Haechan terbangun dari tidurnya, kedua matanya ia kedipkan untuk menetralkan penglihatannya, rasanya sekitar terlihat sangat terang.
Jeno
Udah mendingan?
Haechan menoleh sejenak, ia sudah merasa baikan di bandingkan tadi, rasa pusingnya tak separah sebelumnya.
Saat ia ingin mengangkat tangan Jeno langsung menahannya, Haechan menatap tanya Jeno tanpa ia lihat apa yang ada di tangan kanannya.
Jeno
Jangan di angkat dulu, nanti cairannya ga masuk.
Jeno
Kamu masih harus di infus.
Haechan hanya menurutinya, ia menurunkan kembali tangannya yang kini malah di genggam dan di usap pelan oleh Jeno.
Jeno
Sakit?
Haechan
Engga terlalu.
Jeno
lanjut istirahat aja dulu.
Baru saja Haechan ingin memejamkan kedua matanya tiba tiba pintu kamar rumah sakit yang ia tempati terbuka lebar, terlihat Umji dengan kedua halisnya yang berkerut.
Ia berjalan menghampiri keduanya tanpa melihat Jeno yang sedari tadi memang tak menoleh.
Umji
Ga profesional banget kamu, gimana mau buat janji sama petinggi perusahaan itu kalo kamu di kasih tugas gini aja langsung drop.
Umji
Semua tugas kamu sudah saya pindah alihkan ke karyawan baru. lihat, baru saja saya alihkan dia bisa buat janji.
Haechan terdiam sementara tangannya meremas tangan Jeno yang sedari tadi memang masih mengenggam tangannya.
Jeno
Sepertinya itu bukan kata kata yang pantas untuk di lontarkan disini.
Umji menunduk melihat Jeno yang masih memijat tangan Haechan sebari menenangkan lelaki itu.
Umji
Ini urusan pekerjaan, kamu gaada hak buat ikut campur.
Umji
Pokoknya sehabis ini kamu ke kantor buat tanda tangani surat serah terima pekerjaan.
Umji langsung berlalu dari sana sementara Haechan menutupi kedua tangannya dengan tangan kirinya, Jeno yang melihat jelas menatap sendu Haechan yang kini mulai terdengar suara isakan.
Jeno masih memijat pelan tangan Haechan, tangan lembut yang entah kenapa membuatnya betah untuk menyentuhkan, tetapi bukan itu yang harus Jeno pikirkan.
Jeno
Nangis aja, gaada siapa siapa disini.
Haechan menangis, Jeno tak kuasa mendengar isakan pilu dari Haechan ia benar benar tak suka Haechan menangis, ia lebih suka saat Haechan tersenyum ceria tanpa memikirkan apapun yang membuat lelaki itu menangis.
Jeno
Kamu udah bekerja keras Haechan.
Jeno
Kerja keras kamu tentu ada batasnya.
Jeno
Aku benar benar menghargai kerja keras kamu.
Haechan
IYAA!! ITU YANG MAU AKU DENGAR DARI DIA!!
Haechan
Atasan Sialan itu selalu aja ga liat kerja kerasnya aku!
wajah yang basah karna air matanya membuat Jeno kembali menatap sedih Haechan, ia bisa merasakan bagaimana sedihnya Haechan dengan pekataan atasannya itu.
Jeno bangkit, mengusap pelan wajah Haechan dengan tisu yang ada disana dan setelahnya ia memeluk tubuh Haechan mengusap tenang tubuh yang lebih kecil darinya itu.
BRAK!!
Keduanya terkejut dengan seseorang yang membuka pintu kamar dengan kencang, Haechan yang terdiam langsung menangis kencang begitu melihat siapa yang datang.
Haechan
Kakak!!!
Taeyong yang terkejut mendengar kabar Haechan di bawa kerumah sakit jelas langsung bergegas pergi meninggalkan pekerjaannya yang hampir ia selesaikan.
Ia langsung memeluk bungsunya dan menenangkannya.
Taeyong
Astaga astaga tubuh kamu masih hangat Haechan.
Taeyong
Udah, udah ada kakak disini.
Tak lama Jaehyun datang menyusul dengan tas miliknya dan Taeyong yang berada di kedua tangannya.
Jaehyun
Astaga, kamu lari kenceng banget.
Jaehyun berjalan masuk menyaksikan kedua adik Kakak yang masih saling berpelukan, sementara dirinya berdiri di samping Jeno.
Jaehyun
Apa yang terjadi?
Jeno
Haechan demam,
Jeno
Tadi dia baru sadar tapi ga lama sadar atasannya datang buat marahin dia karna dia kerja ga profesional sampai sakit.
Jaehyun mengusak kasar wajahnya dan menghela nafas panjangnya, lagi lagi dengan orang yang sama. Sudah jelas Jaehyun akan di marahi habis habisan oleh Taeyong setelahnya.
Jaehyun
Umji, benar benar.
Seketika Jaehyun menoleh menatap Jeno, ia tak mengenali lelaki pirang yang ada di sampingnya itu dan apa hubungannya dengan Haechan?apa ia teman dari Haechan? Atau—
Jaehyun
Oh, kamu siapa?
Jeno
Saya Jeno, tadi saya yang memberi kabar Haechan masuk ke rumah sakit.
Jaehyun
Kamu siapanya Haechan?
Jeno terdiam terpaku, ia bingung harus menjawab. Jika di sebut teman ia belum sedekat itu dengan Haechan, mau di sebut hanya kenalan biasa tapi Jeno dan Haechan sering bertemu.
Jeno
Temannya.
Jaehyun
Begitu ya.
Jaehyun
Makasih udah antar Haechan ke rumah sakit ya Jeno.
Jeno hanya mengangguk saat Jaehyun menepuk pelan pundaknya hingga tak lama panggilan dari Taeyong membuat Jaehyun terdiam.
Jaehyun
Sebaiknya kamu pulang Jeno, Sudah ada kita disini.
Jaehyun
Sekali lagi makasih banyak.
dengan berat jelas Jeno keluar dari kamar Haechan, seketika ia terkejut dengan ucapan Taeyong yang terdengar tengah marah.
Taeyong
Jaehyun!!!
Tak mau terlibat banyak akhirnya Jeno berlalu dari saya dan mulai memasuki mobilnya yang emang ia parkirkan di parkiran luar.
Ia terdiam sesaat di dalam hingga dering telepon terdengar, ia menunduk untuk melihat siapa yang sudah memanggilnya.
Comments
Fitria
Jgn lama kak up nya, alur cerita nya smpek lupa, 🙂🙂🙂.
2025-04-01
2
𓆩Huang_Fox°𓆪
Gimana kalau dia kerja di perusahaanmu aja Jen, butuh ingfo loker soalnya si bulan😔
2025-04-06
1
𓆩Huang_Fox°𓆪
🐶: Ekhem, Calon suami🤚🏻
//menyodorkan tangan dengan penuh percaya diri
2025-04-06
1