Kini sudah tiga hari insiden Cladis berlangsung di kerajaan Welf, selama itu kerajaan Welf bertahan dari serangan monster yang tidak ada habisnya. Monster Hylosa masih bergeming di depan portal dimana para monster berjenis Hydra keluar dari dalam portal.
Kerajaan Welf sudah di buat kewalahan, banyak elf maupun high elf yang terluka karena bagaimanapun monster berjenis Hydra adalah monster dalam kategori menengah yang tentu agak sulit bagi beberapa elf dan high elf untuk mengalahkan satu monster saja. Apalagi para elf dan high elf bertarung tanpa adanya berkat dari dewi bulan.
Di ruangan dimana berlian Berlina berada, terlihat seluruh gadis kuil yang ada di kerajaan Welf berkumpul membentuk lingkaran mengelilingi berlian Berlina dan sosok Roselina yang berbaring tepat disamping berlian Berlina.
Mereka berdiri sembari menyatukan kedua tangan di depan dada dan menutup mata mereka, menyalurkan mana sihir mereka pada berlian Berlina agar berlian Berlina mampu menuntun Roselina kembali dari dunia para roh.
Di sisi Roselina, ratu Serena dan Cassandra berupaya untuk menyalurkan sihir penyembuh agar menjaga tubuh Roselina tetap bugar dan nutrisinya terpenuhi, hal itu dilakukan agar ketika Roselina sadar dari tidurnya ia bisa segera mengalahkan monster Hylosa dan mengakhiri insiden Cladis.
Di dunia para roh, Roselina terlihat berada di dalam hutan yang rindang, sudah lama Roselina mencari jalan keluar namun usahanya nihil.
Roselina berusaha bertahan hidup dan beberapa monster datang menyerangnya membuat Roselina merasa sedikit kewalahan.
Roselina sedang beristirahat di bawah pohon setelah ia mengalahkan monster yang paling kuat dibadingkan monster-monster yang ia lawan sebelumnya.
Tubuhnya sangat kotor dipenuhi oleh darah monster yang terciprat mengenai tubuhnya, tubuhnya merasa lelah dan tenggorokannya sangat kering, ia tidak menemukan sungai ataupun mata air yang bisa ia gunakan untuk minum dan membersihkan tubuh.
"Tolong! Tolong!" Roselina yang awalnya bersandar lemas di batang pohon tiba-tiba terbangun ketika dengan samar ia mendengar suara seseorang meminta tolong.
Roselina menoleh ke kanan kiri melihat sekelilingnya mencari asal suara itu. "Tolong! Tolong! Helena agung tolong aku!" Roselina bangkit dari duduknya dan berjalan mengikuti arah asal suara itu.
Sampai akhirnya Roselina tiba di sebuah gua yang sangat gelap, Roselina kembali mendengar suara minta tolong dari dalam gua itu.
Roselina terdiam mempertimbangkan apakah ia harus masuk atau tidak, Setelah melakukan pertimbangan yang cukup lama ia memutuskan untuk masuk ke dalam gua, sebelumnya ia mengeluarkan sihir cahaya untuk menerangi pandangannya.
Roselina berjalan menyelusuri gua itu sembari mengikuti arah suara minta tolong, mata Roselina selalu bergerak menatap sekitar dengan waspada, tanpa Roselina duga ia tiba di depan sebuah pintu yang sangat besar.
Roselina mengamati dengan seksama pintu besar di depannya, mencari cara untuk membuka pintu besar itu, Roselina melihat sebuah ukiran di sisi kanan pintu itu, Roselina menghampiri ukiran itu dan ternyata itu adalah ukiran lingkaran sihir.
Roselina mengulurkan tangannya di ukiran lingkaran sihir itu dan tak lama ukiran lingkaran sihir itu bercahaya, muncul sebuah tulisan sihir, tulisan itu berbahasa latin yang cukup Roselina pahami artinya, Roselina tahu bahwa tulisan itu adalah mantra agar pintu besar itu bisa terbuka.
"Anima innocens comprehenditur in nucleo vitae figurae avari, preces et spes surgunt, sperantes de luna salutem. Nunc hic auxilium est, pacem et felicitatem ad finem perducere. benedic saluatorem et puram animam pariat."
"jiwa yang tak bersalah terperangkap dalam inti kehidupan sosok yang rakus, doa dan harapan terus terpanjat mengharapkan keselamatan dari sang bulan. Kini pertolongan hadir membawa ketenangan dan kebahagiaan pada akhir, Berkahilah sang penyelamat dan lahirkan jiwa yang suci."
Saat Roselina selesai membaca kalimat mantra itu, pintu terbuka dengan sendirinya membuat Roselina berdecak kagum, Roselina berjalan dengan pelan menatap ke dalam ruangan, setelah memastikan bahwa dalam ruangan itu aman, Roselina masuk dan secara bersamaan pintu itu tertutup sendiri membuat Roselina terkejut.
Roselina berjalan semakin dalam dan Roselina terkejut melihat sosok gadis high elf berkulit eksotis dengan kedua kaki dan tangan terikat rantai dengan posisi tangan dan kaki merentang.
Menyadari kedatangan seseorang dark elf membuka matanya dengan pelan, mata Roselina dan gadis dark elf itu bertemu terpaku satu sama lain.
"Apa kau sosok Helena agung?" Tanya gadis dark elf itu dengan nada lembut dan lemah.
"Iya, para elf di kerajaan Welf menyebutku sebagai Helena agung, apa yang terjadi padamu?" Tanya Roselina, gadis dark elf itu tersenyum tipis menatap lembut kearah Roselina.
"Mendekatlah maka kau akan menemukan jawaban atas pertanyaanmu" pinta gadis dark elf itu dengan lembut. Roselina menuruti permintaan gadis itu dan berdiri tepat gadis dark elf itu.
Gadis dark elf bernama Zika menempelkan dahinya di dahi Roselina, menyalurkan semua ingatannya dalam benak Roselina, secara ajaib Roselina bisa melihat masa lalu dan kenangan pahit yang dialami Zika sebagai Helena dari kerajaan Delf, bagaimana perjuangan Zika agar bisa mendapatkan berkat dari dewi bulan, sikap diskriminasi yang Zika alami saat pelatihan Helena dikarenakan Zika berasal dari ras dark elf, dan bagaimana penghianatan kerajaan Delf yang membuat jiwa Zika ditelan oleh monster Hylosa.
Tubuh Roselina terasa lemas dan hampir ambruk di tanah jika saja seorang pria tidak menahan tubuhnya, Roselina menoleh dan melihat sosok pria tampan bersurai hitam yang panjang hingga mata kaki dan mata ungu yang tajam dengan dua tanduk di dahinya. Roselina menjauh dari pria itu dan menatapnya dengan waspada.
"Dia adalah Aaron Aestra D. Pheonix, dia adalah partnerku, dia berasal dari ras naga" jelas Zika membuat Roselina terkejut ketika mendengar bahwa Aaron berasal dari ras naga yang sangat suci dan legendaris.
"D. pheonix? Itu artinya Aaron adalah ras naga agung?!" Teriak Roselina terkejut ketika mendengar marga keluarga Aaron.
"Lebih tepatnya dia adalah raja dari ras naga agung, ras tertinggi dari para ras naga" jelas Zika membuat Roselina semakin terkejut.
"Aku tidak menyangka dalam hidupku akan bertemu dengan raja ras naga agung, kupikir mereka hanya mitologi yang dipercaya oleh para elf" gumam Roselina dengan lemah karena tidak menyangka akan bertemu dengan pemimpin dari ras naga agung yang terkenal kuat dan legendaris.
Zika tertawa kecil ketika melihat respon Roselina, Roselina dan Zika menatap bingung kearah Aaron yang tiba-tiba bersimpuh di depan Roselina.
"Saya mohon nona Helena agung, berikanlah berkatmu dan bebaskan jiwa Zika, saya akan melakukan apapun dan memberikan apapun jika anda menjadi juru selamat bagi jiwa Zika" Roselina terdiam sembari menatap kearah Aaron.
Dapat Roselina lihat tubuh Aaron bergetar, Roselina menoleh kearah Zika yang hanya menundukkan kepala pada Roselina seakan memohon pertolongan dari Roselina.
"Apa yang bisa aku lakukan untuk membebaskan jiwamu Zika?" Tanya Roselina dengan nada lembut, karena juju Roselina juga tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk bisa membebaskan jiwa Zika yang sudah lama terperangkap dalam inti sihir monster Hylosa.
Aaron bangkit dari posisi bersimpuhnya, lalu ia berdiri di depan Roselina, mengangkat dengan lembut tangan kanan Roselina dan dengan lembut agar Roselina tidak merasa sakit ia mengigit ibu jari Roselina. Aaron mengusapkan ibu jari Roselina yang berdarah di dahinya.
Tak lama Roselina melihat sebuah simbol sihir di dahi Aaron membuat Roselina merasa kagum akan keindahan dari simbol sihir yang Roselina tahu adalah simbol sihir inti sihir Aaron.
"Anda usapkan darah di ibu jari nona Helena agung di dahi Zika" pinta Aaron dan tanpa banyak tanya Roselina melakukan apa yang dikatakan Aaron.
Saat darah Roselina menyentuh dahi Zika, simbol yang sama dengan yang ada di dahi Aaron muncul di dahi Zika, Roselina mengerutkan keningnya ketika ia merasa familiar dengan apa yang baru saja ia lakukan.
"Maafkan jika saya lancang pada anda nona Helena" ujar Aaron, belum sempat Roselina menanyakan apa maksud Aaron secara tiba-tiba Aaron mencium bibir Roselina.
Roselina berusaha melepaskan ciuman Aaron namun Zika mencegahnya, Zika menjelaskan bahwa penyatuan sedang berlangsung dan disaat itulah Roselina ingat bahwa saat ini Roselina dan Aaron sedang saling mengikat satu sama lain sebagai partner jiwa.
Tubuh Roselina kembali lemas dan matanya terasa sangat berat, Roselina berusaha untuk menahan kantuknya karena ia ingin tahu kenapa Aaron melakukan hal ini, dalam pelukan Aaron, Roselina menoleh melihat sebuah simbol hitam menjalar dari dahi Zika menuju kedua tangan dan kakinya yang terantai.
Simbol itu bercahaya dan rantai yang mengikat Zika terlepas, karena mengalami rasa kantuk yang luar biasa dengan samar ia melihat tubuh Zika yang bercahaya berjalan kearahnya.
Tangan lembut nan dingin Zika menyentuh kedua pipi Roselina, Zika tersenyum lebar kearah Roselina.
"Terima kasih sudah melepaskanku dari penderitaan ini wahai titisan dewi bulan, aku titip Aaron padamu yah, dan kuucapkan selamat atas kelulusanmu dalam ujian jiwa kuno"
"Kini anda harus kembali, lakukan tugas pertama anda sebagai Helena agung untuk menghentikan insiden Cladis di kerajaan Welf, kalahkan monster Hylosa, kali ini dewi bulan yang akan membimbingmu, semoga berkatmu selalu menyertai dunia moonira hingga akhir"
Setelah mendengar kata-kata Zika dengan samar, akhirnya Roselina tidak bisa menahan rasa kantuk luar biasa yang ia rasakan dan akhirnya Roselina kehilangan kesadarannya.
To be continued....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments