Rencana Arya Pamungkas

“Gusti“ Panggil Mahapatih.

“ooohh“

Arya Pamungkas tersentak mendengar panggilan dari Maha Patih Gandaruksa, hal ini membuat Ayu Galuh bingung.

“Kang mas seperti nya kurang enak badan “

“tidak dinda “

“Hmmm “ ayu galuh hanya bergumam.

Pada saat itu Mpu Panca reksa sudah duduk dan hadir di hadapan sang raja.

“Baiklah Paman, saya akan menyampaikan sesuatu kepada paman dan semua orang yang hadir di sini “

“nggeh gusti “ jawab semua yang hadir serentak.

“besok siang, Paman patih akan mengantarkan putraku windu pamungkas ke gunung Arga Lawas, temui seorang pertapa di gunung tersebut dan berikan secarik kertas ini”

“nggeh Gusti “ sahut patih

“untuk dinda ayu galuh, dinda saya perintahkan untuk menghadap ke perguruan es abadi di selatan, bawakan surat saya ini kepada tetua nara ratih”

“siap kanda “

“Mpu Pancareksa bagaimana perkembangan anak muda bernama Demung Pati tersebut “

“dia anak yang cerdas yang mulia, saya harap ketika berumur dua puluh tahunan nanti, dia akan jauh melebihi saya yang mulia “

“bagus, setelah mengantarkan putra saya, mpu cari lah tempat rahasia untuk mendidik demung pati, karena nanti demung pati lah yang akan mendampingi windu pamungkas, baik di kerajaan ini maupun di dunia persilatan yang penuh intrik dan cara licik “

“Hamba yang Mulia “ jawab mpu Pancareksa sambil menunduk.

“Dan untuk yang lainnya, persiapkan diri kalian, karena saya sudah memutuskan menolak permintaan prabu destra arya mengenai pemberian jumlah prajurit yang demikian banyak itu , kalian tahu bukan ?, apa akibat menolak permintaan itu”

“tahu yang mulia “ jawab para punggawa secara serentak.

“Kang mas “ Ayu galuh terkesiap, dia tidak mengetahui tentang keadaan ini.

Prabu Arya Pamungkas tersenyum, dia tahu, baik ayu galuh maupun seluruh punggawa nya bingung dengan ucapannya.

“baiklah, saya sudah memberikan jawaban secara pribadi kepada prabu destra arya untuk berperang kalau prabu destra arya tetap ngotot menginginkan prajurit saya yang demikian banyaknya, untuk itu melalui telik sandi pribadi saya, dengan di komandoi oleh mahapatih mereka, seratus lima puluh ribu pasukan jayangkara sekarang sedang dalam persiapan menuju jaya dipa untuk berperang.”

“yang mulia, biarkan kami bersama anda untuk berperang, kami rasa kita mampu untuk mengalahkan pasukan jayangkara “ jawab para punggawa.

“saya tahu, kita mampu mengalahkan mereka, tapi saat ini kita harus mundur, lima belas tahun lagi, persiapkan putra saya windu perkasa dan demung pati untuk merebut dan memimpin negeri ini, untuk paman patih, mohon persiapkan semua pasukan, kita akan menghadapi mereka. Dan untuk dinda serta mpu pancareksa saya harapkan mengikuti arahan saya tadi.”

“yang mulia, biarkan saya ikut berperang kali ini “ ujar mpu Pancareksa.

“tidak mpu, selain mengajarkan demung pati, kepandaian mpu di bidang pusaka nantinya akan menurun pada demung pati, karena tugas mereka berdua sangat berat, jadi saya harapkan yang hadir di sini mengikuti titah saya tadi “ tegas arya pamungkas.

“sendiko gusti prabu “ jawab para punggawa.

“Baiklah, hari ini kita persiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi nantinya, silahkan paman – paman semua istirahat untuk bersiap melakukan apa yang saya perintahkan tadi” titah Arya Pamungkas.

“sendiko gusti Prabu “ secara serentak seluruh yang hadir mennghaturkan sembah terhadap gusti prabu arya pamungkas.

------

Pada malam hari nya, tepat pada saat suasana keraton kerajaan jaya padi sepi, yang ada Cuma pengawal istana yang masih jaga dengan rapi. Di kamar peraduan Arya Pamungkas, duduk lah arya, ayu galuh, mahapatih gunda reksa dan mpu pancareksa.

Pada saat itu, ayu galuh masih belum memahami situasi yang terjadi, kecuali soal perang melawan kerajaan jayangkara. Untuk itu ayu galuh dan maha patih serta mpu panca reksa, khusus menemui raja arya pamungkas di malam hari. Karena mereka tau, apa yang disampaikan prabu arya siang tadi, belum sepenuh nya.

“jadi paman berdua masih belum memahami tindakan saya tadi siang ? “ tanya arya pamungkas.

“ nggeh nak mas “ jawab maha patih.

“ baik lah, malam ini saya akan menjelaskan semuanya, dan saya harap tidak satu pun ada yang memotong ucapan saya” Lanjut arya.

Arya Pamungkas sejenak menarik napas dalam – dalam dan menghembuskannya pelan – pelan, seraya memandangi windu pamungkas yang sedang tertidur di pangkuan ayu galuh.

“ Dinda galuh, paman berdua, sebenar nya semua masalah ini masih misteri bagi saya, dan saya pun belum memahami secara lengkap, tapi, paman berdua tentu mengenal romo guru saya. Ki Ageng. Beliau di datangi oleh seorang tokoh yang sudah lama menghilang, dan tokoh tersebut mengatakan, dari seluruh garis keturunan dinasti arya Cuma windu pamungkas yang memiliki empat unsur naga di tubuh nya. Hal itu membuat tubuh windu pamungkas menjadi tubuh yang paling di incar oleh orang – orang dunia persilatan, baik tokoh aliran putih maupun hitam. Dan buruk nya, windu pamungkas juga di incar oleh tokoh – tokoh sakti dari dimensi lain”

“dimensi lain “ sahut galuh, Ganda ruksa dan mpu panca reksa serentak.

“Benar, maya pada ini di isi oleh ribuan dimensi, tapi yang paling besar dan di huni oleh penduduknya ada delapan dimensi, yang terlemah adalah dimensi yang kita huni, dimensi terkuat yaitu dimensi swarga loka atau tempat nya para dewa dan makhluk abadi”

Arya melanjutkan lagi kata – kata nya setelah menghembuskan nafas secara kasar.

“Leluhurku Arya sakseno melakukan kesalahan akibat ambisi nya ingin menguasai delapan dimensi terkuat, membuat dia dan keturunan nya di incar oleh para penguasa masing – masing dimensi”

Perlahan arya pamungkas terdiam sambil menyusun kata – kata yang pas untuk bisa di mengerti oleh mereka.

“ kita ambil perbandingan kekuatan leluhurku dengan tokoh hitam saat ini, Tapak Neraka berada pada urutan ke dua puluh terkuat di aliran Hitam, tokoh terkuat nya adalah si Buru karsa, nah pada saat leluhur ku menguasai dua unsur naga dalam tubuh nya, seratus buru karsa belum mampu membuat dia terjatuh. Bisa kalian bayangkan kekuatan yang dimiliki oleh leluhur ku itu, tapi dengan kekuatan yang sebesar itu, dia masih takut berhadapan dengan tokoh – tokoh dari dimensi lain nya. Paman bayangkan apa saja yang akan kita hadapi saat ini”

“Hmmmm” Mahapatih hanya bergumam, seolah tidak percaya.

“saya tidak takut terhadap jayangkara, tapi yang saya takuti, anak saya menghadapi tokoh – tokoh tadi dengan kekuatan kita yang seperti ini, makanya saya persiapkan situasi seperti ini, dinda galuh akan menyepi di pulau selatan untuk memperdalam ilmu, mpu pancareksa setelah mengantarkan windu perkasa ke gunung Arga lawas, pergi membawa demung pati dan memberikan pelajaran ilmu strategi perang serta ilmu kanuragan juga ilmu tentang senjata kepada anak tersebut ke sebuah pulau paling utara yang berada di pantai utara pulau jawa dwipa. Untuk paman mahapatih, setelah perperangan di mulai, bawa prajurit kolo randu yang saya bentuk, menyepi di lembah bangkai dan menunggu di sana sampai windu perkasa siap dan mendatangi paman”

“apakah saya tidak boleh berjuang sampai titik darah terakhir bersama yang mulia “ jawab mahapatih.

Terpopuler

Comments

Wahyu Martono

Wahyu Martono

mirip dengan cerita Prabu Sabrang Damar dr Kerajaan Malwageni

2025-03-30

1

lihat semua
Episodes
1 Kerajaan jayang kara
2 Prabu Arya pamungkas
3 Rencana Arya Pamungkas
4 Kedatangan jayang kara
5 Penghianatan Kencono duksa
6 Persiapan Perang
7 Tipuan untuk Jayangkara
8 Awal perang
9 Perang 1
10 Misteri Jaya dipa
11 Kegusaran Buru Reksa
12 Ketakutan Destra Arya
13 Jayang Kara dalam bahaya
14 Kematian Destra arya
15 Pedang Malaikat
16 Pedang Naga Langit
17 Menguasai mata naga
18 Menguasai Mata Naga 2
19 Menguasai Mata Naga 3
20 Mengunjungi orang tua
21 Memulai Petualangan
22 Pertemuan Aliran putih 1
23 Pertemuan Aliran putih 2
24 Pertemuan Aliran putih 3
25 Ki Surya lengkara vs windu
26 Pertarungan melawan si jubah hitam
27 Gejolak dunia persilatan
28 Kitab serat pedang naga
29 Ki jengger manuk
30 Maling hitam tombak sakti
31 Maling hitam tombak sakti 2
32 Tewas nya Ki walatikta
33 Klabang Geni
34 sergapan di wanua kali gawe
35 Hantu kematian
36 ayu Diah kameshwari
37 wisanggeni
38 wisanggeni 2
39 Saraswati
40 Hilang nya mustika kerajaan
41 Hilangnya mustika kerajaan 2
42 Kota raja
43 Rasa tidak percaya
44 Akhir perburuan mustika kerajaan
45 Manusia berwajah singa
46 Satria Pemali
47 Pedepokan Kencana Ungu
48 Putra Gatama
49 Partai Tengkorak Darah
50 Padepokan Belibis Putih
51 Misteri Satria Pamali
52 Penyerangan ke gunung panjar
53 Menghadang Ki faksi jaladara
54 kematian Ki faksi jaladara
55 Kegusaran sarkapaneka
56 Penyerangan Satria Pamali
57 Penyerangan Satria Pamali 2
58 Kematian Bidadari Tangan api
59 Rahasia Satria Pamali
60 Sumpah mematikan
61 Pendekar Naga Langit
62 Raden Wijaya
63 Ilmu sihir Gendari
64 Pencarian Raden Wijaya
65 Si Kalong Wetan
66 Hantu Putih Mata Elang
67 Wiki Dharma putra
68 Memulai perburuan
69 Putri tokoh aliran hitam
70 Pertemuan dengan Hantu putih Mata elang
71 Pertemuan dengan Hantu Putih mata elang 2
72 Hantu Putih mata elang 2
73 Lingga dan Buntaran
74 Rencana Penyergapan
75 Kematian Adipati Detya Karsa
76 Kelompok manusia telanjang
77 Kelompok Manusia Telanjang 2
78 Akhir kekejaman Hantu Putih mata elang
79 Bencana Dukuh Barus
80 Nyai dukun sirah
81 Perampokan
82 Ki Jembor
83 Ki Jembor 2
84 Malapetaka NYI dukun sirah
85 Bidin yang pengecut
86 Muncul nya semangat bidin
87 Menyerang Ki Jembor
88 Kekalahan Ki jembor
89 Utusan nyai sirah
90 Utusan Nyai Sirah 2
91 Utusan Nyai Sirah 3
92 Pertemuan dengan Nyai dirah
93 Kematian Nyai Sirah
94 Bayi pembawa bencana
95 Buronan
96 Ki Sukma manguntapa
97 Dukun Gadungan
98 Syarat ilmu hitam
99 Bujuk Rayu
100 Penyebar malapetaka
101 Balas dendam setiasih
102 Salah paham
103 Gagak setan Pemakan bangkai
104 Tua Bangka Keras kepala
105 Ayu Kinasih terancam
106 Ayu Kinasih Terancam 2
107 Kegelisahan ayu kinasih
108 ayu Kinasih di culik
109 ayu Kinasih di culik 2
110 Mayat Hidup
111 Bentrokan dengan pulung geni
112 kematian setan kuburan
113 Api di Parunggungan
114 Api di Parunggungan 2
115 Api di Parunggungan 3
116 Api di Parunggungan 4
117 Api di parunggungan 5
118 Hancur nya kadipaten Parunggungan
119 Rencana minta bantuan
120 si tua bermuka bocah
121 Si tua bermuka bocah 2
122 Bertemu pendekar Naga Langit
123 kota mati
124 Suasana kota kadipaten
125 kisah sang Adipati dan worodini
126 Pertanyaan sang Adipati
127 menyelamatkan Adipati wiyatala
128 Kematian Priyada
129 worodini
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Kerajaan jayang kara
2
Prabu Arya pamungkas
3
Rencana Arya Pamungkas
4
Kedatangan jayang kara
5
Penghianatan Kencono duksa
6
Persiapan Perang
7
Tipuan untuk Jayangkara
8
Awal perang
9
Perang 1
10
Misteri Jaya dipa
11
Kegusaran Buru Reksa
12
Ketakutan Destra Arya
13
Jayang Kara dalam bahaya
14
Kematian Destra arya
15
Pedang Malaikat
16
Pedang Naga Langit
17
Menguasai mata naga
18
Menguasai Mata Naga 2
19
Menguasai Mata Naga 3
20
Mengunjungi orang tua
21
Memulai Petualangan
22
Pertemuan Aliran putih 1
23
Pertemuan Aliran putih 2
24
Pertemuan Aliran putih 3
25
Ki Surya lengkara vs windu
26
Pertarungan melawan si jubah hitam
27
Gejolak dunia persilatan
28
Kitab serat pedang naga
29
Ki jengger manuk
30
Maling hitam tombak sakti
31
Maling hitam tombak sakti 2
32
Tewas nya Ki walatikta
33
Klabang Geni
34
sergapan di wanua kali gawe
35
Hantu kematian
36
ayu Diah kameshwari
37
wisanggeni
38
wisanggeni 2
39
Saraswati
40
Hilang nya mustika kerajaan
41
Hilangnya mustika kerajaan 2
42
Kota raja
43
Rasa tidak percaya
44
Akhir perburuan mustika kerajaan
45
Manusia berwajah singa
46
Satria Pemali
47
Pedepokan Kencana Ungu
48
Putra Gatama
49
Partai Tengkorak Darah
50
Padepokan Belibis Putih
51
Misteri Satria Pamali
52
Penyerangan ke gunung panjar
53
Menghadang Ki faksi jaladara
54
kematian Ki faksi jaladara
55
Kegusaran sarkapaneka
56
Penyerangan Satria Pamali
57
Penyerangan Satria Pamali 2
58
Kematian Bidadari Tangan api
59
Rahasia Satria Pamali
60
Sumpah mematikan
61
Pendekar Naga Langit
62
Raden Wijaya
63
Ilmu sihir Gendari
64
Pencarian Raden Wijaya
65
Si Kalong Wetan
66
Hantu Putih Mata Elang
67
Wiki Dharma putra
68
Memulai perburuan
69
Putri tokoh aliran hitam
70
Pertemuan dengan Hantu putih Mata elang
71
Pertemuan dengan Hantu Putih mata elang 2
72
Hantu Putih mata elang 2
73
Lingga dan Buntaran
74
Rencana Penyergapan
75
Kematian Adipati Detya Karsa
76
Kelompok manusia telanjang
77
Kelompok Manusia Telanjang 2
78
Akhir kekejaman Hantu Putih mata elang
79
Bencana Dukuh Barus
80
Nyai dukun sirah
81
Perampokan
82
Ki Jembor
83
Ki Jembor 2
84
Malapetaka NYI dukun sirah
85
Bidin yang pengecut
86
Muncul nya semangat bidin
87
Menyerang Ki Jembor
88
Kekalahan Ki jembor
89
Utusan nyai sirah
90
Utusan Nyai Sirah 2
91
Utusan Nyai Sirah 3
92
Pertemuan dengan Nyai dirah
93
Kematian Nyai Sirah
94
Bayi pembawa bencana
95
Buronan
96
Ki Sukma manguntapa
97
Dukun Gadungan
98
Syarat ilmu hitam
99
Bujuk Rayu
100
Penyebar malapetaka
101
Balas dendam setiasih
102
Salah paham
103
Gagak setan Pemakan bangkai
104
Tua Bangka Keras kepala
105
Ayu Kinasih terancam
106
Ayu Kinasih Terancam 2
107
Kegelisahan ayu kinasih
108
ayu Kinasih di culik
109
ayu Kinasih di culik 2
110
Mayat Hidup
111
Bentrokan dengan pulung geni
112
kematian setan kuburan
113
Api di Parunggungan
114
Api di Parunggungan 2
115
Api di Parunggungan 3
116
Api di Parunggungan 4
117
Api di parunggungan 5
118
Hancur nya kadipaten Parunggungan
119
Rencana minta bantuan
120
si tua bermuka bocah
121
Si tua bermuka bocah 2
122
Bertemu pendekar Naga Langit
123
kota mati
124
Suasana kota kadipaten
125
kisah sang Adipati dan worodini
126
Pertanyaan sang Adipati
127
menyelamatkan Adipati wiyatala
128
Kematian Priyada
129
worodini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!