Hari ini sekolahan tampak ramai tidak seperti biasanya, mungkin di karenakan guru-guru sedang mengadakan rapat semua murid di bebaskan tanpa pulang ke rumah masing-masing.
Lavanya dan sahabatnya sedang asik memakan bakso di kantin, bukan hanya ada Lavanya dan sahabatnya. Di situ juga ada Karel, Kenzi, dan Arbian terkecuali Aditya dan Xabiru, Meraka sibuk rapat OSIS , karena sekolahan kita akan mengadakan kegiatan camping khusus kelas 2, jadi yang rapat bukan hanya guru, melainkan anak OSIS yang akan bertugas membantu para guru menjadi panitia kegiatan.
"Van gimana ceritanya itu" Tanya Belinda.
"Iyah bener, kalian mau go publik" Celoteh Karina.
"Mana gue tau, tuh anak tiba-tiba nyelonong nyamperin gue" Serunya.
"Dia udah tau yang sebenarnya Van, siap-siap aja lu" Celetuk Karel.
"Tau apa" Tanya Lavanya.
"Ops,, keceplosan gue, lagian nih mulut gaada rem nya apa ya, bisa-bisa di geprek nih gue sama si Biru" Ucap Karel dalam hati. "Engga ko, ga jadi gue" Ucap Karel yang saat ini tersenyum canggung, sedangkan Arbian merasa curiga dengan ucapan Karel. sepertinya ada yang di sembunyikan oleh Karel.
"Eh..hu jahi tendring hopik hai ini" Ucap Kenzi sambil mengunyah.
"Ngomong apaan sih lu, ngunyah mah ngunyah aja, Baru ngomong" Ucap Lavanya.
"Hehe, maksud gue lu hari ini jadi trending topik" Balas Kenzi.
"Oh bodoamet dah gue ga perduli, lagian temen kalian ga ngotak, ngapain nyamperin gue ngasih bekel makan, di tambah segala iketin tali sepatu gue, gimana kita ga jadi tranding topik" Kesal Lavanya.
"Terlalu sat, sit, set Bapak ketos ini" Celoteh Karina.
Ketika mereka sedang mengobrol tak lama dari arah pintu kantin muncul seorang gadis dengan berjalan gontai menyusuri area kantin, wajahnya tidak menujukan senyuman sedikitpun.
"Hadeh biang masalah datang" Celetuk Vanila yang sedari tadi diam menyimak teman-temannya berbicara.
"Apaan dah...." Baru Karina membuka mulut meja yang mereka tempati sudah lebih dulu di gebrak.
"BRAKK"
"Ban*keee" ucap Karel yang kaget karena dia sedang asik memakan bakso., tak berbeda dengan yang lainnya sama-sama ikut terkejut, berbeda dengan Lavanya walaupun kaget, dia tidak menunjukkan wajah terkejutnya hanya melihat sekilas orang yang menggebrak meja tersebut, dan kembali fokus memakan baksonya.
"Astaghfirullah gue awal lahir udah di gebrak sama paraji nya, kaga usah lu tambahin lagi" Crocos Kenzi dengan kesal.
"Tau nih Mak lampir ngapain coba gebrak-gebrak meja kita" celetuk Karina yang tak kalah sengit.
"Berisik gue ga ada urusan sama kalian semua" Balasnya dengan lantang.
"Wihh anjirr udah gebrak-gebrak sekarang teriak-teriak lagi" Kesal Kenzi.
"Dia kan tinggal nya di kebun binatang jadi ga tau adab" Celetuk Belinda dengan santai.
"Diem lu gue cuma mau ingetin nih sama temen lu, jadi cewek gausah genit dan kegatalan bisa" Ucapnya sambil menunjuk ke arah Lavanya, sedangkan Lavanya yang di tunjuk hanya menatap gadis itu dengan tersenyum sinis.
"Lu budeg ya, gue dari tadi ngomong loh ini, jauhin Xabiru ga usah carmuk di depan dia" Ucap gadis tersebut yang tak lain adalah Siska.
"Gue? deketin Xabiru? Sejak kapan?" tanya Lavanya dengan tatapan dingin.
"Alah gausah ngeles deh lu, hubungan lu sama dia tuh sebatas perjodohan, ga lebih dari itu, sisanya dia ga punya perasaan apapun" Crocos Siska dengan suara rendah namun penuh penekanan. Hanya teman-teman Lavanya yang mendengar itu.
"Oh jadi lu udah tau, mereka tunangan bagus dong biar sadar diri, gausah terlalu kecentilan nempel-nempel Xabiru, tapi kayanya lu mana tau diri ya, sekarang aja berani nyamperin Lavanya dan marah-marah ga jelas, mending kata gue lu berobat gih" Ucap Karina yang ikut kesal dengan kelakuan Siska.
"Lu ga malu di liatin banyak orang kaya gitu, datang teriak-teriak" Ucap Vanila yang ikut menimpali ucapan Karina
"Diem lu cewek so pinter ga usah ikut campur" Ucap Siska dengan emosi.
"Dasar genit, lu sengaja kan mau ngerusak hubungan gue sama Xabiru" Ucap Siska menggebu-gebu.
"Hubungan apa, emang kalian ada hubungan" Jleppp balas Arbian dengan tersenyum miring ke arah Siska.
"Haha kalo gue jadi lu sih malu ya" Celetuk Lavanya dengan tertawa remeh kepada Sarah.
"PLAKKK" bunyi tamparan nyaring terdengar di telinga orang-orang itu, sedangkan yang di tampar tak bereaksi apapun.
"Sakit nih orang" kesal Belinda tiba-tiba menjambak rambut Siska dengan kencang dan di bantu oleh Karina.
"Aaaa sakit bego, lepasin" Ucap Siska sambil meringis kesakitan.
"Mampus lu, sini gue ajarin caranya sopan santun" Kesal Karina.
"Ga gini caranya gaes nanti ada yang lapor BK repot, udahan lah" Vanila yang berusaha memisahkan mereka bertiga sedangkan Lavanya hanya jadi penonton.
"Terus Dek, Bel, jangan kasih kendor" ucap Karel yang menyemangati Karina dan Belinda.
"Iyah kalo perlu langsung dobel kill, trheepel kill, maniak, saveg" Ucap Kenzi yang tak jauh berbeda dengan Karel.
"Eh ko kalian malah manasin sih bukan misahin" Ucap Vanila dengan Sinis"
"Udahan yu Rin, liat tuh bocah udah acak-acakan kaya kucing abis kawin" ucap Belinda asal.
"Iyah gue juga udah cape ini, walaupun belum puas sih" Balas Karina sambil merapihkan bajunya.
"Aihhh mau gue tambahin, tapi udah bobrok deh kayanya, come on gaes kita pergi, keburu kita di ciduk OSIS lagi" Ucap Lavanya sambil berjalan dan tersenyum sinis ke arah Siska.
"Iya-iya bener, ayo gaes kita cus" ucap Karina langsung di angguki oleh Belinda dan Kenzi, Vanila yang terakhir jalan seketika ikut meringis melihat ke arah Siska yang keadaannya sangat memprihatinkan.
"Hihh sakit pasti itu, maklumin temen-temen gue ya, lu sih cari masalah" ucap Vanila yang langsung berlalu pergi menyusul teman-temannya.
sedangkan Siska yang ada di kantin jadi pusat perhatian orang-orang, sekaligus gunjingan orang-orang di sekitarnya.
"Aaaaahkkkkkkkkkk gue benci lu Lavanya" jeritnya seperti orang ODGj.
"Ih kasian banget , makanya jangan suka ngaku-ngaku" ucap siswa yang bisik-bisik satu sama lain.
"Iyah bener mana sombong banget lagi, padahal Kak Xabiru ga notice dia sama sekali"
"Kalo gue jadi dia sih malu ya wkwk"
"Apa lu semua lihat-lihat" Kesal Siska sambil berdiri dan memutuskan untuk pergi dari kantin, dengan sesekali meringis.
"Sialan si Lavanya liat nanti gue bakal balas dendam" Ucapnya dengan sengit.
setelah kejadian di kantin Lavanya memutuskan masuk ke dalam kelas Dengan keadaan sudah ramai karena berita Lavanya di Labrak Siska sudah terdengar ke seluruh penjuru sekolah dan mereka langsung menyerbu Lavanya dengan berbagai macam pertanyaan.
"Van lu Beneran di Labrak sama cewek pick up itu" Tanya Mala teman sekelasnya yang merupakan salah satu Admin akun gosip SMA Pelita.
"Pick up.." Balas Lavanya dengan bingung.
"Ituloh cewek yang suka Caper" Ucap Mala.
"Pick me tolol" Ujar Karina dengan kesal.
"Haha iya itu maksudnya" Balas nya dengan tertawa renyah.
"Btw lu tuh jadian yah sama si Xabiru?" Tanyanya kembali.
"Nyanya Mulu lu kaya Dora" Sinis Belinda.
"Ayolah ini berita bombastis banget nih, gue butuh konfirmasi dari lu Van" Rengek Mala pada Lavanya.
"Males gue ga di bayar" Celetuk Lavanya.
"Aelah lu udah kaya Vanya, masih aja butuh duit" Ucap Mala dengan sinis.
Ketika mereka sedang mengobrol tak lama dari arah pintu munculah sosok pria jangkung dengan rahang yang tegas dan tatapan yang datar, namun tatapan berubah hangat ketika berhadapan dengan Lavanya siapa lagi jika buka Xabiru. Kelas yang tadinya ramai tiba-tiba hening, Lavanya yang belum menyadari kehadiran Xabiru pun masih terus berceloteh dengan teman-temannya, sampai tiba-tiba raut wajahnya berubah menegang saat di hampiri oleh Xabiru.
"Gapapa? tadi kata Bian katanya di tampar sama Siska, coba liat?" Tanya Xabiru dengan wajah khawatir.
"Si tolol ngapain kesini , Oh God, pengen ilang aja gue" Gumannya dalam hati.
"Wahhhhh gue harus photo sih ini, berita nya bakal booming ini, buat satu sekolah patah hati rame-rame" Celetuk Mala yang sedari tadi masih ada di depan Lavanya.
"Siska cuma tampar aja kan ga ngapa-ngapain lagi, atau ada yang lain lagi, yang dia lakuin" Tanyanya kembali pada Lavanya.
Perlakukan Xabiru membuat seisi kelas meleyot, berbeda dengan Lavanya yang memilih menundukkan kepalanya ketimbang menjawab pertanyaan Xabiru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments