Salah Tingkah

Setelah ada di dalam mobil keduanya tampak canggung dan gugup, Lavanya berusaha mengendalikan perasaannya begitu pula dengan Xabiru. Namun saat di rasa sudah membaik Lavanya memutuskan untuk berbicara lebih dulu.

"Eumm Biru, buat kalungnya nanti gue ganti ya, tapi ga sekarang, kalo mau sekarang, paling gue bisa ganti setengahnya dulu" Ucap Lavanya dengan ragu.

"Gausah, gapapa" Balas Xabiru dengan singkat.

"Ga bisa gitu Biru, nanti lu di marahin Tante Ameena atau Om Radit gimana, lagian lu sih pake segala bayarin 4 kali lipat, padahal mah gausah udah aja biarin si tua keladi yang bayarin" Terangnya dengan sendu.

"Gausah di pikirin, lagian gue juga ga pake uang mama atau uang papa, itu uang gue sendiri jadi santai aja" jelas Xabiru.

"Eum makasih udah bantuin gue, dan maaf tadi gue lancang banget panggil-panggil sayang sama gandeng tangan lu, gue cuma niat manasin si ulet keket" Ujar Lavanya.

"Ulet keket?" Celetuk Xabiru dengan bingung.

"Itu si Siska Kunti lenjeh, yang suka nempelin lu" Balasnya dengan ketus.

"Oh, lu cemburu?" Goda Xabiru.

"Enggalah ngapain juga gue cemburu, gue cuma,, cuma.. aah udahlah jalan, lu mau gue tembus disini" Oceh Lavanya yang saat ini sedang salah tingkah. Sedangkan Xabiru hanya tersenyum tipis.

"Salah tingkah kah, lucu banget pengen gue karungin"   ucap Xabiru dalam hati yang merasa gemas dengan tingkah Lavanya saat ini.

Setelahnya tidak ada percakapan lagi di antara keduanya, Xabiru fokus dengan kendaraannya sedangkan Lavanya diam-diam tertidur, mungkin lelah, karena hari ini banyak sekali hal-hal yang tak terduga, di tambah hari ini adalah red days pertamanya. 30 menit kemudian Xabiru sudah sampai di depan rumah. Melihat Lavanya yang tertidur pulas rasanya tidak tega untuk membangunkannya tapi sepertinya dia harus membangunkan gadis itu karena Lavanya sedang dalam masa datang bulan dan harus cepat-cepat di bersihkan.

"Vanya,, hey Lavanya" Ucapanya dengan lembut. " Kayanya dia pules banget tidurnya, apa gue gendong dulu aja kali ya" Ucap Xabiru. Setelah berpikir sejenak akhirnya Xabiru memutuskan untuk mengendong Lavanya ke dalam rumahnya. Saat di depan gerbang Xabiru meminta tolong pada pak satpam untuk di bukakan gerbangnya.

"Punten Mang Udin, saya minta tolong bukain gerbangnya bisa" Ucap Xabiru dengan sopan.

"Eh A. Biru, sebentar ya" Balas Mang. Udin satpam rumah Lavanya.

Setelah gerbang terbuka Xabiru memencet bell rumah Lavanya dan tak lama pintunya terbuka lebar menampilkan Amara.

"Eh Ko, kenapa itu A?" Tanya Amara.

"Gapapa Tante, cuma kayanya dia kecapean, Biru ga tega bangunin" Balas Xabiru dengan ramah.

"Yaudah bawa masuk ke kamarnya aja, kamu masih kuat kan nak?" Ucap Amara dengan lembut.

"Iyah Tan bisa ko" Jawab Xabiru dengan singkat.

"Maaf ya ngerepotin" Ujar Amara tak enak hati.

"Engga ko Tan, aku izin masuk ya Tan" Balasnya sambil berjalan masuk ke dalam rumah Lavanya tujuannya kamar Lavanya, Xabiru menaiki anak tangga satu persatu, saat sudah sampai di atas dia langsung menuju kamarnya Lavanya jangan tanya kenapa dia tau letaknya, sudah jelas karena sedari kecil selalu bersama.

Saat ini Xabiru sudah ada di dalam kamar Lavanya, dia langsung meletakkan Lavanya di atas kasur nya, dan setelahnya Xabiru hanya memandangi wajah Lavanya sambil merapihkan helai rambut Lavanya.

"Cantik banget calon istri gue" Ucapnya dengan pelan. "Tapi mulutnya kasar banget" lanjutnya sambil meraba bibir Lavanya. "Huft tidur yang nyenyak cantik gue pulang dulu ya, Cup" Ucap Xabiru sambil memberikan kecupan di atas keningnya.

"Oh iya ini kalungnya gue taro di sini aja kali ya" Guman Xabiru sambil berjalan ke arah nakas di sebelah ranjang Lavanya, namun saat menyimpan paperbag itu, fokusnya mengarah pada figura yang ada di atasnya, figura itu berisikan photo kedua anak kecil yang sedang berpose manis sambil memegang buqeut bunga. Iya ingat sekali photo ini di ambil saat launching Boutique Amara. Lavanya memakai gaun cantik sedangkan dia memakai jas.

"Dia masih nyimpen photo ini" Gumanya dengan pelan, sambil memandanginya dengan lekat, dan tak lama setelahnya dia langsung bergegas pergi keluar kamar Lavanya.

Saat pintu sudah tertutup rapat Lavanya membuka matanya ternyata sejak saat Xabiru memandangi photo itu dia sudah bangun, tapi karena malu terhadap Xabiru dia lebih memilih berpura-pura tidur kembali.

"Anjir dia tau gue masih majang photo kita, malu gue, Gimana dong ini" Ucapnya dengan panik. "Eh bentar dia tadi gendong gue nyampe sini, wahhh gila sih, Lavanya bloon kenapa pake tidur segala, besok kalo ketemu dia gimana coba" lanjutnya, dengan uring-uringan, apalagi kalau dia mendengar perkataan Xabiru yang  sebelumnya, sepertinya akan sulit tertidur. Saat Lavanya sedang bergumam sendirian pintu terbuka menampilkan sosok Ibunya.

"Loh kamu udah bangun, ini mommy bawain pembalut tadi ada tukang  ojek online datang nganterin ini atas nama kamu" Ucap Amara.

"Hah aku ga pesen apa-apa perasaan Mom" Balas Lavanya namun saat beberapa detik ada notifikasi masuk dari handphonenya.

Es batu-bara

Gue pesenin pembalut buat lu.

Kalo udah bangun bisa langsung lu pakai!

Begitu lah pesan dari Xabiru.

"Oh Xabiru yang pesen Mom" Ucapnya dengan santai " Oh iya ya, aku kan lagi haid, siniin mom, aku mau bersih-bersih dulu" Lanjutnya dengan panik.

"Ck dasar, ada aja kelakuannya, eh tapi Xabiru perhatian sekali ya sampai biliin pembalut, Ais gemes banget kisah percintaan anak muda ini" Ucapnya dengan girang. Saat akan keluar kamar netra nya mengarah pada paperbag di atas nakas, lalu dengan rasa penasaran Amara mengambil paperbag tersebut dan membukanya setelah itu dia melihat ada sebuah kalung yang sangat elegan.

"Itu anak beli kalung, tapi ko ga ada notifikasi masuk ya di aku" Ucap Amara dengan heran. Kebetulan berbarengan Lavanya keluar dari bilik toilet.

"Loh mommy ko masih disini" Tanya Lavanya pada Amara.

"Ini kamu beli kalung tapi ko ga ada notifikasi masuk ke Mommy" Tanya Amara.

"Eummm itu Mom di beliin Xabiru" Jawabnya dengan pelan "Tapi niatnya aku mau ganti ko, tapi Biru nolak, tadinya aku mau beli sendiri tapi harganya mahal banget, aku takut Mommy marah" Celotehnya tanpa henti.

"Terus kamu minta Biru beliin" Tanya Amara.

"Enggalah, di tiba-tiba datang di belakang aku langsung bilang dia bayarin 4 kali lipat dari harga aslinya opsss.." Ceplosnya sambil menutup mulutnya.

"Apaa??? bisanya kaya gitu, coba kamu jelasin sebenarnya kenapa, bisa-bisanya dia beliin kamu kalung ini dengan harga 4 kali lipat dari harga aslinya" Tanya Amara yang semakin penasaran.

"Eum, jadi gini Mom, di toko itu aku ketemu sama Nyai ronggeng dan anaknya ada juga si tua-tua keladi..." Lavanya menjelaskan secara rinci pada Amara tanpa ada yang terlewat sedikit pun dan setelah Amara mendengar cerita Lavanya dia ikut emosi.

"Kurang ajar, anak sama ibu sama aja sukanya ngerebut punya orang terus, lagian Daddy kamu kenapa Sampe segitunya belain mereka, heran deh Mommy, matanya picek apa gimana, anak tiri di timang-timang, anak sendiri di telantarin" Ocehnya tanpa henti.

"Bener itu Mom, aku juga kesel" Ujar Lavanya.

"Kayanya Mommy kapan-kapan harus buat perhitungan sama mereka biar ga ngelunjak, untung ada calon mantu Mommy, harga diri kamu terselamatkan, pokoknya kamu gausah terima sepeserpun uang atau apapun dari Daddy kamu Vanya, mommy masih sanggup biayain kamu" Terang Amara pada sang anak.

"Iyah Mom vanya juga tau, nah kebetulan sekarang Vanya pengen beli motor baru Mom" Balas Lavanya yang berusaha  mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Nah itu namanya ga tau di untung, gaada!!! belajar aja yang bener motor Mulu di urusin" Ucapnya dengan ketus.

"Tadi katanya, aku boleh minta apa aja ke Mommy" Rengek Lavanya.

"Kapan Mommy ngomong kaya gitu, Udahlah mommy mau keluar" Ucap Amara sambil berjalan ke arah pintu kamar Lavanya.

"Cih, janda pelit dasar" Umpat Lavanya.

"Ngomong sekali lagi, beneran mommy kilo motor-motor kamu di bagasi" Balas Amara sambil berlalu pergi.

"Aih, ancaman si jali(janda lincah) serem banget"

Selesai berdebat dengan sang ibu tiba-tiba Lavanya di kagetkan oleh dring ponselnya. Lalu dia langsung mengangkat telponnya.

"Halo gimana bang?" Ucap Lavanya. "Balapan,, oke deh gue terima jam 11 gue otw" lanjutnya entah siapa yang menelpon yang jelas itu berhubungan dengan balapan liar yang sering Lavanya ikuti.

TIGA KALI UPDATE DONG.......LIKE KOMEN AND SUBSCRIBE NYA DULU READERS BIAR AUTHOR TAMBAH SEMANGAT :)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!