Pagi ini Xabiru dan Lavanya berangkat ke sekolah bersama walaupun sempat berdebat terlebih dahulu tapi akhirnya salah satu di antara mereka mengalah, siapa lagi yang mengalah sudah jelas Lavanya, Keduanya berangkat menggunakan mobil Xabiru.
"Nanti turunin gue di halte aja" Ucap Lavanya dengan ketus
"Engga, ngapain coba" Ujar Xabiru.
"Ih Biru nanti apa kata orang-orang coba, gue gamau jadi pusat perhatian ah males" Keluhnya dengan cemberut.
"Biarin, aku ga perduli sama mereka, lagian juga bagus dong biar cowok-cowok di sekolah tau kalo kamu punya aku dan ga ada yang ganggu lagi, dan yang pasti mereka berdua semakin panas" Celetuk Xabiru di akhiri dengan senyuman mengerikan.
"Maksud lu apa, mereka siapa?" Tanya Lavanya dengan penasaran.
"Eumm mereka yang gangguin kamu" Balas Xabiru dengan lembut. "Belum saatnya kamu tau, aku lagi berusaha ngumpulin bukti dulu, sabar ya Van" Lanjut Xabiru dalam hati.
"Ga jelas lu" Balas Lavanya.
"Jutek amet, kenapa sih marah-marah mulu" Ucap Xabiru sambil menjiwel pipi Lavanya.
"Diem deh Bir gue tuh lagi gamau bercanda, sebel banget deh gue" Kesal Lavanya dengan mencebikan bibirnya.
"Sebel kenapa cerita sama aku?" Tanya Xabiru.
"Lu yang buat gue kesel" Ketus Lavanya.
"Ko aku perasaan aku diem aja, aku salah apa heum" Ucap Xabiru sambil memegang tangan Lavanya.
"Ck, tukan,,,tukann tangannya kemana-mana" Celetuk Lavanya.
"Gapapa lah pegang tangan pacar sendiri" Goda Aksara
"Sejak kapan kita pacaran, fokus nyetir aja tuh jalanan rame" Ujar Lavanya.
Namun tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi menepi dan berhenti, tatapan Lavanya seketika mengarah pada sang pengemudi yang tidak lain adalah Xabiru.
"Kenapa ko berhenti?" Tanya Lavanya.
"Mungkin aku ngeselin banget di mata kamu, karena tiba-tiba bersikap seolah-olah kita ini pasangan normal ,mungkin kamu ngerasa risi aku minta maaf, satu yang harus kamu tau aku beneran sayang kamu, banyak hal yang pengen aku omongin sama kamu, tapi bukan sekarang, nanti ada waktunya. Aku gaada niat sedikitpun mainin kamu, atau terpaksa karena perjodohan ini" Jelas Xabiru, sedangkan Lavanya hanya diam dan membeku.
"Jadi aku mohon sama kamu untuk sekarang jangan berpikir aneh-aneh dulu ya" Lanjutnya dengan meyakinkan Lavanya.
"Heum" Balas Lavanya hanya dengan deheman saja, karena dia bingung mau menjawab apa, karena baginya ini terlalu tiba-tiba.
"Jangan marah-marah lagi ya, aku lebih suka kamu senyum, kalo emang kamu marah atau kesel sama aku bilang biar aku perbaiki kesalahan aku" Jelas Xabiru, sambil memeluk tubuh Lavanya, sedangkan Lavanya yang di perlakukan seperti itu merasa terkejut sekaligus nyaman. Namun beberapa detik kemudian.
"Biru udah siang ini, ga lucu kalo ketua OSIS terlambat" Ujar Lavanya yang masih berada dalam pelukan Xabiru.
"Hehe iya-iya, kalo lagi sama kamu rasanya males kemana-mana, apa kita pulang lagi aja gitu" Balas Xabiru.
"Biru ga gitu ya, cepetan jalan" Ketus Lavanya sambil menarik dirinya dari dalam pelukan Xabiru.
"Okey-okey, kita berangkat" Ujar Xabiru sambil menyalakan mesin mobilnya dan bergegas pergi.
Di lain sisi seorang gadis tengah menahan kekesalan karena tiba-tiba mobil yang ia Kendarainya mengalami kempes ban.
"Aih sial, bisa terlambat gue" Kesal gadis tersebut.
"Mana ojol gaada yang nyangkut lagi, telpon Karina ga di angkat-angkat, ini juga cowok gue mana coba, dari tadi gaada satupun pesan gue yang di baca" Ucapnya dengan frustasi, namun tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti tepat di hadapannya.
"Good morning Princess, Btw Neng Belinda yang gelis kaya kakak tirinya Cinderella teh kenapa ya?" Ujar sang pengemudi yang sudah membuka kaca mobilnya.
"Kenapa di saat kaya gini malah buaya rawa-rawa yang muncul sih, nambah emosi aja gue" Celetuknya dengan sinis.
"Ko ngomongnya gitu sedih loh aku, eh btw mobil kamu kenapa?" Tanya Kenzi dengan tersenyum manis.
"Matanya p*cek apa buta lu ga liat bannya kempes" ketus Belinda.
"Pucuk di cinta ulam pun tiba, ayo naik Abang Kenzi anterin, gausah kasih bintang lima juga gapapa ikhlas" Ujar Kenzi dengan wajah sumringah.
"Hilih, itu sih maunya lu ya ogah gue" Ketusnya.
"Loh, bener nih udah siang loh ini kena hukuman lumayan tuh" Bujuk Kenzi dengan menakut-nakuti Belinda sedangkan Belinda yang mendengar ucapan Kenzi seketika berpikir.
"Bener juga nih buaya rawa, gue ogah di hukum, yaudahlah masih mending pergi sama nih orang dari pada di hukum" gumamnya dalam hati.
"Okey gue ikut, tapi gausah geer ya, cepet buka pintunya" Celetuk Belinda dengan ketus.
"Very good, very well kamu cemberut aku jawel" Ucap Kenzi dengan absurd.
"Ga jelas lu, buru berangkat" Celetuk Belinda yang saat ini sudah di dalam mobil Kenzi.
"Siap princess" Balas Kenzi sambil menyalakan mesin mobilnya.
Di sepanjang perjalanan Belinda dan Kenzi beradu mulut terus, Belinda yang kesal dengan tingkah laku Kenzi yang absurd dan Kenzi yang jail cocok bukan mereka, sampai tak lama mereka berhenti di perempatan lampu merah, etensi Belinda mengarah pada seorang pria dan wanita yang duduk di atas motor terlihat mesra sekali tepat di sebelahnya, ketika di lihat dengan lekat ternyata si pria adalah kekasihnya.
"Sialan pantes aja di telpon ga di angkat-angkat ternyata lagi sibuk sama ulet bulu, emang cowok tuh kalo ga brengsek yah bajingan" Kesalnya tanpa sadar sedari tadi Kenzi memperhatikannya.
"Wihhh berangkat sama gue dapet jeckpot kan lu" Girang Kenzi.
"Diem gausah bacot, bisa-bisa lu yang gue tonjok" Ketus Belinda.
"Lah yang nyelingkuhin siapa, ngapa jadi gue yang di tonjok" Ujar Kenzi.
"Tau ah kesel gue, apes banget hari ini, ban mobil bocor, liat cowok jalan sama cewek lain, ketemu modelan buaya rawa absurd gini bisanya cuma ngeselin doang" Cerocos Belinda dengan emosi yang meluap-luap dan setelah itu air matanya mengalir tanpa bisa di cegah begitu saja, Kenzi yang melihat itu seketika merasa iba.
"Nangis aja nih" Ujar Kenzi sambil memberikan tisu kepada Belinda, sedangkan Belinda malah makin meraung.
"Huuu huuuu, salah gue apa coba, kurang nya dimana cuma gara-gara ga mau di ajak ciuman tiba-tiba di selingkuhin, cowok berengsek emang" Rengek Belinda.
"Udah nanti kita bales dendam, sekarang berenti dulu nangisnya kita udah Sampe sekolah, jangan Sampe gue di sangka ngapa-ngapain lu" Jelas Kenzi.
"Lu bener kayanya gue harus balas dendam, biar tuh cowok kurang ajar sadar diri gue bukan cewek lemah" Ucapnya sambil mengusap air matanya dan merapikan penampilannya.
"Nah gitu dong udah ayo keluar" Ajak Kenzi.
Mereka keluar dari mobilnya berbarengan dengan Xabiru dan Lavanya yang sama-sama baru datang seketika mereka berempat jadi pusat perhatian siswa dan siswi.
"Lah ko bisa lu bareng Kenzi Bel?" Ucap Lavanya.
"Ban gue bocor, terus ketemu noh sama buaya rawa-rawa" Ketus Belinda.
"Kenapa mukanya bad mood banget perasaan" Tanya Lavanya.
"Nyiduk cowoknya selingkuh" Celetuk Kenzi dan langsung dapat tatapan tajam dari Belinda.
"Hah, sumpah demi apa lu, cerita dong sama gue"Heboh Lavanya.
"Ck, mulut lemes emang Kenzi sialan" sengitnya pada Kenzi.
"Aku duluan ya mau ke ruang OSIS" Sela Xabiru, sambil merapihkan baby hair Lavanya.
"Eh iya, duluan aja, semangat " Balas Lavanya dengan tersenyum manis, sedangkan Xabiru yang melihat itu seketika ikut tersenyum.
"Sumpah demi apa, lu berdua kesambet apa gimana" Heboh Kenzi yang terkejut melihat tingkah Xabiru dan Lavanya.
"Wadaw rupanya udah ada yang bucin, mana bucinnya depan gue yang baru sakit heart" Celetuk Belinda.
"Bukan begitu pada lebay lu, orang kita biasa aja, oh iya nanti kita kasih cowok lu pembalasan deh" Ujar Lavanya.
"Mantan ya kalo lu inget" Jelas Belinda.
"Ekhm aku duluan ya, boleh kiss engga" Goda Xabiru.
"Biru ih ini sekolah ya, udah sana katanya mau ke ruang OSIS" Ketus Lavanya, sedangkan Xabiru yang melihat tingkah Lavanya semakin merasa gemas.
"Hehe bercanda aku, Cup" Ujar Xabiru sambil mengecup punggung tangan Lavanya dan berlalu pergi meninggalkan Lavanya dan teman-temannya, sedangkan murid-murid yang melihat kejadian tersebut langsung berteriak histeris kebanyakan dari mereka iri pada Lavanya.
"Kenzi gue duluan, nitip cewek gue kalo perlu anterin sampe depan kelas" Lanjutnya pada Kenzi sedangkan Kenzi dan Belinda hanya melongo melihat kejadian itu.
"Wanjayyy, lu apain itu es batu Van, ko bisa begitu" Celoteh Kenzi.
"Xabiru bucinnya ngeri banget ya" Ujar Belinda.
"Ih si Biru nyebelin banget, gue malu sumpah" Cicitnya sambil menundukkan kepalanya.
Mereka bertiga berjalan menyusuri koridor sekolah, sesuai permintaan Xabiru, Kenzi mengantarkan Lavanya sampai depan kelasnya sekaligus modus kepada Belinda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments