Aura Bintang Biru

Keesokan harinya...

Di pagi hari, Xiao Yuan tampak telah melatih fisiknya dengan beberapa gelang besi di tangan dan kakinya. Keringat telah membasahi pakaiannya dan itu terus berceceran jatuh ke tanah, ini menjelaskan telah berapa banyak gerakan push up yang telah ia lakukan sejak matahari belum terbit.

"Kau telah mencapai lapisan ke delapan dari alam Pondasi, berlatih seperti ini takkan memberikan hasil yang banyak untukmu. Pola inti spiritualmu telah terbentuk di dantianmu saat ini. Dengan begini, berkultivasi dengan energi spiritual dan ramuan adalah pilihan terbaik untuk kultivator yang telah mencapai lapisan ke delapan..." Dari arah pintu, terdengar suara yang familiar dan Xiao Yuan segera menghentikan latihannya.

"Ayah?!.." Xiao Yuan dapat melihat ayahnya yang menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Istirahatlah sebentar, lalu aku akan mengajarkan satu teknik kultivasi yang cocok untukmu..." Xiao Xuan berkata ketika dirinya mulai berjalan mendekati anaknya.

Xiao Yuan kemudian mengangguk dan beristirahat sejenak. Setelah cukup beristirahat, Xiao Yuan segera duduk bersila sesuai arahan ayahnya.

Ketika anaknya telah duduk bersila di atas rerumputan, Xiao Xuan berjongkok di depan anaknya dan menatapnya dengan serius.

"Ini adalah teknik Aura Bintang Biru, teknik kultivasi yang memuat beberapa seni beladiri lanjutan..." Xiao Xuan berkata setelah dirinya menempelkan telunjuknya yang bercahaya di dahi Xiao Yuan.

Saat jari telunjuk ayahnya bercahaya di dahinya, Xiao Yuan dapat merasakan beberapa ingatan yang asing tentang suatu teknik telah masuk secara paksa ke otaknya. Dengan ini, Xiao Yuan dapat merasakan perasaan tidak nyaman di seluruh tubuhnya.

Dalam beberapa menit, Xiao Yuan akhirnya dapat menyerap semua ingatan itu dan ia dapat merasakan perasaan tak nyaman sebelumnya telah menghilang.

"Berkultivasilah sesuai arahan yang ada. Ayah akan memperhatikanmu dari sini..." Xiao Xuan berkata setelah ia melepas jari telunjuknya dan duduk bersila di dekat anaknya.

Di tempatnya, Xiao Yuan telah mengatur nafasnya dan mulai berkultivasi sesuai panduan teknik yang ada di kepalanya.

Xiao Yuan tampaknya melakukan semuanya dengan baik dan lancar, terlihat bahwa aura yang menyelimutinya saat ini secara samar berubah menjadi warna biru berkilauan.

Melihat anaknya yang berkultivasi, Xiao Xuan tampak memberikan tatapan yang serius. "Kemajuannya saat ini terbilang cepat. Aku telah menyegel 'itu', jadi bagaimana dirinya bisa memiliki kemajuan sebanyak ini sekarang?..." Xiao Xuan bergumam pelan.

Setelah beberapa jam berkultivasi di halaman rumahnya, Xiao Yuan akhirnya memperlihatkan tanda-tanda akan mencapai kesuksesan dalam teknik yang sedang ia kultivasi.

Bang!!

Luapan energi biru mengamuk di tubuh Xiao Yuan dan itu memberikan efek yang luar biasa di udara.

Xiao Yuan kemudian membuka matanya dan luapan energi semakin menguat, terlihat ada jejak kilat biru di bola mata Xiao Yuan.

Dengan tatapan kilat birunya, Xiao Yuan menatap udara kosong dan tangan kanannya tampak mengepal erat yang menampakkan urat-urat di tangannya.

"Tinju Bintang Biru!.."

Xiao Yuan memajukan tangan kanannya dan energi bintang biru segera menyembur dan menembak ke arah udara kosong di depan tinjunya.

Meski tak memberikan kerusakan apapun karena itu hanyalah udara kosong, Xiao Yuan dapat merasakan bahwa kekuatan penghancur pada seni beladirinya ini sangatlah luara biasa.

Berdiri di atas rerumputan, Xiao Yuan menatap kedua telapak tangannya dengan ceria. "Luar biasa! Ini bahkan lebih kuat dari jari Qingyuan milik kak Xiao Yang!..." Xiao Yuan tak bisa menahan semangatnya.

"Jari Qingyuan hanyalah seni beladiri tingkat empat sedangkan Tinju Bintang Biru barusan tergolong pada seni beladiri tingkat lima..."

Mendengar jawaban ayahnya, Xiao Yuan melirik ke arah ayahnya dengan semangat. "Dimana ayah mendapatkan teknik ini?! Ini baru seni beladiri pertama, bagaimana dengan seni beladiri ketiganya?!..."

"Ayah mendapatkannya di perpustakaan seni beladiri klan kita saat ayah masih muda..." Xiao Xuan berkata pelan saat ia mulai berdiri dari tempatnya.

Xiao Yuan mengangkat alisnya. "Perpustakaan seni beladiri? Bukankah yang terkuat adalah seni beladiri kelas empat? Sedangkan seni beladiri kelas lima hanya ada di tangan paman pertama?..."

"Itu adalah yang terlihat di permukaan. Saran dari ayah, saat kau mengambil hadiahmu, daripada ke lantai atas lebih baik pergi ke ruang bawah tanah..."

Xiao Yuan mengernyitkan keningnya karena bingung dengan saran ayahnya. "Bukankah yang terbaik ada di lantai atas? Kenapa harus ke ruang bawah tanah?..."

Mendengar kebingungan anaknya, Xiao Xuan memunculkan senyuman tipis di bibirnya. "Kau akan mengerti saat dirimu telah ada disana..."

Kemudian, Xiao Yuan dan ayahnya berpisah. Ayahnya memutuskan untuk kembali ke rumah dan Xiao Yuan kembali melatih tekniknya agar lebih matang.

Tiga hari kemudian berlalu dengan cepat, ini adalah waktu yang di janjikan untuk Xiao Yuan menerima hadiah yang akan diantarkan oleh seseorang. Juga, ia akan mengunjungi perpustakaan seni beladiri hari ini juga.

Xiao Yuan tampaknya telah kelelahan setelah melatih teknik aura bintang biru beberapa hari ini. Ia tampak masih ada di tempat tidurnya meski sinar matahari telah menerpa wajah tampannya.

"Adik, aku datang untuk mengantarkan hadiahmu!..."

Beberapa saat kemudian suara familiar terdengar di luar pintu rumah Xiao Yuan, dengan tak ada sambutan dari ayahnya, telah di pastikan bahwa ayahnya telah keluar sebelum pagi menjemput.

Mendengar suara yang familiar ini, Xiao Yuan agak kaget dan membuka matanya dengan cepat.

"Kakak, aku akan bersiap sebentar..." Ucap Xiao Yuan yang terlihat buru-buru di kamarnya.

Setelah beberapa saat, Xiao Yuan akhirnya keluar dari kediaman dan menunjukkan tampilan pakaiannya yang baru. Itu menunjukkan warna hitam dan pola warna merah yang keren.

Melihat adiknya yang telah siap, Xiao Yang tampak menunjukkan senyuman. "Hehe, adik kau sangat tampan dengan baju ini. Perlu ku kenalkan dengan beberapa gadis?..." Xiao Yang berkata dengan lembut untuk menggoda adiknya tersebut.

"Kakak, jangan bercanda. Aku masih kecil, tak tertarik dengan urusan seperti itu..." Xiao Yuan tersenyum lembut dan menepis godaan kakaknya tersebut.

Xiao Yang menghela nafasnya sebelum dia mengeluarkan sebuah kantung kain dan memberikannya pada Xiao Yuan. "Ini adalah tujuh herbal ramuan tingkat tiga sebagai hadiah untukmu..."

Xiao Yuan kemudian dengan wajah yang semangat dan mata yang berbinar segera meraih kantung kecil tersebut. Senyumannya sekarang telah menjadi senyuman lebar. "Terimakasih kak..."

"Baiklah, ayo kita ke perpustakaan seni beladiri..." Ajak Xiao Yang dan Xiao Yuan segera mengangguk pelan.

Di dalam kediaman klan Xiao yang luas, ada sebuah gedung besar dengan memuat tiga lantai. Ini adalah gedung perpustakaan seni beladiri klan Xiao.

Tempat ini dijaga oleh dua pengawal di pintu masuk dan disetiap lantainya ada satu orang praktisi alam Mendalam sebagai penjaganya.

Di depan pintu masuk, Xiao Yang dan Xiao Yuan berdiri dengan senyuman. Terlihat bahwa Xiao Yuan tak dapat menahan semangatnya karena ini adalah kali pertama dirinya memasuki perpustakaan seni beladiri.

"Ini gedung yang besar..." Xiao Yuan bergumam pelan menunjukkan kekagumannya.

Mendengar adiknya yang bergumam, Xiao Yang hanya tersenyum lembut. "Tunggu sampai kau melihat ke dalamnya..."

"Ayo masuk..." Ajak Xiao Yang dan Xiao Yuan langsung mengangguk setuju.

Saat melangkah ke arah pintu masuk, kedua pengawal yang menjaga segera membungkuk untuk memberi hormat pada kedua tuan muda ini.

Setelah mencapai lantai pertama, Xiao Yuan dapat melihat ruang megah nan luas dengan beberapa rak besar di tengah dan pinggir ruangan besar tersebut.

"Ini hebat..." Ucap Xiao Yuan kagum.

"Ini hanyalah hidangan pembuka, tunggu sampai kau melihat yang teratas..." Ucap Xiao Yang dengan jari telunjuknya yang mengarah ke lantai atas.

Kedua orang ini kemudian melanjutkan langkahnya dan mulai menaiki anak tangga untuk menuju ke lantai selanjutnya.

Di lantai kedua, Xiao Yuan dapat melihat beberapa wajah familiar yang tengah membaca panduan seni beladiri. Itu termasuk Xiao Bai dan Xiao Yu'er.

Pada sudut ruangan, Xiao Yuan manatap seorang laki-laki yang hampir berumur tujuh belas tahun dengan heran. Itu adalah sosok Xingyan pada putaran final kemarin.

"Xingyan?..." Xiao Yuan bergumam dengan bingung. Ini karena sudah jelas bahwa Xingyan bukanlah anggota dengan darah klan Xiao, tapi dirinya sekarang masuk ke lantai dua yang hanya di perbolehkan untuk keturunan klan Xiao saja.

Melihat adiknya yang berhenti tiba-tiba untuk menatap seseorang, Xiao Yang ikut berhenti dan menatap ke arah Xingyan.

"Karena performa dan bakatnya yang bagus pada kompetisi kemarin, klan Xiao memutuskan untuk membiarkan Xingyan memasuki lantai kedua perpustakaan seni beladiri..."

"Selain itu, kau harus memanggilnya Xiao Xingyan sekarang..." Ucap Xiao Yang, dengan perkataan ini, sudah jelas bahwa patriak klan Xiao telah memberikan marga Xiao pada Xingyan.

Setelah mereka berhenti sejenak, kedua kakak beradik ini akhirnya kembali menaiki anak tangga untuk menuju lantai terakhir.

Terpopuler

Comments

Tatmani Oniaka

Tatmani Oniaka

cusss

2025-03-19

0

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Aura Bintang Biru

2025-03-14

1

Lanjjjjjut

2025-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertempuran Besar
2 Xiao Yuan
3 Ayah Yang Cacat
4 Tinju Sembilan Gelombang
5 Batu Misterius
6 Kemenangan Pertama
7 Ikut Perburuan
8 Rampasan Tambahan
9 Keajaiban Batu Misterius
10 Kompetisi Klan
11 Xiao Bai
12 Partai Final
13 Alam Pondasi Lapisan Delapan
14 Kejadian Tak Terduga
15 Akhir Kompetisi
16 Aura Bintang Biru
17 Sebuah Monumen
18 Pamit
19 Xiao Ken
20 Alam Mendalam
21 Qin Li dan Kelompoknya
22 Pohon Persik Giok Merah
23 Induk Ular Sisik Baja
24 Kekhawatiran Seorang Kakak
25 Insiden Kebun Kayu Besi
26 Pertemuan Klan
27 Kantung Kongjian
28 Perjalanan Pulang Yang Tegang
29 Musuh Yang Sulit
30 Jalan Buntu
31 Tuan Muda ini bernama Jian Yin
32 Alam Mendalam Tahap Lanjut
33 Fisik Permata Guntur
34 Kemalangan Klan Xiao
35 Aksi Di Malam Hari
36 Bantuan Qin Li
37 Kami Juga Akan Bertarung
38 Xue Tang
39 Kekalahan Xue Tang
40 Kita Akhiri Saja Disini
41 Mencari Informasi
42 Seorang Pemuda Konyol
43 Makam Ahli Kesengsaraan
44 Teratai Petir Biru
45 Tombak Sisik Emas
46 Terobosan Baru
47 Segel Keajaiban Bintang
48 Inti Kesengsaraan
49 Pertarungan dan Hinaan
50 Rasa Bersalah dan Pelatihan
51 Di Mulainya Aksi Balas Dendam
52 Kekuatan Terakhir Aula Darah Malam
53 Lima Terkuat Kota Xuan ; Cang Lei
54 Penyesalan Cang Lei
55 Tombak Guntur Dari Barat
56 Gurun Kesedihan
57 Xue Dingtian
58 Pangeran Qin Huang
59 Dimensi Petir Tak Berujung
60 Anggrek Petir dan Sungai Herbal
61 Dua Hukum Menjadi Satu
62 Jantung Naga
63 Dewa Naga Kehancuran
64 Sang Pewaris
65 Dua Garis Keturunan Tertinggi
66 Turun dan Lawan Aku!
67 Serangan Yang Gagal
68 Benturan Kekuatan Yang Hebat.
69 Pertarungan Yang Terhenti
70 Seni Beladiri Suci, Kehendak Seribu Pertarungan
71 Seni Beladiri Yang Tidak Lengkap
72 Hasil Hebat Ling Taishang dan Qin Huang
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Pertempuran Besar
2
Xiao Yuan
3
Ayah Yang Cacat
4
Tinju Sembilan Gelombang
5
Batu Misterius
6
Kemenangan Pertama
7
Ikut Perburuan
8
Rampasan Tambahan
9
Keajaiban Batu Misterius
10
Kompetisi Klan
11
Xiao Bai
12
Partai Final
13
Alam Pondasi Lapisan Delapan
14
Kejadian Tak Terduga
15
Akhir Kompetisi
16
Aura Bintang Biru
17
Sebuah Monumen
18
Pamit
19
Xiao Ken
20
Alam Mendalam
21
Qin Li dan Kelompoknya
22
Pohon Persik Giok Merah
23
Induk Ular Sisik Baja
24
Kekhawatiran Seorang Kakak
25
Insiden Kebun Kayu Besi
26
Pertemuan Klan
27
Kantung Kongjian
28
Perjalanan Pulang Yang Tegang
29
Musuh Yang Sulit
30
Jalan Buntu
31
Tuan Muda ini bernama Jian Yin
32
Alam Mendalam Tahap Lanjut
33
Fisik Permata Guntur
34
Kemalangan Klan Xiao
35
Aksi Di Malam Hari
36
Bantuan Qin Li
37
Kami Juga Akan Bertarung
38
Xue Tang
39
Kekalahan Xue Tang
40
Kita Akhiri Saja Disini
41
Mencari Informasi
42
Seorang Pemuda Konyol
43
Makam Ahli Kesengsaraan
44
Teratai Petir Biru
45
Tombak Sisik Emas
46
Terobosan Baru
47
Segel Keajaiban Bintang
48
Inti Kesengsaraan
49
Pertarungan dan Hinaan
50
Rasa Bersalah dan Pelatihan
51
Di Mulainya Aksi Balas Dendam
52
Kekuatan Terakhir Aula Darah Malam
53
Lima Terkuat Kota Xuan ; Cang Lei
54
Penyesalan Cang Lei
55
Tombak Guntur Dari Barat
56
Gurun Kesedihan
57
Xue Dingtian
58
Pangeran Qin Huang
59
Dimensi Petir Tak Berujung
60
Anggrek Petir dan Sungai Herbal
61
Dua Hukum Menjadi Satu
62
Jantung Naga
63
Dewa Naga Kehancuran
64
Sang Pewaris
65
Dua Garis Keturunan Tertinggi
66
Turun dan Lawan Aku!
67
Serangan Yang Gagal
68
Benturan Kekuatan Yang Hebat.
69
Pertarungan Yang Terhenti
70
Seni Beladiri Suci, Kehendak Seribu Pertarungan
71
Seni Beladiri Yang Tidak Lengkap
72
Hasil Hebat Ling Taishang dan Qin Huang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!