6. Bersedia

"Kau tidur di sana!" ucap Calia sembari menunjuk sofa yang berada di ruang tamu Apartemennya.

"Terima kasih, Calia. Aku sangat terbantu malam ini. Setidaknya aku tidak tidur di jalanan," sambut Ronan.

Calia menghembuskan napas panjang, memikirkan ulang keputusan yang sudah ia buat dengan membawa orang asing masuk ke dalam Apartemennya. Akan tetapi hatinya menolak untuk mengabaikan pria itu ketika Ronan mengatakan tidak memiliki tempat untuk pulang. Memilih hotel pun bukan keputusan tepat menurutnya yang mana staf hotel tentu akan mengenali siapa dirinya.

"Aku akan mencari sewaan lain besok," ucap Ronan lagi.

"Apakah kau benar-benar menghabiskan seluruh uangmu untuk Retha? Sungguh sulit dipercaya," sahut Calia.

"Aku menjadi orang bodoh dan sekarang aku menyesalinya," jawab Ronan.

Calia kembali diam, mengamati sosok Ronan yang kini berdiri di depannya dengan tetap membawa kotak kaca berisi ratusan origami bintang di tangannya.

"Jika kamu ingin makan sesuatu, kamu bisa mengambilnya sendiri di kabinet dapur. Ada beberapa minuman kaleng juga di lemari pendingin yang bisa kamu nikmati, aku ingin tidur," ucap Calia.

"Calia..."

Suara lembut Ronan yang memanggil Calia disertai meraih tangan wanita itu membuat langkah Calia saat melewati Ronan terhenti dan berbalik menghadap Ronan.

"Jika kamu membutuhkan teman untuk bicara, aku bersedia menjadi pendengar untukmu," ucap Ronan.

Calia tersenyum, jelas itu terlihat sebuah lengkungan patah dalam penglihatan Ronan.

"Aku baik-baik saja, aku hanya ingin tidur lebih cepat," jawab Calia.

"Pria di pesta tadi, dia direktur dari agensi tempatmu bekerja bukan? Apakah kamu akan tetap berada di sana?" tanya Ronan hati-hati.

"Malam ini adalah malam terakhir aku menjadi bagian dari Silvester Group, aku akan menyerahkan surat pengunduran diriku besok," jawab Calia.

"Aku memang tidak tahu banyak tentang pekerjaanmu sebagai model, tapi aku pernah mendengar seorang model atau penyanyi akan mendapatkan pinalti jika mengundurkan diri sebelum kontrak berakhir, apakah itu benar?" tanya Ronan.

"Itu benar, dan itu akan menjadi urusanku, kamu tidak perlu memikirkannya." jawab Calia seraya menepis tangan Ronan darinya.

"Selamat malam, Ronan,"

Ronan bernapas sejenak, menatap punggung Calia sampai wanita itu menutupi pintu kamar serta menguncinya. Satu tangannya segera mengeluarkan ponsel seraya meletakkan kotak yang ia bawa di meja untuk menghubungi seseorang yang sangat ia percaya.

.

.

.

Aroma masakan yang menguar di udara membuat pintu kamar Calia terbuka pada pagi harinya, menjulurkan kepala dengan handuk di kepala menutupi rambut yang masih setengah basah sembari mengendus aroma yang tidak biasa.

Calia melangkah keluar, memastikan indra penciumannya memang menangkap aroma sedap masakan, salah satu hal yang sangat jarang ia lakukan.

"Selamat pagi,"

Calia tertegun, melihat Ronan menyapa dengan senyum mengembang sembari menumis sesuatu. Kemeja putih berlapis apron itu bahkan terlihat berbeda hanya karena Ronan yang mengenakannya.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Calia.

"Aku hanya ingin melakukan sesuatu sebagai ucapan terima kasih. Kuharap kamu tidak keberatan jika aku membuatkanmu sesuatu untuk sarapan," jawab Ronan.

"Kamu bisa menyelesaikan rutinitasmu lebih dulu, ini akan selesai sebentar lagi," Ronan berkata lagi.

Calia mengangguk, berbalik dan kembali ke kamarnya. Alih-alih mempersiapkan diri untuk sarapan, wanita itu justru meraih ponselnya, membaca sekali lagi berita tentang dirinya yang sudah tersebar di media sosial.

[[ "Calia Katarina dicampakkan kekasihnya dan memilih pergi bersama mantan tunangan temannya sendiri,"

"Hubungan Calia Katarina bersama direktur dari Silvester Group berakhir di malam pesta ulang tahun Retha Agatha,"

"Mantan tunangan dari Retha Agatha ternyata seorang kurir, dan dia menjalin hubungan asmara bersama Calia Katarina,"

"Calia Katarina membawa seorang pria ke Apartemennya sendiri, hubungan apa yang mereka miliki?"

"Seorang kurir bisa menjalin hubungan manis bersama model Calia Katarina,"

"Model Calia Katarina ternyata menjalin hubungan asmara bersama seorang kurir," ]]

Semua berita tersebar begitu cepat hanya dalam waktu satu kali dua puluh empat jam. Dengan menyertakan begitu banyak foto dirinya besama Ronan yang berjalan di belakangnya tanpa adanya adegan manis. Serbuan berbagai macam komentar pun mulai membanjiri setiap artikel yang ada.

Calia meletakkan telapak tangan pada wajahnya disertai hembusan napas pelan. Max yang terus-terusan menghubungi dirinya tadi malam menjadi beban tersendiri yang tidak bisa ia abaikan. Tak bisa ia pungkiri, cinta itu masih ada di dalam hatinya.

"Calia..."

Suara panggilan Ronan disertai ketukan pintu membuat Calia tersentak.

"Apakah terjadi sesuatu?"

"Tidak, tunggu sebentar," Calia menjawab.

Calia segera menyelesaikan rutinitas paginya, melangkah keluar kamar untuk menikmati sarapan bersama seseorang untuk pertama kali.

Mereka menikmati sarapan dalam diam, memikirkan hal berbeda dalam benak masing-masing.

Penawaran yang diberikan Ronan sudah ia pikirkan sepanjang malam, serta bagaimana cara cepat untuk membungkam media sekaligus membalik keadaan.

"Aku ingin mengatakan sesuatu,"

"Aku ingin mengatakan sesuatu,"

Baik Ronan maupun Calia saling mengunci pandangan setelah mengucapkan satu kalimat yang sama.

"Kamu bisa bicara lebih dulu," ucap Ronan.

Calia menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan.

"Aku setuju untuk menikah denganmu,"

...>>>>><<<<<...

.

.

Max menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya secara berulang, menghembuskan napas kasar saat menatap pintu ruangannya yang tak kunjung dibuka.

"Bisakah kita bertemu?"

"Tidak!" suara tegas Calia terdengar jelas melalui ponsel yang Max tempelkan di telinga dan berakhir dengan panggilan putus secara sepihak.

Max kembali menghubungi Calia saat ia berada di dalam kamar, tak peduli jam berapa saat itu hingga puluhan panggilan ia lakukan hanya untuk meminta bertemu.

Semua panggilannya berakhir sia-sia. Akan tetapi, pagi ini pesan yang ia terima dari Calia membuat dirinya yakin Calia masih mencintainya.

"Aku akan menemuimu siang ini di ruanganmu,"

Max membaca kembali pesan yang ia terima, melirik pada jam yang tertera sampai suara ketukan pintu terdengar.

"Masuk!"

Max segera berdiri, melangkah mendekat pada wanita yang baru saja masuk ke dalam ruangannya dan menarik wanita itu ke dalam pelukan setelah wanita itu menutup pintu.

"Lepas!" Calia mendorong tubuh Max menjauh.

Dorongan Calia hanya membuat Max menegakkan tubuhnya, menatap lembut wanita yang kini berdiri di depannya hingga menumbuhkan tanda tanya besar dalam benak Calia.

Bagaimana tidak? Max memberikan tatapan hangat yang telah menghilang sejak lama, tersenyum lembut dan penuh cinta.

"Aku_" Max menunduk dalam-dalam, meraih kedua tangan Calia.

"Pertama, aku ingin minta maaf padamu. Aku tahu apa yang sudah aku lakukan menyakiti hatimu, tapi bukan itu niatku,"

"Aku terjebak dalam keadaan sulit, Calia. Ayahku yang terus menekanku mengurus perusahaan ini, dan dia yang terus menggodaku. Percayalah padaku, sayang. Aku tidak memiliki perasaan apapun padanya,"

"Malam pesta itu,,, aku terpaksa melakukannya,"

"Dan kamu ingin aku percaya?" sahut Calia.

Wajah Max terangkat, mendengar intonasi dingin dalam suara Calia.

"Hubungan kita selesai, Max. Termasuk hubungan kerjaku dengan Silvester Group. Aku datang untuk mengundurkan diri," ucap Calia.

"Tidak bisa!" sergah Max.

Genggaman tangan Max pada pergelangan tangan Calia berubah menjadi cengkraman kuat, cukup untuk membuat wanita itu meringis.

. . . .

. . ..

To be continued...

Terpopuler

Comments

〈⎳ Moms TZ

〈⎳ Moms TZ

merendahlah sampai tidak ada yg bisa merendahkanmu

2025-02-04

1

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Judulnya diatas setuju 6,,, apa kelebihan angka 6 itu /Grin//Grin//Grin/

2025-02-04

2

〈⎳ Moms TZ

〈⎳ Moms TZ

tuh kan kemaren ibu juga bilang tidak kan?

2025-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Pengkhianatan
2 2. Kontrak
3 3. Mecari Tahu
4 4. Berakhir
5 5. Menginap???
6 6. Bersedia
7 7. Janji
8 8. Pernikahan Kilat
9 9. Rencana Di Balik Pernikahan
10 10. Satu Tempat Tinggal.
11 11. Max Retha & Ronan Calia
12 12. "Dream Fashion"
13 13. Tema Alter Ego
14 14. Rencana
15 15. Perubahan Perlahan
16 16. Mencintaimu
17 17. Kesempatan
18 18. Pengulangan Janji
19 19. Terjalin
20 20. Max Datang Ke Apartemen
21 21. Pewaris
22 22. Gagal Ngambek
23 23. Rahasia Yang Terbuka
24 24. Gala Fashion
25 25. Berulah
26 26. Ketty Smith
27 27. Penyusup
28 28. Masalah
29 29. Sebenarnya
30 30. Menghilangkan Kecurigaan
31 31. Macan Tutul
32 32. Terimalah Suamiku
33 33. Mulai Terbuka
34 34. Grandma
35 35. Masalah Menjelang Fashion Show
36 36. Tidak Ada Pilihan Lain
37 37. Amarah
38 38. Terbongkar
39 39. Fashion Show
40 40. Fashion Show 2
41 41. Fashion Show 3
42 42. Keputusan Ketty Smith dan Alasannya
43 43. Salah Lawan
44 44. Terungkap
45 45. Kebenaran Dari Pernikahan
46 46. Mudah Emosi
47 47. Penjelasan
48 48. Kabar Buruk dan Baik
49 49. Rencana Retha
50 50. Kembalinya Max
51 51. Tindakan Retha
52 52. Coklat Isi Kentang
53 53. Terasa Asing dan Familiar.
54 54. Curiga
55 55. Dugaan
56 56. Diawasi
57 57. Menerima Clovis
58 58.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Awal Pengkhianatan
2
2. Kontrak
3
3. Mecari Tahu
4
4. Berakhir
5
5. Menginap???
6
6. Bersedia
7
7. Janji
8
8. Pernikahan Kilat
9
9. Rencana Di Balik Pernikahan
10
10. Satu Tempat Tinggal.
11
11. Max Retha & Ronan Calia
12
12. "Dream Fashion"
13
13. Tema Alter Ego
14
14. Rencana
15
15. Perubahan Perlahan
16
16. Mencintaimu
17
17. Kesempatan
18
18. Pengulangan Janji
19
19. Terjalin
20
20. Max Datang Ke Apartemen
21
21. Pewaris
22
22. Gagal Ngambek
23
23. Rahasia Yang Terbuka
24
24. Gala Fashion
25
25. Berulah
26
26. Ketty Smith
27
27. Penyusup
28
28. Masalah
29
29. Sebenarnya
30
30. Menghilangkan Kecurigaan
31
31. Macan Tutul
32
32. Terimalah Suamiku
33
33. Mulai Terbuka
34
34. Grandma
35
35. Masalah Menjelang Fashion Show
36
36. Tidak Ada Pilihan Lain
37
37. Amarah
38
38. Terbongkar
39
39. Fashion Show
40
40. Fashion Show 2
41
41. Fashion Show 3
42
42. Keputusan Ketty Smith dan Alasannya
43
43. Salah Lawan
44
44. Terungkap
45
45. Kebenaran Dari Pernikahan
46
46. Mudah Emosi
47
47. Penjelasan
48
48. Kabar Buruk dan Baik
49
49. Rencana Retha
50
50. Kembalinya Max
51
51. Tindakan Retha
52
52. Coklat Isi Kentang
53
53. Terasa Asing dan Familiar.
54
54. Curiga
55
55. Dugaan
56
56. Diawasi
57
57. Menerima Clovis
58
58.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!