CHAPTER 7 Perhatian Lana

Siang itu, laboratorium dipenuhi oleh siswa-siswi kelas XII IPA 2 yang antusias mengikuti praktikum kimia. Guru mereka, dengan suara lantang, menjelaskan materi pelajaran hari itu, lalu membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil untuk melakukan eksperimen dan menjawab pertanyaan yang telah disiapkan.

Kelompok-kelompok itu terdiri dari dua orang, namun Dilla sedang sakit dan tidak masuk sekolah, membuat Lana sendirian. Melihat itu, Sakha tanpa ragu menghampiri Lana dan menawarkan diri untuk menjadi rekan kelompoknya.

Lana sedikit terkejut, tapi ia menerima tawaran itu karena semua siswa lain sudah memiliki pasangan. Mereka pun segera menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk eksperimen elektrolisis natrium sulfat.

Eksperimen dimulai dengan lancar. Setiap kelompok bekerja dengan tekun, begitu pula Lana dan Sakha. Guru mereka berkeliling, mengawasi dan membantu jika ada kesulitan.

Lana dan Sakha bekerja sama dengan baik. Lana cekatan dan hati-hati, sementara Sakha dengan teliti mencatat hasil percobaan di lembar kerja. Mereka bekerja sama tanpa membuang waktu.

Akhirnya, kelompok Lana dan Sakha yang pertama kali menyelesaikan eksperimen. Lembar kerja mereka terisi penuh dan langsung diserahkan kepada guru. Setelah merapikan peralatan, mereka diizinkan kembali ke kelas.

Sakha berinisiatif membersihkan alat dan bahan eksperimen sendirian. 

Saat Lana sedang berdiskusi dengan guru, Sakha membawa gelas ukur, tabung reaksi, pipet, dan lainnya ke wastafel. Namun, tanpa sengaja, ia tersandung kaki meja, membuat peralatan itu jatuh dan pecah.

Sakha terkejut, tapi segera berjongkok membersihkan pecahan kaca.

"Sakha, kamu bagaimana, sih? Tidak hati-hati!" tegur guru mereka, suaranya terdengar khawatir.

Sakha mendongak, menatap gurunya dengan rasa bersalah.

Lana segera menghampiri Sakha, membawa pengki dan sapu untuk membersihkan pecahan kaca. Ia menghentikan tangan Sakha yang masih berusaha mengumpulkan pecahan kaca dengan tangannya.

"Tidak apa-apa, biar aku saja. Kamu cuci gelas ukur yang lain," ujar Lana lembut.

"Aku saja," tukas Sakha pelan, suaranya terdengar lemah. Lana mendongak, melihat wajah Sakha yang pucat dan berkeringat.

"Aww..." Sakha meringis pelan, jarinya berdarah. Lana terkejut, segera meraih lengan Sakha, membawanya ke wastafel, dan mencuci jarinya yang terluka. Ia memeriksa luka Sakha dengan seksama, memastikan tidak ada pecahan kaca yang tertinggal.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Lana, menatap Sakha dengan khawatir.

Sakha mengangguk perlahan. Lana membawanya duduk. 

"Kamu tunggu sebentar, aku bersihkan ini dulu, nanti kita ke ruang kesehatan," ujarnya.

Sakha mengangguk lagi.

Lana melanjutkan membersihkan pecahan kaca dan mencuci peralatan yang tersisa. Setelah selesai, ia meminta izin kepada guru untuk membawa Sakha ke ruang kesehatan.

Lana menggandeng lengan Sakha dan membawanya ke ruang kesehatan. Sesampainya di sana, Lana menyuruh Sakha duduk, lalu mengambil kotak P3K, mengambil larutan antiseptik, betadine, kain kasa, perban, dan lainnya.

Lana berjongkok di hadapan Sakha. Ia meraih tangan Sakha, memeriksa jarinya yang terluka, dan mulai membersihkan lukanya dengan antiseptik. Lana sangat fokus, tidak menyadari Sakha yang terus memperhatikannya.

Sakha menatap puncak kepala Lana, diam-diam menghirup aroma sampo dari rambut hitam Lana yang tergerai.  Sakha menyukainya, aroma yang lembut dan menenangkan.

Setelah selesai mengobati luka Sakha, Lana mendongak. Mata mereka bertemu, seolah berbicara satu sama lain.

Lana berdeham, memecah kecanggungan, tangannya masih menggenggam tangan Sakha. 

"Tangan yang kiri tidak terluka, kan?" tanyanya.

Sakha menggeleng.

Lana menghela napas lega, lalu duduk di kursi di dekat mereka. 

"Aku tadi sempat takut," ujarnya pelan.

"Kenapa?" tanya Sakha.

"Takut kamu sakit lagi seperti tempo hari," jawab Lana.

Sakha tersenyum sinis. "Kamu pasti menganggap aku pemuda yang lemah," ujarnya.

Lana diam, tidak menjawab.

"Aku punya trauma, dan hal-hal tertentu bisa memicu penyakit ini muncul. Kalau kambuh, ya seperti yang kamu lihat, aku akan merasakan serangan panik luar biasa, bahkan bisa saja pingsan," jelas Sakha.

"Sudah berobat?" tanya Lana.

Sakha mengangguk. "Nenek terus membawaku ke psikolog dan psikiater selama beberapa tahun ini. Sebenarnya, penyakit ini sudah lama tidak muncul, tapi akhir-akhir ini... entahlah..."

"Jangan menyerah!" seru Lana, suaranya penuh semangat.

"Apa?" Sakha menatap Lana, bingung.

"Kamu tidak lemah. Kamu sudah berusaha sampai detik ini," lanjut Lana.

"Kamu mudah berkata begitu karena kamu tidak mengalaminya," ujar Sakha, suaranya terdengar pahit.

"Orang yang terlihat kuat pun belum tentu tidak memiliki kelemahan, Sakha. Terkadang, setiap orang hanya pandai menutupi kekurangan mereka," kata Lana, suaranya lembut namun tegas.

Perkataan Lana menyadarkan Sakha.

Lana kemudian berdiri di hadapan Sakha yang masih duduk di kursi. Ia meletakkan tangannya di kepala Sakha, mengusap pelan rambut pemuda itu.

Sakha merasakan hatinya menghangat, lalu mendongak. Matanya bertemu dengan mata Lana yang menatapnya lembut, penuh harapan agar ia akan selalu baik-baik saja.

Terpopuler

Comments

Abadon007

Abadon007

Nggak sia-sia baca ini. 💪

2025-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1 Senyum Tulus Alana
2 CHAPTER 2 Hati Yang Mulai Tertarik
3 CHAPTER 3 Pertemuan dengan Nenek
4 CHAPTER 4 Makan Malam Bersama
5 CHAPTER 5 Malaikat Penolong Nenek
6 CHAPTER 6 BERTEMAN
7 CHAPTER 7 Perhatian Lana
8 CHAPTER 8 Ulang Tahun Nenek
9 CHAPTER 9 Hadiah Untuk Nenek
10 CHAPTER 10 KELUARGA LANA
11 CHAPTER 11 Sebuah Pelukan
12 CHAPTER 12 Bekal Untuk Lana
13 CHAPTER 13 Lana Yang Sendiri
14 CHAPTER 14 Study Tour Part 1
15 CHAPTER 15 Study Tour Part 2
16 CHAPTER 16 Study Tour Part 3
17 CHAPTER 17 Apa itu cinta ?
18 CHAPTER 18 Kehadiran Bayu
19 CHAPTER 19 Nenek Yasmin Sakit
20 CHAPTER 20 Bersama Kak Bayu
21 CHAPTER 21 Bertemu Bunda Part 1
22 CHAPTER 22 Bertemu Bunda Part 2
23 CHAPTER 23 MENYEMBUNYIKAN LUKA
24 CHAPTER 24 Memasak Untuk Nenek Part 1
25 CHAPTER 25 Memasak Untuk Nenek Part 2
26 CHAPTER 26 Tentang Kuliah dan Masa Depan
27 CHAPTER 27 Jangan Membuatku Jatuh Cinta
28 CHAPTER 28 Kalian Pacaran ??
29 CHAPTER 29 Nasehat Dilla
30 CHAPTER 30 Hati Lana
31 CHAPTER 31 Berita Buruk dari Ibu
32 CHAPTER 32 Ada Apa dengan Sakha ? Part 1
33 CHAPTER 33 Ada Apa dengan Sakha ? Part 2
34 CHAPTER 34 ASING
35 CHAPTER 35 Pesta Kelulusan
36 CHAPTER 36 Air Mata Lana
37 CHAPTER 37 Kecelakaan Sakha
38 CHAPTER 38 10 Tahun Kemudian
39 CHAPTER 39 Bunda Sakit
40 CHAPTER 40 Kembali Ke Jakarta
41 CHAPTER 41 Bertemu Keanu yang Lucu
42 CHAPTER 42 Meninggalnya Bunda Part 1
43 CHAPTER 43 Meninggalnya Bunda Part 2
44 CHAPTER 44 Perjodohan Sakha
45 CHAPTER 45 Deluxe Line
46 CHAPTER 46 Kehadiran Lana di Deluxe Line
47 CHAPTER 47 Bermain Dengan Keanu
48 CHAPTER 48 Arriba Group Part 1
49 CHAPTER 49 Arriba Group Part 2
50 CHAPTER 50 Makan Malam dengan Nenek
51 CHAPTER 51 Kegundahan Dilla dan Lana
52 CHAPTER 52 Kak Gani
53 CHAPTER 53 Pertemuan Berikutnya
54 CHAPTER 54 MAAF
55 CHAPTER 55 Kejujuran
56 CHAPTER 56 Kenyataan
57 CHAPTER 57 Bahaya Mengintai
58 CHAPTER 58 Dalam Bahaya
59 CHAPTER 59 Tangisan Lana
60 CHAPTER 60 Di Rumah Sakit
61 CHAPTER 61 Memberi Kesempatan
62 CHAPTER 62 Kejujuran Sakha
63 CHAPTER 63 Coba Memaafkan
64 CHAPTER 64 Keluar Rumah Sakit
65 CHAPTER 65 Sakha di Deluxe Line
66 CHAPTER 66 Makan Siang Bersama
67 CHAPTER 67 Mencintaimu..Lagi..
68 CHAPTER 68 Tak Menyerah
69 CHAPTER 69 Survei Lokasi Project
70 CHAPTER 70 Sakit
Episodes

Updated 70 Episodes

1
CHAPTER 1 Senyum Tulus Alana
2
CHAPTER 2 Hati Yang Mulai Tertarik
3
CHAPTER 3 Pertemuan dengan Nenek
4
CHAPTER 4 Makan Malam Bersama
5
CHAPTER 5 Malaikat Penolong Nenek
6
CHAPTER 6 BERTEMAN
7
CHAPTER 7 Perhatian Lana
8
CHAPTER 8 Ulang Tahun Nenek
9
CHAPTER 9 Hadiah Untuk Nenek
10
CHAPTER 10 KELUARGA LANA
11
CHAPTER 11 Sebuah Pelukan
12
CHAPTER 12 Bekal Untuk Lana
13
CHAPTER 13 Lana Yang Sendiri
14
CHAPTER 14 Study Tour Part 1
15
CHAPTER 15 Study Tour Part 2
16
CHAPTER 16 Study Tour Part 3
17
CHAPTER 17 Apa itu cinta ?
18
CHAPTER 18 Kehadiran Bayu
19
CHAPTER 19 Nenek Yasmin Sakit
20
CHAPTER 20 Bersama Kak Bayu
21
CHAPTER 21 Bertemu Bunda Part 1
22
CHAPTER 22 Bertemu Bunda Part 2
23
CHAPTER 23 MENYEMBUNYIKAN LUKA
24
CHAPTER 24 Memasak Untuk Nenek Part 1
25
CHAPTER 25 Memasak Untuk Nenek Part 2
26
CHAPTER 26 Tentang Kuliah dan Masa Depan
27
CHAPTER 27 Jangan Membuatku Jatuh Cinta
28
CHAPTER 28 Kalian Pacaran ??
29
CHAPTER 29 Nasehat Dilla
30
CHAPTER 30 Hati Lana
31
CHAPTER 31 Berita Buruk dari Ibu
32
CHAPTER 32 Ada Apa dengan Sakha ? Part 1
33
CHAPTER 33 Ada Apa dengan Sakha ? Part 2
34
CHAPTER 34 ASING
35
CHAPTER 35 Pesta Kelulusan
36
CHAPTER 36 Air Mata Lana
37
CHAPTER 37 Kecelakaan Sakha
38
CHAPTER 38 10 Tahun Kemudian
39
CHAPTER 39 Bunda Sakit
40
CHAPTER 40 Kembali Ke Jakarta
41
CHAPTER 41 Bertemu Keanu yang Lucu
42
CHAPTER 42 Meninggalnya Bunda Part 1
43
CHAPTER 43 Meninggalnya Bunda Part 2
44
CHAPTER 44 Perjodohan Sakha
45
CHAPTER 45 Deluxe Line
46
CHAPTER 46 Kehadiran Lana di Deluxe Line
47
CHAPTER 47 Bermain Dengan Keanu
48
CHAPTER 48 Arriba Group Part 1
49
CHAPTER 49 Arriba Group Part 2
50
CHAPTER 50 Makan Malam dengan Nenek
51
CHAPTER 51 Kegundahan Dilla dan Lana
52
CHAPTER 52 Kak Gani
53
CHAPTER 53 Pertemuan Berikutnya
54
CHAPTER 54 MAAF
55
CHAPTER 55 Kejujuran
56
CHAPTER 56 Kenyataan
57
CHAPTER 57 Bahaya Mengintai
58
CHAPTER 58 Dalam Bahaya
59
CHAPTER 59 Tangisan Lana
60
CHAPTER 60 Di Rumah Sakit
61
CHAPTER 61 Memberi Kesempatan
62
CHAPTER 62 Kejujuran Sakha
63
CHAPTER 63 Coba Memaafkan
64
CHAPTER 64 Keluar Rumah Sakit
65
CHAPTER 65 Sakha di Deluxe Line
66
CHAPTER 66 Makan Siang Bersama
67
CHAPTER 67 Mencintaimu..Lagi..
68
CHAPTER 68 Tak Menyerah
69
CHAPTER 69 Survei Lokasi Project
70
CHAPTER 70 Sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!