Mansion keluarga Rafael

Malam semakin larut, tapi pikiran Jacob tetap tajam seperti pisau yang siap menusuk kapan saja. Di dalam ruangannya yang remang-remang, ia dan Matt menyusun strategi dengan teliti.

Mansion keluarga Rafael bukan tempat sembarangan. Keamanan di sana sangat ketat, terutama sejak Jacob mulai menyusup sebagai bodyguard Lordan beberapa waktu lalu. Mereka pasti sudah meningkatkan pengamanan setelah beberapa insiden yang terjadi belakangan ini.

"Aku butuh informasi terbaru tentang pergerakan mereka," kata Jacob.

Matt mengangguk dan menyerahkan sebuah tablet.

"Ini rekaman drone yang baru kami ambil tadi sore. Mereka menggandakan jumlah penjaga di gerbang utama dan menambah kamera di sekitar bangunan. Tapi bagian belakang masih bisa kita tembus. Jika kita bergerak cepat dan senyap, kita bisa masuk tanpa terdeteksi."

Jacob mempelajari video itu dengan cermat. Ia melihat berbagai kemungkinan jalur yang bisa mereka gunakan.

'Siapkan tim kecil. Hanya orang-orang terbaik. Aku tak ingin ada kesalahan."

"Siap, bos."

Jacob mengangguk, lalu tatapannya kembali tertuju pada peta yang terhampar di meja. Garis-garis merah menandai jalur masuk dan keluar. Ia telah menunggu selama bertahun-tahun untuk menjatuhkan keluarga Rafael, dan dia tidak ingin gagal.

"Kau boleh pulang, beristirahatlah. Besok kita akan menghadapi hari yang panjang." kata Jacob lagi menyuruh Matt pulang. Lelaki itu mengangguk kemudian keluar dari ruangan Jacob.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Waktu berlalu dengan cepat. Hari yang di tunggu-tunggu Jacob akhirnya tiba juga. Malam ini mereka akan bertarung habis-habisan dengan keluarga Rafael.

Angin malam terasa dingin saat Jacob dan timnya bergerak menuju mansion Rafael. Mereka mengenakan pakaian gelap dan membawa senjata berperedam. Setiap langkah mereka penuh kehati-hatian.

Dari kejauhan, mansion itu tampak megah, dikelilingi oleh pagar tinggi dan penjaga yang berpatroli. Cahaya lampu sorot bergerak-gerak, menerangi area sekitar, tapi Jacob dan timnya sudah tahu celah mana yang bisa mereka manfaatkan.

Matt memberi isyarat.

"Penjaga di sisi kiri baru saja berbalik. Kita punya waktu sepuluh detik."

Tanpa suara, Jacob dan tiga orang lainnya bergerak cepat, memanjat pagar belakang, lalu mendarat di taman kecil di sisi mansion. Mereka berlindung di balik semak-semak, mengawasi pergerakan penjaga lainnya.

Sementara itu di dalam mansion, di kamar yang luas, Kari duduk di tepi tempat tidur, menatap pantulan dirinya di cermin. Sejak ingatannya hilang, ia sering merasa ada yang salah dengan kehidupannya sekarang.

Lordan memperlakukannya seperti trofi. Seorang istri tanpa ingatan, yang hanya dipajang sebagai tanda kemenangan. Tapi hatinya selalu merasa kosong. Ia tidak pernah bahagia hidup dengan laki-laki gila itu. Gila harta, gila kekuasaan, punya kelainan seks, semuanya di menangkan oleh Lordan.

Ia menatap jari manisnya yang memakai cincin pernikahannya dengan Lordan. Entah kenapa, ia merasa seharusnya bukan cincin itu yang ia pakai. Ia selalu merasa kalau dirinya pernah memakai cincin lain di jari manisnya tersebut.

Tiba-tiba ketukan dari luar pintu kamarnya berbunyi. Kari dengan malas turun dari kasurnya dan berjalan ke arah pintu untuk membukanya. Bukan Lordan, karena pria itu tidak pernah mengetuk pintu kalau mau masuk kamar. Aneh juga kalau dia mengetuk pintu saat masuk ke kamar sendiri.

"Selamat malam nyonya Kari," Seorang wanita paruh baya menyapa Kari dengan senyuman tipisnya begitu Kari membuka pintu. Wanita itu adalah pelayan senior di mansion ini. Biasanya melayani Lucas, kakeknya Lordan.

Kalau wanita itu tiba-tiba datang ke sini, itu artinya dia akan di panggil untuk pergi ke ruang utama tempat berkumpulnya semua keluarga.

"Nyonya di suruh ke ruang utama. Tuan Lukas ingin berbicara dengan seluruh anggota keluarga, termasuk cucu menantunya." tuh kan benar.

Kari menghela napas pelan. Ia tidak bisa menolak, meskipun hatinya merasa enggan untuk bertemu dengan keluarga Rafael. Sejak ia menikah dengan Lordan, keluarga ini selalu memperlakukannya seolah ia hanya bagian dari rencana besar mereka, bukan manusia dengan perasaan. Ia tidak pernah benar-benar di anggap sebagai bagian dari keluarga.

Ia melirik cincin di jari manisnya sekali lagi, lalu melangkah keluar dari kamar, mengikuti pelayan itu menuju ruang utama.

Begitu sampai di ruang utama, atmosfer terasa tegang. Kari duduk di sebelah Lordan yang tengah berbicara dengan Lucas Rafael, kepala keluarga ini. Beberapa anggota keluarga lainnya juga hadir, duduk di kursi-kursi mewah yang mengelilingi ruangan.

Saat tatapan Kari bertemu dengan Nicole, wanita itu tersenyum miring seolah merendahkannya. Nicole duduk di sebelah Adam suaminya, tetapi matanya selalu mencuri-curi pandang ke Lordan. Kari mendengus kecil. Nicole sungguh tidak pandai menyembunyikan rasa sukanya kepada Lordan, sekalipun suaminya sedang berada di dekatnya.

Dalam hati Kari menertawakan Nicole. Dia adalah wanita bodoh yang menyukai seorang laki-laki seperti itu, menyukai suami orang yang punya kebiasaan menyimpang.

"Semalam ada yang mencuri benda pusaka keluarga Smith. Itu adalah salah satu benda yang sangat penting untuk keluarga kita. Dan aku memanggil kalian semua untuk mencari tahu, karena semua orang patut di curigai tentang pencurian semalam. Terutama mereka yang bukan darah daging keluarga."

Kari mengernyit. Keluarga Smith saja dia tidak tahu siapa mereka, apalagi benda pusaka yang laki-laki tua itu bilang tadi.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Smg rencana yg disusun rapih jacob menyerang keluarga rafael berhasil membalas dendam,smg jacob berhasil membebaskan kari/siya dr jeratan lordan...

Suasana sangat menegangkan jacob dan anaknya bergerak dgn penuh hati2 dan waspada menghabisi semua sekeluarga rafael...

Smg kari/siya ingatannya secepatnya pulih bertemu dgn noah anaknya,, noah butuh sosok seorang ibu...

Lanjut thor......
semangat selalu...
sehat selalu.....

2025-03-24

9

Ais

Ais

ya Allah sumpah tegang smoga rencana jacob dan timnya berhasil terutama menyekap lordan adam juga situa lucas yg sdh sngt kejam membantai keluarga jacob yg bermarga smith smoga disaat insiden ini terjadi ingatan kari bs kembali walaupun blm sepenuhnya setidaknya ingatna dia ttg pria yg sngt dan mencintainya serta anak yg br saja dia lahirkan bertahun tahun silam kari alis ziya ingat

2025-03-24

2

sum mia

sum mia

semoga Kari bisa di selamatkan dan berkumpul kembali dengan anaknya ( Noah ) dan suaminya ( Jacob ) .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍

2025-03-24

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!