Di Pantai

Joko terlihat bingung,

dengan situasi saat itu.

Joko bertanya pada diri sendiri apa benar ya? Yang di bilang Bulek Siti!? Mbak Rani suka sama aku?.

"Lho..!

malah ngelamun," Siti menegor Joko yang terlihat ngelamun.

Bulek Siti terlihat menoleh kebelakang melihat sekelilingnya setelah itu kembali melihat Joko dan berbisik pada Joko.

"Nak Joko, sebenernya aku mau ngomong sama Rani kalau parmin selingkuh,

tapi aku ga tega bilangnya," Siti berbisik pada Joko.

"Hayo Bulek! napa kok bisik-bisik?"Rani melihat Bulek Siti berbisik-bisik dan menegornya.

"Itu lho anu.. aku mau nanya sama nak Joko,

Ini rencana mau nginep sini atau enggak?"Bulek siti terlihat gelisah dengan jawabannya.

"Masak mau tanya gitu aja pake bisik-bisik?"

Rani merasa ada yang aneh dengan buleknya.

"Nanti bis Maghrib aja ya Ko, pulangnya?" ungkap Rani.

"Terserah Mbak,"

Joko menjawabnya.

"Mau liat pantai ga Ko?"

"Ayok!"Joko terlihat bersemangat.

Setelah pamit dengan Bulek Siti, Rani dan Joko berjalan keluar menuju pantai yang tidak jauh dari rumah Bulek Siti.

Yang hanya sekitar lima ratus meteran dari bibir pantai.

Sore itu banyak wisatawan yang datang ke sana.

Rani dan Joko memilih duduk di tepi pantai .

Joko merasa banyak laki-laki yang melirik ke Rani.

Begitu pula Joko,

Yang secara diam-diam memperhatikan Rani.

Joko bertanya dalam hati,

apa iya mbak rani suka sama aku?

Apa iya mas Parmin selingkuh?.

Banyak pertanyaan yang tersimpan di benak Joko.

"Ko, kamu suka ga kepantai?" Rani bertanya pada Joko sambil melihat ke pantai.

"Suka Mbak,

aku ke pantai mungkin baru tiga kali ini Mbak, dulu sekali pas bapak ku belum cerai sama ibuku, kayaknya pas awal sekolah sd.

Terus yang kedua pas ada piknikan pas di desa,

dah lama sekali pokoknya,

aku rada-rada lupa,

kayaknya juga pas bapakku belum cerai, ini yang ketiga," Joko merinci.

"Kalau Mbak Rani berapa kali?," tanya Joko.

"Wah, kalau aku ya, banyak kali sampai lupa aku.

Ko bulek Siti tadi, bisik-bisik apa sama kamu?

kayaknya ga mungkin bisik-bisik cuma mau tanya nginep atau ga nginep," Rani penasaran.

Joko terlihat bingung menjawabnya.

"Anu Mbak Itu tanya itu,"

"Itu," Rani mengkerutkan alisnya.

"Itu yang mana?

Aneh," tanya Rani kembali.

Joko merasa bingung menjawabnya,

dan memutar otak, agar bisa bagaimana menjawabnya.

Joko menarik nafas panjang, dan seketika itu tersenyum karna menemukan ide.

"Ya, Sini Mbak tak bisikin,"

Joko menoleh ke arah Rani.

Rani yang melihat Joko seperti ingin berbisik ke dirinya pun mendekat kearah Joko.

Joko mendekat kan mulutnya ke arah Rani dan berbisik.

"Anu Mbak,

Bude bilang kalau mbak Rani...."

Joko menghentikan jawabannya.

"Apa..?

Wahhh..!!

Nyebelin!!"

Rani merasa di kerjain dan memukul pundak Joko dengan tangannya.

Joko mendekatkan nya lagi mulutnya dan mulai berbisik.

"Anu Mbak,

Bulek tadi bilang.... Mbak..."

Rani mencengkram lengan Joko dengan kuat, terlihat wajah Rani yang serius,

Rani tidak ingin dikerjain untuk ke dua kalinya.

Joko terlihat menyerah.

"Mbak... Cantik.."

Joko menatap Mbak Rani,

Seketika wajah Rani yang serius memudar, dan menjadi malu, tangan yang mencengkram Joko mengendor, Rani merasa berbunga-bunga mendengarnya,

Joko memandang Mbak Rani setelah itu kembali melihat pantai.

Alangkah terkejutnya Joko

melihat ada ombak yang besar sampai kearahnya.

Joko segera menggapai tangan Mbak Rani dan mengangkatnya.

Tetapi karna telat, akhirnya Joko dan Rani jadi terkena air ombak itu."

"Yaa!!"

"Jadi basah deh gimana ini Ko? ga bawa baju ganti lagi."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!