Rindu

Hari ini sekolah di hebohkan dengan berita Xabiru dan Lavanya, banyak murid-murid yang berspekulasi dengan pikiran nya masing-masing, ada yang mengira mereka pacaran, ada juga yang bilang jika mereka cuma berteman biasa sebab ada sebagian dari mereka yang tau bahwa kedua orang tuanya berteman lama. Sedangkan Lavanya yang jadi topik utama bahan perghibhan merasa kesal, bukan kesal ke orang lain lebih kesal kepada Xabiru yang selalu seenaknya.

"Liat kan hari ini kita jadi bahan gunjingan, lu sih" Gerutunya tanpa henti.

"Udahlah biarin, gausah ambil pusing terserah apa kata mereka, mending sekarang kita pulang ayo" Jelas Xabiru dengan lembut. Saat ini posisi kedua nya berada di parkiran sekolah.

"Engga orang gue bawa motor" Tolak Lavanya.

"Ga aku kasih izin, motor kamu nanti biar di ambil sama suruhan aku" Ucap Xabiru yang mengganti panggilan jadi aku, kamu, sedangkan Lavanya semakin di buat heran mendengar ucapannya, tapi masih berusaha untuk tidak perduli dengan perubahan Xabiru.

"Bodoamett gue ga perduli ya, lagian gue juga ga butuh izin dari lu" Celetuk Lavanya.

"Kamu lupa kalo aku Tunnn.....eeeemmmm" Belum selesai Xabiru berbicara mulut nya sudah di bekap terlebih dahulu oleh Lavanya.

"Lu gila ya, ini area sekolah kalo lu inget" Ucap Lavanya dengan kesal sambil melepaskan bekapan nya dari mulut Xabiru.

"Biarin, biar mereka semua tau kalo kamu punya aku" Jawaban Xabiru seketika membuat Lavanya terkejut karena Xabiru mengucapkannya tanpa beban dan tersenyum tipis. Lavanya benar-benar di buat tak karuan.

"Ap..apaan sih lu ngomongnya asal banget" jawab Lavanya dengan gugup.

" Yah bener lah, aku ga salah kan" Balas Xabiru dengan menatap ke arah Lavanya.

Mereka masih asik berdebat, tanpa di sadari oleh keduanya seorang gadis menghampiri mereka berdua.

"Hi Xabiru, aku boleh nebeng ga" Ucap nya tiba-tiba.

"Engga saya bareng Lavanya" Singkat Xabiru dengan tatapan datarnya. Sedangkan Lavanya yang di sebelahnya hanya memutar kedua bola matanya dengan malas.

"Oh, Lavanya gapapa kan kalo aku ikut" Tanyanya pada Lavanya.

"Ih jijik banget, tadi lu udah nampar gue, sekarang ngomongnya so di imut-imutin, pengen jongklokin mukanya ke tong sampah boleh gasih muak gue"  Cerocos Lavanya dalam hati.

"Mmmm boleh" Ucapnya sambil tersenyum manis. Sedangkan Xabiru yang mendengarnya seketika menoleh kearah Lavanya dan menatapnya, Lavanya juga membalas tatapannya seakan mereka berbicara melalui mata.

"Yang bener, wahh makasih ya, yaudah ayo kita pulang" Girang Siska sambil melangkah  ke arah mobil Xabiru dan membuka pintu mobil bagian depan namun kegiatan nya terhenti oleh Xabiru.

"Stop Anda di belakang, yang di depan Lavanya" Ucapan Xabiru membuat Siska cemberut tapi dia tetap menurutinya.

"Ooh iya okey" Balasnya sambil masuk ke dalam mobil. Saat Siska sudah berada di dalam Xabiru bertanya pada Lavanya.

"Kamu apaan sih kenapa ngeiyain coba" Kesal Xabiru.

"Biar aja, tadi dia udah nampar gue, gue bakal tampar dia sama kenyataan" Ucapnya sambil menyeringai dan berlalu masuk ke dalam mobil. Tak lama Xabiru juga masuk,  mereka sudah berada di dalam, Xabiru langsung menjalankan mesin kemudinya, namun kegiatannya terhenti saat menoleh ke arah Lavanya sebab gadis itu belum menggunakan seatbelt nya.

"Dasar Ceroboh" Celetuk Xabiru sambil memakaikan seatbelt nya.

"Hehe sorry" Cengir Lavanya, semuanya tak luput dari pandangan Siska.

"Lain kali tuh jangan sembrono, itu juga buat keselamatan kamu, denger ga aku ngomong" Jelas Xabiru.

"Iyah sayang, ko kamu cerewet banget sih" Ucap Lavanya dengan lantang.

Xabiru yang tiba-tiba di panggil sayang seketika kaget. Dia berusaha mengendalikan detak jantungnya yang tak beraturan, namun dia baru menyadari perubahan sikap Lavanya sekarang ini karena keberadaan Siska. Bukannya kesal Xabiru justru mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Soalnya kamu kalo di bilangin suka susah, kan aku jadinya gemes" Ujar Xabiru sambil mencubit pipi Lavanya.

"Ini cowok ngapain sialan, di pikir pipi gue tahu bulat apa"  Guman Lavanya dalam hati.

"Ihhh sakit Biru, tuh kan pipi aku merah" Ucap Lavanya dengan manja.

"Uluh-uluh kasian banget, aku maaf ya sini-sini aku obatin" Balas Xabiru yang tak kalah gemas.

"Obatin gimana coba" Ucap Lavanya sambil memanyunkan bibirnya.

"Sini kamu nya deketan" Balas Xabiru sedangkan Lavanya hanya menuruti perintah Xabiru demi melancarkan niatnya untuk membuat Siska kesal.

"Cup" Satu kecupan menempel di pipi Lavanya, seketika membuat Lavanya terkejut dan merinding sebadan-badan.

"Xabiru brengcsyekkk, gatau apa jantung gue mau copot, seneng banget buat anak orang ketar-ketir" Ucap Lavanya dalam hati.

Sedangkan Siska yang melihat kejadian itu seketika murka, tapi tidak mungkin dia memperlihatkan kepribadian aslinya di depan Xabiru dia hanya menahan itu semu, padahal kenyataannya Xabiru sudah tau sifat aslinya.

"Ekhm kayanya aku ga jadi nebeng deh, soalnya udah di jemput sama sopir, maaf ya Xabiru" Ucap Siska.

"Oh gapapa, jadi saya ga perlu repot-repot muter arah" Jawab Xabiru dengan acuh.

"Yaudah aku duluan" Balas Siskq sambil membuka pintu mobil dan menutup nya dengan sedikit kencang.

"Ebusetttt nutupnya B aja keles, udah numpang gatau diri, panas lu, mamam tuh sama lu" Oceh Lavanya, sedangkan Siska sudah pasti tidak mendengar sebab dia sudah ada di luar mobil.

"Ayo buruan balik gue laper" Lanjutnya pada Xabiru.

"Engga aku,kamu lagi" Celetuk Xabiru sambil menjalankan mesin mobilnya.

"Apasih gausah geer tadi gue cuma mau manasin tuh ulet keket" ketus Lavanya.

"Tadi suka engga? Apa masih kurang?" Tanyanya pada Lavanya.

"Apaann.... " Seketika ingatan nya kembali ke waktu dia di kecup pipinya dan emosinya kembali memuncak.

"Oh iya lu apa-apaan tadi cium-cium gue segala hah, licik banget, lu ngambil kesempatan dalam kesempitan hah" Ucap Lavanya dengan kesal.

"Engga ko, tadi kita lagi simulasi jadi suami, istri" Jelas Xabiru.

"Wahhh sableng ini anak otaknya, kita masih sekolah  kalo lu udah inget, gue merasa di rugikan tau engga" Ketus Lavanya

"Lagian cuma pipi aja, belum bibir" Balas Xabiru dengan tenang. Sedangkan Lavanya hatinya sudah tak karuan.

"Apaan sih, lu nyetir yang bener noh liat jalanan rame" Ucap Lavanya dengan asal dan langsung membuang mukanya ke arah jalan.

"Kenapa salting ya, mukanya merah gitu" Goda Xabiru.

"Xabiru lu sejak kapan jadi ngeselin gini, lu kesambet apa jiwanya ketukar sama Kenzi sih heran gue" ucap Lavanya dengan ketus.

"Ko Kenzi sih, ini aku loh calon suami kamu" Balas Xabiru.

"Stop bilang calon suami, geli gue dengernya" Lavanya benar-benar di buat merinding oleh sikap Xabiru hari ini menurut nya aneh.

 "Ini dia kenapa jadi modelan buaya gini sih, mana sikap es batunya coba, gue jadi ngeri liatnya" 

Tak ada obrolan lagi dari keduanya mereka memilih diam dan menikmati perjalanan dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Aku udah tau kebenarannya, maaf ya aku sempet percaya sama mereka, dan buat kamu sakit, mulai sekarang aku bakalan tebus semuanya. Dan buat mereka menyesal karena udah berani misahin kita dulu"  Guman Xabiru dalam hati.

"Cup, maaf ya" Ucap Xabiru sambil mengecup tangan Lavanya secara tiba-tiba.

"Ih lu apaan sih kerjaan nya buat jantung orang jedag jedug mulu" Celetuk Lavanya tanpa sadar.

"Hahaha muka kamu lucu sayang" Ujar Xabiru dengan tertawa lepas.

Sedangkan Lavanya yang melihat tingkah Xabiru saat ini benar-benar shock dan terkesima melihat tawa yang dia rindukan sejak lama.

"Manis sekali, tadi apa katanya sayang, dia manggil gue sayang, bisa ga sih hari ini waktunya di berhentiin dulu, gue masih pengen liat dia kaya gini, gue kangen dia, aku pengen peluk kamu Bi" Ucapnya dalam hati.

"Ekhm kenapa liatnya kaya gitu" Tanya Xabiru yang sadar sedang di perhatikan.

"Engga, apaan sih lu, udah lah gue mau keluar tuh udah Sampe" Celetuk Lavanya sambil membuka pintu mobilnya. Namun belum juga turun Lavanya sudah di tahan lebih dulu oleh Xabiru dan Xabiru langsung memeluk erat tubuhnya.

"Maaf, maafin aku, aku kangen, kangen banget" Ucap Xabiru masih dengan memeluk erat tubuh Lavanya, sedangkan Lavanya semakin di buat bingung dengan tingkah Xabiru, sebab ini adalah kesekian kalinya Xabiru mengucapkan kata maaf, sebenarnya ada apa, apa yang terjadi.

"Biru lepasin" Ucap Lavanya dengan lirih.

"Suttt, gini aja dulu ya" Balas Xabiru, dan Lavanya hanya menurut saja

"Jangan di lepas, aku juga kangen, udah lama ga di peluk kamu tapi rasanya tetep sama, hangat,aku gatau kamu kenapa, yang jelas aku suka sama sikap kamu tapi rasanya aneh kenapa tiba-tiba" 

Mereka larut dalam pelukan itu, sedangkan di sisi lain seorang gadis sedang berbincang dengan seorang laki-laki di sebuah cafe.

"Kita kerja sama lagi kaya dulu" Ucap gadis itu.

"Imbalan gue apa, buktinya dulu aja gue ga dapet apa-apa" Balas laki-laki tersebut.

"Okey gue akuin, dulu kita ga dapet apa-apa, tapi untuk yang sekarang gue pastiin kita dapetin apa yang kita mau, gue punya rencana." Balas gadis tersebut dengan tersenyum licik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!