh jayangkara membuat arya pamungkas tidak bisa meminta bantuan pada kerajaan lain serta tokoh – tokoh persilatan kenalan nya.

“hufft, mudah mudahan Ki Ageng tidak ikut serta membela muridnya, mungin saya bisa mengalahkan nya. Tapi, hal itu akan membuat saya kehabisan tenaga sebelum menghabisi kedua raja bodoh tersebut.” Keluh singgih seraya berjalan ke arah kemah tempat dia beristirahat.

---

Pagi itu, di Kota raja susukan, ibu kota kerajaan jaya dipa, terlihat kesibukan yang luar biasa, di gerbang masuk kota raja sudah berdiri sekitar sepuluh ribu prajurit, baik di pintu gerbang, maupun diatas gerbang yang berbentuk tembok raksasa tersebut.

Dihadapan gerbang terpampang aliran sungai yang di penuhi buaya, aliran sungai ini mengitari Kotaraja susukan. Kegunaan sungai ini untuk menghambat laju musuh yang akan masuk ke kota raja.

Untuk masuk kedalam kota raja maka di perlukan jembatan, nah kerajaan jaya dipa membuat jembatan kayu yang bisa di buka dan ditutup dengan jalan di tarik oleh roda dan rantai yang besar.

Pagi ini jembatan kayu tersebut sudah di tutup oleh para prajurit, sehingga di depan gerbang kota terpampang sungai besar dan para buaya yang sedang berjemur. Sebelum para prajurit jayangkara masuk ke kota raja susukan, mereka juga harus menghadapi ratusan meter lahan yang di penuhi jebakan berupa jebakan dengan kayu yang ujungnya dilapisi besi tajam, dan juga tumpukan jerami kering yang tebal.

Episodes
1 Kerajaan jayang kara
2 Prabu Arya pamungkas
3 Rencana Arya Pamungkas
4 Kedatangan jayang kara
5 Penghianatan Kencono duksa
6 Persiapan Perang
7 Tipuan untuk Jayangkara
8 Awal perang
9 Perang 1
10 Misteri Jaya dipa
11 Kegusaran Buru Reksa
12 Ketakutan Destra Arya
13 Jayang Kara dalam bahaya
14 Kematian Destra arya
15 Pedang Malaikat
16 Pedang Naga Langit
17 Menguasai mata naga
18 Menguasai Mata Naga 2
19 Menguasai Mata Naga 3
20 Mengunjungi orang tua
21 Memulai Petualangan
22 Pertemuan Aliran putih 1
23 Pertemuan Aliran putih 2
24 Pertemuan Aliran putih 3
25 Ki Surya lengkara vs windu
26 Pertarungan melawan si jubah hitam
27 Gejolak dunia persilatan
28 Kitab serat pedang naga
29 Ki jengger manuk
30 Maling hitam tombak sakti
31 Maling hitam tombak sakti 2
32 Tewas nya Ki walatikta
33 Klabang Geni
34 sergapan di wanua kali gawe
35 Hantu kematian
36 ayu Diah kameshwari
37 wisanggeni
38 wisanggeni 2
39 Saraswati
40 Hilang nya mustika kerajaan
41 Hilangnya mustika kerajaan 2
42 Kota raja
43 Rasa tidak percaya
44 Akhir perburuan mustika kerajaan
45 Manusia berwajah singa
46 Satria Pemali
47 Pedepokan Kencana Ungu
48 Putra Gatama
49 Partai Tengkorak Darah
50 Padepokan Belibis Putih
51 Misteri Satria Pamali
52 Penyerangan ke gunung panjar
53 Menghadang Ki faksi jaladara
54 kematian Ki faksi jaladara
55 Kegusaran sarkapaneka
56 Penyerangan Satria Pamali
57 Penyerangan Satria Pamali 2
58 Kematian Bidadari Tangan api
59 Rahasia Satria Pamali
60 Sumpah mematikan
61 Pendekar Naga Langit
62 Raden Wijaya
63 Ilmu sihir Gendari
64 Pencarian Raden Wijaya
65 Si Kalong Wetan
66 Hantu Putih Mata Elang
67 Wiki Dharma putra
68 Memulai perburuan
69 Putri tokoh aliran hitam
70 Pertemuan dengan Hantu putih Mata elang
71 Pertemuan dengan Hantu Putih mata elang 2
72 Hantu Putih mata elang 2
73 Lingga dan Buntaran
74 Rencana Penyergapan
75 Kematian Adipati Detya Karsa
76 Kelompok manusia telanjang
77 Kelompok Manusia Telanjang 2
78 Akhir kekejaman Hantu Putih mata elang
79 Bencana Dukuh Barus
80 Nyai dukun sirah
81 Perampokan
82 Ki Jembor
83 Ki Jembor 2
84 Malapetaka NYI dukun sirah
85 Bidin yang pengecut
86 Muncul nya semangat bidin
87 Menyerang Ki Jembor
88 Kekalahan Ki jembor
89 Utusan nyai sirah
90 Utusan Nyai Sirah 2
91 Utusan Nyai Sirah 3
92 Pertemuan dengan Nyai dirah
93 Kematian Nyai Sirah
94 Bayi pembawa bencana
95 Buronan
96 Ki Sukma manguntapa
97 Dukun Gadungan
98 Syarat ilmu hitam
99 Bujuk Rayu
100 Penyebar malapetaka
101 Balas dendam setiasih
102 Salah paham
103 Gagak setan Pemakan bangkai
104 Tua Bangka Keras kepala
105 Ayu Kinasih terancam
106 Ayu Kinasih Terancam 2
107 Kegelisahan ayu kinasih
108 ayu Kinasih di culik
109 ayu Kinasih di culik 2
110 Mayat Hidup
111 Bentrokan dengan pulung geni
112 kematian setan kuburan
113 Api di Parunggungan
114 Api di Parunggungan 2
115 Api di Parunggungan 3
116 Api di Parunggungan 4
117 Api di parunggungan 5
118 Hancur nya kadipaten Parunggungan
119 Rencana minta bantuan
120 si tua bermuka bocah
121 Si tua bermuka bocah 2
122 Bertemu pendekar Naga Langit
123 kota mati
124 Suasana kota kadipaten
125 kisah sang Adipati dan worodini
126 Pertanyaan sang Adipati
127 menyelamatkan Adipati wiyatala
128 Kematian Priyada
129 worodini
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Kerajaan jayang kara
2
Prabu Arya pamungkas
3
Rencana Arya Pamungkas
4
Kedatangan jayang kara
5
Penghianatan Kencono duksa
6
Persiapan Perang
7
Tipuan untuk Jayangkara
8
Awal perang
9
Perang 1
10
Misteri Jaya dipa
11
Kegusaran Buru Reksa
12
Ketakutan Destra Arya
13
Jayang Kara dalam bahaya
14
Kematian Destra arya
15
Pedang Malaikat
16
Pedang Naga Langit
17
Menguasai mata naga
18
Menguasai Mata Naga 2
19
Menguasai Mata Naga 3
20
Mengunjungi orang tua
21
Memulai Petualangan
22
Pertemuan Aliran putih 1
23
Pertemuan Aliran putih 2
24
Pertemuan Aliran putih 3
25
Ki Surya lengkara vs windu
26
Pertarungan melawan si jubah hitam
27
Gejolak dunia persilatan
28
Kitab serat pedang naga
29
Ki jengger manuk
30
Maling hitam tombak sakti
31
Maling hitam tombak sakti 2
32
Tewas nya Ki walatikta
33
Klabang Geni
34
sergapan di wanua kali gawe
35
Hantu kematian
36
ayu Diah kameshwari
37
wisanggeni
38
wisanggeni 2
39
Saraswati
40
Hilang nya mustika kerajaan
41
Hilangnya mustika kerajaan 2
42
Kota raja
43
Rasa tidak percaya
44
Akhir perburuan mustika kerajaan
45
Manusia berwajah singa
46
Satria Pemali
47
Pedepokan Kencana Ungu
48
Putra Gatama
49
Partai Tengkorak Darah
50
Padepokan Belibis Putih
51
Misteri Satria Pamali
52
Penyerangan ke gunung panjar
53
Menghadang Ki faksi jaladara
54
kematian Ki faksi jaladara
55
Kegusaran sarkapaneka
56
Penyerangan Satria Pamali
57
Penyerangan Satria Pamali 2
58
Kematian Bidadari Tangan api
59
Rahasia Satria Pamali
60
Sumpah mematikan
61
Pendekar Naga Langit
62
Raden Wijaya
63
Ilmu sihir Gendari
64
Pencarian Raden Wijaya
65
Si Kalong Wetan
66
Hantu Putih Mata Elang
67
Wiki Dharma putra
68
Memulai perburuan
69
Putri tokoh aliran hitam
70
Pertemuan dengan Hantu putih Mata elang
71
Pertemuan dengan Hantu Putih mata elang 2
72
Hantu Putih mata elang 2
73
Lingga dan Buntaran
74
Rencana Penyergapan
75
Kematian Adipati Detya Karsa
76
Kelompok manusia telanjang
77
Kelompok Manusia Telanjang 2
78
Akhir kekejaman Hantu Putih mata elang
79
Bencana Dukuh Barus
80
Nyai dukun sirah
81
Perampokan
82
Ki Jembor
83
Ki Jembor 2
84
Malapetaka NYI dukun sirah
85
Bidin yang pengecut
86
Muncul nya semangat bidin
87
Menyerang Ki Jembor
88
Kekalahan Ki jembor
89
Utusan nyai sirah
90
Utusan Nyai Sirah 2
91
Utusan Nyai Sirah 3
92
Pertemuan dengan Nyai dirah
93
Kematian Nyai Sirah
94
Bayi pembawa bencana
95
Buronan
96
Ki Sukma manguntapa
97
Dukun Gadungan
98
Syarat ilmu hitam
99
Bujuk Rayu
100
Penyebar malapetaka
101
Balas dendam setiasih
102
Salah paham
103
Gagak setan Pemakan bangkai
104
Tua Bangka Keras kepala
105
Ayu Kinasih terancam
106
Ayu Kinasih Terancam 2
107
Kegelisahan ayu kinasih
108
ayu Kinasih di culik
109
ayu Kinasih di culik 2
110
Mayat Hidup
111
Bentrokan dengan pulung geni
112
kematian setan kuburan
113
Api di Parunggungan
114
Api di Parunggungan 2
115
Api di Parunggungan 3
116
Api di Parunggungan 4
117
Api di parunggungan 5
118
Hancur nya kadipaten Parunggungan
119
Rencana minta bantuan
120
si tua bermuka bocah
121
Si tua bermuka bocah 2
122
Bertemu pendekar Naga Langit
123
kota mati
124
Suasana kota kadipaten
125
kisah sang Adipati dan worodini
126
Pertanyaan sang Adipati
127
menyelamatkan Adipati wiyatala
128
Kematian Priyada
129
worodini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!