Nero dan Theresa terkejut mengetahui Noelle mendengar percakapan mereka. Noelle menatap curiga pada mereka berdua karena terlihat seperti merahasiakan sesuatu, Theresa memikirkan alasan yang cocok untuk dikatakan pada Noelle dan dia teringat bahwa dia menerima undangan pesta dari keluarga Corianta.
"Ehem, maksud dari rencana yang kami bicarakan adalah perencanaan untuk Yuki menjadi pengawal mu saat pesta keluarga Corianta nanti, benarkan sayang?."
"Aahh iya-iya, karena itulah aku agak sedikit keras tadi pada Yuki, itu karena dia bisa melindungi mu nanti."
Terdengar mencurigakan, namun pada akhirnya Noelle menerima pernyataan mereka dan pergi. Keduanya menghela nafas lega. Theresa menyikut Nero agar dia tidak lagi gegabah mengatakan rencana mereka itu.
Di dalam kamarnya, Yuki kembali sadar dan memegang bagian perutnya. Dia tidak menyangka bahwa Nero benar-benar serius untuk latihan tadi. Disaat Yuki sedang asik memeriksa kondisi tubuhnya, seseorang mengetuk pintu kamarnya lalu langsung membukanya, ternyata orang itu adalah Noelle.
"Kamu sudah sadar?."
"Yeah, tidak ada luka serius."
"Kalau begitu baguslah, karena kakak bilang nanti kita akan pergi ke pesta keluarga Corianta."
Yuki yang mendengar itu terheran, untuk apa dia ikut dalam pesta para bangsawan. Terlebih lagi Yuki membenci keluarga Corianta karena pada zaman Yuki, mereka adalah anjing dari keluarga Nexorian.
"Bagaimana jika aku menolak?."
"Aku tidak masalah, tapi Theresa tidak akan menerimanya semudah itu."
Yuki menganggukkan kepalanya. Dia tahu betapa keras kepalanya Theresa, apalagi ini menyangkut dirinya, terlebih lagi Theresa nampaknya memiliki niat khusus pada dirinya saat tiba di mansion ini. Yuki menjadi semakin waspada dan berusaha tidak terlalu dekat pada Theresa.
"Noelle aku punya pertanyaan padamu."
"Apa?."
"Apa kau pernah bertemu dengan saudaranya Nero?."
Noelle sedikit kaget dengan pertanyaan Yuki yang tiba-tiba bertanya tentang saudaranya Nero. Salah satu alasan Yuki menanyakan keberadaan saudara Nero adalah karena Yuki merasa bahwa Nero seperti menyembunyikan sesuatu saat dia bercerita tadi. Apa hal buruk menimpa saudaranya atau apa Yuki tidak tahu.
"Aku tidak pernah bertemu dengannya, tapi aku mendengar kabar bahwa kakaknya Nero yaitu Richard Vermilion melakukan rencana pembunuhan pada ayahnya sendiri."
Mendengar itu, Yuki merasa sedikit terguncang. Pantas saja raut wajah Nero berubah menjadi sedih saat menceritakan kakaknya. Bagaimana tidak, orang yang begitu dia kagumi berusaha untuk membunuh ayahnya sendiri, hal itu pasti benar-benar menyakitkan bagi Nero.
"Omong-omong aku ingin tahu, kenapa kamu tiba-tiba menanyakan hal ini?."
Yuki tersadar dari lamunannya dan mengatakan bahwa dia hanya penasaran karena tadi Nero bercerita tentang saudaranya. Noelle pun menganggukkan kepalanya dan beranjak pergi dari kamar Yuki.
"Kalau kamu ada pertanyaan temui saja aku, aku sedikit menyukaimu. T-tentu saja sebagai pengawalku!."
Noelle menutup pintu kamar Yuki lalu pergi. Yuki yang melihat tingkah laku Noelle yang beranjak berubah padahal kemarin dia begitu agresif.
"Sepertinya dia tipe gadis yang malu-malu kucing."
Matahari sudah berada di atas kepala, siang yang terik ini membuat Yuki beranjak dari tempat tidurnya dan pergi keluar kamar. Dia melihat sekelilingnya yang tampak sepi, biasanya para pelayan sibuk lalu-lalang menyiapkan makan siang, namun hari ini tidak terlihat satupun.
Yuki berjalan ke arah ruang makan dan melihat tuan Ryuumi yang sedang duduk membaca koran digital sambil meminum kopi. Yuki berniat menghampirinya dan menyapa, namun mengingat sifat tuan Ryuumi yang tampak dingin padanya, Yuki mengurungkan niatnya dan berniat untuk kembali ke kamarnya.
"Begitukah sifatmu pada tuan rumah ini penjaga?."
Ucapan Ryuumi membuat bulu kuduk Yuki berdiri seperti sedang diinterogasi. Yuki pun berjalan ke arah meja makan dan memulai basa-basi.
"Anda terlihat senang tuan Ryuumi."
"Ah iya, tim baseball favoritku berhasil lolos menuju grand final, aku jadi sedikit senang."
"K-kalau begitu aku ucapkan selamat."
Suasana benar-benar canggung, Yuki berusaha mencari topik untuk dibahas namun dia khawatir bahwa topik yang dia bahas akan dianggap tidak masuk akal. Ditengah keheningan ini, Nero muncul dan sedikit terkejut melihat Yuki dan Ryuumi berada dalam satu ruangan.
"Wah sepertinya ini pemandangan yang tidak biasa."
"Nero? Sejak kapan kamu ada disini?."
"Hahaha apa paman lupa bahwa aku datang kemari setiap hari untuk melatih Noelle."
"Ahaha aku benar-benar lupa, sepertinya aku sudah terlalu tua."
Mendengar percakapan mereka, Yuki berusaha untuk pergi dari situasi ini. Disaat Yuki berniat ingin pergi, Nero memanggil namanya dan membuat Yuki gagal untuk pergi.
"Oh iya paman, aku juga melatih Yuki loh, bagaimana keadaanmu Yuki? Apa tadi terasa sakit?."
"Ahaha ah, sedikit."
"Oh kalau begitu baguslah, putri ku perlu orang yang kuat untuk bisa menjaganya, terus latih dia Nero."
Nero pun mengangguk dengan penuh semangat sambil memegang pundak Yuki. Setelah itu Ryuumi pamit meninggalkan mereka berdua.
"Kenapa kau gemetaran seperti itu?."
"Sepertinya aku akan demam."
"Hahahaha kamu benar-benar orang yang menarik, oh ya Yuki bersiaplah besok pagi, karena aku akan melatih mu lebih keras dari hari ini."
Yuki mengangguk dengan wajah percaya diri, setelah itupun Nero pergi meninggalkan Yuki sendirian. Yuki akhirnya merasa sedikit bebas dan berniat untuk kembali ke kamarnya.
Saat dia hendak kembali ke kamarnya, dia melihat Theresa sedang berbicara dengan seseorang di telepon. Yuki dengan cepat bersembunyi dan menguping pembicaraan mereka.
"Tenang saja, waktunya sudah tidak lama lagi, hanya perlu beberapa sedikit latihan lagi maka dia akan siap untuk melakukannya."
Yuki yang mendengar itu menjadi bertanya-tanya siapa yang ditelpon Theresa, dan apakah dia yang dimaksud Theresa adalah dirinya, karena mendengar kata latihan persis seperti dirinya yang sedang berlatih dibawah ajaran Nero.
Yuki berjalan seolah tidak mendengar apa-apa, Theresa yang melihat itupun mengakhiri percakapan mereka dan menutup telepon.
"Yuki, kamu darimana saja? Aku tadi ke kamarmu tapi kamu tidak ada di sana."
"Oh, aku baru saja dari ruang makan dan berbicara dengan tuan Ryuumi dan juga Nero."
"Begitu ya, pantas saja Nero tadi lewat dan bilang kamu ada di ruang makan."
Mendengar ucapan Theresa, kecurigaan Yuki perlahan tumbuh. Jika Nero mengatakan bahwa dia ada di ruang makan pada Theresa, mengapa Theresa kembali bertanya darimana saja dirinya. Entah itu basa-basi belaka atau apa, Yuki tidak tahu.
"Oh ya Yuki, aku dengar luka mu cukup parah dari para pelayan, pastikan kamu istirahat yang cukup malam ini ya?."
Theresa pergi meninggalkan Yuki dengan senyum di wajahnya, namun Yuki tahu bahwa senyumnya itu adalah sebuah topeng yang digunakan Theresa untuk menutup sifat aslinya.
"Istirahat yang cukup itu maksudnya siapkan dirimu untuk malam ini kan?."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
MirotaEN
TSUNDERE JANCOQ LANGSUNG NYATAIN AJA WOYYY
2025-03-27
1
MirotaEN
NOELLE AH AH AH🥰🥰🥰🥰🥰
2025-03-27
1