Keluarga Bangsawan yang Aneh

"Baiklah kita mulai lelangnya dimulai dari anak ini."

Wajah Yuki terlihat panik disaat pembawa acara menunjuk kurungannya, dia terlihat memberontak dan berusaha untuk melepas borgolnya, sang pembawa acara pun mendekat dan berbisik kepadanya.

"Berhenti memberontak nak, tidak ada gunanya jika kau sudah tertangkap oleh kami."

Sang pembawa acara pun melanjutkan bicara nya dan mulai menawarkan harga yang akan dilelang. Beberapa orang mulai menawarkan harga yang beragam mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi, orang-orang yang hadir pun saling beradu hingga pada akhirnya seorang wanita dengan penampilan cantik dan anggun pun berdiri mengangkat tangan dan berteriak.

"500 juta Credit dan aku akan mengambil anak itu."

Semua orang yang hadir pun tercengang dengan harga yang ditawarkan wanita itu, bagaimana mungkin dia rela mengeluarkan 500 juta Credit hanya untuk seorang bocah yang terlihat tak berdaya itu. Suasana menjadi hening, tampaknya tidak ada yang berani menawarkan harga yang lebih tinggi dari wanita itu.

"Ehem baiklah, karena tidak ada lagi penawar lain maka nona cantik akan mendapatkan bocah ini."

Wanita itu naik ke atas panggung dan mendekati Yuki dengan senyuman yang lembut, Yuki dengan wajah pasrah hanya bisa diam dan merelakan dirinya menjadi seorang budak oleh seorang wanita cantik yang nampaknya adalah seorang bangsawan.

"Sepertinya aku akan dipekerjakan secara paksa dan tidak manusiawi, sadarlah Yuki lihat senyumannya, itu bisa menipu segalanya."

Para pekerja lainnya muncul dan membuka kurungan serta melepaskan borgol yang menahan Yuki, dengan wajah yang pasrah, Yuki tidak bisa menatap wajah wanita itu. Wanita itu menepuk pundaknya.

"Jangan khawatir, aku tidak akan menyakitimu kok."

Senyuman wanita itu hampir membuat Yuki tergoda dengan perkataannya, namun dengan cepat dia menepuk wajahnya agar sadar dari tipu daya wanita ini.

"Fufufu kamu lucu sekali, sekarang ayo kita pergi."

Wanita itupun pergi keluar dari tempat pelelangan itu disusul oleh Yuki yang mengikutinya dari belakang. Yuki mencoba untuk kabur namun di sekelilingnya dia melihat banyak sekali penjaga, nampaknya wanita ini adalah seorang bangsawan.

"Apa kau seorang bangsawan?."

Wanita itu terkejut dan berbalik menghadap Yuki sambil menggaruk kepalanya dengan wajah seperti orang ceroboh. Terlihat seperti orang bodoh, namun Yuki tidak bisa menyangkal bahwa wanita ini adalah orang yang kaya, dia bahkan tidak segan mengeluarkan 500 juta Credit hanya untuk membelinya. Wanita itu memegang dada nya dan mulai memperkenalkan dirinya.

"Maaf kalau aku lupa memperkenalkan diri, namaku Theresa Clorish. Putri pertama dari keluarga Clorish, salam kenal."

Senyuman Theresa membuat wajah Yuki memerah, Yuki berusaha untuk tetap tenang dan memperkenalkan dirinya dengan nada yang dingin.

"Nama ku Nagu-- bukan, namaku adalah Yuki."

"Hanya Yuki? Apa kamu tidak memiliki nama keluarga?."

"Sayang sekali sepertinya tidak. Aku hanya seorang anak yatim piatu, orang-orang memanggil ku Yuki karena aku ditemukan di dalam tumpukan salju dan hampir mati."

Theresa merasa iba dan terlihat ingin menangis, namun dia berusaha menahan air matanya. Yuki terkejut bahwa dia tidak menyangka cerita palsu nya berhasil meyakinkan hati Theresa bahwa dia anak yang malang.

"Dasar bodoh, bagaimana bisa kau percaya dengan cerita yang aku buat itu."

Theresa tiba-tiba memeluk Yuki dengan erat, Yuki tidak bisa bernafas karena dihimpit oleh dada milik Theresa dan dia berusaha untuk melepaskan diri dari pelukannya.

"Huaaa cerita mu benar-benar menyedihkan Yuki."

"Nona Theresa tolong lepaskan aku, aku tidak bisa bernafas."

"Untung saja aku membeli mu, lalu kamu bisa merasakan kehangatan sebuah keluarga."

Yuki terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Theresa, sebuah keluarga, sama seperti perkataan seorang pria di mimpi nya saat dia pingsan sebelumnya. Theresa melepaskan pelukannya kemudian menyuruh Yuki untuk masuk ke dalam mobil.

"Masuklah Yuki, kita akan pulang ke sebuah tempat yang kita sebut sebagai rumah."

Theresa menyuruh para penjaga nya untuk kembali, mobil pun mulai berjalan dengan tidak begitu cepat. Dari pengamatannya Yuki dapat memastikan sifat dari Theresa adalah orang yang sangat ceria dan bersemangat, dia terlihat sangat baik namun sangat mudah untuk dimanfaatkan.

Setelah perjalanan yang cukup memakan waktu, akhirnya mereka tiba di sebuah mansion besar dengan halaman yang sangat luas, hamparan rumput hijau yang segar membuat siapapun yang melihatnya ingin berbaring disana, termasuk Yuki.

"Selamat datang di rumah keluarga Clorish."

"Ini terlalu besar untuk disebut rumah."

Mereka keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu depan mansion, disaat mereka berjalan, terlihat seorang gadis dengan wajah marah dan tangan dilipat menunggu di depan pintu. Theresa pun berlari dan menghampiri gadis itu kemudian memeluknya.

"Woahhh Noelle, kamu tidak sabar untuk bertemu penjaga mu ya?."

"apa maksud kakak? Aku tidak perlu seorang penjaga! Kakak sendiri yang repot-repot mencarinya untuk ku!."

Yuki menghampiri kakak beradik itu dengan santai, Noelle dengan sikap waspada memandang Yuki dengan tatapan tajam. Noelle memperhatikan Yuki dari kepala hingga kaki, hingga dia menyadari sesuatu.

"Kamu, apa kamu seorang gelandangan?."

"Benar."

Dengan marah Noelle mencengkram pundak kakaknya dan berteriak kepadanya membuat Yuki tidak berani berkata sepatah kata pun.

"Kakak kenapa membawa gelandangan ke rumah kita? Kita ini bangsawan tidak perlu orang seperti dia."

Theresa hanya tertawa mendengar ocehan adiknya itu kemudian mengusap kepala Noelle untuk menenangkannya. Benar saja, Noelle yang awalnya dikuasai amarah perlahan menjadi tenang berkat usapan itu, sepertinya Theresa adalah seorang penyihir begitu juga keluarga ini.

"Tenang saja kedepannya pasti kalian akan menjadi teman, atau mungkin lebih dari itu."

Perkataan Theresa membuat Yuki dan Noelle bertatapan dan wajah keduanya pun memerah. Yuki dengan sigap menutup wajahnya menggunakan tangan namun tidak bagi Noelle, justru dia kembali berteriak dan mengoceh kepada kakaknya.

Ditengah perdebatan itu muncul seorang pria muda yang rupawan dengan postur tubuh yang kekar dan tinggi dari belakang mereka.

"Ada ribut-ribut apa ini?."

"Wahh Nero!!!."

Theresa berlari dan memeluk Nero hingga membuat mereka berdua jatuh ke tanah, Yuki melihat tingkah mereka memasang wajah terkejut seakan tidak percaya tingkah laku para keluarga bangsawan ini. Theresa akhirnya bangkit dari tubuh Nero dan membantu nya untuk berdiri, Theresa kemudian menjelaskan hal terjadi pada Nero. Nero mengangguk paham dan kemudian berjalan ke arah Yuki kemudian memperkenalkan dirinya.

"Jadi kamu adalah pengawal nona Noelle, perkenalkan namaku adalah Nero Vermilion, putra kedua dari keluarga Vermilion sekaligus tunangan nona Theresa."

"Siapa yang kau sebut pengawalku!?!."

Noelle membantah pernyataan Nero dengan kesal, akhirnya dia pergi meninggalkan mereka dan masuk ke dalam mansion tanpa meninggalkan sepatah kata pun.

"Maaf ya Yuki, sifat adikku memang seperti itu. Tapi nanti juga sifatnya itu perlahan menjadi lembut jika kalian sudah saling mengenal."

"Baiklah aku paham, omong-omong alasan mu membeli ku itu supaya aku dipekerjakan sebagai penjaga nona Noelle?."

"Dibilang sebagai penjaga juga tidak salah, sebenarnya aku membeli mu agar kamu menjadi temannya."

Yuki terlihat heran dengan maksud Theresa, menjadi seorang teman dari gadis yang terlihat tidak ramah itu kelihatan mustahil baginya.

"Nona Noelle adalah orang yang tertutup, dia tidak memiliki satupun teman selain Theresa dan para pembantu. Mungkin karena itulah Theresa membeli mu untuk menjadi teman nona Noelle."

"Untuk menjadi temannya aku akan berusaha semaksimal mungkin, tapi untuk menjadi seorang penjaganya kurasa itu agak sulit karena aku tidak bisa bertarung."

Nero dan Theresa tersenyum mendengar ucapan Yuki, Nero menepuk pundak Yuki dan membisikkan sesuatu padanya, Yuki tampak terkejut dengan hal yang diucapkan Nero dan terlihat bersemangat mendengarnya, Nero kemudian melihat jam di tangannya dan terlihat panik.

"Baiklah karena ini sudah waktunya jam makan siang aku pulang dulu, sampai jumpa kalian berdua."

Nero pun berjalan pergi meninggalkan kediaman keluarga Clorish. Theresa pun mengajak Yuki untuk masuk ke dalam untuk ikut makan siang keluarga Clorish, awalnya Yuki menolak namun akhirnya dia harus setuju karena paksaan dari Theresa. Perjalan Yuki di masa lalu sebagai anggota keluarga Clorish pun dimulai.

Terpopuler

Comments

MirotaEN

MirotaEN

ah ah ah

2025-03-05

1

MirotaEN

MirotaEN

Kejam banget Yuki😭

2025-03-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!