XVIII Semesta Theodias.

Dua hari sejak insiden Cladis berlalu, kondisi kerajaan Welf sudah mulai membaik. Kini di istana kerajaan, raja, ratu, kedua pangeran, Ernathan, dan seluruh high elf yang menjabat dalam pemerintahan duduk di dalan ruang pertemuan kerajaan.

Suasana ruang pertemuan terasa sangat menegangkan, seluruh hadirin yang mengikuti pertemuan terlihat tegang sembari menatap kearah seorang pria bertanduk yang santai menyesap secangkir teh.

Ernathan menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi, menopang tangannya di gagang kursi dan menyandarkan kepalanya di tangan yang menopang diatas gagang kursi.

Tatapannya menatap lurus kearah Aaron, matanya menelisik dan menajam, terlihat ekspresi datar namun sedikit ekspresi tak suka Ernathan melihat kehadiran Aaron di sisi Roselina.

Sehari setelah insiden Cladis berakhir, Aaron menyebutkan identitasnya dan hubungannya dengan Roselina yang membuat semua elf dan high elf gempar. Mereka tidak menyangka jika sosok raja bangsa naga yang agung menjadi partner hidup dari Roselina.

Selain membahas mengenai rencana kerajaan dalam masa pemulihan sejak insiden Cladis, rencana untuk persiapan menghadapi insiden Cladis dimasa yang akan datang, mereka juga membahas mengenai sosok Aaron yang memilih untuk tinggal di kerajaan Welf bersama dengan Roselina.

Jika dulu saat menjadi partner hidup Zika, Aaron memilih untuk tetap pada kerajaannya yang berada di dimensi yang berbeda dengan dunia Moonira, kini Aaron justru ingin tinggal dan hidup berdampingan dengan Roselina.

Mendengar hal itu membuat semua hadirin pertemuan sangat terkejut, mereka tidak menyangka jika sosok naga agung memilih untuk tinggal di kerajaan Welf yang dimana semuanya dihuni oleh bangsa elf.

Aaron mulai menjelaskan kepada seluruh hadirin mengenai alasan dan fakta yang harus ia sampaikan kepada seluruh elf dan high elf yang ada di dunia Moonira mengenai berkat dari sang dewa pencipta yaitu Urias.

Sebenarnya dunia Moonira hanyalah salah satu dimensi yang berada di alam semesta yang bernama Theodias. Theodias adalah alam semesta yang dimana terdapat banyak dimensi yang semuanya merupakan dimensi yang berpenghuni, salah satunya adalah dimensi dunia Moonira.

Theodias memiliki empat dimensi dunia diantaranya adalah :

Dunia Moonira : Dunia Moonira adalah dunia dimana mahluk yang dominan adalah bangsa elf dan peri dimana mahluk dunia Moonira menyembah dewi bulan.

Dunia Veridia : Dunia Veridia adalah dunia dimana mahluk yang dominan adalah bangsa naga dan juga manusia setengah hewan dimana mahluk dunia Veridia menyembah dewa langit.

Dunia Silvania : Dunia Silvania adalah dunia yang dihuni oleh bangsa manusia yang memiliki sihir, mereka menyembah 3 dewa dewi yaitu dewi malam, dewa matahari, dan dewa bumi.

Dunia Infernum : Dunia Infernum adalah dunia yang dihuni oleh para monster dan bangsa iblis, mereka menyembah dewa kegelapan dan sekaligus menjadi asal dari monster yang menyerang dunia Moonira.

Insiden Cladis tidak hanya dialami oleh dunia Moonira saja melainkan seluruh dimensi dunia mengalaminya. Alasan mengapa adanya insiden Cladis yang terjadi adalah merujuk pada obsesi dewa kegelapan untuk menguasai seluruh dimensi yang ada di alam semesta Theodias.

Secara umum mahluk dari masing-masing dimensi tidak diizinkan untuk melintasi dimensi dunia lain untuk menjaga keseimbangan alam semesta Theodias. Namun semuanya berubah sejak insiden Cladis ada, hanya sedikit mahluk dari setiap dimensi yang memiliki kekuatan untuk menembus dan memasuki dimensi lain.

Syarat untuk mampu melintasi dimensi lain adalah ketika mahluk itu mampu mencapai puncak dari ilmu sihir dan menyatu dengan inti sihir dimensi asal. Mahluk yang mampu mencapai itu semua disebut sebagai Fothias.

Aaron yang merupakan pemimpin dari bangsa naga agung yang menjadi mahluk terkuat di dunia Veridia dan juga menjadi penguasa dari segala bangsa naga mampu menjadi mahluk Fothias dan memutuskan untuk melintasi dimensi untuk bertemu dengan mahluk Fothias dari dimensi lain yang ada di alam semesta Theodias.

Tentu saja hal itu dilakukan untuk menyatukan kekuatan dengan tujuan menghentikan insiden Cladis di seluruh dimensi yang ada di Theodias dan membunuh ambisi dewa kegelapan.

Tugas para Fothias diberikan berdasarkan berkat dari dewa pencipta yang menciptakan dan menguasai Theodias dengan seluruh dimensi di dalamnya, dia adalah Dewa Urias.

Aaron mengakhiri penjelasannya membuat seluruh hadirin tertegun, mereka saling berbisik satu sama lain berdiskusi mengenai pendapat mereka tentang penjelasan yang disampaikan oleh Aaron.

Di sela-sela perdebatan yang ada, mata tajam Aaron tertuju pada sang ratu Serena yang hanya terdiam setelah menerima penjelasan dari Aaron. Ada makna sesuatu dari tatapan Aaron, seakan menjelaskan bahwa sebuah kesalahan besar telah diperbuat oleh dunia Moonira yang membuat Aaron diperintahkan untuk melintas ke dimensi Moonira.

"Biar kutekankan satu hal bahwa sosok Fothias adalah mahluk yang berasal dari setiap dimensi yang ada di Theodias, bukan menjadikan anomali yang tak bersalah sebagai Fothias" jelas Aaron dengan nada dingin dan tatapan tajam menatap kearah ratu Serena.

Ernathan yang mendengar perkataan Aaron terkejut seakan tahu apa yang dimaksud dari perkataan, yah anomali yang Aaron maksud adalah Roselina, mengingat Roselina walaupun ia terlahir kembali di dunia Moonira, namun ia tetap terlahir sebagai seorang manusia dan tentu saja itu melanggar kehendak dewa Urias.

Disaat Ernathan sedang sibuk dalam lamunannya tiba-tiba ia merasakan satu sihir yang sangat aneh, Ernathan menatap sekitarnya dan terlihat lingkungan di sekitarnya berhenti bergerak, hanya dirinya dan juga ratu Serena yang bisa bergerak.

Aaron menatap kearah ratu Serena dengan tatapan tajam dan dingin, terasa sensasi intimidasi yang pekat dari tatapan Aaron membuat situasi terasa tegang.

"Sebagai ratu sekaligus Helena di kerajaan Welf, aku ingin kau menjawab pertanyaanku dengan jujur" pinta Aaron dengan nada berat dan ekspresi datar.

"Apa kau ingin menanyakan mengenai mengapa Roselina yang identitas aslinya adalah manusia bisa menjadi Helena agung dunia Moonira dan orang yang berpotensi menjadi mahluk Fothias?" Tebak Ratu membuat tatapan Aaron semakin tajam.

"Sosok Helena agung haruslah berasal dari bangsa elf sesuai dengan kodrat dunia Moonira yang dihuni oleh bangsa elf" ujar Aaron.

"Lalu mengapa dewi bulan dengan lancang melanggar sistem yang telah diberikan oleh dewi Urias dengan menjadikan bangsa manusia sebagai sosok Helena agung?" Sambung Aaron.

"Yang paling parah adalah bahwa dewi bulan dengan sangat lancang mengacaukan sistem yang ada di dunia asal Roselina dengan mempercepat kematian Roselina yang seharusnya belum saatnya terjadi" ujar Aaron dengan nada bicara yang perlahan meninggi.

"Aku tidak tahu mengapa dewi bulan melakukan hal ini, aku hanya menerima berkat untuk memberikan gelar Helenaku pada Roselina, aku sendiri tidak tahu jika ternyata gadis manusia dari semesta lain yang akan menjadi Helena agung dunia Moonira" jelas ratu Serena dengan nada tenang dan raut wajah datar menatap lurus kedepan.

Aaron memukul meja dengan keras membuat suara dentuman terdengar menggema di dalam ruangan. "Aku tahu anda mengetahui alasan dewi bulan melakukannya, yang mulia" ujar Aaron dengan nada intimidasi.

Ratu Serena bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri sosok Aaron, ratu berhenti di depan Aaron dan mendekatkan wajahnya di depan wajah Aaron. Tatapan ratu Serena menajam dan simbol bulan sabit di kedua pupil mata ratu terlihat.

"Aku tahu para dewa dewi banyak yang menentang keputusan dewi bulan dan marah atas sikap lancang yang dewi bulan lakukan yang melanggar perintah dewa Urias" ujar ratu dengan nada dingin.

"Tapi jika memang kau sangat ingin tahu alasannya, baiklah aku akan memperlihatkan padamu apa yang sosok dewi bulan lihat di masa depan semesta Theodias" sambung ratu Serena.

Ratu Serena menempelkan dahinya di dahi Aaron dan atas izin dewi bulan, Aaron melihat masa depan apa yang dilihat oleh dewi bulan sehingga dengan nekat melanggar aturan dan membawa Roselina ke dunia Moonira.

Setelah melihat semuanya, tubuh Aaron merinding, matanya membelalak dan keringat bercucuran. Ratu menjauhkan dirinya dari Aaron dan menatap datar kearah Aaron. Aaron menghela nafas dan menjentikkan jarinya dan sesaat waktu kembali seperti sedia kala dan pertemuan kembali berlanjut.

To be continued...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!