4. Berakhir

"Jadi, apakah dia pasanganmu malam ini, Retha?" salah satu teman Retha bertanya.

"Bukankah dia kurir yang sering datang ke kantor? Aku sangat mengingat wajahnya karena dia sering datang,"

"Aku baru tahu kamu memiliki selera rendah,"

"Dia memang tampan, tapi aku yakin kamulah yang membeli setelan jas yang sedang dia pakai sekarang,"

Suara teman-teman Retha saling menimpali, menatap Ronan dengan tatapan remeh diakhiri tawa mengejek.

"Dia hanya sopir," sahut Retha tanpa beban.

Pandangan Ronan beralih cepat pada Retha, mempertanyakan apa maksud wanita yang masih menjadi tunangannya.

"Apa maksudmu menyebutku sebagai sopir, Retha?" tanya Ronan dengan nada keberatan setelah menunggu tetapi tidak mendapatkan penjelasan apapun.

"Apakah kau mengharapkan Retha menjadi pasanganmu? Mimpimu terlalu tinggi," satu teman Retha menjawab.

"Kau hanya seorang kurir, apakah menurutmu pantas berada disisi Retha?" satu teman lain menimpali.

"Andaikan kau memang benar pasangan Retha, apa yang kau berikan di hari ulang tahunnya?"

"Sepatu bekas?"

"Helm rusak,"

"Atau box kurir?"

Mereka kembali saling menimpali, lalu tertawa. Sementara Retha hanya diam tanpa terlihat memiliki niat untuk membela tunangannya.

"Seharusya kau berterima kasih karena Retha menyebutmu sebagai sopir,"

Ronan tertawa sumbang, ingatannya kembali ke masa di mana Retha masih menjadi gadis manis yang membuat dirinya jatuh cinta. Retha yang tidak memiliki ambisi, dan Retha yang peduli padanya meski dirinya hanya seorang kurir.

Dua tahun waktu yang mereka berdua lalui bersama, kini seolah tak memiliki arti. Ronan bekerja sebagai kurir dan menggunakan uang yang ia dapatkan untuk membantu sang kekasih mendapatkan pekerjaan sebagai model. Retha bahkan bersedia bertunangan dengannya saat namanya sudah mulai dikenal.

Namun, sejak namanya kian melambung, sikap Retha perlahan berubah. Wanita itu bahkan sulit untuk ditemui meski Ronan datang ke kantor agensi untuk sekedar mengantarkan makan siang.

"Apakah kamu akan tetap diam, Retha?" Ronan bertanya.

"Kau ingin aku mengatakan yang sebenarnya?" Retha balas bertanya.

Ronan tidak memberikan jawaban, namun netranya jelas menangkap bahwa mereka yang mengejek dirinya sudah mengetahui bahwa dirinya bukanlah seorang sopir.

"Baiklah,"

Retha melangkah mendekat pada Ronan, merampas kasar paper bag yang ada di tangan Ronan serta mengeluarkan isinya, lalu mengangkat hadiah itu melebihi bahu. Menunjukkan hadiah yang Ronan berikan kepada semua orang.

"Kau memberiku hadiah seperti ini di acara ulang tahunku, apakah kau menganggap aku sebagai bocah?" ujar Retha.

"Jika kamu menganggap aku sebagai pasanganmu, tidak bisakah kamu memberiku hadiah yang lebih baik dari ini?"

Retha bahkan mengatakan hal itu sembari menunjuk hadiah yang ia terima dari teman-temannya yang mana semua barang itu adalah barang mewah bernilai jutaan, sedangkan hadiah yang ia terima dari Ronan hanyalah origami bintang berjumlah ratusan dengan sebuah boneka beruang. Seolah ingin menegaskan perbedaan harga yang sangat kontras.

"Apa yang dikatakan teman-temanku benar, kau tidak pantas menjadi pasanganku. Aku seorang model, dan kau hanyalah kurir!"

"Apakah hanya karena aku seorang kurir?" tanya Ronan tersenyum getir, hatinya mendadak berubah hampa.

"Setelah apa yang sudah aku lakukan untukmu, setelah apa yang sudah keberikan padamu, mengapa baru sekarang kamu menyebutku tak pantas?"

"Karena aku,"

Suara lain menjawab apa yang Ronan ucapkan, menarik perhatian Ronan untuk beralih pandang ke arah di mana Max datang.

"Karena mulai malam ini Retha adalah kekasihku," ucap Max yang segera disambut dengan suara riuh.

Retha tersenyum, mendorong kotak berisi origami bintang itu ke dada Ronan dan melingkarkan tangannya di lengan Max.

"Aku punya hadiah untukmu," ujar Max pada Retha.

"Apa itu?" sambut Retha.

Max mengeluarkan sebuah kotak dari saku jas nya, memberikan pada Retha yang segera membukanya dan membuat kedua mata Retha melebar kala melihat sebuah kunci Bugatti La Voiture di dalam kotak yang baru saja ia buka.

"Ini untukku? Sungguh?" tanya Retha.

"Tentu saja untukmu. Kau adalah kekasihku, hadiah seperti ini bukan apa-apa," jawab Max.

Retha memekik senang, memberikan pelukan serta kecupan singkat di pipi Max tanpa menghiraukan Ronan yang masih berdiri di sana.

"Apakah ini alasanmu membawaku kemari, Retha?" Ronan bertanya. "Mempermalukanku?"

Retha beralih pandang pada Ronan, tersenyum tipis sembari melepaskan cincin dari jarinya dan melemparkan cincin itu pada pria yang belum beranjak dari tempatnya.

"Pernikahan kita tidak akan pernah terjadi! Tentang keluargamu, aku tidak peduli. Mereka bahkan tidak datang menemuiku sama sekali setelah kita bertunangan, jadi kita akhiri saja pertunangan yang sudah terjalin malam ini. Kau cari saja wanita lain yang bersedia menikah denganmu agar keluargamu tidak menanggung malu,"

Setiap kata yang diucapkan Retha menusuk hati Ronan. Pria itu tersenyum getir, menurunkan pandangan pada kotak yang berada di tangannya. Origami bintang yang ia buat dengan tangannya sendiri serta boneka beruang yang menyimpan kejutan berupa kunci Rolls-Royce Boattail dan kunci Penthouse mewah.

Namun, tak bisa ia pungkiri sisi hatinya bersyukur melihat sifat asli tunangannya, satu alasan cukup baginya untuk tidak melanjutkan pernikahan mereka yang sudah Ronan atur.

"Tuan Morgen, bukankah Anda sedang menjalin hubungan bersama Nona Calia Katarina?" salah satu tamu yang mengenal Max bertanya.

"Hubunganku dengannya sudah berakhir,,,"

'Prok... prok... prok...'

Suara tepuk tangan seseorang menyela labih cepat sebelum Max menyelesaikan kalimatnya, menarik atensi semua orang untuk kedua kalinya ke belakang di mana datangnya suara hingga mereka menemukan sosok penuh Calia tengah berdiri dengan segelas minuman ditangannya.

Gaun malam hitam itu melambai seiring dengan gerakan tiap langkah yang Calia ambil, berjalan dengan langkah tegap seolah tengah berjalan di atas catwalk di mana orang-orang yang ia lewati segera memberi jalan sampai wanita itu berhenti di depan Max.

Calia memiringkan kepalanya, menatap lekat manik mata biru yang yang dimiliki Max tanpa kata, lalu beralih pada Retha sebelum menegak minuman dari gelas yang ada di tangannya sampai tandas.

"Selamat ulang tahun untukmu, Retha. Hadiah dariku ada di sana," ujar Calia seraya menunjuk meja di mana paper bag hijau berhiaskan pita berwarna emas berada.

"Tapi maaf, aku tidak bisa menikmati pestanya, jadi aku pamit. Oh,,, aku ucapkan selamat atas resminya hubungan kalian,"

"Setidaknya, kalian tidak perlu bersembunyi lagi jika ingin mengumbar kemesraan," lanjut Calia memelankan suaranya.

"Apa maksudmu mengatakan itu?" sergah Retha tanpa sadar meninggikan suaranya.

Calia menggeleng pelan, tersenyum tipis tanpa memutus pandangan dari Retha.

"Sebelum mengeluarkan suaramu, ada baiknya kau mengatur lebih dulu volume suaramu, atau kau akan mempermalukan dirimu sendiri," tegur Calia.

"Nikmati pesta kalian,"

Selesai dengan kalimatnya, Calia berbalik. Meraih tangan Ronan dan membawa pria itu pergi meninggalkan pesta setelah menyerahkan gelas yang ada di tangannya pada pelayan.

"Sepertinya kau lebih menyukai sampah!"

Hinaan yang dilontarkan Retha praktis membuat dua orang yang berniat meninggalkan pesta berhenti melangkah, lalu berbalik. Ronan merasakan cengkraman tangan Calia pada pergelangan tangannya menguat, seolah memberi pesan untuk tidak mengatakan apapun.

"Sebaliknya," ucap Calia tersenyum tenang.

"Aku membuang sampah yang segera kau pungut, dan memungut emas yang telah kau buang,"

. . . .

. . . .

To be continued...

Terpopuler

Comments

〈⎳ Moms TZ

〈⎳ Moms TZ

emang Calia udah tahu klo Ronan itu horang kaya????

2025-02-02

2

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Bukan box kurir, tapi celana boxer, tempat persembunyian si 🐍

2025-02-03

1

Dewi Payang

Dewi Payang

Hadiahnya jauh lebih muahal ya😎

2025-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Pengkhianatan
2 2. Kontrak
3 3. Mecari Tahu
4 4. Berakhir
5 5. Menginap???
6 6. Bersedia
7 7. Janji
8 8. Pernikahan Kilat
9 9. Rencana Di Balik Pernikahan
10 10. Satu Tempat Tinggal.
11 11. Max Retha & Ronan Calia
12 12. "Dream Fashion"
13 13. Tema Alter Ego
14 14. Rencana
15 15. Perubahan Perlahan
16 16. Mencintaimu
17 17. Kesempatan
18 18. Pengulangan Janji
19 19. Terjalin
20 20. Max Datang Ke Apartemen
21 21. Pewaris
22 22. Gagal Ngambek
23 23. Rahasia Yang Terbuka
24 24. Gala Fashion
25 25. Berulah
26 26. Ketty Smith
27 27. Penyusup
28 28. Masalah
29 29. Sebenarnya
30 30. Menghilangkan Kecurigaan
31 31. Macan Tutul
32 32. Terimalah Suamiku
33 33. Mulai Terbuka
34 34. Grandma
35 35. Masalah Menjelang Fashion Show
36 36. Tidak Ada Pilihan Lain
37 37. Amarah
38 38. Terbongkar
39 39. Fashion Show
40 40. Fashion Show 2
41 41. Fashion Show 3
42 42. Keputusan Ketty Smith dan Alasannya
43 43. Salah Lawan
44 44. Terungkap
45 45. Kebenaran Dari Pernikahan
46 46. Mudah Emosi
47 47. Penjelasan
48 48. Kabar Buruk dan Baik
49 49. Rencana Retha
50 50. Kembalinya Max
51 51. Tindakan Retha
52 52. Coklat Isi Kentang
53 53. Terasa Asing dan Familiar.
54 54. Curiga
55 55. Dugaan
56 56. Diawasi
57 57. Menerima Clovis
58 58.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Awal Pengkhianatan
2
2. Kontrak
3
3. Mecari Tahu
4
4. Berakhir
5
5. Menginap???
6
6. Bersedia
7
7. Janji
8
8. Pernikahan Kilat
9
9. Rencana Di Balik Pernikahan
10
10. Satu Tempat Tinggal.
11
11. Max Retha & Ronan Calia
12
12. "Dream Fashion"
13
13. Tema Alter Ego
14
14. Rencana
15
15. Perubahan Perlahan
16
16. Mencintaimu
17
17. Kesempatan
18
18. Pengulangan Janji
19
19. Terjalin
20
20. Max Datang Ke Apartemen
21
21. Pewaris
22
22. Gagal Ngambek
23
23. Rahasia Yang Terbuka
24
24. Gala Fashion
25
25. Berulah
26
26. Ketty Smith
27
27. Penyusup
28
28. Masalah
29
29. Sebenarnya
30
30. Menghilangkan Kecurigaan
31
31. Macan Tutul
32
32. Terimalah Suamiku
33
33. Mulai Terbuka
34
34. Grandma
35
35. Masalah Menjelang Fashion Show
36
36. Tidak Ada Pilihan Lain
37
37. Amarah
38
38. Terbongkar
39
39. Fashion Show
40
40. Fashion Show 2
41
41. Fashion Show 3
42
42. Keputusan Ketty Smith dan Alasannya
43
43. Salah Lawan
44
44. Terungkap
45
45. Kebenaran Dari Pernikahan
46
46. Mudah Emosi
47
47. Penjelasan
48
48. Kabar Buruk dan Baik
49
49. Rencana Retha
50
50. Kembalinya Max
51
51. Tindakan Retha
52
52. Coklat Isi Kentang
53
53. Terasa Asing dan Familiar.
54
54. Curiga
55
55. Dugaan
56
56. Diawasi
57
57. Menerima Clovis
58
58.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!